Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“Pengenalan Alat Bantu Mengamati Bagian Tumbuhan Berukuran Mikron”

Oleh:

ADEL WEIS
NIM. D1B121048

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “Mikro” yang berarti kecil dan
kata “Scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar
ukuran bayangan hingga berkali-kali lipat. Jadi, Mikroskop adalah alat bantu yang
digunakan untuk melihat dan mengamati benda yang berukuran sangat kecil yang
tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh
Antoni van Leewenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat
sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat
menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali.
Mikroskop adalah alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda
yang berukuran kecil atau struktur dari material. Mikroskop berfungsi untuk
meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat
mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop mempunyai Resolusi Power (RP),
yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel pada jarak tertentu sehingga dapat
dibedakan satu sama lain, misal dua partikel akan terlihat berbeda bila mereka
terpisah dengan jarak sebesar 0,3 um dan mikroskop mempunyai RP sebesar 0,3 um,
maka titik akan terlihat jelas. Tipe mikroskop dibedakan berdasarkan sumber cahaya
yang dipakai dan RP. Jenis mikroskop elektron dapat melihat bagian yang lebih kecil
didasarkan pada akselerasi aliran elektron yang memiliki gelombang sekitar 0,005
nanometer dan dapat melihat 100.000 kali dari pada cahaya biasa.Pemilihan jenis
mikroskop ini tergantung pada kebutuhan, jika hanya ingin melihat sel maka cukup
dengan menggunakan mikroskop cahaya yang dapat memperbesar gambar maksimal
sekitar 1.250 kali (dengan minyak emersi).
Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan
membandingkan struktur sel hewan dengan sel tumbuhan dan dengan sel mikroba.
Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat
diperlukan. Hal ini dapat dicapai dengan mengenali bagian-bagiannya, fungsinya,
serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan
mikroskop maka akan semakin baikpula hasil pengamatan mikroskopis yang kita
lakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa kita
gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan
cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakannya praktikum mengenai
“Pengenalan Alat Bantu Mengamati Bagian Tumbuhan Berukuran Mikron.”

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membiasakan praktikan bekerja di


laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan mikroskop,
untuk meningkatkan penguasaan paraktikan terhadap komponen dan fungsi tiap-tiap
komponen mikroskop dan untuk mengasah keterampilan praktikan mengoperasikan
mikroskop.
          Kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat membiasakan praktikan bekerja
di laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan
mikroskop, agar dapat meningkatkan penguasaan praktikan terhadap komponen
dan fungsi tiap - tiap komponen mikroskop, dan agar dapat mengasah keterampilan 
praktikan dalam mengoperasikan mikroskop.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “Mikro” yang berarti kecil dan kata
“Scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran
bayangan hingga berkali-kali lipat (Arlina, 2015).
Pengamatan mata manusia memiliki kemampuan daya pisah terbatas
terhadap objek berukuran mikron, sehingga sangat diperlukan alat bantu. Preparat
histologis jaringan hewan dibuat dengan pertimbangan disesuaikan dengan kaidah
optis. Salah satu alat bantu yang digunakan untuk pengamatan preparat tersebut yaitu
mikroskop (micro = kecil + scopium = penglihatan), dengan menggunakan
mikroskop pengamat lebih mampu meningkatkan daya pisah objek mikroskopis
sehingga objek yang sangat halus (renik) pun dapat diamati strukturnya dengan
jelas. (Sugiharto & Susatyo, 2011)
Cara pengamatan menggunakan mikroskop adalah dengan menempatkan benda
yang diamati (preparat) di bawah lensa obyektif. Pengamatan benda dapat diamati
melalui lensaokuler. Untuk mendapat pengamatan yang jelas dapat menaikturunkan
lensaobyektif dengan memutar tombol pengatur sehingga didapat hasil yang jelas.
Mikroskop ini paling banyak digunakan di instalasi laboratorium untuk pemeriksaan
sampel penyakit pasien. Kenyataan yang ada, penggunaan mikroskop dilakukan
dengan pengamatan mata langsung pada lensa okuler, pengamatan objek tersebut
memerlukan daya akomodasi yang lebih sehingga mata cepat lelah, dalam proses
pengamatan menggunakan mikroskop tersebut user kesulitan dalam menampilkan
obyek yang diamati, pengaturan cahaya dilakukan dengan mengandalkan cahaya dari
luar sehingga tidak konstan atau stabil (Syaifudin, 2014).
Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua
tingkat, satu lensa objektif melakukan pembesaran awal dan satu lensa okuler
ditempatkan sedemikian rupa sihingga memperbesar banyangan benda untuk kedua
kalinya (Mariyana, 2012).
Mikroskop Digital merupakan salah satu pengembangan dari mikroskop cahaya
yang memungkinkan gambar untuk ditampilkan pada layar monitor komputer.
Mikroskop Digital terkini memungkinkan proses pengamatan preparat dilakukan
dengan lebih detail. Pengamatan dapat dilakukan secara tidak langsung menggunakan
bantuan aktuator mikroskopik untuk mendapatkan susunan elemen-elemen citra dasar
yang nantinya akan digabungkan menjadi sebuah citra tunggal dengan resolusi
tinggi. (Wicaksono et al., 2014)
Mikroskop elekron adalah mikroskop dengan menggunakan sinar elektron dan
mampu membuat pembesaran 10.000-30.000 kali. Mikroskop ini dapat digunakan
untuk melihat virus, bakteriofag, struktur sel bakteri, molekul protein dan lain-lain
(Sulistyani, 2020).
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi


Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Selasa, 09 November 2021 pada
pukul 13:00 WITA sampai selesai.
3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum adalah ketas HVS A4, pensil, penggaris,
peruncing, penghapus, tisu, lap kasar, lap halus, dan mikroskop. Sedangkan bahan
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah material paktikum yang disiapkan
oleh asisten dosen langsung saat masuk laboratorium adalah tanaman adam hawa
3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada pelaksanaan praktikum kali ini adalah:


1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Praktikan mengikuti prosedur mengenai mikroskop yang dijelaskan oleh asisten
dosen.
3. menggambar mikroskop beserta bagian-bagiannya
4. mengambil dokumentasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Keterangan :
1. Lensa Okuler 9. Diafragma
2. Tubus 10. Makrometer
3. Lengan Mikroskop 11. Mikrometer
4. Revolver 12. Reflektor
5. Lensa Objektif 13. Kaki Mikroskop
6. Meja Mikroskop 14. Tombol ON/OFF
7. Penjepit Preparat 15. Penggeser Meja
8. Kondensor
4.2 Pembahasan
Berdasarkan prakrikum yang telah dilampirkan, maka diperoleh hasil
praktikum berupa bagian-bagian mikroskop. Mikroskop memiliki bagian-bagian yaitu
yang pertama Lensa Okuler. Lensa okuler adalah lensa yang terdapat dibagian ujung
tabung pada gambar, pengamat melihat objek memlalui lensa ini. Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa objektif
adalah yang dekat objek. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus
mengoleskan minyak emersi kebagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali
letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersetuhan.
Kondensor adalah bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan mememusatkannya ke
objek.
Diafragma adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin adalah bagian yang berfungsi
untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan
cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Revolver adalah bagian yang
berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
Tabung mikroskop adalah bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler mikroskop. Lengan mikroskop adalah bagian yang berfungsi
untuk tempat pengamat memegang mikroskop. Meja benda adalah bagian yang
berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda
terdapat penjempit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
Pemutar kasar adalah bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek
yang diinginkan. Pemutar halus adalah bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yamg diinginkan. Kaki mikroskop adalah bagian yang berfungsi sebagai
penyangga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga
untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan. Tombol
on/off berfungsi untuk menyalakan dan mematikan mikroskop.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
bagian-bagian optik yaitu lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma dan
cermin. Sedangkan bagian-bagian mekanik (non-optik) yaitu revolver, tabung
mikroskop, lengan mikroskop, meja benda, makrometer (pemutar kasar), mikrometer
(pemutar halus) dan kaki mikroskop. Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti
untuk melihat benda yang berukuran kecil atau struktur dari material. Pemakaian
mikroskop di laboratorium harus berhati-hati, karena kalau tidak nanti dapat
menimbulkan kerusakan pada mikroskop.
5.2. Saran

Saran saya untuk praktikum ini yaitu untuk praktikan agar menjaga
kedisiplinan selama mengikuti praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Arlina. 2015. Pengerian dan Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop.


https://softilmu.com/2015/01/pengertian dan fungsi bagian-bagian mikroskop
adalah.html. Diakses pada tanggal 10 November 2021.

Mariyana, A., 2012. Pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai


praktikum ipa materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas vii.
Fakultas tarbiyah. Semarang.

Ramadhani, S.P., 2020. Pengelolaan Laboratorium.Yiesa Rich. Jawa Barat

Putri, O. P. 2012. Mikroskop.https://oktavianipratama.wordpress.com/MIKROSKOP.
htm. Diakses tanggal 11 November 2014.

Setianingsih, T. 2017. Mikroskop Elektron Transmisi: Teori dan Aplikasinya untuk


Karakterisasi Material. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Sugiharto, M. S., & Susatyo, P. 2011. Penggunaan Mikroskop, Alat Bantu Ukur,
Jaringan Hewan, dan Morfologi pada Hewan Vertebrata. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 2009 : 359-369.

Suparti. 2020. Mikroskop. Alprin. Jawa Tengah.

Syaifudin. 2014. Perancangan Sistem Pencahayaan Dan Kamera Pada Mikroskop


Manual. Jurnal Mikroskop, 9(2):10-23.

Wicaksono, D., Isnanto, R. R., & Nurhayati, O. D. (2014). Makalah Seminar Tugas
Akhir: Perancangan Perangkat Lunak Untuk Analisis Tingkat Fokus Pada
Citra Mikroskop Digital Menggunakan Proses Ekstraksi Ciri. Jurnal
Teknologi dan Sistem Komputer (JTSISKOM), 2(1).

Widyatmoko, A. 2021. Mengenal Laboratorium Biologi. Alprin. Kalimantan Timur.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai