Kelas : XI IPA 4
Anggota kelompok :
1. Alzena Azalea
2. Iqra' syahadatul Aisyah
3. Hasbi Maulana shatika
4. Jemmy Bestarino Herland
5. Nabila syabrifa
6. Naryama Khairan Orlando
7. Salwa Firzanah
8. Tasya Anggraini Saputri
9. Zhafira Benochi
Ringkasan materi
A. Sejarah lahir daula usmania
Sejarah Lahir Daulah Usmani
Keturunan Daulah Usmani berasal dan sebuah suku pengembara dari wilayah Asia Tengah bemama
suku Kayi Ketika bangsa Mongol menyerang pemerintahan Islam, pemimpin suku Kayi, Sulaiman
Syah, mengajak anggota suku untuk menghindari serbuan bangsa Mongol tersebut dan lari ke arah
barat. Sulaiman Syah Kemudian memimpin untuk pergi ke Kurdistan dan Azerbaijan. Akan tetapi,
saat memasuki wilayah Syam, mereka terhalang bentangan Sungai Eufrat yang luas. Ketika
rombongan melewati sungai, tiba-tiba datang banjir bandang yang menyebabkan Sulaiman Syah
wafat. la meninggalkan empat orang anak bernama Sankurtakin, Togdal, Ertoghrul, dan Dandan.
Setelah Sulaiman Syah wafat, kabilah terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama ingin
pulang ke negeri asal. Adapun kelompok kedua dipimpin oleh Ertoghrul. la kemudian memimpin
rombongan bergerak mencapai barat laut Anatolia. Di tengah perjalanan, dia melihat pertempuran
sengit antara pasukan Sultan Alauddin ll dari Bani Seljuk dengan orang-orang Kristen Romawi.
Bersama kabilahnya, Ertoghrul lalu bergabung dengan mereka. Tindakan tersebut dilakukan pada
waktu yang tepat sehingga menjadi sebab kemenangan orang-orang Seljuk saat itu.
Atas bantuan tersebut, Sultan Alauddin II memberi kabilah Ertoghrul sebidang tanah di daerah
Pegunungan Ermenia dan Lembah Saguta di sepanjang Sungai Sakaria. la juga memberikan
wewenang kepada mereka untuk memperluas wilayahnya hingga ke wilayah kekuasaan Romawi,
Sultan Alaudin II kemudian memberi pasukan Ertoghrul gelar "Muqaddamah Sultan" (tentara pelopor
sultan), sedangkan Ertoghrul menyematkan gelar untuk dirinya "Sultan Oki" (kening sultan).
Ertoghrul meninggal dunia tahun 1280 M. Kemudian kepemimpinannya dilanjutkan sang putra yang
bernama Usman atas persetujuan Alauddin II. Atas kesetiaan Usman, Alauddin Il memberinya gelar
"Bey" dan daerah yang lebih luas serta dapat memakai mata uang sendiri hingga namanya disebut
dalam setiap khotbah Jumat. Tahun 1299 M bangsa Mongol menyerang Bani Seljuk, tetapi dapat
digagalkan Usman. Beberapa lama kemudian Sultan Alauddin II wafat sementara ia tidak memiliki
penerus untuk menggantikan kedudukannya. Kesempatan ini dimanfaatkan Usman untuk
memproklamasikan diri sebagai Padisyah al Usman (Raja keluarga Usman). Dengan demikian,
berdirilah Kesultanan Usmani dengan ibu kota pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar)
Daulah Usmani memerintah sejak tahun 1299-1924 M. Beberapa khalifah yang memberi kontribusi
terhadap kemajuan daulah Usmani sebagai berikut.
1. Usman bin ertoghrul (Usman 1)
Usman merupakan pendiri Daulah Usmani, la memiliki sifat pemberani, bijaksana, ikhlas, sabar, adil,
dan menepati janji. Usman dikenal mencintai ilmu dan para ulama. Para ulama selalu berada di
sekelilingnya. Mereka memberi nasihat dan arahan mengenai penataan administrasi dan
pelaksanaan peraturan dalam kekuasaan.Selama memerintah, Usman berusaha memperkuat tentara
dan memajukan negen. Kepada raja-raja kecil, ia membuat peraturan untuk memilih salah satu dari
tiga hal. Masuk Islam, membayar jizyah (pajak), atau saling menyerang.
5. Salim l
Semasa memerintah, Salim I berhasil membuat wajah baru Daulah Usmani khususnya dalam bidang
militer la menjadi salah satu penguasa Usmani paling berhasil dan dihormati, giat, dan pekerja
keras.Meski masa kekuasaannya singkat, Salim I berhasil mempersiapkan Daulah Usmani untuk
mencapai puncak keemasan di masa penerusnya nanti, yakni Sulaiman al-Qanuni. Selain sebagai
penguasa, Salim I juga seorang pujangga. la banyak menulis berbagai. puisi dalam bahasa Turki dan
Persia menggunakan nama Mahlas Selimi. Dalam salah satu puisi karangannya, ia menulis, "Sebuah
permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua
orang raja."
6. Sulaiman Al Qanuni
Sulaiman I naik takhta pada saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaan. Sulaiman 1 diberi gelar
Al-Qanuni atau The Magnificent "pembuat undang-undang karena jasanya meletakkan dasar-dasar
hukum bagi Daulah Usmani. Kitab undang undang tersebut diberi nama Multaqal Abhur (muara
segala samudra). Masa pemerintahan al-Qanuni menjadi masa paling kreatif dalam sejarah Daulah
Usmani. Istanbul menjelma menjadi pusat kesenian visual, musik, penulisan, serta filsafat Ini terlihat
dalam sebuah dokumen yang dibuat tahun 1526 M terdaftar 40 kelompok seniman dengan lebih dari
600 anggota.
Adapun wilayah kekuasaan Daulah Usmani di masa itu meliputi Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria,
Hijaz, dan Yaman di Asia. Di Afrika meliputi Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair. Di Eropa meliputi
Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hungaria, dan Rumania. Oleh sebab itu, di masa kejayaan
Usmani memiliki wilayah di tiga benua. Sulaiman al-Qanuni wafat pada tanggal 5 September 1566 M.
1. Kemunduran Daulah Usmani dimulai ketika para khalifah terjangkit penyakit hati, seperti pola
hidup mewah, gemar berfoya-foya, iri hati, hasad, zalim, dan sebagainya.
2. Sepeninggal Sultan Sulaiman al-Qanuni, Daulah Usmani diperintah para sultan lemah yang
tidak dapat mengatur pemerintahan sehingga menjadi kacau.
3. Perluasan wilayah yang terjadi pada masa Daulah Usmani menyebabkan pemerintah merasa
kesulitan lemparkan kesalahan din pada teman dalam melakukan administrasi pemerintahan.
4. Ekspansi wilayah yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan biaya yang diperlukan
semakin membengkak.
5. Sebagai kesultanan besar yang mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Syria, dan negara lain
tentu harus mengurus penduduk yang beragam etnis, agama, maupun adat istiadat. Oleh
sebab itu, diperlukan administrasi pemerintahan yang baik agar dapat mengurusnya Akan
tetapi, pasca Sultan Sulaiman al-Qanuni wafat, pemerintahan Usmani tidak memiliki
administrasi yang baik sehingga menyebabkan kekacauan.
6. Daulah Usmani dianggap kurang berhasil dalam pengembanganilmu pengetahuan dan
teknologi karena hanya mengutamakan pengembangan kekuatan militer.