Anda di halaman 1dari 136

SEJARAH DAULAH UTSMANIYAH DAN

BERDIRINYA NEGARA-NEGARA MUSLIM MODERN


OLEH:
DR.SYARIF HIDAYATULLAH, S.S.I, M.A.
A. Daulah Utsmaniyah
1. Sejarah berdirinya Daulah Utsmaniyah
 Masa Utsmaniyah merupakan periode terpanjang dari
rentang sejarah Islam. Masa kekuasaannya berlangsung
antara tahun 923-1324 H / 1299-1924 M (+ 5 abad).
 Sejarah Daulah ini dimulai pada masa serangan Mongol di
bawah pimpinan Jengis Khan yang menyebabkan migrasi
besar-besaran kaum Muslimin di berbagai negeri.
 Salah satunya adalah kabilah Al-Ghuz Al-Turkmaniyah
(salah satu suku Turki), yang tinggal di Kurdistan, Timur
Laut Iran .
 Salah satu keluarga yang hijrah ke Anatolia adalah keluarga
Sulaiman pada tahun 617 H (1220 M).
 Sulaiman wafat dalam perjalanannya menuju Anatolia.
2. Beberapa Pemimpin Utsmaniyah yang terkenal
a. Urtughril (Ertuğrul).
Posisi Sulaiman sebagai kepala keluarga digantikan oleh sang putra,
Urtughril (Ertuğrul).
Ia bersama + 100 keluarga yang dikawal 400 penunggang kuda
berupaya menyelamatkan diri dari kejaran Tentara Mongolia yang
dikenal kejam.
Dalam perjalanannya, mereka menjumpai pertempuran antara
Pasukan Saljuk Rum (Romawi) yang beragama Islam dan
Pasukan Salib Eropa.
Urtughril (Ertuğrul) membantu Tentara Saljuk Rum (Romawi) yang
beragama Islam yang sedang terdesak sehingga mendapat
kemenangan.
Sultan Saljuk Rum (Romawi), Alauddin memberikan penghargaan
atas bantuan Urtughril dengan memberikannya sebuah lahan yang
luas yang berbatasan dengan Romawi Bizantium di Anatolia
Barat Laut.
Ia juga diberi wewenang untuk melakukan penaklukan terhadap
wilayah Romawi Bizantium.
Pada tahun 699H (1299M) Urthugril (Ertuğrul) wafat dan
digantikan oleh anaknya, Utsman I
b. Utsman I
Utsman I lahir pada tahun 656 H (1267 M),
tahun yang sama dengan kedatangan Holago
Khan.
Pada tahun 1301 M, Utsman berhasil
mengalahkan Romawi Bizantium di Nicaea.
 Ia kemudian merebut beberapa kota lain milik
Romawi Bizantium seperti Ephesus (Izmir)
dan Brousse (Bursa).
Ia berhasil menguasai wilayah seluas 4800
KM2. Kemudian ia digantikan oleh anaknya,
Orkhan I
C. Orkhan I
 Orkhan I menggantikan ayahnya menjadi pemimpin pada
tahun 726-761 H (1327-1369 M).
 Ia menjadikan Brousse (Bursa) sebagai ibukota serta
menaklukan sejumlah kota di selat Dardanil.
 Ia juga membentuk pasukan khusus militer yang lebih
terorganisir dan dan diberi nama Yani Tasyri/Yenisari
yang artinya tentara baru (dalam Bahasa Inggris disebut
Janissary).
 Pasukan Yenisari adalah pasukan khusus militer yang
hanya patuh pada sultan,
 Pasukan ini terbentuk dari budak sultan dan anak-anak
muda yatim korban perang yang berasal dari daerah
penaklukan, yang berbakat militer dan telah masuk
Islam.
 Ketika gempa besar melanda Galliopoli pada tahun
1358 M, sultan Orkhan I tidak melewatkan kesempatan ini
untuk menaklukkan Galliopoli.
 Orkhan I digantikan oleh Sultan Murad I.
d. Murad I
 Memerintah pada 761-769 H (1360-1389 M).
 Ia melintasi selat Dardanil dan menyerang semenanjung Balkan.
 Ia menaklukkan kota terpenting kedua bagi Romawi Bizantium
yaitu Adrianople atau Edirne.
 Sultan Murad I lalu memindahkan ibu kotanya dari Bursa ke kota
ini.
 Sekalipun telah muncul sejak tahun 699H (1299M), namun
awalnya pemerintahan Utsmaniyah ini masih berupa beylik (sejenis
keamiran kecil).
 Murad I merupakan pemimpin Utsmaniyah pertama yang mulai
menggunakan gelar sultan.
 Ia juga memperluas wilayah dalam banyak penaklukkan.
 Ia menguasai sejumlah pemerintahan di Anatolia, menguasai Shofia
ibukota Bulgaria dan Salanika ibukota Yunani.
 Ia juga mengalahkan Serbia dan setelah Raja Serbia tewas alam
peperangan melawannya dan mengambil sebagian besar wilayah
negeri itu pada 791 H (1389 M).
 Ia meninggal setelah peperangan ini, setelah menguasai seluruh
wilayah Romawi Bizantium di Asia Kecil.
 Ia digantikan oleh Sultan Bayazid I .
e. Bayazid I
 Ia dikenal dengan 'Sang Kilat‘ (the Thunderbolt), karena
mobilitasnya yang tinggi dan cepat antara Anatolia dan Balkan yang
cukup jauh.
 Ia memerintah pada 791-805 H (1389-1402 M).
 Ia menaklukkan Bulgaria pada tahun 797 H (1393 M) dan
menyiapkan kekuatan untuk mengepung Konstantinopel.
 Pada tahun yang sama Paus Boniface IX menyerukan perang salib
kembali.
 Dua tahun kemudian Eropa membentuk pasukan koalisi terbesar
untuk melawan Utsmaniyah.
 Jerman, Hungaria, Perancis, Inggris, Skotlandia, Swiss, Venesia,
Genoa, Walachia, Polandia, Italia dan beberapa Negara lainnya
membentuk pasukan kuat sejumlah 120.000 orang untuk
melakukan perang salib melawan Utsmaniyah.
 Pertempuaran Nicopolis berkecamuk pada 25 September 1396 M.
 Awalnya pasukan salib diatas angin, namun Sultan Bayazid I dengan
60.000 pasukan yang lebih disiplin memutar keadaan sehingga
kemenangan di pihak kaum Muslimin.
e. Bayazid I
Komandan Perang dari Perancis, Jean de Viene, tewas terbunuh,
sedangkan panglima Perancis, Comte de Nevers, tertawan
bersama pimpinan- pimpinan negara-negara lainnya.
pemimpin Hungaria lari tunggang langgang bersama sisa pasukannya
menuju kapal Venesia.
Bangga dengan Keberhasialnnya yang luar biasa, Sultan Bayazid I pun
menggelari dirinya sendiri Sultan Romawi.
Ketika semuanya tampak baik, muncullah Timur Lenk sang pendiri
dinasti Timuriyah. Ia berdarah Mongol (Tartar), lahir pada musim
semi 25 Sya'ban 736 H (8 April 1336 M).
Walaupun telah memeluk agama Islam, darah Mongolnya masih
menyisakan kebengisan dan kengerian bagi para manusia di sekitarnya.
Ia digelari Timur Lenk yang artinya Timur si pincang. Ia menyerbu
Utsmaniyah.
Perang dimulai Sultan Bayazid dengan 120.000 tentara tiba di
selatan Ankara pada 804 H (1402 M). Sementara Timur Lenk telah
menanti di sebelah utara, Cubuk, dengan 500.000 lebih pasukannya.
e. Bayazid I
 Perang meledak pada 20 Juli 1402 M, dimana Sang
Kilat bertemu dengan sang Penghancur.
 Kondisi pasukan Utsmaniyah melemah karena
sumber air diblokir oleh pasukan Timur Lenk.
 Hal ini diperparah oleh adanya beberapa
satuan etnis Mongol di barisan Bayazid yang
berkhianat, pindah ke barisan Timur Lenk ,
menyebabkan kekalahan besar.
 Sultan Bayazid I tertawan dan dibawa ke istana
Timur Lenk di Samarkand, Asia tengah.
 Hal tersebut membuat Daulah Utsmaniyah berada
dalam kekacauan.
f. Muhammad I
 Setelah perang saudara selama 10 tahun,
Negeri Kesultanan Utsmaniyah kembali
bersatu dibawah pimpinan Sultan
Muhammmad I.
 Ia mengikuti sejumlah 24 pertempuran besar
dan kecil dengan puluhan torehan luka.
 Ia memerintah pada 781-824 H (1379-1421
M).
 Dengan stabilisasi yang dilakukannya,
sebagian sejarawan menganggapnya sebagai
pendiri kedua Utsmaniyah.
 Ia lalu digantikan oleh puteranya, Sultan
Murad II pada 824 H / 1421 M
f. Murad II
 Sultan Murad II memerintah mulai 824 H /
1421 M.
 Pada tahun 1441 M, Pasukan salib kembali
digalang, Jerman, Polandia dan Albania
bergabung dengan koalisi Serbia-Hungaria
untuk menggempur Utsmaniyah.
 Pertempuran berlangsung dahsyat sehingga
dibuat kesepakatan damai selama 10 tahun.
Serbia kembali dicaplok Eropa.
 Pasca perjanjian ini, Sultan Murad II pergi ber-
uzlah, mengasingkan diri untuk mandekatkan
diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
 Ia menyerahkan tahtanya pada puternya,
Muhammad II, yang saat itu baru berusia 14
tahun.
F. Murad II
 Melihat hal ini Paus Eugenes IV segera menyerukan kembali perang salib
dan membatalkan perjanjian.
 Pasukan Salib bergabung dengan jumlah yang sangat besar, terdiri dari
Polandia, Hungaria, Serbia, Genoa, Venezia, Burgundi, Jerman, Ukraina,
Lithuania, Ksatria Vatikan, Cekoslovakia dan Romawi Bizantium.
 Pimpinana pasukan diserahkan kepada John Hunyadi, ahli perang Hungaria
yang dikenal sangat mengenal medan pertempuran.
 Mereka lalu bergerak menuju Varna di Bulgaria.
 Sultan Muhammmad II bersama para ulama berupaya mendesak Murad
II untuk kembali memimpin pasukan Muslimin.
 Utusan yang pertama datang ditolak olehnya.
 Hal ini membuat Sultan Muhammmad II mengirim surat untuk ayahnya:
"Jika Engkau sultan, Maka pimpinlah pasukanmu. Namun jika aku
Sultan, maka aku perintahkan engkau untuk datang dan memimpin
pasukanku."
 Murad II tergerak kembali untuk berjihad.
 Ia keluar dari Uzlah-nya selama 2 bulan, mengambil alih mahkota
kesultanan dari puteranya dan memimpin pasukan untuk melawan
pasukan salib.
 Perang berlangsung di Varna, dengan kemenangan di pihak Utsmani, hampir
seluruh pasukan salib meregang nyawa, sementara John Hunyadi
melarikan diri.
F. Murad II
 Pada 20 Oktober 1448 M, Sultan Murad II
benar-benar dapat mengahancurkan pasukan
yang berhasil digalang kembali oleh John
Hunyadi pada perang Kosovo II.
 Akibat kekalahan ini, Hungaria tidak mampu
lagi melakukan Pemberontakan.
 Saat Balkan dalam kondisi damai, Sultan
Murad II bergerak ke Timur.
 Ia mengalahkan Shah Rokh, putera Timur
Lenk, dan mengalahkan Raja Karaman,
sebuah kerajaan Turki kecil.
 Sultan Murad wafat di Adrianapole (Edirne)
pada 855 H (1451 H), ia kembali
digantikan anaknya Sultan Muhammad II.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Sultan Muhammad II dilahirkan pada tahun 833 H (1421
M), ia adalah seorang yang dikenal kuat dan adil.
 Ia telah menguasai ilmu dari berbagai murabbi, guru
dan ulama.
 Ia menguasai banyak bahasa dengan fasih, diantaranya
bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia, dan
Hebrew.
 Ia juga menguasai sejarah, siasat perang, dan ilmu
ekonomi.
 Ia melakukan berbagai reformasi untuk menciptakan
stabilitas Negara.
 Ia memecat para pejabat yang korup.
 Ia juga menginvestasikan anggaran Negara yang
sangat besar pada bidang militer, sehingga pasukan
Utsmaniyah dibekali persenjataan terbaru dan
tercanggih saat itu.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Salah satunya adalah sebuah meriam dengan panjang 8 meter, garis
tengahnya hampir 1 meter, dengan dinding setebal 20 centimeter
dan mampu melontarkan peluru seberat 600 kilogram sejauh 1,5
kilometer lebih.
 Butuh 90 ekor sapi dan sekitar 400 orang untuk mengangkut
senjata mengerikan ini di medan perang.
 Meriam ini dinamakan meriam sultan.
 Selain meriam ini, Utsmaniyah memiliki banyak meriam dan senjata
api lainnya yang berukuran kecil.
 Pasukan Utsmaniyah saat itu adalah pasukan bersenjata terbaik dan
berteknologi paling maju di zamannya.
 Selain artileri terbaru, Sultan Muhammad II juga menyiapkan kekuatan
infanteri dan kafaleri berjumlah ratusan ribu serta membangun
benteng pertahanan.
 Ia sejak muda bercita-cita untuk menaklukkan Konstantinopel.
 Ia menyiapkan pasukan darat dan membangun 400-an kapal
perang dengan berbagai jenis dan variasi, dengan tujuan untuk
menyerang Konstantinopel.
 Hal ini karena posisi kota Konstantinopel yang diapit Laut Marmara di
selatan, Selat Bosporus di timur, dan Golden Horn ( Tanduk Emas ) di
utaranya.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Peperangan mengepung Konstantinopel berlangsung sengit, didarat
pasukan Utsmaniyah terus menerus Utsmaniyah berperang dengan
sengit dan angkatan lautnya berusaha menguasai Laut Marmara di
selatan Kota Konstantinopel.
 Mereka berupaya untuk masuk kedalam perairan Tanduk Emas
(Golden Horn ) di sebelah utara kota, namun terhalang oleh rantai
besi kokoh yang terpasang melintang di atas air.
 Sultan Muhammad II memikirkan sebuah strategi yang cemerlang, Ia
merencanakan untuk masuk ke Tanduk Emas melalui daratan daerah
Galata.
 Pada malam hari Sultan Muhammad II memerintahkan para prajuritnya
meletakkan rangkaian kayu yang sudah di baluri lemak di sepanjang
jalur darat yang menghubungkan Selat Bosporus dan Teluk Golden Horn
( Tanduk Emas ).
 Setelah rangkaian kayu itu siap, yang memerintahkan para prajuritnya
untuk memindahkan 72 kapal perang Utsmaniyah kedalam Teluk
Golden Horn melalui rangkaian kayu tersebut.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Setelah diserang dari daratan dan lautan akhirnya Kota Konstantinopel dapat
di taklukan pada hari selasa, 20 jumadil ula 857 H ( 29 mei 1453 M).
 Sultan Muhammad II lalu mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul
yang berarti kota Islam yang kemudian menjadi Istanbul.
 Atas keberhasilannya itu, ia di juluki sebagai " al-Fatih" ( Sang Penakluk ).
 Maka benarlah sabda Rasulullah SAW:
‫ك ا ْل َجَّْيش‬ َّ ِ ‫ َولَنِ ْع ََّم ا ْل َج ْي‬،‫ فَلَنِ ْع ََّم ْاْل َ ِمَّْي َُّر أ َ ِم ْي ُر َها‬،ُ‫س َط ْن ِط ْينِية‬
ََّ ‫ش ذ ِل‬ ْ ُ‫لَت ُ ْفت َ َحنَّ الق‬
"Sungguh Konstantinopel benar-benar akan dibebaskan, maka sebaik-baik
amir (penguasa/pemimpin) adalah amir(pemimpin)nya, dan sebaik-baik
pasukan adalah pasukan itu." (HR.Ahmad).
 Setelah takluknya Konstantinopel, Sultan Muhammad II bersujud syukur
pada Allah SWT.
 Ia melarang pasukannya untuk melukai anak-anak, wanita, orang tua,
orang jompo dan orang-orang lemah lainnya, ia juga melarang merusak
tempat-tempat ibadah.
 Ia menjamin kebebasan kaum Kristen Konstantinopel untuk
melakukan aktifitas sebagaimana biasanya, termasuk beribadah di
gereja-gereja milik mereka.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Gereja terbesar di Konstantinopel, Hagia Sophia (Aya Sofia)
dialihfungsikan menjadi masid, karena kebutuhan darurat atas
tempat untuk Shalat Jum’at .
 Ada juga beberapa sejarawan yang mengatakan bahwa ini sebagai
balasan atas perbuatan Kerajaan Kristen Spanyol yang mengubah
Masjid Jami’ Cordoba menjadi gereja setelah berhasil menaklukkan
Cordoba, -
 Menurut beberapa sejarawan tersebut, pembalasan dalam perang ini
dibolehkan berdasarkan ayat:

َ ‫علَ ْي ِه ِب ِمثْ ِل ََا ا ْعتَدَ ٰى‬


‫علَ ْي ُك ْم َواَّقُُاا للَ َوا ْعلَ ُماا‬ َ ‫علَ ْي ُك ْم فَا ْعتَدُوا‬
َ ‫فَ َم ِن ا ْعتَدَ ٰى‬...
... َ‫أ َ قن للَ ََ َع ْال ُمت ق ُِين‬
“ …(Bagi) siapa yang menyerang kamu, (maka) seranglah (mereka)
setimpal dengan serangannya atas kamu…” (Al-Qur’an Surah al-
Baqarah:194)
 Pasukan Muhammad II (al-Fatih) bekerja membersihkan patung-patung
dari Aya Sofia juga menutupi mosaik-mosaik gereja dengan kapur putih
yang ternyata malah mengawetkan mosaik-mosaik itu.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Pada hari Jum'at, ketika hendak ingin melaksanakan shalat Jum'at
pasukan kaum muslimin bingung memilih imam yang tepat.
 Menghadapi masalah ini Sultan memerintahkan seluruh yang hadir di
masjid untuk berdiri, lalu berkata:
"Siapa di antara kita yang sejak baligh hingga sekarang pernah
meninggalkan shalat fardhu walau sekali, silakan duduk!”
 Tidak ada satupun muslimin yang duduk, berarti tidak ada satu
pasukan pun yang pernah lalai meninggalkan shalat waktu. Sultan
kembali berkata:
"Siapa di antara kita yang sejak baligh hingga kini pernah meninggalkan
shalat sunnat rawatib silahkan duduk!"
 Mendengar pertanyaan ini, sebagian pasukan muslimin duduk sehingga
tersisa sebagian kecil. Sultan pun berkata lagi:
"Siapa di antara kalian sejak baligh hingga saat ini pernah
meninggalkan shalat tahajjud walaupun satu malam, silahkan duduk!"
 Seluruh pasukan yang tersisa duduk kembali ke lantai kecuali satu
orang, dialah Sultan Muhammad II al-Fatih, sang penanya sendiri.
 Sultan Muhammad II al-Fatih memang tidak pernah meninggalkan
shalat tahajjud walau satu malampun sejak ia baligh.
G. Muhammad II (al-Fatih)
 Setelah taklukknya Konstantinopel, Sultan Muhammad
II terus melanjutkan penaklukan.
 Ia menaklukkan negeri Serbia dan Ibukotanya
Beogard, menaklukkan Negeri Maurah,
Menggabungkan Valachie, dan negeri Bosnia dan
Herzik.
 Ia juga menaklukkan kepulauan Yunani dan
sebagian kepulauan di Italia, serta menetapkan
jizyah kepada banyak pemerintahan.
 Ia juga terkenal sebagai penakluk Vlad Dracula, Sang
Penyula.
 Ia wafat di Istanbul ketika ia sedang menyiapkan
penyerbuan ke Roma pada 886 H.
H. Bayazid II
 Sultan Muhammad II digantikan oleh puteranya,
Sultan Bayazid II.
 Ia berhasil mengalahkan pemerintahan Venezia di
Italia.
 Pada masanya Negara Rusia berdiri, yaitu pada tahun
887 H (1481 M) setelah melepaskan diri dari Mongol
(Tartar).
 Terjadi pemberontakan pasukan kavaleri yang
memaksanya menyerahkan kekuasaan pada anaknya,
Sultan Salim I pada 918 H.
H. Salim I
 Sultan Salim I bin Bayazid ingin menyatukan umat Islam
dibawah kekuasaan Utsmaniyah, untuk menghadapi serbuan
tentara Eropa.
 Ia mengalahkan pasukan Shafawiyah (Kerajaan Persia yang
bermazhab Syi'ah) yang telah bersekutu dengan orang-orang
Portugis untuk menghadapi kaum Muslimin.
 Ia memasuki ibukota Tibriz pada tahun 920 H setelah perang
Jaladiran.
 Sementara itu,. Kerajaan Mamluk bersekutu dengan orang-
orang Shafawiyah untuk menghadapi Utsmaniyah.
 Setelah itu datang surat dari para ulama Mesir yang merasa
bahwa para pasukan Mamluk mulai semena-mena terhadap
rakyat.
 Sultan Salim I lalu membuat keputusan untuk meluaskan
kekuasaannya sampai ke Asia.
 Ia berperang dan mengalahkan Mamluk di Syam dalam
perang Marj Dabik di Halb pada tahun 922 H.
 Sultan Mamluk Qanshawah al-Ghawri tewas dalam perang ini.
H. Salim I
 Ia lalu menyerang Dinasti Mamluk di Mesir dalam perang
Ridaniyah di dekat Kairo pada 923 H.
 Ia berhasil membunuh penguasa terakhir Mamluk,
Thuman Bey.
 Khalifah terakhir Abbasiyah II di Kairo, al-Mutawakkil
III, (yang berada di bawah perlindungan Mamluk)
menyerahkan kekhalifahannya pada Sultan Salim I
pada tahun 923 H (1517 M).
 Sejak saat itu Sultan Salim I menjadi Khalifah Umat
Islam.
 Pemuka-pemuka Makkah datang ke Kairo dan
menyatakan ketundukan wilayah Hijaz kepada Khilafah
Utsmaniyah.
 Sultan Salim I digantikan oleh Puteranya, Sultan Sulaiman
I pada 926 H (1519 M).
I. Sulaiman I al-Qanuni The Magnificent
 Ia memerintah sejak 926 H (1519 M). .
 Pada masa kekuasaannya Utsmaniyah mencapai masa keemasannya.
 Ia berhasil menguasai Beogard, kepulauan Rhodesia, semenanjung Krym
dan ibukotanya Valachie, menerobos Eropa hingga sampai di Wina
Ibukota Austria.
 Ia berhasil menaklukkan Hungaria.
 Ia juga berhasil mengalahkan Portugis di pesisir Afrika dan Samudra
Hindia pada tahun 943 H.
 Ia juga menundukkan sebagian besar wilayah Arab.
 Ia dijuluki al-Qanuni karena ia mengkodifikasi hukum Negara yang
berdasarkan Ajaran Islam.
 Sampai pada masa ini pemerintahan Utsmaniyah berhasil menguasai negeri-
negeri Eropa seperti Hungaria, Albania, Yunani, Rumania, Serbia,
Bulgaria, disamping wilayah-wilayah timur Islam.
 Ia juga menjanjikan bantuan bagi kerajaan Aceh di Nusantara untuk
melawan Portugis yang terealisasi pada masa anaknya, Sultan Salim II.
 Disini pemerintahan Utsmaniyah telah sampai kepada batas
terjauhnya/ terluas dari wilayahnya.
 Kekuasaannya memanjang dari Hungaria hingga ke Aswan, dekat
dengan Jeram Sungai Nil; dan dari Sungai Furat dan tengah Iran hingga
ke Bab al-Mandub di sebelah selatan Jazirah Arabia.
 Para sejarawan barat menyebutnya sebagai The Magnificent.
3. Ilmuwan pada Masa Utsmaniyah yang
Terkenal
Katip Celebi (ahli geografi dan sejarah),
Nasuh al-Matraki (ahli matematika, sejarah
dan Geografi),
Taqiyuddin (ahli astronomi dan fisika),
Syekh Vefa (ahli astronomi dan pembuat
diagram pergerakan benda-benda langit).
DLL.
4. Melemahnya Daulah Utsmaniyah
 Setelah masa Sultan Sulaiman al-Qanuni, daulah Utsmaniyah mulai
mengalami kemunduran dan kemerosotan.
 Sultan-Sultan Utsmaniyah setelah Sultan Sulaiman adalah Sultan-Sultan
yang lemah. Pada zaman mereka perluasan wilayah semakin sedikit.
 Berhentinya penaklukkan Utsmaniyah sejak abad ke-17 M,
menyebabkan pasukan Yenisari membesar, lebih dari pasukan dan pegawai
pemerintah biasa, sementara pemasukan negara merosot.
 Hal ini membuat Utsmaniyah terpuruk karena suap dan korupsi.
 Selain itu pajak dari Timur Jauh yang melintasi wilayah Utsmaniyah
menurun, setelah ditemukannya jalur utama yang baru, sehingga
perdagangan dari Asia bisa langsung ke Eropa.
 Hal tersebut membuat mata uang Utsmaniyah tertekan.
 Sumber pendapatan negara seperti tambang, tak bisa menutupi kebutuhan
uang yang terus meningkat.
Mulai bobroknya mental para prajurit juga telah menyebabkan
kekalahan Utsmaniyah di berbagai medan pertempuran.
Utsmaniyah terpaksa harus menyetujui perjanjian-perjanjian
dengan Negara-negara Eropa yang kebanyakan pasalnya
merugikan Utsmaniyah, baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi,
juga kedaulatan wilayah (lepasnya beberapa wilayah Utsmaniyah).
4. Melemahnya Daulah Utsmaniyah
Contohnya kekalahan Utsmaniyah atas Shafawiyah dan
terlepasnya sebagian Utsmaniyah dan menjadi milik Shafawiyah
pada 1021 H (1612 M),
Kekalahan Utsmaniyah terhadap Austria pada 1100 H (1698 M), yang
disusul lepasnya Ukraina, Bodulia, Azruf, Hungaria, Transylvania,
dan sebagainya melalui perjanjian Karluftisy pada 1110 H (1699 M),
Kekalahan Utsmaniyah atas Austria pada 1129 H (1717 M), yang
disusul lepasnya Serbia, Beogard, dan sebagian Valechie
(Walachia) melalui perjanjian Bisarovetis pada 1130 H (1717 M).
Kekalahan Utsmaniyah dan Rusia pada 1768-1773 M
menyebabkan terjadinya Perjanjian Qairanajah antara Utsmaniyah
dengan Rusia pada 1187 H (1773 M)
Perjanjian Qairanajah mengharuskan Utsmaniyah memberikan
kebebasan bagi pedagang asing dan para peziarah ke Yerusalem tanpa
harus membayar bea cukai apapun.
Perjanjian Qairanajah juga menyebabkan Utsmaniyah harus
melepaskan Crimea (Krym), Besarabia (Rumania), dan Koban
(Kafkas).
 Pukulan paling telak bagi Utsmaniyah adalah pendudukan Perancis yang
dipimpin Napoleon Bonaparte atas wilayah Mesir,.
 Hal ini menyebabkan Sultan Salim III menyerukan jihad yang disambut
oleh rakyat dan tentara.
 Seruan ini disambut oleh penduduk Hijaz dibawah pimpinan Syaikh Al-
Kailani, juga penduduk Libya dibawah pimpinan ad-Darnawi pada
1214 H (1799 M).
 Perlawanan Umat Islam ini disebut Revolusi Kairo I.
 Hal ini diikuti serangan tentara Utsmaniyah yang berakhir dengan
tertangkapnya panglima perang Utsmani Musthafa Pasya.
 Pihak Utsmani terus menyerang Perancis sehingga meletuslah perang 'Ain
Syams yang lagi-lagi dimenangkan Perancis.
 Pasukan Utsmani terus memotivasi rakyat Mesir untuk melawan Perancis
sehingga meletuslah Revolusi Kairo II pada 20 Maret – 20 April 1800 M.
 Perancis akhirnya meninggalkan Mesir setelah adanya tekanan dari
dalam dan luar serta serangan bersama antara pasukan Utsmani dan
pasukan Inggris atas Mesir.
 Pendudukan ini dampak besar bagi Umat Islam, seperti berhasilnya
Perancis memberlakukan hukum positif baru di Mesir sebagai
pengganti Syariat Islam, juga ketakukan sekaligus kekaguman rakyat
atas senjata dan taktik perang Eropa.
5. Mulai Runtuhnya Daulah Utsmaniyah
 Diantara faktor-faktor pentingnya adalah:
a) Gerakan-Gerakan Separatisme
 Di Mesir: gerakan Ali Bek al-Kabir, kemudian gerakan
Muhammad Ali.
 Di Palestina: gerakan pemimpin lokal Zhahir Umar
 Di Libanon: gerakan Fakhrudin Ma'ni, kemudian gerakan
orang-orang Syihabiyah,
 Di Irak: gerakan para Pasya, puncaknya adalah Sulaiman
Pasya (Abu Laila).
 Di Yaman: gerakan az-Zaidiyah.
 Di Jazirah Arabia: berdirinya pemerintahan as-Saudi dengan
pemikiran (menggunakan mazhab aqidah) Syekh
Muhammad bin Abdul Wahab.
 Di Afrika Utara: pemberontakan pemimpin lokal, seperti
orang-orang Sanusiyah.
b) Gerakan-Gerakan Pembaharuan, Westernisasi dan Sekularisme
 Pada tahun 1807 Utsmaniyah dipimpin oleh Sultan Mahmud II, mengadakan
perbedaan antara urusan agama dan urusan dunia, berkat desakan negara-
negara Eropa juga sebagai akibat ikatan perjanjian dengan negara-negara
Eropa.
 Urusan agama diatur oleh hukum syari'at dan urusan dunia diatur oleh hukum
positif (bukan syari'at) yang dalam masa selanjutnya membawa kepada
adanya hukum sekuler.
 Gerakan ini disebut sebagai Tanzimat
(pengaturan/penyusunan/perbaikan).
 Setelah Sultan Mahmud II meninggal dunia pada 1839 M, ia digantikan oleh
puteranya, Sultan Abdul Majid I. Waktu itu ia baru berusia enam belas tahun.
 Usianya yang sangat muda ini dijadikan peluang oleh sebagian menterinya yang
berorientasi Barat untuk menyempurnakan dalam hal reformasi yang
berkiblat pada Barat.
 Contohnya mengadopsi dan mengambil inspirasi dari konstitusi Eropa tanpa
memperhatikan hukum-hukum syari'at.
 Diantaranya adalah Musthafa Rasyid Pasya, seorang duta besar di London dan
Paris, yang kemudian diangkat menjadi menteri luar negeri.
 Sultan Abdul Majid I melakukan gerakan pembaharuan secara
westernisasi bagi pemerintahan Utsmaniyah secara resmi pada 1854 M
dan 1856 M.
 Setelah diadakannya gerakan pembaharuan ini, para misionaris Eropa
berbondong-bondong datang ke wilayah Utsmaniyah.
 Pada 1876 M Utsmaniyah dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II.
 Ia memperbaharui persenjataan Utsmaniyah dengan bekerjasama dengan
Jerman.
 Ia memasukkan penemuan-penemuan baru dalam semua lini
kehidupan, baik dalam bidang pendidikan, industri, sarana-sarana
telekomunikasi dan militer.
 Diantaranya adalah ia membeli kapal selam. Kapal selam waktu itu
adalah senjata yang sangat baru.
 Ia juga memasukkan telegraph ke negerinya yang uangnya ia ambil dari
koceknya sendiri.
 Pada masanya dimasukkan mobil dan sepeda pertama ke negerinya.
 Ia menjadikan meteran sebagai alat ukur.
 Sultan Abdul Hamid II tidak bisa dipengaruhi oleh penguasa Eropa
manapun, bagaimanapun bersahabatnya ia dengannya dan
bagaimanapun dekatnya negara Eropa itu dengan pemerintahannya.
 Hal ini membuat timbulnya banyak oposisi dalam pemerintahannya.
 Ia harus berhadapan dengan oposisi keras oleh
kelompok "Utsmani Baru / Utsmani Muda" yang
dipimpin Medhat Pasya, perdana menteri saat itu.
 Sultan Abdul Hamid II juga mengelurkan seruan Pan-
Islamisme yaitu seruan agar umat Islam bersatu
untuk menghadapi perang budaya dan penjajahan
oleh Eropa.
 Ia menyatukan berbagai kalangan ulama terkemuka
dan tokoh masyarakat yang terpandang dibidang
politik.
 Ia membangun pusat-pusat studi Islam, yang dilngkapi
dengan mencetak buku-buku Islam
 Ia juga berusaha menjadikan Bahasa Arab sebagai
bahasa resmi Daulah Utsmaniyah.
 Kebijakan-kebijakannya mati-matian ditentang oleh
para oposisi dari kaum sekuler dan petinggi negara
yang pro Eropa.
c) Kebencian dari Kaum Yahudi yang berpaham Zionis yang
didukung oleh negara-negara Eropa
 Pemimpin gerakan Zionisme Internasional
Theodore Herzl (Hebrew: Binyamin Ze'ev Herzl) (2 Mei
– 30 Juli 1904) berhasil mendapatkan dukungan dari
Eropa seperti Jerman, Inggris dan Italia.
 Ia menjadikan negara-negara ini sebagi penekan
terhadap pemerintahan Utsmaniyah dan sebagai
sarana pembuka untuk menghadap Sultan Abdul
Hamid II dan untuk mendapatkan Palestina.
 Pada bulan Juni tahun 1896 M Herzl menemui Sultan
Abdul Hamid II di Istana Yildiz, Istanbul ditemani
Neolanski.
 Ia meminta Palestina untuk gerakan Zionisme Yahudi.
 Bayaran yang ia tawarkan adalah uang dalam jumlah
besar, hadiah yang melimpah serta pelunasan seluruh
hutang Utsmaniyah.
 Permintaan ini ditolak oleh Sultan Abdul Hamid II.
 Menurut Sultan Abdul Hamid II, Ia tidak bisa mundur dari
tanah suci ini walaupun hanya sejengkal.
 Alasannya karena Palestina adalah milik Umat Islam yang
telah memperjuangkannya sejak dulu dengan bergelimang
darah dan air mata.
 Ia menolak uang dari Herzl dan mengatakan bahwa Herzl
hanya bisa mendapatkan Palestina jika Utsmaniyah dan
raganya tercabik-cabik, namun ia tidak akan menerima hal itu
sepanjang hayat masih dikandung badan.
 Melihat kenyataan tersebut, Herzl dan Gerakan Zionisme Yahudi
mulai mencari cara lain untuk mewujudkan cita-citanya.
 Herzl berkata bahwa mereka tidak bisa mengambil apapun
dari Utsmaniyah.
 Oleh Karenanya mereka (Gerakan Zionisme Yahudi) harus
menciptakan perubahan politik di Daulah Utsmaniyah.
 Menurut Herzl caranya adalah menimbulkan perang internal
dalam negeri dan Utsmaniyah kalah dalam perang tersebut,
atau melibatkan Utsmaniyah dalam konflik antar bangsa atau
dengan cara kedua-duanya."
d) Organisasi Persatuan dan Pembangunan
 Setelah bubarnya gerakan Utsmani muda, berdiri gerakan oposisi
terhadap Sultan Abdul Hamid II bernama Gerakan Turki muda.
 Gerakan oposisi semakin berkembang setelah Ibrahim Taimu ar-
Rumani membentuk gerakan opsisi bernama Persatuan Utsmaniyah.
 Gerakan ini kemudian bersatu menjadi Organisasi Persatuan dan
Pembangunan
 Organisasi ini pada tanggal 24 Juli 1908 berhasil memaksa Sultan
Abdul Hamid II untuk mengumumkan kembali undang-undang baru.
 Pemikiran yang berkembang didalam oganisasi persatuan dan
pembangunan adalah penekanan kembali tentang paham-paham
Thuraniyah pada level internal dan eksternal.
 Thuraniyah ini mengisyaratkan kembali pada asal keturunan asli
orang-orang Turki. Thuraniyah adalah penisbatan pada gunung Turan
yang berada di kawasan timur laut Iran.
 Mereka kemudian menyebutnya sebagai Pan-Thuranisme.
 Semboyan mereka adalah anti agama dan meremehkan Pan-Islamisme.
 Organisasi ini selain terbentuk dari sejumlah pemuda pelajar Turki
juga terbentuk dari orang-orang Yahudi.
 Tujuan utama mereka adalah menjungkalkan pemerintahan Sultan
Abdul hamid II.
 Pada tahun 1909 M organisasi persatuan dan pembangunan
menduduki kota Istanbul.
 Enver Pasya dengan Batalion III memasuki istana Sultan,
melakukan kudeta dan merampas kekuasaan.
 Sultan Abdul hamid II diturunkan dari kedudukannya sebagai
sultan juga sebagai Khalifah Umat Islam.
 Hubungan antara organisasi persatuan dan pembangunan dan
Yahudi telah dijelaskan dalam salah satu surat Sultan Abdul Hamid II.
 Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa orang-orang persatuan
dan pembangunan telah datang berkali-kali dan memintanya
untuk mendirikan negeri khusus untuk orang Yahudi di
Palestina.
 Mereka juga berjanji untuk memberikannya uang sebanyak
150 juta Lira dalam bentuk emas, namun ia menolak
permintaan mereka secara tegas.
 Karena penolakan ini mereka mengancam akan
membuangnya ke Salanika, ia lebih menyukai hal ini
daripada harus menjual Palestina.
Pada tahun 1912 M organisasi persatuan dan pembangunan
menguasai parlemen dan memindahkan kantor pusat organisasi dari
Salanika menuju Istanbul.
Setahun kemudian golongan militer dari organisasi persatuan dan
pembangunan menggantikan golongan politisi dalam mengusai
pemerintahan.
Kekuasaan terletak di tangan tiga serangkai Enver Pasya, Talat Pasya
dan Jamal Pasya, sultan-sultan setelah Abdul Hamid II hanyalah
dijadikan pemimpin boneka.
Pemerintahan tiga serangkai ini merupakan pemerintahan militer yang
ketat dan tidak bisa menerima kritik. Partai-partai oposisi mereka
bubarkan dan para pemimpinnya mereka buang keluar negeri.
Perubahan lain tampak pada pakaian, bukan hanya kaum pria saja,
tetapi kaum wanita juga mulai memakai pakaian ala Eropa,
sebagaimana satuan waktu juga mulai memakai sistem Eropa.
Pada jaman ini Mahkamah Syari'at belum dihapuskan, tetapi diletakkan
dibawah kementerian kehakiman dan undang-undang.
Pada masa pemerintahan organisasi persatuan dan pembangunan
dilakukan kebijakan Turkivisasi, diantaranya dengan menjadikan
Bahasa Turki menjadi bahasa resmi Daulah Utsmaniyah walaupn
masih menjadikan Bahasa Arab sebaga pendamping.
Hal ini membuat munculnya gerakan Arabisasi sebagai reaksi atas
gerakan Turkivisasi.
6.Perang Dunia I dan Penghapusan Khilafah
Utsmaniyah
 Perang Dunia I (1914-1918 M) meletus setelah
tanggal 28 Juni 1914 M Pangeran Franz Ferdinand
dari Austria dibunuh oleh anggota kelompok Serbia,
Gavrilo Princip di Sarajevo.
 Hal yang melatar belakangi Perang Dunia I adalah
sebagai berikut:
a) Kemajuan industri di Eropa yang menimbulkan
persaingan.
b) Kemajuan industri merambah ke wilayah
produksi persenjataan.
 Kedua hal ini kemudian membuat negara-negara mencari
kawan atau aliansi agar lebih kuat.
 Eropa kemudian terbagi menjadi dua blok, yaitu Triple
Alliance/Blok Sentral (Jerman, Austria-Hungaria dan Italia) pada
tahun 1882 M dan Triple Entente/Blok Sekutu (Perancis, Inggris dan
Rusia) pada tahun 1907 M.
 Pemerintahan tiga serangkai golongan militer dari organisasi
persatuan dan pembangunan: Enver Pasya, Talat pasya dan
Jamal Pasya membawa Utsmaniyah menjadi sekutu Jerman dan
Austria dalam Perang Dunia I pada 1333-1337 H (1914-1918 M).
 Sementara itu Inggris berkat surat menyurat dengan seorang
pemimpin Arab, al-Husein Makmahun telah menjadikan wilayah-
wilayah Arab untuk memberontak dari Utsmaniyah dan menjadi
sekutu Inggris, Perancis dan Rusia.
 Seorang agen Inggris, T.E. Lawrence (Lawrence of Arabia) bahkan
terjun langsung untuk mengobarkan pemberontakan Arab
melawan Utsmaniyah.
 Ancaman yang telah dilontarkan Herzl dan gerakan Zionis Yahudi
menjadi kenyataan, terjadi pertikaian internal dalam Daulah
Utsmaniyah antara orang-orang Arab dan orang-orang Turki, dan
Utsmaniyah terseret dalam perang besar yaitu Perang Dunia I.
 Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Utsmaniyah dan
Jerman.
 Kemenangan yang diperoleh Inggris, Perancis dan Rusia telah menjadikan
wilayah Khilafah Utsmaniyah berada dibawah kekuasaan mereka.
 Maka diadakanlah perjanjian Sykes-Picot (Saikas Biku) pada tahun 1334 H
(1916 M) yang membagi-bagi wilayah Utsmaniyah sesuai keinginan
penjajah.
 Kesepakatan ini dilakukan dengan cara rahasia, dimana saat itu orang-orang
Arab mulanya dijanjikan kemerdekaan.
 Diantara isi pokok dan penting perjanjian itu adalah:
 Wilayah selatan Irak menjadi bagian Inggris,
 Bagian utara Suriah yang terdiri dari Libanon menjadi bagian Perancis.
 Dua negara Arab yang terdiri dari Irak bagian Utara dan bagian Tengah,
serta selatan Syam (Suriah )
 yang pertama –yang terdiri dari Irak Utara dan Yordan –berada
dibawah dominasi Inggris,
 yang kedua –yang terdiri dari bagian Tengah Syam dan kepulauan
Faratiyah menjadi bagian Perancis.
 Palestina menjadi masalah internasional.
 Astana dan Selat Bosphorus serta Dardanella (Dardanil) menjadi bagian
Rusia.
 Mereka Juga merancang Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh
pemerintah Inggris dan Gerakan Zionis Yahudi pada bulan Muharram 1326 H
(tanggal 2/11/1917 M).
 Deklarasi itu menetapkan Palestina sebagai tanah air dan negara orang-
orang Yahudi.
 Pada tahun 1920 M, Pemimpin militer, Musthafa Kamal menjadikan
Ankara sebagai pusat aktivitas politiknya.
 Setelah menguasai Istanbul, Inggris menciptakan kevakuman politik, dengan
menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor-kantor dengan paksa.
 Musthafa Kamal berhasil membentuk opini umum yang menyudutkan
sultan dan memihak kaum nasionalis.
 Situasi ini dimanfaatkan Mustafa Kemal untuk membentuk Dewan
Perwakilan Nasional pada 12 Oktober 1921 M- dan ia menobatkan diri
sebagai ketuanya.
 Hal ini membuat ada 2 pemerintahan; pemerintahan khilafah di Istanbul dan
pemerintahan Dewan Perwakilan Nasional di Ankara.
 Pada awal November 1922 M Dewan Perwakilan Nasional
menghapuskan kesultanan kemudian pada 17 November 1922 M Sultan
Muhammad VI diusir menuju Malta menggunakan kapal Inggris.
 Abdul Majid II lalu dilantik pada 1922 M sebagai Khalifah yang
sebenarnya hanyalah boneka dan sama sekali tidak memiliki kekuasaan
apa-apa.
 Musthafa Kemal mengumumkan kebijakannya, setelah resmi dipilih jadi
ketua parlemen, yaitu mengganti sistem khilafah dengan republik.
 Pada tanggal 29 Oktober 1923, Dewan Perwakilan Nasional
mendeklarasikan berdirinya Republik Turki.
 Musthafa Kamal dipilih parlemen sebagai presiden pertama Turki.
 Ia melakukan teror untuk mempertahankan sistem pemerintahannya,
Khalifah digambarkannya sebagai sekutu asing yang harus dienyahkan.
 Setelah suasana negara kondusif, Mustafa Kemal mengadakan sidang
Dewan Perwakilan Nasional pada 3 Maret 1924 M.
 Ia memutuskan agar Dewan Perwakilan Nasional memecat khalifah,
membubarkan sistem khilafah dan menghapuskan sistim Islam dari
Negara serta memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara.
 Sehari setelah keputusan ini, Khalifah Abdul Majid II pun diusir. Hal ini
dianggap sebagai titik klimaks revolusi Musthafa Kamal.
 Musthafa Kamal melaksanakan semua rencana tertulis yang
ditandatangani olehnya dengan negara-negara Barat.
 Salah satunya adalah kesepakatan Luzan (Lausanne) yang
terjadi pada tahun 1340 H (1923 M)
 Syarat-syarat perjanjian ini kemudian dikenal dengan empat
syarat-syarat Karzun.
 Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam muktamar Luzan
(Lausanne).
 Syarat-syarat itu adalah:
a) Pemutusan semua hal yang berhubungan dengan Islam
di Turki.
b) Penghapusan khilafah Islam untuk selama-lamanya.
c) Mengeluarkan khalifah juga semua pendukung khalifah
dan Islam dari negeri Turki serta mengambil harta
khalifah.
d) Menjadikan undang-undang sipil sebagai pengganti
dari undang-undang Turki yang lama.
 Setelah menjadi pemerintah yang sah, Musthafa Kamal mengharuskan
pemakaian topi ala koboi dan melarang penggunaan peci (Tharbusy)
maupun sorban.
 Ia menghukum gantung rakyat serta ulama yang tidak mau melaksanakan
perintah ini.
 Pada tahun 1343 H (1924 M) ia menghapuskan kementrian wakaf dan
semua masalahnya dimasukkan kedalam menteri pendidikan.
 Pada 1344 H (1926 M) mesjid-mesjid ditutup dan pemerintah
memberangus semua gerakan keagamaan.
 Ia juga melaksanakan kekerasan terhadap kritikan yang datang dari kalangan
agamawan.
 Pada tahun 1350-1351 H (1931-1932 M) pemerintah membatasi jumlah
mesjid dan hanya membolehkan berdiri satu mesjid di sebuah daerah
yang hanya memiliki luas lima ratus meter.
 Ia menyatakan bahwa ruh Islam itu menghambat kemajuan.
 Ia terus melakukan cercaan terhadap masjid-masjid dan mengurangi
jumlah khatib hingga berjumlah 300 khatib.
 Ia memerintahkan para khatib untuk membicarakan masalah sosial,
pertanian dan industri dalam khutbah Jum'at dan melarang mereka untuk
membicarakan masalah agama.
 Ia menutup masjid utama di Istanbul dan mengubah Aya Sofia
menjadi museum setelah membuka kapur putih yang menutupi
mosaik-mosaik didalamnya.
 Masjid Al-Fatih ia jadikan sebagai gudang.
 Pada tahun 1345 H (1926 M) ia mengganti hukum syari'ah dengan
hukum sipil yang ia adopsi dari hukum Swiss.
 Penanggalan Hijriah juga digantinya dengan penaggalan Masehi.
 Pada undang-undang yang dibuat pada tahun 1347 H (1928 M) teks
undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam.
 Sumpah para pejabat saat dilantik juga diubah, sumpah dengan
nama Allah dan diganti dengan kata “Demi kehormatan kami".
 Pada tahun 1348 H (1928 M) pemerintah mewajibkan dengan
paksa penggunaan huruf Latin dalam penulisan bahasa Turki
sebagi pengganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya.
 Pada saat yang sama pengajaran Bahasa Arab dan Persia
dihapuskan dari seluruh Universitas.
 Buku-buku yang telah terlanjur dicetak dalam bahasa Arab dikirim ke
Mesir, Persia dan India.
 Ia juga melarang keras penggunaan jilbab bagi kaum wanita.
 Ia juga mendorong pesta-pesta dan hura-hura yang
memaksakan percampuran laki-laki dan perempuan.
 Ia juga melakukan perubahan metode pengajaran dan
memerintahkan penulisan ulang sejarah Turki untuk
memunculkan kejayaan masa lalu pra-Islam.
 Ia membersihkan Bahasa Turki dari hampir semua
pengaruh dan kata-kata serapan dari Bahasa Arab dan
Persia.
 Sebagai ganti kata-kata serapan tersebut ia menggunakan
kalimat-kalimat yang digunakan oleh bangsa Turki pada
masa lampau sebelum mereka memeluk Islam.
 Ia juga mengumumkan keinginannya untuk berkiblat pada
Eropa dan memisahkan diri dari dunia Islam dan Arab.
 Pada 24 November 1934 M, melalui keputusan majelis ia
memasang gelar "Attaturk" pada namanya yang berarti
"Bapak orang-orang Turki atau Leluhur Turki".
 Musthafa Kamal meninggal pada 1365 H.
 Ia menderita penyakit kronis karena kecanduannya
minum minuman keras.
 Ia juga menderita penyakit misterius di pinggangnya
serta mengalami kerusakan otak bagian atas.
 Para pengikut fanatik Musthafa Kamal memformalin
mayatnya kemudian menyimpannya dalam peti timah
yang beratnya mencapai setengah ton.
 Sebagai penghormatan terakhir kepadanya, Kerajaan
Inggris mengutus satu kompi pasukan pengawal
dengan mengenakan pakaian seragam yang sangat mewah
dibawah pimpinan Marsekal Portford.
 Bendera Kerajaan Inggris juga tampak terpancang di
depan peti timah itu.
Syaikh al-Islam Musthafa Sabri berkata dalam
buku al-Asrar al-Khafiyyah wara' ilgha al-Khilafah
al-Utsmaniyah, “Musthafa Kamal memiliki
hubungan yang kuat dengan kelompok Yahudi
(Dunamah). Bahkan ia mungkin adalah salah
seorang dari mereka.
Dalam salah satu Ensiklopedi Yahudi
disebutkan, "Sebagian besar kalangan Yahudi
Salanika menyatakan dengan tegas bahwa Kamal
Attaturk berasal dari Yahudi Dunamah.
Hal Ini juga merupakan keyakinan kalangan Islam
yang tidak setuju dengan Musthafa Kamal
Attaturk, namun Pemerintah Turki
menolaknya.
B. Penjajahan Negara-Negara Eropa atas wilayah-wilayah
Umat Islam dan Berdirinya Negara-Negara Islam Modern
1. Penjajahan Negara-Negara Eropa atas wilayah-wilayah Islam
Ketika tiga kerajaan besar Islam (Utsmaniyah, Shafawiyah dan
Mughal India) mengalami kemunduran diabad 18 M,sementara
Barat mengalami kemajuan pesat.
Kerajaan Shafawi hancur diawal abad 18 M, kerajaan Mughal
hancur pada awal abad 19 M ditangan Inggris, yang kemudian
mengambil alih kekuasaan di anak benua India.
Kekuatan Islam terakhir yang masih disegani adalah Utsmaniyah.
Kekuatan Islam terakhir ininpun mengalami kemunduran demi
kemunduran, sehingga ia dijuliki The Sick Man of Europe (orang
sakit dari Eropa).
Utsmaniyah akhirnya hancur dan digantikan oleh Republik Turki
pada 1923 M.
Kelemahan kerajaan-kerajaan Islam itu menyebabkan Eropa dapat
mencaplok, menduduki dan menjajah wilayah-wilayah Umat
Islam dengan mudah.
 Daftar negara-negara Umat Islam yang dijajah:
- Dibawah penjajahan Portugal: Mozambik.
- Dibawah penjajahan Spanyol: daerah pinggiran Marakesy, daerah Ifni
Maroko., sahara Maroko, daerah Moro di Filipina.
- Dibawah penjajahan Inggris: Malaysia, Semenanjung India, Kuwit, Bahrain,
Qatar, Emirat, oman, Aden, Mesir, Sudan, Uganda, sebagian Somalia,
Eritrea, Tanzania, Nigeria, Siprus, Ghana, Irak, Yordania Timur, Palestina,
Iran Selatan.
- Dibawah penjajahan Perancis: Indocina, Mali, Chad, Niger, Senegal,
Madagaskar, Mauritania, Maroko, Aljazair, Tunisia, Guinea, Djibouti, Syiria,
Libanon, Klikea.
- Dibawah penjajahan Belanda: Kepulauan Hindia Timur (Indonesia).
- Dibawah penjajahan Belgia: Kongo, beberapa pulau di Indonesia.
- Dibawah penjajahan Italia: Libya, sebagian Somalia dan Eritrea.
- Dibawah penjajahan Rusia: Siberia, Turkistan Barat, beberapa kantong
Islam di sekitar Sungai Volga dan Ural, Semenanjung Krimea, Negara-
negaraa Kaukasus, Iran Utara.
2. Kemerdekaan Negara-Negara Umat Islam dari
Penjajahan
 Setelah dijajahnya negara-negara Umat Islam, gagasan
Nasionalisme mulai masuk ke negeri-negeri Umat Islam
dari Barat yang menjajah mereka.
 Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan
berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat
Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara
merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat.
 Negara berpenduduk mayoritas Muslim yang pertama kali
berhasil memproklamirkan kemerdekaannya adalah
Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 M.
 Bangsa Indoneia harus mempertahankan kemerdekaannya itu
dengan perjuangan bersenjata selama lima tahun berturut-
turut, karena Belanda, yang didukung Tentara sekutu
berusaha menguasai kembali Indonesia.
3. Berdirinya Negara-Negara Umat Islam Modern
 Tahun berdirinya negara-negara Umat Islam modern adalah:
◦ Republik Turki berdiri tahun 1342 H / 1923 M
◦ Kerajaan Saudi Arabia berdiri tahun 1157 H / 1744 M
◦ Bahrain berdiri tahun 1391 H / 1971 M
◦ Kuwait berdiri tahun 1321 H / 1961 M
◦ Qatar berdiri tahun 1391 H / 1971 M
◦ Uni Emirat Arab berdiri tahun 1391 H / 1971 M
◦ Amman (Oman) berdiri tahun 1391 H / 1971 M
◦ Yaman Utara ibukotanya Shan’a berdiri tahun 1382 H / 1962 M, Yaman Selatan
ibukotanya Aden berdiri tahun 1388 H / 1967 M, kemudian Yaman Utara dan Yaman
Selatan bergabung pada tahun 1990 M.
◦ Irak berdiri tahun 1377 H / 1958 M
◦ Republik Islam Iran berdiri tahun 1399 H / 1979 M
◦ Republik Arab Mesir berdiri tahun 1372 H / 1952 M.
◦ Republik Tunisia berdiri tahun 941 H / 1534 M
◦ Aljazair berdiri tahun 1382 H / 1962 M
◦ Kerajaan Maroko berdiri tahun 1380 H / 1961 M
◦ Negara Islam Pakistan berdiri tahun 1367 H / 1947 M
◦ Sudan berdiri tahun 1376 H / 1956 M
◦ Libya berdiri tahun 1390 H / 1969 M.
Negara Ad-Daulah Al-Utsmaniyah

(Devlet-i Âliyye-i Osmâniyye)


Masa Pemerintahan 1299–1923 M
Motto Devlet-i Ebed-müddet
‫دولت ابد مدت‬
"The Eternal State"
Lagu Kebangsaan Lagu Kerajaan Utsmaniyah
Ibukota Söğüt
(1299–1335 M)
Bursa
(1335–1413 M)
Adrianople/Edirne
(1413–1453 M)
Constantinople / Istanbul
(1458–1922 M)
Agama Resmi Islam (Mazhab Teologi: Sunni)
Negara Ad-Daulah Al-Utsmaniyah

(Devlet-i Âliyye-i Osmâniyye)


Bentuk Pemerintahan Monarki Absolut
(1299–1876 M)
(1878–1908 M)
(1918–1922 M)
Monarki Konstitusional
(1876–1878 M )
(1908–1918 M)
Pemerintah -Utsman I (pertama)
(1299-1326 M)
-Muhammad VI (Sultan terakhir)
(1918-1922 M)
-Abdul Majid II (1922-1924 M)
(Khalifah terakhir)
Negara Ad-Daulah Al-Utsmaniyah

(Devlet-i Âliyye-i Osmâniyye)


Perdana Menteri -Alauddin Pasha (Pertama)
(1320–1331 M)
-Ahmad Taufiq Pasha (Terakhir)
(1920–1922 M)
Luas Wilayah -1683 M:
(5,200,000 km² / 2,007,731 mil²)
-1914 M:
(1,800,000 km² / 694,984 mil²)
Populasi -1856 M:
(+35,350,000 )
-1906 M:
(+20,884,000 )
-1912 M:
(+24,000,000 )
Mata Uang Akçe, Para, Sultani,Kuruş, Lira
Negara Ad-Daulah Al-Utsmaniyah

(Devlet-i Âliyye-i Osmâniyye)

Berakhirnya Pemerintahan: -Dihapuskannya Kesultanan:


1 November 1922 M

-Didirikannya Republik Turki:


29 October 1923 M

- Dihapuskannya Kekhalifahan:
3 Maret 1924 M
◦ Wilayah Utsmaniyah:
◦ Wilayah Utsmaniyah:
◦ Wilayah Utsmaniyah:
◦ Wilayah Utsmaniyah:
◦ Wilayah Utsmaniyah pada 1914 M (Masa-Masa Akhir
Pemerintahannya):
◦ Bendera Utsmaniyah:

*Bendera dzulfikar sampai pada abad awal ke-19 M * Bendera Negara Utsmaniyah (1844-1923 M)

*Bendera Angkatan laut utsmaniyah ( 1793-1844 M) * Bendera Kapal Laut utsmaniyah ( 1793-1844 M)

*Bendera Republik Turki Sekarang


◦ Lambang Utsmaniyah: - Bendera Kekhalifahan Utsmaniyah:

◦ Bendera Sultan Utsmaniyah: - Bendera Kapal Sultan Utsmaniyah:

◦ Bendera Khalifah Utsmaniyah (pada masa khalifah terakhir, Abdul Majid II):
◦ Peta Penaklukkan Konstantinopel:
◦ Sultan Muhammad II dan Pasukan Utsmaniyah penakluk
Konstantinopel :

◦ Sultan Muhammad II memerintahkan agar kapal perang ditarik


lewat darat :
◦ Yenisari (Yani Tasyri/ Jenissaries) Pasukan Khusus Utsmaniyah:

◦ Sipahi (Pasukan Berkuda Utsmaniyah):


◦ Tentara modern Utsmaniyah:
◦ Tentara modern Utsmaniyah:
◦ Tentara modern Utsmaniyah:
◦ Tentara modern Utsmaniyah:
◦ Angkatan darat modern Utsmaniyah:
◦ Angkatan laut modern Utsmaniyah:
◦ Angkatan udara Utsmaniyah:
◦ Pengusiran Sultan Muhammad VI, sultan terakhir Utsmaniyah:

◦ Demonstrasi Rakyat Setelah dibubarkannya Khilafah Utsmaniyah


(Kekhalifahan Utsmaniyah):
◦ Daftar Pemerintah (Sultan dan Khalifah) Utsmaniyah:
◦ Pemerintah Terakhir Utsmaniyah:

*) Khalifah Abdul Majid II (Tidak menjadi Sultan, hanya Sebagai Khalifah)


 Jabatan: Khalifah Terakhir Umat Islam
 Masa jabatan: 8 November 1922 - 3 Maret 1924
 Putera dari Sultan Abdül Aziz I dan Hayran-î-Dil Kadınefendi
 Dipilih sebagai khalifah oleh Parlemmen Turki, TBMM, (Grand National
Assembly of Turkey; Dalam Bahasa Turki: Türkiye Büyük Millet Meclisi);
 Meninggal setelah penghapusan kekhalifahan oleh Musthafa Kamal
Ataturk pada 1924 M dalam pengasingannya;
 Meninggal di Paris, Prancis pada 23 August 1944.
◦ Daftar Pemerintah Utsmaniyah:
◦ Masjid Aya Sofia / Hagia Sophia (sekarang menjadi museum):
◦ Masjid Sultan Ahmad I (Mesjid Biru):
◦ Masjid Sultan Sulaiman I al-Qanuni:
◦ Masjid Sehzade (Pangeran) dibangun oleh Sulaiman I al-Qanuni untuk
memperingati kematian puteranya, Pangeran Muhammad :
◦ Masjid Fetih /al-Fatih (dibangun oleh Sultan Muhammad II al-
Fatih):
◦ Masjid Sultan Salim I:
◦ Masjid Sultan Salim II:
◦ Masjid Sultan Bayazid II:
◦ Masjid Nurosmaniye/ Nurustmaniyah dibangun oleh Sultan
Mahmud I dan diselesaikan oleh Sultan Utsman II:
◦ Masjid Nusratiye/Nusratiyah dibangun oleh Sultan Mahmud II:
◦ Masjid Ortakoy dibangun oleh Sultan Abdul Majid I:
◦ Masjid Laleli (Tulip) dibangun oleh Sultan Musthafa III:
◦ Masjid Yildiz / Hamidiye/ Hamidiyah, dibangun oleh Sultan Abdul
Hamid II:
◦ Masjid Rustam Pasha di Istanbul:
◦ Masjid Sinan Pasha di Beşiktaş, Istanbul:
◦ Masjid Piyale Muhammad Pasha di Beyoğlu, Istanbul:
◦ Masjid Yeni (Baru)dibangun oleh Safiye Sultan atau Sofia, Istri dari
Sultan Murad III dan ibu dari Sultan Muhammad III:
◦ Masjid Pertevniyal Valide Sultan di Aksaray, Istanbul, dibangun
oleh Hasna Khater ,Isteri Sultan Mahmud II dan ibu dari Sultan
Abdul Aziz:
◦ Masjid Dolmabahçe atau Masjid Bezm-î Âlem Valide Sultan,
dibangun oleh Bezm-î Âlem, Istri dari Sultan Mahmud II dan ibu
dari Sultan Abdul Majid I:
◦ Masjid Muhammad Ali Pasha di Mesir:
◦ Masjid at-Takiyya as-Sulaimaniyah di Damaskus, Suriah, dibangun pada
masa Sultan Sulaiman I al-Qanuni:
◦ Masjid Hunchiar di Constanța, Rumania dibangun pada1867-1868 M oleh
Sultan Abdul Aziz:
◦ Masjid Qasim Pasha di Kota Pécs, Hongaria (sekarang jadi Gereja Katolik):
◦ Masjid Hasan Jakovali Pasha di Kota Pécs, Hongaria:
◦ Masjid Malkoch Bey di Siklós, Hungaria:
◦ Masjid Juma Jami (Masjid Jum’at)di Crimea, Ukraina, dibangun pada
masa Sultan Sulaiman I al-Qanuni:
◦ Masjid Sinan Pasha di Prizren, Kosovo:
◦ Masjid Sultan Salim I di Doboj, Bosnia:
◦ Masjid Ali Pasha di Sarajevo, Bosnia Herzegovina :
◦ Masjid Ferhat Pasha di Sarajevo, Bosnia Herzegovina :
◦ Masjid Husrev Bey (Cucu Sultan Salim I) di Sarajevo, Bosnia
Herzegovina :
◦ Masjid Haji Ahmad di Livna, Bosnia Herzegoovina :
◦ Masjid Karagöz Bey di Mostar, Bosnia Herzegovina:
◦ Masjid Utsmaniyah di Nis, Serbia:
◦ Masjid Bajrakli, di Beograd, Serbia:
◦ Masjid Utsmaniyah di Akhaltsikhe, Georgia:
◦ Masjid Aslan Pasha di Ioannina, Yunani:

◦ Masjid Fatih di Ioannina, Yunani:


◦ Masjid Utsmaniyah di Chalkis, Yunani:
◦ Masjid Utsmaniyah di Kos, Yunani :
◦ Masjid Hasan Pasha di Kos, Yunani :
◦ Masjid Rajab Pasha di Rhodesia, Yunani:
◦ Masjid Utsmaniyah di Thessalonika, Yunani:

◦ Masjid Utsmaniyah di Thessalonika , Yunani:


◦ Masjid Ishaq Pasha di Thessalonika, Yunani:
◦ Masjid Utsman Shah atau Kara Utsman Pasha (cucu dari Sultan
Salim I) di Trikala, Yunani:
◦ Masjid Yenisari atau Masjid Küçük Hasan Pasha atau Masjid Yali
(Pinggir laut), di Kepulauan Kreta, Yunani:
◦ Masjid Tzistarakis , dibangun oleh Mustapha Tzistarakis Pasha di
Athena, Yunani (sekarang menjadi museum):
◦ Masjid Fethiye / Fatih di Yunani (sekarang menjadi tempat untuk
acara-acara kebudayaan), saat ini Athena tidak memiliki
satupun Masjid yang resmi:
◦ Masjid Utsmaniyah di Tetovo, Macedonia:
◦ Masjid Banya Bashi di Sofia, Bulgaria:
◦ Masjid Halil Pasha, di Shumen, Bulgaria:
◦ Masjid Ibrahim Pasha di Razgard, Bulgaria:
◦ Masjid Ahmed Bey di Kuystendil, Bulgaria :
◦ Masjid Taskopru di Kota Plovdiv, Bulgaria (Yang diubah menjadi
Bar dan Restoran):
◦ Istana Topkapi:

Istana Dolmabahçe:

◦ Istana Beylerbeyi :
◦ Istana Çırağan:

o Istana Yildiz:
◦ Negara dan Wilayah Umat Islam:
◦ Negara dan Wilayah Umat Islam di Asia:
◦ Negara dan Wilayah Umat Islam di Afrika dan Eropa:

Anda mungkin juga menyukai