Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................I
BAB I KERAJAAN USMANI DI TURKI..........................................................................................1
A. Latar Belakang Berdiri............................................................................................................1
B. Raja-raja kerajaan Usmani di Turki......................................................................................1
1. Sultan Usman........................................................................................................................1
2. Sultan Orkhan......................................................................................................................1
3. Sultan Murad I.....................................................................................................................1
4. Sultan Bayazid I....................................................................................................................2
5. Sultan Muhammad I............................................................................................................3
6. Sultan Murad II....................................................................................................................3
7. Sultan Muhammad II...........................................................................................................3
8. Sultan Salim I........................................................................................................................6
9. Sultan Sulaiman Al Qonuni.................................................................................................6
C. Kemajuan yang dicapai pada masa kerajaan Turki Usmani................................................6
1. Bidang Militer.......................................................................................................................6
2. Bidang Pemerintahan...........................................................................................................7
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya...............................................................................7
4. Bidang Keagamaan...............................................................................................................7
D. Kemunduran Kerajaan Usmani..............................................................................................8
1. Awal kemunduran................................................................................................................8
2. Faktor yang menyebabkan kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran...............9
E. Silsilah Raja Kerajaan Turki Usmani.....................................................................................9
F. Peta Wilayah Kekuasaan Turki Usmani Pada Masa Pnccak Kejayaan.............................13
REFERENSI........................................................................................................................................14

i
BAB I KERAJAAN USMANI DI TURKI

A. Latar Belakang Berdiri


Pendiri kerajaan Usmani berasal dari bangsa Turki yang berasal dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan china bagian utara. Mereka berpindah dalam jangka waktu
kira-kira tiga abad ke Turkistan, kemudian ke Persia dan Irak. Mereka masuk Islam kira-
kira abad ke-9 atau ke-10, ketika menetap di Asia Tengah.
Karena tekanan dan serangan bangsa Mongol, mereka melarikan diri ke daerah barat, di
tengah-tengah saudar mereka orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia Kecil. Di bawah
pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin II, yang kebetulan
sedang berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin II
mendapatkan kemenangan. Dan sebagai tanda jasa, Sultan Alauddin II mengahadiahkan
tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Merekapun membina wilayah itu
dan memilih kota Syukud sebagai ibu kotanya. Tahun 1289 M, Ertoghrul meniggal dunia,
kepemimpinan dilanjutkanoleh putranya yang bernama Usman.
Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk, dan Sultan Alauddin
terbunuh. Sepeninggal Sultan Alauddin, kerajaan Seljuk menjadi terpecah menjadi
kerajaan kecil. Usman pun menyatakan kemerdekaan, melepaskan diri dari kekuasaan
Seljuk dan berkuasa penuh atasdaerah yang didudukinya [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

B. Raja-raja kerajaan Usmani di Turki


1. Sultan Usman
Sultan Usman adalah putra Ertoghrul, menjadi raja pertama dengan gelar Usman I,
setelah menyatakan melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Seljuk. Sultan Usman I
memerintah dari tahun 1290-1326 M. Pada tahun 1300 M (699 H), sultan Usman
menyatakan diri sebagai Padisyah Al Usman (Raja Besar Keluarga Usman). Semenjak
Usman menyatakan dirinya sebagai raja besar Daulah Usmani pada tahun 699 H/1300
M di daerah tersebut, maka Sultan mengirim surat kepada Raja-raja tetangganya.
Kepada mereka diberi kesempatan memilih satu di antara tiga, pertama, masuk Islam,
kedua, membayar upeti, dan ketiga, perang. Segera setelah itu, di antara Raja-raja
tersebut ada langsung tunduk dan bergabung dengannya, sehingga wilayahnya
bertambah luas [ CITATION DrH13 \l 1033 ].
Wilayah kekuasaanpun diperluas dengan menyerang perbatasan Bizantium, dan dapat
menaklukan kota Broessa tahun 1317 M. tahun 1326 M ibu kota kerajaan berpindah ke
kota Broessa [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

2. Sultan Orkhan
Sultan Orkhan memerintah tahun 1326-1359 M (726-761 H). Pada masa
pemerintahannya, Turki Usmani dapat menaklukan Azmir (Smirna) tahun 1327 M,
Thawasyanli tahun 1330 M, Uskandar tahun 1338 M, Ankara tahun 1254 M, dan
Gallipoli tahun 1356 M. Daerah ini adalah bagian benua Eropa yang pertama kali
diduduki kerajaan Usamani[ CITATION DrB06 \l 1033 ].

1
3. Sultan Murad I
Sultan Murad I memerintah tahun 1359-1389 M (761-789 H). beliau menetapkan
system keamanan dalam negeri. Melakukan peluasan kekuasaan ke benua Eropa.
Dapat menaklukan Andrianopel (kemudian dijadikan ibu kota kerajaan baru),
Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh bagian utara Yunani [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

Dengan ditaklukkannya kota-kota tersebut Daulah Turki Usmani telah memegang


“kunci lalulintas” yang menghubungkan kerajaan-kerajaan Serbia, Bulgaria dengan
Bizantium di Konstantinopel, Oleh karena itu, bagi Kaisar tidak ada pilihan lain
kecuali mengakui eksistensi Daulah Turki Usmani di Eropa dan menyatakan
bersahabat dengan Sultan tersebut [ CITATION DrH13 \l 1033 ].
Melihat kenyataan itu, timbullah kecemasan Kerajaan-kerajaan Balkan. Oleh sebab itu
mereka meminta bantuan Paus Urban V agar sudi menjadi perantara meminta bantuan
raja-raja Eropa Barat supaya sama-sama membendung gelombang kekuatan Islam ini.
Paus pun memenuhi permintaan mereka dengan mengirim surat-surat khusus kepada
Raja-raja Eropa Barat tersebut. Tetapi belum lagi bala bantuan yang diharapkan tiba,
Orokh V Raja Serbia tidak sabar menunggu dan melancarkan serangan, maka pecahlah
peperangan di Maritza. Pada pertempuran ini Raja Serbia yang dibantu oleh Raja
Bosnia menderita kekalahan berat, sehingga Balkan pun masuk ke dalam wilayah
kekuasaan Sultan Murad I.
Kemudian Paus Urban V mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan
sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur tentara Turki Usmani. Pasukan ini
dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria, namun Bayazid pengganti Murad I dapat
menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropa tersebut. Peristiwa ini merupakan
catatan sejarah yang amat gemilang bagi umat Islam di tangan Turki Usmani
[ CITATION DrH13 \l 1033 ].
Kesuksesan Sultan Murad I di Eropa itu diiringi pula kesuksesannya melakukan
penaklukan di Asia. Kerajaan Karman (pecahan dari kerajaan Ilkhan) ditaklukkan.
Suatu hal penting yng dilakukan Sultan Murad I ialah memilih pemudapemuda Kristen
setelah masuk Islam dididik menjadi militer, sehingga lahirlah tentara elit Turki yang
diberi nama dengan “Yenisari” [ CITATION DrH13 \l 1033 ].

4. Sultan Bayazid I
Sultan Bayazid I adalah pengganti Sultan Murad I, memerintah tahun 1389-1403 M.
Beliau berhasil menghancurkan tentara sekutu pasukan Kristen Eropa yang dipimpin
oleh raja Hongaria bernama Sijisman. Tentara ini dipersiapkan oleh Paus, karna
merasa cemas atas kemajuan ekspansi kerajaan Turki Usmani ke Eropa. Peristiwa ini
merupakan cacatan sejaran amat gemilang bagi umat Islam [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

Ekspansi kerajaan Turki Usmani sempat terhenti. Ketika eksapansi diarahkan ke


Konstantinopel, tentara Mongol menyerang Asia Kecil yang dipimpin oleh Timur
Lenk. Terjadi pertempuran di Ankara tahun 1402 M, tetapi baru saja mulai
pertempuran, tiba-tiba serdadu bangsa Tar-tar yang ada di barisan Bayazid berpihak
kepada Timur Lank. Maka bagaimanapun Bayazid gagahnya, tapi dalam petempuran
yang tidak seimbang pasukannya menjadi kucar-kacir dan dia bersama anaknya Musa
tertawan dan wafat dalam tawanan setahun kemudian (1403 M). Mendengar Bayazid
2
tertawan, maka Raja-raja Eropa mengucapkan selamat atas kemenangan Timur Lank
mengalahkan Bayazid. Hal ini menunjukkan betapa Bayazid si Penakluk Eropa Timur
itu ditakuti musuh-musuhnya, hanya karena pandang enteng pada Timur Lank, dia
mengalami kekalahan [ CITATION DrH13 \l 1033 ].
Akibat kekalahan Sultan bayazid I, banyak wilyah yang melepaskan diri dari Turki
Usmani. Diantaranya kerajaan Seljuk, Serbia dan Bulgaria. Slain itu terjadi pebutan
kekuasaan diantara putra Sultan Bayazid I. Keadaan buruk ini mereda setelah Sultan
Muhammad I dapat mengatasinya[ CITATION DrB06 \l 1033 ].

5. Sultan Muhammad I
Sultan Muhammad I berkuasa tahun 1403-1421 M. Beliau berusaha menyatukan
negerinya dan mengembalikan kekuatan dan kekuasaan seperti sedia kala. Setelah
Timur Lenk meninggal, kekuasaan Mongol dipecah, dibagi kepada putra-putrannya
yang saling berselisih. Hal ini dimanfaatkan oleh Sultan Muhammad I untuk
melepaskan diri dari kekuasaan Mongol. Namun di dalam negeri Turki Usmani pun
sedang terjadi perselisihan putra Sultan Bayazid I, yaitu Sultan Muhammad, Isa dan
Sulaiman. Sultan Muhammad berhasil mengalahkan saudara-saudaranya.
Usaha yang pertama dilakukan oleh Sultan Muhammad I adalah memperbaiki dan
meletakan dasar keamanan dalam negeri [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

6. Sultan Murad II
Sultan Murad II adalah pengganti Sultan Muhammad I. beliau berkuasa tahun 1421-
1451 M. belian melanjutkan usaha Sultan Muhammad I untuk memperbaiki dan
meletakan dasar keamanan negeri [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

7. Sultan Muhammad II
Sultan Muhammad II berkuasa tahun 1451-1484 M. Pada masa pemerintahannya,
Turki Usmani berhasil menaklukan Konstantinopel tahun 1453 M. Beliau disebut
sebagai sultan Muhammad Al Fatih. Dengan terbukanya Konstantinopel sebagai
benteng terkuat Bizantium, maka eksapansi kerajaan Turki Usmani ke Eropa semakin
mudah [ CITATION DrB06 \l 1033 ] . Pada masa pemerintahannya awal kegemilangan
Turki Usmani dimulai.
Kekuasaan Daulah Usmani yang sedemikian luas di Asia Kecil dan Eropa Timur tidak
dapat kokoh sebelum Konstantinopel ditaklukkan. Oleh sebab itu menaklukkan
Konstatinopel suatu keniscayaan yang tidak dapat di tawar-tawar, karena urusan hidup
matinya Daulah Turki Usmani terletak pada keberhasilan mereka menaklukkan
Konstatinopel.
Oleh sebab itu semangat untuk menaklukkan Konstatinopel dikobarkan terus secara
turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, karena mereka tengingat akan
takbir yang diucapkan Nabi Muhammad Saw. Ketika cahaya memancar dari
linggisnya ketika kena batu sewaktu menggali parit dalam perang khandak. Hal itu
menjadi satu keyakinan yang kuat bagi mereka bahwa Konstatinopel pada suatu ketika
kelak pasti akan dapat ditaklukkan. Maka, berdasarkan keyakinan tersebut,
menaklukkan Konstatinopel bukan saja menyangkut urusan negara tetapi juga
menyangkut jihat yang kelak akan mendapat bantuan dari Allah Swt, dan mereka pun
rela mati untuk perang tersebut. Usaha menaklukkan Konstantinopel sudah dimulai
3
sejak Muawiyah I berkuasa. Dia mengerahkan angkatan laut di bawah pimpinan
puteranya Yazid merebut kota itu (668-669), tetapi usahanya gagal karena pertahanan
kota yang kokoh dan mereka dari pihak musuh sudah menggunakan meriam Yunani.
Tingginya minat kaum muslimin menaklukkan Konstantinopel termotivasi oleh Hadits
Rasulullah yang menyatakan, “Pastilah kelak kamu akan menaklukkan
Konstantinopel, maka sebaik-baik Amir adalah Amir yang memimpin penaklukkan
itu, dan sebaik-baik tentara adalah tentaranya”. Pada masa Umar ibn Khattab kerajaan
Persia sudah ditaklukkan. Belum lengkap ekspansi Islam sebelum ibu kota Romawi
dapat ditaklukkan pula.
Taktik yang dilakukan Muhammad II dalam menaklukkan Konstantinopel berbeda
dengan yang dilakukan Sultan-sultan sebelumnya. Jauh hari sebelum melakukan
penaklukkan, Sultan Muhammad II terlebih dahulu membangun sebuah benteng yang
tinggi yang diberi nama Runli Hisar. Benteng ini berada di seberang selat Borporus,
dekat konstatinopel. Kaisar Yunani mengirimkan utusan untuk menyampaikan protes
kepada Sultan Muhammad II. Tetapi Sultan Muhammad II mengancam Kaisar dengan
hukuman mati, sehingga Kaisar Yunani tidak berhasil menghentikan pembangunan
benteng tersebut.
Fungsi benteng ini adalah sebagai tempat mengumpulkan persediaan perang untuk
menyerang Konstatinopel. Pembangunan benteng tersebut memakan waktu selama
tiga bulan. Nilai strategis dari pembangunan benteng itu sangat tinggi sebab dengan di
bangunnya benteng tersebut, Konstatinopel tidak mungkin lagi mendapat bantuan,
baik peralatan perang, persediaan senjata, maupun bahan logistik lainnya dari Laut
Hitam. Pembangunan benteng itu sudah diperhitungkan secara matang dan terencana
karena pengepungan Konstatinopel akan menyedot tenaga yang besar, rencana yang
matang, persenjataan yang lengkap dan tidak boleh gegabah. Untuk itu sebelum
penyerangan dilakukan, Sultan bersama-sama dengan para pengiringnya mengelilingi
parit pertahanan Konstatinopel untuk menganalisa segi kekuatan dan segi kelemahan
lawan untuk mencarikan cara yang tepat mengatasinya.
Pada sisi lain, Kaisar untuk kedua kalinya berusaha untuk membujuk Sultan agar dapat
mengurungkan niatnya menyerang Konstantinopel, tetapi Sultan menjawab; “Kalau
Kaisar tidak suka berperang lebih baik menyerahkan konstatinopel saja”. Jika Kaisar
mau menyerahkan Konstatinopel, maka Sultan akan menjamin keselamatannya, akan
tetapi tawaran tersebut tidak dapat diterima Kaisar. Kemudian Kaisar mencari jalan
lain yaitu berusaha untuk meminta bantuan kepada kerajaan-kerajaan Kristen di Eropa
dan permintaan yang sama juga disampaikan kepada Paus di Roma Itali agar dapat
membantu Kaisar menyerang Sultan, akan tetapi bantuan yang diharapkan tersebut
tidak kunjung datang. Adapun yang menjadi penyebab tidak datangnya bantuan
kepada Kaisar karena sebagian dari kerajaan-kerajaan Eropa itu sudah terlanjur
menandatangani perjanjian dengan Sultan agar tidak saling menyerang. Sementara dari
Roma tidak datang bantuan karena terdapat masalah mendasar mengenai paham
keagamaan antara Roma Katolik di bawah pimpinan Paus yang berpusat di Roma
dengan paham Ortodok yang berpusat di Konstatinopel sendiri yang mengakibatkan
tidak akan mungkin lagi menyatukan kedua gereja tersebut. Hal inilah yang membuat
Paus di Roma tidak merasa terpanggil membantu Konstatinopel.

4
Sultan Muhammad II melakukan penyerangan ke Konstatinopel melalui Selat
Borporus, sementara Selat itu dipagari dengan ranta-rantai dan ranjau oleh pihak
Kaisar, sehingga tidak bisa dilalui oleh kapal-kapal. Oleh karena itu, Sultan
memerintahkan pemindahan kapal-kapal melalui daratan. Langkah yang ditempuh
Sultan nampaknya sebagai taktik yang bersifat terror mental karena setelah siang hari
penduduk Konstantinopel dapat melihat musuh dari atas bentengnya bahwa ranjau
mereka dapat di lewati tentara Islam.
Akhirnya pada tanggal 29 Mei 1453 M, di Subuh hari penyerbuan terakhir di lakukan,
meriam berhasil membobol dinding tembok sehingga mereka dapat masuk menyerbu
ke dalam, maka Kaisar terbunuh, konstatinopel jatuh, tentara Islam menang
menaklukkan Konstatinopel tersebut. Dengan jatuhnya Konstantinopel sebagai
benteng pertahanan terkuat kerajaan Bizantium, maka akan lebih mudahlah arus
ekspansi Daulah Turki Usmani ke Benua Eropa. Maka berakhirlah penyerbuan yang
sangat dramatis dan mendebarkan tersebut sehingga Sultan Muhammad II berharak
mendapat gelar “al-Fatih” artinya Sang Penakluk.
Adapun yang menjadi faktor keberhasilan Sultan Muhammad II menaklukkan
Konstatinopel ditentukan oleh perencanaan yang matang, strategis yang jitu, penuh
perhitungan dan yang tidak kalah pentingnya karena dia membangun benteng
pertahanan didekatnya sebagai tempat penyimpanan perbekalan, persenjataan dengan
cara itu tidak akan terjadi kelangkaan peralatan dan perbekalan.
Kemudian secara eksternal Kaisar Romawi tidak mendapat dukungan lagi dari raja-
raja Eropa dan Paus yang berkedudukan di Roma dalam melawan Sultan Muhammad
Al-Fatih, sehingga faktor ini menjadi kunci keberhasilan Sultan Muhammad II
melawan kaisar.
Tindakan strategis yang dilakukan Sultan Muhammad II setelah menaklukkan
Konstantinopel adalah memindahkan pusat pemerintahan atau ibu kota Daulah Turki
Usmani dari Adrianopel ke konstinopel setelah mengadakan perbaikan-perbaikan yang
rusak akibat perang.
Perpindahan pusat kekuasaan kali ini merupakan yang ketiga kali dalam sejarah
Daulah Turki Usmani. Masa Sultan Usman I berada di Asia Kecil pindah ke Broessa
pada masa Sultan Orkhan, kemudian pindah ke Adrianopel pada masa Sultan Murad I
dan sekarang pindah ke Konstantinopel pada masa Muhammad Al-Fatih ini, kota ini
letaknya strategis dan kelak berganti nama dengan Istambul. Dari pusat kekuasaan
Turki Usmani ini, Sultan Muhammad II mengatur rencana besarnya menaklukkan
Eropa. Maka pada tahun 1458-1460 M dia menaklukkan kerajaan Serbia, Bosnia dan
Morea untuk kedua kalinya dan kali ini mereka diwajibkan Sultan membayar upeti
kepada Daulah Turki Usmani.
Jika selama ini perhatian Sultan-Sultan hanya tertuju pada bidang keamanan dan
ekspansi wilayah saja, maka pada masa Muhammad II ini mulai ada perhatian pada
bidang lain, yaitu Gereja Aya Sofia dimodifikasi dan disulap menjadi Masjid.
Kemudian sebuah Masjid baru yang lain dibangunnya pula, namanya “Masjid Jami’
Muhammad Al-Fatih” atas bantuan seorang arsitektur Yunani yang bernama
Christodulos. Dia juga membangun sekolah-sekolah, pemandian, dapur umum, rumah
sakit dan panti-panti sosial. Selain itu, dia juga membangun sebuah masjid di dekat
makam Abu Ayyub Al- Anshori yang tewas dalam penyerangan pertama ke

5
Konstantinopel pada tahun 678 M. Akhinya, dalam usia 51 tahun Muhammad Al-Fatih
pun meninggal dunia dan dia dimakamkan di dekat masjid megah yang dibangunnya
di Konstantinopel atau Istambul, dia digantikan oleh anaknya Sultan Salim I (1512-
1520 M) [ CITATION DrH13 \l 1033 ]

8. Sultan Salim I
Sultan Salim I berkuasa tahun 1512-1520 M. pada masa pemerintahannya, arah
ekpansi dialihkan kearah timur dengan menaklukan Persia, Syria, dan dinasti Mamalik
di Mesir [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

Setelah Mesir di bawah kekuasaan Daulah Mamalik dapat dikalahkannya, kemudian


Cairo jatuh pada tahun 21 Januari 1517 M dan Sultan Salim mengumumkan bahwa
dirinya sebagai khalifah. Akhirnya karena penyakit yang dideritanya dia wafat pada
tanggal 2 September 1520 dalam suatu perjalanan pulang dari Istambul menuju
Adrianopel, dia digantikan oleh puteranya Sulaiman [ CITATION DrH13 \l 1033 ].

9. Sultan Sulaiman Al Qonuni


Sultan Sulaiman Al Qonuni berkuasa tahun (1520-156 M). Selain meneruskan
ekspansi pendahulunya kea rah timur dan barat, beliau juga melakukan ekspansi ke
seluruh wilyah di sekitar Turki, sehingga berhasil menundukan wilayah Irak,
Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budhapes, dan Yaman. Dengan demikina wilayah
Turki Usmani pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al Qonuni mencakup Asia
kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Al
jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di
Eropa.
Setelah Sultan Sulaiman Al Qonuni Meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan
antara putra-putranya, sehingga kerajaan Turki mengalami kemunduran. Namun,
wwalaupun mengalami kemunduran, kerajaan ini masih dipandang kerajaan yang kuat
sampai lima abad setelahnya [ CITATION DrB06 \l 1033 ].

C. Kemajuan yang dicapai pada masa kerajaan Turki Usmani


1. Bidang Militer
Para Sultan Daulah Usmani yang pertama adalah orang-orang yang kuat, sehingga
mereka dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan wilayah yang sangat luas. Hal
tentu karena didukung, antara lain, faktor militer yang kuat dan tangguh. Merek
memiliki kekuatan militer yang pemberani, tangguh, terampil yang sanggup bertempu
kapan saja dan dimana saja. Beberapa kemajuan dalam bidan militer diantaranya:
a. Untuk pertama kali dalam Islam kekuatan militer diorganisir dengan baik dan
teratur, terutama ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa mereka memiliki
tentara yang sudah terorganisasi dengan baik.
b. Pembaharuan dalam tubuh militer oleh Sultan ke-2 Orkhan tidak hanya dalam
mutasi militer, tetapi juga anak-anak Kristen Eropa yang sudah masuk Islam
diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam yang kelak akan dijadikan

6
prajurit. Hal ini sangat menguntungkan sehingga terbentuklah militer yang baru
dalam tubuh Daulah Turki Usmani yang disebut “Yenisseri”.
c. Di samping Yenisari ada lagi pasukan militer Turki Usmani dari tentara kaum
foedal yang dikirim kepada pemerintah pusat. Pasukan ini disebut pasukan militer
“Thajiah”.
d. Angkatan laut pun dibenahi karena sangat diperlukan dalam ekspansi.[ CITATION
DrH13 \l 1033 ]

2. Bidang Pemerintahan
Kemajuan kerajaan Usmani dibarengi dengan terciptanya jaringan pemerintahan yang
teratur. Kemajuan di bidang pemerintahan diantaranya:
a. Dalam pengelolaan wilayah yang luas, sultan-sultan turki bertindak tegas.
b. Dalam system pemerintahan,Sultan dibantu oleh Shadr al-a’zham (perdana
menteri), yang membawahi Pasya (gubernur). Gubernur membawahi daerah
tingkat I. di baahnya adabeberapa orang al-zanaqi atau al-‘alawiyah (bupati).
c. Disusunnya kitab undang-undang (qonun) pada masa sultan Sulaiman I yang
diberi nama Multaqo al-abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi Turki Usmani
[ CITATION DrB06 \l 1033 ].

3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya


Budaya Turki Usmani merupakan perpaduan dari beberapa budaya, yaitu Bizantium,
Persia dan Arab. Dari Bizamtium mereka menyerap ajaran organisasi pemerintahan
dan kemiliteran. Dari Persia mereka menyerap ajaran etika dan tatakrama dala istana
raja-raja. Dan dari Arab mereka menyerap ajaran prinsip ekkonomi, sosial dan
kemasyarakatan.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka kelihatan tidak menonjol. Tetapi lebih
banyak berkiprah dalam perkembangan seni arsitekstur Islam, berupa bangunan-
bangunan yang indah, seperti;
a. Masjid Muhammadi atau masjid Jami’Sultan Muhammad Al Fatih.
b. Mesjid Agung Sulaiman.
c. Mesjid Abi Ayub Al-Anshori.
d. Masjid yang dulunya Gereja Aya Sopia.
Mesjid-mesjid tersebut dihiasi oleh kaligrafi yang indah.
Pada masa Sultan Sulaiman di kota-kota besar lainnya banyak dibangun masjid,
sekolah, rumah sakit, gesung, makam, jembatan, saluran air, vila dan pemandian
umum.[ CITATION DrB06 \l 1033 ]

4. Bidang Keagamaan
a. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat
dengan syariat, sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Mufti sebagai
pejabat urusan agama tertinggi, berwenang memberi fatwa resmi terhadap
problematika keagamaan yang terjadi di masyarakat.
b. Tarekat mengalami kemajuan. Tarekat yang berkembang diantaranya tarekat
Bektasyi dan Tarekat maulawi. Tarekat Bektasyi sangat dominandi kalangan
tentara Jenissari, sehingga tentara ini juga disebut tentara Bektasyi. Sedangkan
7
tarekat Maulawi mendapat dukungan dari penguasa dalam mengimbangi Jenissari
Bektasyi.
c. Ilmu keagamaan tidak mengalami perkembangan. Penguasa cenderung menegakan
faham satu mazhab, sedangkan mazhab lain ditekan. Sehingga ijtihad tidak
berkembang. Para ulama hanya menulis buku berbentuk syarah (penjelasan) dan
hasyiyah (catatan).

D. Kemunduran Kerajaan Usmani


1. Awal kemunduran
Setelah sultan Sulaiman wafat, kerajaan Usmani mulai mengalami kemunduran,
diantaranya:
a. Pada masa Sultan Salim II (1566-1573 M) terjadi pertempuran laut dengan armada
Kristen Spanyol, Bundukia, Sri Paus dan Pendeta Malta di selat Liponto (Spanyol).
Turki mengalami kekalahan dan Tunisia dapat direbut musuh.
b. Pada masa Sultan Murad III (1574-1595 M), kerajaan Usmani berhasil menguasai
Tiflis di laut Hitam (1577 M), merebut Tabriz, ibu kota Safawi, menundukan
Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia, dan mengalahkan Gubernur
Bosnia tahun 1593 M. Namun karena moral sultan yang jelek, menyebabkan
timbulnya kekacauan di dalam negeri.
c. Pada masa Sultan Muhammad III (1595-1603 M), terjadi pembunuhan oleh Sultan
Muhammad III terhadap 19 orang saudara laki-lakinya dan menenggelamkan 10
orang janda ayahnya demi kepentingan pribadi. Sementara itu tentara Austria
berhasil memukul mundur tentera Turki Usmani.
d. Pada masa Sultan Ahmad I (1603-1617 M), kerajaan Turki sempat bangkit, namun
kejayaan kerajaan Turki Usmani di mata bangsa Eropa sudahmemudar.
e. Pada masa Sultan Mustafa I (1617-1618 M) dan (1622-1623 M), terjadi gejolak
politik dalam negeri sehingga harus turun tahta.
f. Pada masa Sultan Usman II (1618-1622), gejolak politik tidak dapat diatasi, dan
bangsa Persia melakukan perlawanan dan melepaskan diri dari Turki Usmani.
g. Pada masa Sultan Murad IV (1623-1640 M), pemerintahan disusun dan ditertibkan
kembali, pasukan Jenissari dapat dikuasai. Namun sebelum semuanya jernih, masa
pemerintahannya berakhir.
h. Pada masa Sultan Ibrahim (1640-1648 M), situasi politik kembali merosot, Venetia
melakukan peperangan laut sehingga mengusir tentara Turki Usmani dari Cyprus
dan Creta tahun 1645 M.
i. Pada masa Sultan Muhammad Koprulu, pengaturan dan pengkonsolidasian
keuangannegara dapat dikembalikan. Beliau meninggal tahun 1661 M.
j. Pada masa Sultan Ibrahim, terjadi penyerbuan ke Hongaria dan mengancam Vienna
karena merasa kekeutan militer sudah pulih, namun mengalami kekalahan.
k. Pada tahun 1699 M, terjadi perjanjian Karlowith yang memaksa Sultan melepaskan
seluruh Hongaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada Hapsburg dan
Hemenietz, Padolia.
l. Melepaskan Ukraina, Morea san sebagian Dalmati kepada orang Venetia.
m. Tahun 1770 M, tentara Rusia mengalahkan tentara Usmani di sepanjang Asia
Kecil.
8
n. Pada masa Sultan Mustafa III (1757-774 M), tentara Rusia dapat dikalahkan, dan
beliau berhasil mengkonsolidasi kekuatannya.
o. Pada masa Sultan Hamid (1774-1789 M), terjadi perjanjian Kinarja dengan
Catherine II dari Rusia, yang isinya:
1) Kerajaan Usman menyerahkan benteng di Laut Hitam kepada Rusia dan
memberi izin armad Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan laut
hitam dan laut putih.
2) Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan Kirman (Crimea).
p. Terjadinya pemberontakan dan satu pertsatu melepaskandiri dari kekuasaan Turki
Usmani

2. Faktor yang menyebabkan kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran


a. Wilayah yang luas, administrasi yang tidak beres,dan ambisi ingin memperluas
kekuasaan menyebabkan terjadi banyak peperangan dan menyedot bnayk potensi
yang dapat digunakan untuk pembangunan.
b. Heterogenitas penduduk dan pengorganisasian yang kurang baik menyebabkan
timbulnya pemberontakan.
c. Kelemahan para penguasa menyebabkan keadaan pemerintahan menjadi kacau.
d. Timbulnya budaya pungli yang menyebabkan dekadensi moral merosot dan pejabat
manjadi rapuh.
e. Pemberontakan tentara Jenissari, yang disababkan tentara ini terlalu kuat dan tidak
terkontrol.
f. Merosotnya ekonomi akabat perang. Pendapatan berkurang sedangkan pengeluaran
semakin banyak karena perang.
g. Terjadinya stagnasi dalam lapanan Ilmu dan Teknologi, sehingga Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi tidak berkembang dan tertinggal oleh bangsa lain.

9
E. Silsilah Raja Kerajaan Turki Usmani

10
11
12
13
F. [ CITATION Phi08 \l 1033 ]Peta Wilayah Kekuasaan Turki Usmani Pada Masa Pnccak Kejayaan

[ CITATION Phi08 \l 1033 ]

14
REFERENSI
Dr. Badri Yatim, M. (2006). Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Dr. H. Syamruddin Nasution, M. A. (2013). Sejarah Peradaban islam. Pekanbaru: Yayasan
Pusaka Riau.
Hitti, P. K. (2008). Terjemah Histori of the Arabs. New York: Serambi Ilmu Semesta.

15

Anda mungkin juga menyukai