Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM ABAD PERTENGAHAN

MAKALAH DIAJUKAN UNTUK


MEMENUHI SALAH SATU TUGAS PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEMESTER I
KELAS XI

OLEH :
KELOMPOK VI
1. IMRIYANI PRATIWI
2. FITRIYANI
3. MUH. ZULFAKRI
4. MUH. AKBAR ISLAMI
5. ANGGI ANGGRIYANI
6. MEMEI CHINTIA PUTRI
7. MUH. ALAILAN

SMA NEGERI 1 WAWOTOBI


TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan
bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika
menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah
ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.

Di atas dari segalanya, penulis kembalikan kepada Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
dan taufiq-Nya yang telah menunjukkan yang baik kepada penulis. Amin !
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................................i


KATA PENGANTAR …........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
1. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan ........................................................ 6
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan............................................. 13
3. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan................................................19
4. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan ........................................ 21

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan .................................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan
bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250), periode
pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern(1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai
dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan
adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak
adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan
terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara
lain:
1. Kerajaan Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman
I dari bangsa Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meniggal
dunia tahun 1300 M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang
disusul derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada
masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar,
karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota
Benteng Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena
keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang
artinya Sang Penakluk.
Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan
Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman Al-
Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan
yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia kecil,
Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas
Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam.

Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman Turki


mengalami kemunduransehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya melepaskan
diri.
2. Kerajaan Mogul di India
Peranan umat Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat dilihat
dalam empat periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode
Moghul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode
negara India Sekuler (1947-sekarang).
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan Jengiz
Khan bangsa Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di Delhi (India).
Kerajaan Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang raja (sultan). Sultan
Kerajaan Mogul bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M) dan sultan
terakhirnya bernama Sultan Bahadur Syah II (1837-1858 M). Kerajaan Mogul
mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh Akbar Syah I (1556-1605 M),
Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir (1605-1627 M), Syah Jihan (1627-1658
M), dan Aurangzeb atau Alamgir I (1658-1707 M).

Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud,
Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Negar,
Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
3. Kerajaan Safawi di Persia (sekarang Iran)
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa Persia
yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti atau
kerajaan Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa Mongol
merebutnya pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol menguasai Persia,
hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti atau Kerajaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada tahun 907 H
(1501 M) di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah
oleh Syah Abbas (1`585-1628 M). Beliau berjasa mempersatukan seluruh Persia,
mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz, dan nama pelabuhan Gumran diubah
menjadi Bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga memindahkan ibukota
kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan
Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17 sultan. Sultan
terakhir kerajaan Safawi bernama Sultan Muhammad.

B. Tujuan penjajahan bangsa Eropa ada tiga, yaitu:


J Gold yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar, khususnya di bidang
perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari wilayah jajahannya dengan
harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke wilayah jajahannya dengan harga
mahal. J Glory yang maksudnya untuk mencapai kejayaan di bidang kekuasaan.
J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen.
Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang
perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat perdagangan
yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan itu misalnya:
- Kota Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan dijadikannya benteng
pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan Afrika Timur.
- Pelabuhan Malaka pada tahun 1511 M dikuasai dan dijadikan sebagai benteng
pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam di luar Indonesia dengan
Indonesia.
Akhirnya, setelah bangsa Eropa bertambah kuat, sedangkan kerajaan-kerajaan Islam
dan umat Islam semakin lemah terutama di bidang ekonomi, militer, dan ilmu
pengetahuan, maka kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah Asia-
Afrika dijadikan negara jajahan oleh bangsa Eropa.
1. Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah perkembangan ajaran islam pada abad pertengahan?
3. Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
4. Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
5. Apakah hikmah sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan (1250-1800)


Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang
dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah :
• Jalan Barat
Proses melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan melewati
Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini dipimpin oleh Thariq
bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan rombongannya ini
dikenal lantaran prestasinya yang mampu melewati Pegunungan Pirenia yang pada
waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di kota Poitiers, Thariq dan
rombongannya ditahan oleh tentara Prancis yang dipimpin oleh Karel Martel pada 732
M. Akhirnya, rombongan Thariq ini dibebaskan oleh Khalifah Umayyah yang
berkuasa di semenanjung Iberia.
• Jalan Tengah
Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan yang melewati jalan
tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia serta Italia Selatan sempat
dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak terlalu lama. Sebab, pada abad 11, kedua
kawasan tersebut berhasil direbut oleh bangsa Nordia.
• Jalan Tiimur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu mengalahkan
Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut Hitam yang
merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh tentara
Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.

Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina,


Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat
dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel
tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya
kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam
dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan
Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran
Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah
sebagai berikut:
• Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
• Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
• Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
• Krisis ekonomi
• Dekadensi moral yang tidak terkendali
• Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
• Konflik antar kerajaan Islam

Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam
yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu
kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di
Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang
beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat
luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak
bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan
peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang
dipimpin oleh Timur Lenk.

B. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)


Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali
walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan
Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan
adalah kerajaan Usmani.
1. Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau
Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai Padisyah al Usman atau raja besar
keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini
selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah
perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun
1326 M dijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun
1327 M, Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan
Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang
pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara
yang kuat terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu
dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya
misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah,
rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di
bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang
disebabkan oleh berbagai problema sebagai berikut:
1. Penduduknya sangat heterogen
2. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
3. Kepemimpinannya lemah
4. Terjadinya dekadensi moral
5. Krisis ekonomi dan
6. Ilmu dan tekhnologi stagnan.

2. Kerajaan Safawi Di Persia


Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari
nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah
gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan
tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia,
Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan
memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat
Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang
keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail
yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan
selama limabelas tahunmempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan
dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut
dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan
AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi
raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I
yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan
seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari
tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama
dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami
kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa
pratirotik.

3. Kerajaan Mughal di India


Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar
Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan
bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M
dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan
ekspansi terus-menerus.

Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:


1. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan
perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada
sektor pertanian
2. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana,
penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya
padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya
arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya


antara lain:
1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya juga lemah
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan

Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan
Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki
basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik
melalui proses perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang
salib.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan
Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
• Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada
tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di kawasan
barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di Andalusia
dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan timur, muncul
pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di
kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan
bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur
dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada
keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran
Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan
Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya
perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
• Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453
M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam.
Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur
perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki
dominasi dalam sistem perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
• Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa
mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa Yunani
serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap
sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya
adalah :

Al Farabi (780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-
buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua,
sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al Farabi
juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang tidak kalah
hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal
dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang
menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan
rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di
perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan
nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina (980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter
yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah
wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba
wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al
Qanun fi At Tibb.

• Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di
Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-
buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang
sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris
yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa
baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang
mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan
ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan
Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi
maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran
pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I
(1120 M).
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-
1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac
(940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang
lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo,
Spanyol.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan
Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan
pembantaian kaum muslim.
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan
ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka
sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini
menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya
menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.
berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa
arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping
itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme
pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad
dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau
meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun
1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi
Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu
pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.

1. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan


Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan
kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya.
Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol
diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid
yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan
Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah.
Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan,
arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam
tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi
ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti
masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas
Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata
dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802
penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek
bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M
dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti
kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode,
tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di
kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik
Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan
karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan
Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure
kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang
indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang
megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal
di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para
sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau
pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami
dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang
terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan
dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M
dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang
berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-
kisah, nasehat-nasehat, renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau
musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab
nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan
kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka
berisi tentang nasehat-nasehat agama
D. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada
abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah
Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap
berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim
dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan
yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam
setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu
sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4
abad (1453-1918 M)
2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika
niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan
cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada
peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani
Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu
berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin
mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah
pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-
wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas
masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang
dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan
tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka
masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya
disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai
perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang
dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah
Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu
fase kemajuan dan fase kemunduran. Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan
baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya
( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Ada beberapa sektor penting yang
muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor
tersebut diantaranya bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang
Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://belchunk.blogspot.com/

http:s//hbis.wordpress.com/2007/11/23/perkembangan-islam-pada-abad-petengahan/

http://sakagami.multiply.com/journal/item/27/
Perkembangan_Islam_Pada_Abad_Pertengahan

Anda mungkin juga menyukai