OLEH :
KELOMPOK VI
1. IMRIYANI PRATIWI
2. FITRIYANI
3. MUH. ZULFAKRI
4. MUH. AKBAR ISLAMI
5. ANGGI ANGGRIYANI
6. MEMEI CHINTIA PUTRI
7. MUH. ALAILAN
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan
bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika
menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah
ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.
Di atas dari segalanya, penulis kembalikan kepada Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
dan taufiq-Nya yang telah menunjukkan yang baik kepada penulis. Amin !
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan ........................................................ 6
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan............................................. 13
3. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan................................................19
4. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan ........................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan
bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250), periode
pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern(1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai
dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, dan
adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak
adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan
terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara
lain:
1. Kerajaan Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman
I dari bangsa Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meniggal
dunia tahun 1300 M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang
disusul derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada
masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar,
karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota
Benteng Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena
keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang
artinya Sang Penakluk.
Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan
Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman Al-
Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan
yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia kecil,
Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai ke batas
Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam.
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud,
Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Negar,
Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
3. Kerajaan Safawi di Persia (sekarang Iran)
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa Persia
yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti atau
kerajaan Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa Mongol
merebutnya pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol menguasai Persia,
hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti atau Kerajaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada tahun 907 H
(1501 M) di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah
oleh Syah Abbas (1`585-1628 M). Beliau berjasa mempersatukan seluruh Persia,
mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz, dan nama pelabuhan Gumran diubah
menjadi Bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga memindahkan ibukota
kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan
Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17 sultan. Sultan
terakhir kerajaan Safawi bernama Sultan Muhammad.
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam
yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu
kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di
Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang
beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat
luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak
bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan
peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang
dipimpin oleh Timur Lenk.
Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan
Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki
basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik
melalui proses perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang
salib.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan
Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
• Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada
tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di kawasan
barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di Andalusia
dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan timur, muncul
pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di
kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan
bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur
dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada
keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran
Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan
Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya
perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
• Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453
M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam.
Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur
perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki
dominasi dalam sistem perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
• Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa
mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa Yunani
serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap
sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya
adalah :
Al Farabi (780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-
buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua,
sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al Farabi
juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang tidak kalah
hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd (1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal
dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang
menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan
rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di
perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan
nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina (980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter
yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah
wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba
wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al
Qanun fi At Tibb.
• Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di
Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-
buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang
sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris
yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa
baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang
mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan
ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan
Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi
maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran
pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I
(1120 M).
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-
1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac
(940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang
lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo,
Spanyol.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan
Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan
pembantaian kaum muslim.
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan
ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka
sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini
menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya
menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.
berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa
arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping
itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme
pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad
dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau
meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun
1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi
Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu
pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang
dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah
Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu
fase kemajuan dan fase kemunduran. Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan
baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya
( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Ada beberapa sektor penting yang
muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor
tersebut diantaranya bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang
Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://belchunk.blogspot.com/
http:s//hbis.wordpress.com/2007/11/23/perkembangan-islam-pada-abad-petengahan/
http://sakagami.multiply.com/journal/item/27/
Perkembangan_Islam_Pada_Abad_Pertengahan