Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH FIQH IBADAH

Nama : Ade Andriyani


NIM : 1192020004
Kelas : PAI 2A
Dosen pengampu : Drs.Ujang Dedih Ar., M.D & Nurdin Syahid, M.Ag.

Setelah Saudara menyimak materi yang berkenaan dengan hajji dan umroh, jelaskan tata cara
pelaksanaan ibadah haji dan umroh dibawah ini dari mulai awal samapi akhir

1. Tata cara pelaksanaan ibadah hajji tamattu (Pelaksanaannya Umroh terlebih dahulu
kemudian Haji)
I. Umroh
1) Ihrom Umroh
 Mandi seperti mandi jenabat
 Laki-laki mengenakan dua lembar kain ihram berwarna putih tidak berjahit.
Perempuan mengenakan pakaian yang menutup aurat, sunnah berwarna putih.
 Memakai minyak wangi
 Shalat dua rakaat
 Ketika sudah berada diatas kendaraan dan menghadap kiblat mulai berniat untuk
umroh dengan mengumandangkan talbiyah ihrom umroh haji tamattu :

ِّ‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم ُع ْم َرةً ُمتَ َمتِّعا ً بِهَا ِإل َى ال َحج‬

“Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan umroh yang bersenang-senang


dengannya sampai haji”

Dilanjut membaca talbiyah :

َ ‫ الَ َش ِر ْي‬،َ‫ك َوال ُم ْلك‬


َ‫ك لَك‬ َ َ‫ َوالنِّ ْع َمةَ ل‬،َ‫الح ْمد‬
َ ‫ ِإ َّن‬،َ‫ك لَبَّ ْيك‬
َ َ‫ك ل‬ َ ‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم لَبَّ ْي‬
َ ‫ لَبَّ ْي‬،‫ك‬
َ ‫ك الَ َش ِر ْي‬
“Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu,
tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan
adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu”

Dengan demikian pelaksanaan ibadah umroh telah dimulai. Tinggalkan larangan-


larangan umroh dan perbanyak membaca talbiyah, Al-Qur’an, dzikir atau do’a apa
saja ketika dalam perjalanan.

 Sesampainya di Mekkah sebelum bertawaf hendaknya berwudlu terlebih dahulu


karena tawaf harus dalam keadaan suci
2) Thawaf
 Sebelum memulai tawaf pakaian ihram untuk laki-laki disesuaikan terlebih dahulu
menjadi idthiba (membiarkan bahu kanan terbuka)
 Niat tawaf (berdiri didepan Ka’bah menghadap Hajar Aswad hingga berada
dihadapan dan segaris lurus dengan lampu hijau yang berada diatas dinding). Berniat
dalam hati : “Ya Allah aku melaksanakan Tawaf karena Engkau, mudahkanlah
bagiku dan terimalah tawafku”
 Tawaf pada tiga putaran pertama laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil dari Hajar
Aswad sampai rukun Yamani dan berjalan biasa dari Rukun Yamani ke Hajar
Aswad. Dari Hajar Aswad ke Rukun Yamani tidak ada do’a khusus dan
diperbolehkan membaca do’a atau dzikir yang dihafal.
 Memulai putaran kedua, dengan mencium Hajar Aswad sambil bertakbir atau
mengisyaratkan dengan tangan lalu menciumnya hingga putaran ketujuh. Selesai
tawaf posisi idthiba ditutup.
 Memohon do’a di Multazam (antara Hajar Aswad dan Ka’bah). Selesai do’a menuju
maqom Ibrahim sambil membaca :

) 125 :‫صلًّى (البقرة‬


َ ‫َواتَّ ِخ ُذوْ ا ِم ْن َمقَ ِام اِ ْب َرا ِه ْي َم ُم‬

“Jadikanlah sebagian maqom Ibrahim sebagai tempat ibadah” (Al-Baqarah : 125)


 Shalat dua rakaat dibelakang maqom Ibrahim. Rakaat pertama setelah Al-Fatihah
membaca surat Al-Kafirun dan rakaat kedua setelah Al-Fatihah membaca surat Al-
Ikhlas.
 Meminum air zam zam dan berdo’a agar hajatnya dikabulkan.
 Kembali ke Hajar Aswad lalu mengusap dan menciumnya.
3) Sa’i
 Setelah meminum air zam zam berjalann menuju Shafa, ketika mendekati bukit
Shafa membaca :

َّ ‫َأ ْب َدُأ بِ َما بَ َدَأ هللاُ بِ ِه ِإ َّن ال‬


، ِ‫صفَا َوال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعاِئ ِر هللا‬

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah, aku
memulai dengan apa yang dimulai oleh Allah”

Begitu sampai dibukit Shafa menghadap ke Ka’bah dan membaca :

،ُ‫ َأ ْن َج َز َو ْع َده‬،ُ‫ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َده‬.ٌ‫الح ْم ُد َوه َُو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْير‬ ُ ‫ لَهُ ال ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬
َ ُ‫ك َولَه‬ َ ‫ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬،ُ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا‬
َ ْ‫ َوهَ َز َم اَألح‬،ُ‫َص َر َع ْب َده‬
ُ‫زَاب َوحْ َده‬ َ ‫َون‬

Setelah itu mulai berjalan menuju Marwah. Setelah sampai di Marwah menghadap
ke Ka’bah dan membaca bacaan saat di Shafa. Kemudian kembali lagi ke Shafa
untuk memulai putaran kedua, begitu seterusnya hingga 7 putaran.

4) Tahallul
 Untuk laki-laki afdhol bercukur sempurna. Boleh memotong rambut sepanjang
sepertiga jari bagian atas atau kurang dari itu.
 Untuk perempuan hanya boleh memotong sebagian rambut, dengan mengumpulkan
rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu ruas jari.
 Setelah umroh selesai jama’ah boleh memakai pakaian bebas dan bebas melakukan
hal-hal yang dilarangan umroh.
II. Haji
1) Ihram dan Mabit di Mina
 Setelah matahari terbit pada 8 Dzulhijjah dimulai dengan ihram haji dari tempat
penginapan. Diawali dengan mandi sunnah ihram, memakai minyak wangi, dan
pakaian ihram. Kemudian membaca :

‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم َح ًّجا‬

“Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan berhaji”


Setelah itu memperbanyak talbiyah, dzikir dan menjaga larangan-larangan ihram.
 Jama’ah menuju Mina untuk mabit (bermalam) di Mina sampai terbit fajar atau
sampai lewat tengah malam sedikit, sekitar jam 00.30 waktu setempat.
2) Wukuf
 Setelah lewat tengah malam atau terbit fajar tanggal 9 Dzulhijjah jama’ah menuju
Arafah.
 Wukuf di Arafah dari tergelincirnya matahari tanggal 9 sampai terbenamnya
matahari tanggal 10 bulan Dzulhijjah.
3) Mabit di Muzdalifah
 Setelah matahari terbenam jema’ah menuju Muzdalifah untuk bermabit sekaligus
mengambil beberapa buah batu untuk melempar jumroh.
 Sholat magrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan dijama’ takhir dan qashar,
satu kali adzan dua iqomah.
 Sesampainya di Muzdaliffah jama’ah mabit/bermalam sampai subuh.
 Bagi perempuan dan jama’ah yang lemah diperbolehkan untuk meninggalkan
muzdaliffah pada lewat tengah malam menuju Mina.
 Ketika melewati wadi muhasir (lembah tempat dibinasakannya pasukan gajah
pimpinan Abrahah) disunahkan langkah dipercepat jika memungkinkan.
4) Melempar Jumroh Aqobah dan Tahallul
 Setelah matahari terbit jama’ah langsung menuju tempat lempar jumroh
Aqobah ,dengan melewati jumroh ula (pertama) dan wusto (pertengahan). Melempar
jumroh aqobah sebanyak 7 kali diiringi takbir (‫ )هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan .
 Setelah melempar jumroh aqobah langsung tahallul pertama dengan mencukur
rambut dan diperbolehkan melakukan larangan ihram seperti ganti pakaian biasa dll.
tapi dilarang melakukan hubungan suami istri.
 Bagi jama’ah haji tamattu disunnahkan untuk menyembelih hewan sembelihannya
pada hari ini tgl 10 Dzulhijjah.
 Senantiasa sholat5 waktu berjama’ah dan dikerjakan pada waktunya masing-masing
dengan cara diqashar/diringkas (Dzuhur, Ashar, ‘Isya menjadi dua raka’at).
5) Thawaf Ifadhoh
 Setelah tahallul pertama jama’ah bertolak menuju Masjid al-Harom untuk Thawaf
Ifadhoh. Setelah selesai melakukan thawaf ifadhoh diteruskan dengan sa’i kemudian
tahallul kedua, dengan demikian diperbolehkan melakukan semua larangan Ihram.
 Setelah semua rangkaian ibadah haji tanggal 10 Dzulhijjah dikerjakan jama’ah haji
kembali ke Mina dan bermalam disana sampai tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah.

6) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (11 Dzulhijjah)


 Tanggal 11 Dzulhijjah malam, jama’ah bermalam di Mina.
 Keesokan harinya tgl 11 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah
hari (dzuhur) Jama’ah haji mulai bertolak menuju tempat memelempar jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللَا ُ َأ ْكبَ † ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫)هللَا ُ َأ ْكبَ † ُر‬
setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
c) Melempar Jumroh ’aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللَا ُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan.
Tidak berdo’a.
 Selesai melempar 3 jumroh kembali kepenginapan diMina atau menuju masjil al-
Harom untuk melakukan thawaf ifadhoh apabila belum melakukannya pada tgl 10
Dzulhijjah.
7) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (12 Dzulhijjah)
 Tanggal 12 Dzulhijjah malam, jama’ah bermalam di Mina.
 Keesokan harinya tgl 12 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah
hari (dzuhur) Jama’ah haji bertolak menuju tempat melempar jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ † ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬
setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
c) Melempar Jumroh ’Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan,
tanpa do’a.
 Selesai melempar 3 jumroh diperbolehkan meninggalkan Mina (QS. Al-baqoroh; 23)
selama matahari belum terbenam, ini disebut Nafar Awal, apabila matahari telah
terbenam tetapi belum meninggalkan Mina maka jama’ah harus melanjutkan sampai
tanggal 13 Dzulhijjah.
8) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (13 Dzulhijjah)
 Tanggal 13 Dzulhijjah malam jama’ah bermalam diMina.
 Keesokan harinya tgl 13 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah
hari (dzuhur telah masuk) Jama’ah haji bertolak menuju tempat memelempar
jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ † ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a menghadap
kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬
setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a menghadap
kiblat.
c) Melempar Jumroh ’Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan.
 Setelah selesai melontar 3 jumroh Jama’ah meninggalkan Mina, ini disebut Nafar
Tsani.
9) Thawaf Wada
 Ketika telah selesai melempar 3 jumroh pada tgl 12 atau 13 dan ingin meninggalkan
kota Mekah untuk kembali ke Tanah Air atau ke Madinah dan berencana untuk
tidak kembali lagi ke Mekah, maka jama’ah melakukan thawaf wada tujuh putaran
tanpa sa’i.

2. Tata cara pelaksanaan ibadah haji qiran (Pelaksanaannya Haji sekaligus Umroh)
1) Ihram Haji dan Umrah dalam satu niat (Mabit di Mina)
 Setelah matahari terbit pada 8 Dzulhijjah dimulai dengan ihram haji dari tempat
penginapan. Diawali dengan mandi sunnah ihram, memakai minyak wangi, dan
pakaian ihram. Kemudian membaca :
‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم َح ًّجا‬

“Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan berhaji”


Setelah itu memperbanyak talbiyah, dzikir dan menjaga larangan-larangan ihram.
 Jama’ah menuju Mina untuk mabit (bermalam) di Mina sampai terbit fajar atau sampai
lewat tengah malam sedikit, sekitar jam 00.30 waktu setempat.
2) Wukuf
 Setelah lewat tengah malam atau terbit fajar tanggal 9 Dzulhijjah jama’ah menuju
Arafah.
 Wukuf di Arafah dari tergelincirnya matahari tanggal 9 sampai terbenamnya matahari
tanggal 10 bulan Dzulhijjah.
3) Mabit di Muzdalifah
 Setelah matahari terbenam jema’ah menuju Muzdalifah untuk bermabit sekaligus
mengambil beberapa buah batu untuk melempar jumroh.
 Sholat magrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan dijama’ takhir dan qashar,
satu kali adzan dua iqomah.
 Sesampainya di Muzdaliffah jama’ah mabit/bermalam sampai subuh.
 Bagi perempuan dan jama’ah yang lemah diperbolehkan untuk meninggalkan
muzdaliffah pada lewat tengah malam menuju Mina.
 Ketika melewati wadi muhasir (lembah tempat dibinasakannya pasukan gajah pimpinan
Abrahah) disunahkan langkah dipercepat jika memungkinkan.
4) Melempar Jumroh Aqobah dan Tahallul
 Setelah matahari terbit jama’ah langsung menuju tempat lempar jumroh
Aqobah ,dengan melewati jumroh ula (pertama) dan wusto (pertengahan). Melempar
jumroh aqobah sebanyak 7 kali diiringi takbir (‫ )هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan .
 Setelah melempar jumroh aqobah langsung tahallul pertama dengan mencukur rambut
dan diperbolehkan melakukan larangan ihram seperti ganti pakaian biasa dll. tapi
dilarang melakukan hubungan suami istri.
 Bagi jama’ah haji tamattu disunnahkan untuk menyembelih hewan sembelihannya pada
hari ini tgl 10 Dzulhijjah.
 Senantiasa sholat5 waktu berjama’ah dan dikerjakan pada waktunya masing-masing
dengan cara diqashar/diringkas (Dzuhur, Ashar, ‘Isya menjadi dua raka’at).
5) Thawaf Haji dan Umrah dilakukan hanya satu kali
 Setelah tahallul pertama jama’ah bertolak menuju Masjid al-Harom untuk Thawaf
Ifadhoh. Setelah selesai melakukan thawaf ifadhoh diteruskan dengan sa’i kemudian
tahallul kedua, dengan demikian diperbolehkan melakukan semua larangan Ihram.
 Setelah semua rangkaian ibadah haji tanggal 10 Dzulhijjah dikerjakan jama’ah haji
kembali ke Mina dan bermalam disana sampai tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah.
6) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (11 Dzulhijjah)
 Tanggal 11 Dzulhijjah malam, jama’ah bermalam di Mina.
 Keesokan harinya tgl 11 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur) Jama’ah haji mulai bertolak menuju tempat memelempar jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللَا ُ َأ ْكبَ†† ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ )هللَا ُ َأ ْكبَ ُر‬setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a yang kita kehendaki
menghadap kiblat.
c) Melempar Jumroh ’aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللَا ُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan.
Tidak berdo’a.
 Selesai melempar 3 jumroh kembali kepenginapan diMina atau menuju masjil al-
Harom untuk melakukan thawaf ifadhoh apabila belum melakukannya pada tgl 10
Dzulhijjah.
7) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (12 Dzulhijjah)
 Tanggal 12 Dzulhijjah malam, jama’ah bermalam di Mina.
 Keesokan harinya tgl 12 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur) Jama’ah haji bertolak menuju tempat melempar jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ†† ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a yang kita kehendaki
menghadap kiblat.
c) Melempar Jumroh ’Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan,
tanpa do’a.
 Selesai melempar 3 jumroh diperbolehkan meninggalkan Mina.
8) Bermalam di Mina dan Melempar 3 Jumroh (13 Dzulhijjah)
 Tanggal 13 Dzulhijjah malam jama’ah bermalam diMina.
 Keesokan harinya tgl 13 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur telah masuk) Jama’ah haji bertolak menuju tempat memelempar jumroh:
a) Melempar Jumroh ’Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ†† ُر‬setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdo’a menghadap
kiblat.
b) Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdo’a menghadap kiblat.
c) Melempar Jumroh ’Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ‫ ) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬setiap lemparan.
 Setelah selesai melontar 3 jumroh Jama’ah meninggalkan Mina, ini disebut Nafar
Tsani.
9) Thawaf Wada
 Ketika telah selesai melempar 3 jumroh pada tgl 12 atau 13 dan ingin meninggalkan
kota Mekah untuk kembali ke Tanah Air atau ke Madinah dan berencana untuk tidak
kembali lagi ke Mekah, maka jama’ah melakukan thawaf wada tujuh putaran tanpa
sa’i.

3. Tata cara pelaksanaan ibadah haji ifrad (Pelaksanaannya Haji terlebih dahulu
kemudian Umroh)
1) Mandi seperti mandi jenabat
2) Memakai pakaian ihram
3) Shalat sunnah 2 rakaat di Miqot
4) Membaca niat haji
5) Menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf dan sepanjang perjalanan memperbanyak
Talbiyah
6) Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
7) Bermalam di Muzdalifah pada tanggal 10 Dzulhijjah
8) Melempar jumroh Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah waktu dhuha dilanjutkan
menyembelih dan cukur
9) Mengerjakan tawaf Ifadhoh dilanjutkan sa’i dari Shofa ke Marwah
10) Pada tanggal (11, 12, 13 Dzulhijjah) bermalam di Mina dan siang harinya melempar
jumroh Ula, Wustho, dan Aqabah. Waktunya setelah tergelincir matahari sampai sebelum
terbenamnya matahari.
11) Mengerjakan umroh diluar bulan Haji

Anda mungkin juga menyukai