Anda di halaman 1dari 3

A.

Makna Haji dan Umrah


Menurut bahasa, kata haji adalah al-Qasdhu yang artinya menuju (sesuatu). Adapun umrah menurut
bahasa berarti ziarah (berkunjung)

B. Dalil Disyariatkannya Haji dan Umrah


Di antara dalil disyariatkannya haji dan umrah adalah
1. Firman Allah subhanahuwataala:
.......
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah... (QS. Al-Baqarah: 196)
2. Hadits shahih sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullah bahwa Nabi
sholallaahualaihi wasallam melaksanakan umrah sebanyak empat kali, dan semuanya beliau
kerjakan di bulan Dzulqodah1
3. Kesepakatan para ulama atas disyariatkannya umrah dengan pendapat yang paling kuat mengatakan
bahwa umrah hukumnya adalah wajib2

C. Hukum Haji dan Umrah


Di antara dalil yang menegaskan tentang wajibnya haji dan memerintahkan untuk menyegerakannya
adalah:
1. QS. Ali Imran: 97:
Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya
(Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
2. Hadits dari Ibnu Abbas radiyallahuanhu bahwasanya Nabi sholallaahualaihi wasallam bersabda:
Bersegeralah untuk melaksanakan haji! Karena seseorang tidak mengetahui apa yang akan
menghalanginya.3
3. Perkataan Umar Bin Khatthab radiyallahuanhu:
Barangsiapa telah memiliki kemampuan untuk haji, namun ia tidak menunaikan haji, maka matinya
seperti Yahudi atau Nasrani.4

D. Keutamaan Haji dan Umrah


1. Sebagai sarana untuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah subhanahuwataala yang paling afdhal.
2. Sebagai pelebur dosa
3. Menghapuskan dosa-dosa sebelumnya
4. Menghilangkan kefakiran dan kemiskinan
5. Haji dan Umrah adalah jihad bagi para wanita
6. Orang yang berhaji dan berumrah adalah tamunya Allah
7. Doa orang yang berhaji dan umrah dikabulkan Allah
8. Bagi orang yang meninggalkan dunia saat haji dan umrah maka akan dicatat baginya pahala umrah
sampai hari kiamat
9. Bagi orang yang meninggalkan dunia saat ihram maka akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam
keadaan membaca talbiyah
10. Infak/biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah memiliki keutamaan di sisi
Allah
11. Pahala umrah yang dikerjakan di bulan Ramadhan sebanding dengan ibadah haji yang dikerjakan
bersama Rasulullah

1
Subulus Salam (II/492), al-Adillatur Raadhiyyah (hlm. 115), Shahih al-Bukhari (no. 1780), Muslim (no. 1253) dan Shahih Sunan Abi
Dawud (no. 1739 dan 1740)
2
Syarhul Mumti (VII/6-7), Fathul Bari (III/597) dan Manasikul hajji wal umrah fil Islam (hlm. 87-89)
3
Hasan HR. Ahmad (I/314) hasan. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 990)
4
(Tafsir Ibnu Katsir [II/85], Ibnu Katsir berkata: sanadnya shahih sampai kepada Umar)
E. Macam-Macam Umrah
1. Umrah Mufradah. Secara bahasa berarti umrah saja yaitu, umrah yang dikerjakan secara terpisah
dan tidak ada kaitannya dengan ibadah haji.
2. Umrah tamattu. Yaitu umrah yang dikerjakan oleh orang yang melaksanakan haji tamattu

F. Rukun-Rukun Umrah
1. Berihram, yaitu masuk ke dalam ibadah umrah dengan mengucapkan:


Aku penuhi panggilanMu yaa Allah dengan melaksanakan umrah
2. Melakukan thawaf umrah
3. Melaksanakan sai umrah di antara bukit Shafa dan Marwah
4. Bertahallul dengan mencukur gundul rambut kepala atau memangkasnya
G. Ringkasan Tata Pelaksanaan Haji dan Umrah
1. Mempersiapkan diri sebelum berihram dengan mandi, memakai wangi-wangian yang terbaik jika ada
(khusus laki-laki), dan memakai pakaian ihram
2. Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai sarung dan penutup
pundak (tidak boleh berjahit). Pakaian ihram bagi wanita yaitu pakaian yang telah disyariatkan yang
menutupi seluruh tubuhnya, tapi tidak dibenarkan memakai cadar/niqab (penutup wajah) dan tidak
memakai sarung tangan
3. Berihram dari miqat untuk haji dengan mengucapkan:
Labbaika umratan
Aku penuhi panggilan Mu untuk menunaikan ibadah umrah
4. Setelah itu berihram, maka anda tidak boleh melakukan larangan ihram yaitu: 1. melakukan hubungan
intim antara suami dan isteri, 2. bercumbu, mencium, dan memandang dengan syahwat, 3. Mencukur
rambut kepala (adapun jika karena sakit atau gangguan di kepala lalu bercukur maka harus membayar
fidyah atau memberi makan kepada 6 orang fakir/miskin atau berpuasa selama 3 hari atau
menyembelih seekor kambing/domba, 4. Memotong kuku, 5. Menikah (melakukan akad nikah),
menikahkan orang lain, atau meminang seorang wanita, 6. Membunuh binatang buruan, 7. Memakai
minyak wangi, di badan maupun di pakaian, 8. Mengenakan pakaian berjahit yang membentuk tubuh
seperti kemeja, celana, atau gamis, 9. Menutup kepala dengan sesuatu yang langsung menempel
padanya seperti peci atau sorban, 10. Khusus bagi wanita, dilarang memakai niqaab (sejenis penutup
muka) dan sarung tangan. Tetapi sekadar menempelkan sehelai kain pada wajah untuk menutup muka
dari pandangan kaum laki-laki yang bukan mahramnya maka hai tersebut diperbolehkan, 11.
Mendekati perbuatan maksiat, permusuhan, bantah-bantahan dalam kebatilan, 12. Makan daging
binatang buruan yang dia memiliki andil dalam perburuan tersebut
5. Boleh mengucapkan kalimat persyaratan setelah mengucapkan kalimat di atas jika khawatir tidak
dapat menyelesaikan umrah dikarenakan sakit atau karena ada penghalang lain, dengan mengatakan:
Allahumma mahillii haitsu habastani
Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku
6. Sewaktu berihram, tidak ada sholat khusus, namun jika bertepatan dengan waktu sholat wajib, maka
sholatlah terlebih dahulu baru berihram
7. Setelah membaca talbiah haji (pada nomor ke tiga), dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak
talbiah berikut ini sambil mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih bagi wanita hingga tiba di
Mekkah.
Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wannimata laka
wal mulka laa syariika lak
Aku menjawab panggilan Mu ya Allah, Aku menjawab panggilanMu, Aku menjawab panggilanMu,
Tiada sekutu bagiMu, Aku menjawab panggilanMu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan
kekuasaan hanya milik Mu, tiada sekutu bagi Mu.
8. Mandi sebelum masuk kota Makkah jika memungkinkan
9. Masuk masjidil haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:




Dan saat melihat kabah hendaklah membaca doa:



10. Menuju hajar aswad lalu menghadapnya sambil membaca Allahu akbar atau Bismillaahi Allahu
Akbar
Lalu mengusap hajar aswad dengan tangan kanan dan menciumnya, jika tidak dapat menciumnya
maka cukup dengan mengusapnya. Jika tidak dapat mengusapnya maka cukup dengan memberi
isyarat kepadanya dengan tangan kanan dan dilakukan pada setiap putaran thawaf
11. Thawaf dengan tujuh putaran, dimulai dari hajar aswad dan diakhiri dengan hajar aswad juga,
disunnahkan berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama, dan berjalan biasa pada empat putaran
12. Disunnahkan mengusap rukun yamani pada setiap putaran thawaf tapi tidak menciumnya
13. Ketika berada di antara rukun yamani dan hajar aswad disunnahkan membaca
Robbana aatinaa fiddunyaa hasanatawwa fil aakhiroti hasanatawwanqinaa adzaabannaar
14. Pada saat thawaf boleh membaca al-Quran atau berdoa dan berdzikir yang dikehendaki. Boleh
dengan bahasa Indonesia
15. Selain thawaf, lalu menutupi kedua pundak dan menuju ke Maqam Ibrahim sambil membaca Watta
khidzuu mimmaqaami Ibraahiima mushollan
16. Mengerjakan sholat sunnah dua rakaat di belakang maqam Ibrahim
17. Disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya
18. Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir lalu menciumnya dan mengusapnya atau memberi isyarat
19. Menuju ke bukit Shafa untuk melaksanakan sai sambil membaca ayat:






(QS. Al-Baqarah: 158) (dibaca 1x)
Lalu bacalah doa di bawah ini 1x:

20. Menaiki bukit Shafa lalu menghadap ke arah kabah hingga melihatnya jika hal itu memungkinkan
lalu membaca Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Kemudian membaca doa: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul
hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa alaa kulli syai-in qodiir.
Kemudian membaca doa: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, anjazaa wadahu
wanashoro abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu.
21. Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu dengan doa apa saja
yang dikehendaki
22. Turun dari Shafa dan menuju Marwa
23. Terakhir, disunnahkan berlari kecil dengan cepat da sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau
yang berada di masa (tempat sai bagi laki-laki) lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya
24. Mengerjakan seperti apa yang telah dikerjakan di bukit Shafa sesampainya di Marwah
25. Lalu turun dan menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang telah ditentukan untuk berjalan,
berlari bagi laki-laki pada tempat yang telah ditentukan untuk berlari lalu naik ke Shafa dan lakukan
seperti semula dua putaran (lampu hijau)
26. Lakukan hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah
27. Ketika sai boleh berdzikir, berdoa atau membaca al-quran sesuai kehendak kita
28. Ketika berlari (di antara lampu hijau) membaca doa ini: Rabbighfir warham innaka antal azzul
akramu (Ya Rabb ku, ampuni dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa dan
Maha Pemurah (doa ini dibaca oleh Abdullah bin Masud dan Abdullah bin Umar)
29. Setelah sai maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul
(lebih afdhal) dan bagi wanita cukup dengan memotong rambutnya sebanyak satu ruas jari
30. Selesai, dan dibolehkan melakukan hal-hal yang tadinya dilarang sewaktu ihram

Anda mungkin juga menyukai