1
Persalinan/ partus
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina atau abdomen ke dunia luar
Inpartu Sedang mengalami proses persalinan
Persalinan Normal
Bayi lahir presentasi belakang kepala, tanpa memakai alat
atau pertolongan istimewa, tidak melukai ibu dan bayi,
berlangsung dalam waktu <24 jam
Persalinan Abnormal
Bayi lahir pervaginam dengan bantuan ekstraksi cunam,
ekstraksi vakum, versi & ekstraksi, dekapitasi, embriotomi
atau dilahirkan perabdominam (seksio sesarea)
2
Status Obstetrik
Gravida Sedang dalam keadaan hamil
Para Pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viabel)
Penghentian kehamilan sebelum janin viabel
Abortus (usia 28 minggu atau berat janin < 500 gram)
Hidup Jumlah anak yang sekarang masih hidup
4
Teori penyebab persalinan
Rangsangan oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, timbul kontraksi otot
rahim
Pengaruh kortisol janin
Hipofisis & kelenjar suprarenal janin juga memegang peranan. Pada
janin anensefalus proses persalinan lebih lama
Pengeluaran prostaglandin
Penelitian menunjukkan Prostaglandin F2/E2 intravena, intra dan
ekstra-amnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur
kehamilan.
Pada bumil sebelum melahirkan atau selama persalinan, kadar
prostaglandin tinggi pada air ketuban & darah perifer
Peregangan otot uterus
Penurunan kadar progesteron
5
Efek kontraksi otot polos uterus
Terjadi tekanan yang merata, makin lama makin kuat,
dominansi di daerah fundus
Terjadi penipisan dan pembukaan serviks
Mendorong janin ke arah vagina
6
Penipisan dan pembukaan serviks
Primipara Multipara
Normal
8
His
Awal Kala I Akhir Kala I
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Lama 20-30 detik Lama 60-90 detik
Amplitudo 40 mmHg Amplitudo 60 mmHg
Kala II
Frekuensi 3-4x/ 10 mnt
Amplitudo 60 mmHg
Tenaga meneran:
kontraksi diafragma &
otot dinding abdomen
Kala III
Frekuensi berkurang
Amplitudo 60-80 mmHg
Aktifitas uterus menurun
9
Faktor yang berperanan
Power Passage Passenger
Kekuatan his Jalan lahir keras Ukuran janin
Kekuatan mengejan Jalan lahir lunak Posisi janin
11
Gerakan utama janin pada
saat proses persalinan
1. Masuk pintu atas panggul
2. Turun ke ronga panggul
3. Fleksi
4. Putaran paksi dalam
(rotasi interna)
5. Ekstensi
6. Putaran paksi luar (rotasi
eksterna)
7. Expulsi
12
13
Kala I
Yang perlu diperhatikan
Beri dukungan dan dengar keluhan ibu
Pantau tanda-tanda vital (TD, N, S, RR)
Gunakan partograf untuk memantau :
DJJ
Kontraksi
Pembukaan serviks
Penurunan kepala
Cairan amnion
14
Kala I
Pimpinan persalinan
Lakukan Pemeriksaan Dalam untuk mengetahui:
Dinding vagina adakah bagian yang
menyempit.
Serviks, keadaan & pembukaannya
Kapasitas panggung
Penghalang / tumor jalan lahir
Presentasi janin
Turunnya bagian terendah janin dalam
rongga panggul
Imbangan antara besar kepala & panggul
Penentuan kala persalinan
15
Kala II
Yang perlu diperhatikan
Mengenali tanda dan gejala Kala II
Menyiapkan pertolongan persalinan
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
baik
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu
proses bimbingan meneran
Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi
Membantu lahirnya kepala
Membantu lahirnya bahu
Membantu lahirnya badan dan tungkai
16
Kala II
Pimpinan persalinan
Bila ketuban belum pecah, dipecahkan
Dipimpin meneran
Dalam posisi terlentang, dengan tangan
merangkul lipat paha.
Dalam posisi miring
Episiotomi pada primigravida atau multipara dengan
perineum kaku
Setelah bayi lahir, tali pusat dijepit & dipotong
Kandung kemih dikosongkan
17
Kala II
Pimpinan persalinan
Episiotomi (insisi perineum
dengan gunting)
Episiotomi mediana
Insisi pada garis tengah
Episiotomi mediolateral
Insisi pada garis tengah
diperluas ke lateral
Episiotomi lateralis
Insisi miring terhadap
garis tengah perineum
18
Kala III
Yang perlu diperhatikan
Pemberian oksitosin
Klem, potong dan ikat tali pusat
Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ke ibu
Amati kontraksi uterus
Keutuhan dan bentuk plasenta
Menilai perdarahan
19
Kala III
Pimpinan persalinan
Manajemen aktif kala III (MAK III)
Oksitosin
Peregangan tali pusat terkendali
Masase uterus
20
Kala IV
Yang perlu diperhatikan
Pengawasan tinggi fundus uteri/ involusi uterus
Pengawasan perdarahan dari vagina
Pengawasan konsistensi/ kontraksi rahim
Pengawasan keadaan umum ibu
21
Kala IV
Pimpinan persalinan
Pastikan kontraksi uterus baik
Inisiasi Menyusu Dini
Perawatan bayi (Pemberian Vit. K, salep mata,
timbang, ukur, pemberian identitas dan penilaian
cacat)
Pemberian imunisasi hepatitis B
Pemantauan kontraksi uterus dan pencegahan
perdarahan pervaginam
Evaluasi keadaan umum
Pembersihan alat
Melengkapi partograf
22
NIFAS/ PUERPERIUM
Masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan, lamanya 6 minggu
23
1. Involusi rahim
Bertahap dalam 42 hari
Berat uterus 1.000 gram menjadi 50 gram
Terjadi proses otolisis, nekrosis, epitelisasi. Hasilnya
berupa Lokia
24
3. Perubahan pembuluh darah rahim
Pembuluh darah besar mengecil, diganti pembuluh
darah yang lebih kecil
25
5. Perubahan saluran kemih
Edema & hiperemi dinding kandung kencing
Edema trigonum dapat menimbulkan retensio urin
Sensitivitas berkurang, menimbulkan residual urin
berpotensi terjadinya infeksi
26
Perlu diperhatikan pada masa nifas
1. Suhu tubuh
2. Lokia
3. Produksi urin
4. Laboratorium darah
5. Penurunan berat badan
27
1. Demam (>38 0C)
Fisiologis: terjadi dalam 24 jam pertama
Patologis: terjadi 2-10 hari postpartum
2. Lokia
Sekret vagina, berisi: eritrosit, potongan desidua, epitel &
bakteri
3. Urine
Hari ke 2-5, terjadi poliuria
Minggu I, bila reduksi (+) (laktosa ASI)
Bila terjadi Partus lama, akan terjadi asetonuria (kelaparan)
4. Darah
5. Berat badan
28
1. Demam (>38 0C)
2. Lokia
3. Urine
4. Darah
Leukositosis (s.d 30.000/mm3) selama & sesudah persalinan
Trombositosis
Akhir minggu pertama kembali normal
5. Berat badan
6 minggu postpartum → mencapai BB sebelum hamil
Penurunan BB 2,5 kg (diuresis)
29
Perawatan masa nifas
1. Ambulasi dini
2. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
3. Suhu
4. Miksi
Setelah 8 jam diuresis tidak ada, hati-hati retensio urin
5. Defekasi
Sulit BAB karena ibu takut mengedan
6. Puting susu
Sebelum/sesudah menyusui dibersihkan
7. Higiene vulva
30
Lama perawatan masa nifas
Bila tidak ada komplikasi 2 hari boleh pulang
Seksio sesarea tanpa komplikasi 3-4 hari boleh pulang
Memberi penjelasan agar kembali bila demam,
perdarahan, edema kaki
31
Ambulasi dini
Ibu dibimbing untuk berjalan dalam 6 jam post partum
Keuntungan
Penderita merasa lebih sehat
Fungsi faal usus + kandung kencing baik
Ibu lebih memungkinkan merawat anaknya
Lebih hemat
Kontra indikasi
Anemia
Penyakit jantung
Demam
32
Kunjungan Masa Nifas
1. TTV
2. Lochea
3. Luka perineum
4. Kont-Ut
5. Fungsi Berkemih
6. Fungsi sal Cerna
7. Tanda Bahaya
8. Pemberian ASI
9. Emosi
10. Dukungan Keluarga
CONTRACEPTION TECHNOLOGY
UPDATE ( CTU )
Definisi konseling
Konseling adalah:
Proses pertukaran informasi
dan interaksi positif antara
klien-petugas untuk membantu
klien mengenali kebutuhannya,
memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang
paling sesuai dengan kondisi
yang sedang dihadapi
Metode Kontrasepsi
• MAL
• KBA
• Senggama terputus
• Metode barier
• Kontrasepsi Kombinasi
• Kontrasepsi Progestin
• AKDR
• Kontap
Kontrasepsi Suntik
EFEK SAMPING
Amenorhoe
Perdarahan Irreguler
Kenaikan BB
Sefalgia
Implant
42
Kontasepsi Implant
Implan mengandung progestin (Levonorgestrel/etonogestrel).
Progestin ditempatkan dalam kapsul 1 atau 2 batang yang di
pasang pada lapisan bawah kulit dibagian medial lengan atas
dg jangka 3 tahun.
Mekanisme utamanya adalah menebalkan mukus serviks
sehingga tidak dapat dilewati oleh sperma, menekan FSH dan
LH sehingga menyebabkan supressi ovulasi.
44
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi
Copper-releasing: Progestin-releasing:
Copper T 380A Progestasert
Nova T LevoNova (LNG-20)
Multiload 375 Mirena
Seminar Nasional Pharmaceutical Care of Obstetric and Gynecology Therapy HISFARSI 2014 45
IUD Tembaga: Cara Kerja
• Mencegah terjadinya fertilitas
Mengganggu proses
reproduksi sebelum
Menurunkan motilitas sel telur mencapai
sperma melalui kavum kavum uteri
uteri
Merubah
Mengentalkan garis/jalur
lendir atau mukus endometrial
serviks
46
AKDR Sesuai Untuk:
47
48
ASUHAN BAYI
BARU LAHIR
Tujuan pembelajaran
1. Memahami pengkajian fisik bayi baru lahir
H. PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi harus diberikan pada bayi umur 0-24 jam
Terinfeksi pada bayi baru lahir risiko menjadi carrier 90%
Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut menjadi sirosis hati
dan kanker hati
Hbo melindungi 75 % dari penularan hepatitis B.
I. PEMBERIAN IDENTITAS
• Dokumentasi
Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir
Pengkajian pada bayi baru lahir antara lain:
• Tanda-tanda vital
Cuci tangan
Jika ditemukan factor risiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut
61
VERNIX CASEOSA
Cairan keputih-putihan,
keabu-abuan, kekuning-
kuningan, berminyak dan
berlendir.
Fungsi : melindungi suhu
tubuh bayi
62
62
Ubun-
ubun
Ukuran variasi, tidak ada standar.
Merupakan titik lembut pada bagian
atas kepala bayi di tempat tulang
tengkorak yang belum sepenuhnya
bertemu.
Tulang tengkorak baru menyatu :
dua tahun.
64
Cephalhematoma
Benjolan tampak
tegas tidak melalpaui
tulang tengkorak,
teraba mula-mula
keras lunak,
menghilang beberapa
minggu.
65
NORMAL EYE
• Kebanyakan bayi lahir dengan mata agak cembung akibat tekanan
alamiah selama persalinan mengempis setelah beberapa hari adakah
perdarahan subconyunctiva, katarak kongenital.
Kebanyakan bayi lahir dengan mata agak cembung akibat tekanan alamiah selama
persalinan mengempis setelah beberapa hari
adakah perdarahan subconyunctiva, katarak kongenital.
Subconjunctival Hemorrhage
CONGENITAL GLAUCOMA
67
67
CONGENITAL CATARACTS
NORMAL EARS
70
Cleft Palate
71
EPSTEIN PEARLS & CHEEKS
Cleft Lip
72
72
Normal Tongue Ankyloglossia
73
Ankyloglossia
74
Natal
Tooth
75
Neck
o Lubang Urethral
terletak di ujung glans
pens.
o Testes terpalpasi pada
setiap scrotum.
o Scrotum is usually
pigmented, pendulous
& covered with rugae.
80
Club Feet
COMMON FEET
ABNORMALITIES
Ektremitas :
Kesimetrisan ka & ki, ves vhagus
(bentuk 0) ves vharus (x), jumlah
jari (sindaktili, polidaktili) pada kaki
dan tangan
Anus :
Periksa lubang anus, mengeluarkan
mekonium
3. Kelainan kongenital
Lanjutan ....
Lanjutan ....
Lanjutan
....
Refleks
Gerakan naluriah untuk melindungi bayi.
REFLEKS GLABELLAR
Ketuk daerah
pangkal hidung
secara pelan dengan
menggunakan jari
telunjuk.
Bayi akan mengedipkan
mata pada 4 sampai 5
ketukan pertama.
Refleks Hisap
• Benda menyentuh bibir
disertai refleks menelan.
• Tekanan pada mulut bayi pada langit
bagian dalam gusi atas timbul isapan
yang kuat dan cepat.
• Dilihat pada waktu bayi menyusu.
REFLEKS BABINSKY
Gores telapak kaki , dimulai dari tumit, gores
sisi lateral telapak kaki ke arah atas
kemudian gerakkan jari sepanjang telapak
kaki. Bayi akan menunjukkan respon
berupa semua jari kaki hyperfleksi dengan
ibu jari dorsifleksi
Refleks Berjalan
Bayi menggerak-gerakkan tungkainya dalam
suatu gerakan berjalan atau melangkah jika
diberikan dengan cara memegang lengannya
sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh
permukaan yang keras
Refleks merangkak
Jika ditengkurapkan, karena tungkainya
masih bergulung.
Refleks muntah
Refleks yang langsung muncul jika terlalu
banyak cairan
yang tertelan. Lendir atau mukus akan
dikeluarkan untuk membersihkan saluran
nafas.
Menunjukkan fungsi neurology
glosofaringeal dan syaraf fagus normal
Refleks mengeluarkan lidah
Apabila diletakkan benda-benda di dalam
mulut, yang sering dikira bayi menolak
makanan atau minuman
Lanjutan…….
Tidur
• Bayi cukup bulan : sebagian besar
waktu untuk tidur (60%)
Kesiagaan-penglihatan dan
pendengaran.
• BBL dapat melihat dan fokus
hanya dengan jarak pandang 20-
25 cm dari wajahnya
3. Asuhan keperawatan Segera pada
BBL Normal
Tempatkan bayi dalam kontak kulit- ke kulit pada
perut ibu (IMD)
Periksa perdarahan dari tali pusat setiap 15
menit.
Periksa pernapasan dan warna kulit setiap 5
menit
Lakukan penilaian umum bayi setelah 5 menit
menggunakan Apgar Score
Pastikan ruangan hangat untuk mencegah
hipotermia
Pertahankan suhu bayi, periksa
kehangatan dengan merasakan kaki bayi
setiap 15 menit sekali
Periksa bayi dari kepala sampai kaki
secara lengkap
Timbang bayi segera setelah lahir
Beri vitamin K 1 mg IM
Bungkus bayi dengan pakain yg hangat
Tempatkan semua barang sekali pakai,
rendam instrumen dilarutan klorin 0,5%
selama 10 menit
Cuci tangan dengan sabun di air mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih dan kering
Pastikan bayi disusui dalam waktu satu jam
setelah lahir
Pastikan Ibu menyusui dengan ASI ekslusif
Periksa bahwa bayi BAB mekonium dalam 24 jam
pertama
Ukur lingkar kepala (occipito-frontal)dan PB 24
jam setelah lahir
Catat semua temuan secara akurat pada catatan
ibu dan bayi
Anjurkan anggota keluarga untuk memandikan
bayi setelah 24 jam setelah lahir
RENCANA ASUHAN
BAYI 2 – 6 HARI
Minum.
BAB.
BAK.
Tidur.
Kebersihan kulit.
Keamanan.
Tanda – tanda bahaya.
Penyuluhan sebelum bayi pulang
Lanjutan……