Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti
haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk
melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi
ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau
menggunting rambut.
Rukun Umrah
1) a.Ihram disertai niat.
2) Tawaf atau mengelilingi Kakbah.
3) Sa’i lari-lari kecil antara Safa dan Marwa.
4) Bercukur atau memotong rambut minimal tiga helai
1. Cara mengerjakan haji dan umrah. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji dan umrah
yaitu sebagai berikut.
Ifrad : melakukan haji lebih dahulu, kemudian barn umrah.
Tamattu : mendahulukan umrah, kemudian haji.
Qiran : ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama.
2. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai melempar jumrah aqabah pada Hari Raya Haji.
(Idul Adha).
3. Berdoa setelah membaca talbiyah.
4. Berzikir sewaktu tawaf.
5. Salat dua rakaat sesudah tawaf.
6. Masuk ke Kakbah (Baitullah).
Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa (keterangan lihat QS Al Baqarah:
158). Syarat-syarat sa’i adalah sebagai berikut.
Dalam rangkaian ibadah haji dan umrah, terdapat ibadah Sa’i yaitu lari-lari kecil antara bukit shafa
dan marwah, sebanyak tujuh kali putaran. Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan,
sebelum memulainya disunnahkan membaca niat berikut ini
Artinya; Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maka besar
Allah segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah baik saat pagi maupun petang.
Wukuf adalah awal dari kegiatan dengan berziarah untuk memohon kepada Allah atau sebuah
pernyataan yang menunjukkan betapa pentingnya aktifitas sebelum Wukuf bagi peziarah.
Wukuf di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelintirnya matahari tanggal 9 Zulhijah
sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki
wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min
‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarrima taji-u
bihir rihu.
Artinya :
" Ya Allah, bagi-Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan.
Ya Allah, untuk-Mu sholatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-
Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu
dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin."
Niat melaksanakan Haji dan Niat melaksanakan Umrah berbeda dan tidak dapat disamakan.
Ibadah Haji hanya dilaksanakan dari bulan Syawal hingga Dzulhijah, sedangkan Umrah dapat
dilaksanakan kapan saja.
Ibadah Haji bersifat terbatas (Terdapat kuota jamaah), sedangkan Umrah tidak memiliki batas
jamaah.
Ibadah haji terdapat rukun Wukuf, mait di mudzdalifah dan mina, serta melempar jumrah,
sedangkan Umrah tidak terdapat.
Ibadah haji bersifat wajib, sedangkan Umrah bersifat sunnah.