Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ba’da salam dan Bahagia. Teriring Puji syukur kehadirat Allah SWT, semoga
Rahmat dan Hidayah Allah senantiasa terlimpah kepada kita semua. Sholawat dan salam
selalu kita sanjungkan kepada manusia terkasih dan termulia Rasulullah Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat serta ummatnya yang istiqomah berjuang di jalan dakwah.
Amin.
Dalam rangka memberikan tuntunan pelaksanaan Manasik Haji dan Umrah yang
shahih sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosulullah Muhammaad SAW, maka para
asatidz pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, menyusun Buku Panduan
Manasik Haji dan Umrah. Penyusunan ini sudah dimulai oleh Almarhum beliau ustadz
KH.Drs Sururi. (Semoga Allah menerima segala amal ibadah beliau). Selanjutnya
diteruskan dan dikembangkan oleh Usth. Hj Nur Rochmah, S.Pd, Usth. Hj Ida Rohmawati,
M.Pd dan Usth. Ririn Nurhayati, S.Ag.
Akhirnya kami sampaikan banyak terimakasih, kepada segenap asatidzah yang telah
mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya dalam penyusunan buku ini. Semoga Allah
SWT, menerima amal ibadah kita semua dan juga bermanfaat bagi semua pihak. Amiin.

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Direktur Pondok Pesantren


Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen

KH. Ali Rosyidhi, S.Pd


NBM: 864407
Rangkaian Ibadah Haji

Pelaksanaan ibadah haji jama’ah asal Indonesia menggunakan haji ‘Tamattu’, yaitu
melaksanakan umroh terlebih dahulu baru kemudian haji. Oleh karena itu akan dikenakan
denda/dam dengan menyembelih seekor kambing.
Adapun pelaksanaan Ibadah Umroh dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1. Ihrom
2. Niat
3. Thowaf
4. Sa’i
5. Tahallul

Pelaksanaan Ibadah Haji:


1. Di Maktab
(Tanggal 8 Dzulhijjah)
Bakda subuh mandi, memakai wangi-wangian kemudian memakai pakaian ihram.
❖ Do’a bepergian:
‫هللا اَل َح ْو َل َواَل قُ َّو َة اَّل اِب ِهلل‬
ِ ‫هللا ت ََولَّك ْ ُت عَىَل‬
ِ ‫ب ِْس ِم‬
‫ِإ‬
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan Allah.”

Naik bis
❖ Niat haji:
‫لَ َّب ْي َك َح ًّجا‬
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu untuk berhaji.”

❖ Do’a ketika bis akan berjalan:

ٌ ‫هللا َم ْج َراهَا َو ُم ْر َساهَا َّن َريِّب لَ َغ ُف ْو ٌر َر ِحمْي‬


ِ ‫ب ِْس ِم‬
‫ِإ‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan sewaktu berlabuhnya.
Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

❖ Menuju Mina untuk tarwiyah dengan memperbanyak talbiyah

❖ Sesampai di Mina berdoa:


‫َاللّه َُّم ه ََذا ِمىَن فَا ْمنُن ْ عَىَل َّ مبَا َمنَ ْن َت ِب ِه عَىَل َأ ْو ِل َيآِئ َك َو َاه ِْل َطا َع ِت َك‬
Artinya: “ِYa Allah, tempat ini adalah Mina, maka anugerahilah aku apa yang Engkau telah
anugerahkan kepada orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu
❖ Mabit di mina (barang bawaan ditaruh ditenda)
❖ Sholat Dzuhur, Asar, Isya diqashar tetapi tidak dijama’.
2. Di Arafah
(Tanggal 9 Dzulhijjah)
❖ Setelah matahari terbit berangkat menuju Arafah dengan memperbanyak talbiyah (9
Dzulhijah)
‫ َّن الْ َح ْمدَ َوال ِنّ ْع َم َة كَل َ َوالْ ُمكْل َ اَل‬،‫لَ َّب ْي َك ال ٰل ّهُ َّم لَ َّب ْي َك لَ َّب ْي َك اَل رَش ِ يْ َك كَل َ لَ َّب ْي َك‬
‫ِإ‬
َ ‫رَش ِ يْ َك كَل‬
Artinya: “Ya Allah, kusambut panggilan-Mu, ya Allah kusambut panggilan-Mu, tidak ada
sekutu bagi-Mu, kusambut panggilan-Mu, sesungguhnya pujian, kenikmatan, dan kerajaan
hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
❖ Mendengarkan khotbah wukuf, shalat jamak qashar dzuhur-asar, disunnahkan mengisi
waktu dengan memperbanyak dzikir, baca al-Qur’an, berdo’a dengan mengangkat tangan
menghadap kiblat.
❖ Melaksanakan wukuf di Arafah mulai matahari tergelincir (bakda Dzuhur) sampai
sebelum maghrib.

3. Di Muzdalifah
❖ Berangkat ke Muzdalifah membaca talbiyah
❖ Mabit di Musdalifah sampai pagi tanggal 10 Dzulhijah (boleh sampai tengah malam)
❖ Mencari kerikil sejumlah 49 untuk nafar awal atau 70 buah untuk tsani
❖ Berangkat ke mina sambil membaca talbiyah, berdzikir, dan berdoa

4. Di Mina
❖ Meletakkan bawaan di tenda (MCK dan persiapan melempar jumrah)
❖ Tanggal 10 Dzulhijjah pada waktu dhuha berangkat menuju jamarat sambal membaca
talbiyah untuk melempar jumrah aqobah (7 kerikil) setiap melempar membaca:
ُ ‫هللا اَ ْكرَب‬ ِ ‫ب ِْس ِم‬
ُ ‫هللا‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
❖ Sesudah melempar jumrah berdoa menghadap kiblat:
‫اللَّهُ َّم ا ْج َعهْل ُ َح ًّجا َمرْب ُ ْو ًرا َو َذنْ ًبا َم ْغ ُف ْو ًرا‬
Artinya: “Ya Allah karuniakanlah haji yang mabrur/diterima pahalanya dan dosa-dosa yang
terampuni.”
❖ Tahallul, membaca :
‫هللا الْ ُم َح ِل ّ ِقنْي َ َوالْ ُم َقرِّص ِ ْي َن‬
ُ ‫َر ِح َم‬
Artinya: “Semoga Allah mengasihi orang yang mencukur dan memotong rambut.”
❖ Kembali ke Mina (tenda) membaca takbir, menginap di Mina/boleh ganti baju.
❖ Paginya tanggal 11 Dzulhijjah persiapan melempar jumrah Ula lalu berdoa,
melempar jumrah Wustha lalu berdo’a, & melempar jumrah ‘Aqabah (tanpa do’a) dengan
memakai pakaian biasa.
❖ Melempar jumrah berikutnya pada tanggal 12 Dzulhijjah (Nafar Awal), melempar jumrah
Ula, Wushtha, dan ‘Aqabah.
❖ Jika matahari terbenam pada tanggal 12 Dzulhijjah masih berada di Mina, maka
harus melaksanakan “Nafar Tsani” pada tgl 13 Dzulhijjah. (Berangkat dan pulang
membaca takbir)
❖ Kembali ke Mina mengambil barang
❖ Berangkat ke Mekkah sambil membaca takbir

5. Di Mekkah
❖ Di Mekah meletakkan barang.di maktab atau hotel
❖ Menuju masjidil haram untuk melaksanakan thowaf ifadhoh
❖ Do’a masuk masjid :
‫اللَّه َُّم ا ْفتَ ْح يِل َأبْ َو َاب َرمْح َ ِت َك‬
Artinya: “Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu.”

❖ Di dalam masjid berhenti dan melihat Ka’bah seraya membaca do’a :


‫ ُه‬a‫ ُه َو َك َّر َم‬a‫ َو ِز ْد َم ْن رَش َّ فَ ُه َو َع َّظ َم‬a.‫ ًة‬aَ ‫ا َو َمهَاب‬aa‫اللَّه َُّم ِز ْد ه ََذا الْ َبيْ َت تَرْش ِ يْ ًفا َوتَ ْع ِظ ْي ًما َوتَ ْك ِريْ ًم‬
‫ِم َّم ْن َح َّج ُه َأ ِو ا ْع َت َم َر ُه تَرْش ِ يْ ًفا َوتَ ْع ِظ ْي ًما َوتَ ْك ِريْ ًما َو ِب ًّرا‬
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan wibawa pada
Ka’bah ini. Dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan
menghormatinya diantara orang-orang yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan,
keagungan, kehormatan, dan kebaikan.”

❖ Melaksanakan Thowaf Ifadhoh

Thowaf dimulai dari rukun hajar aswad dan menginjak/sejajar garis dibawah
❖ Menuju Hajar Aswad/lampu hijau, menginjak garis, badan miring menghadap ka’bah dan
tangan diangkat sambil membaca :
ُ ‫هللا َأ ْكرَب‬ ِ ‫ب ِْس ِم‬
ُ ،‫هللا‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
❖ Thawaf 1 – 7 dengan membaca :
‫هللا َأ ْكرَب ُ َواَل َح ْو َل َواَل قُ َّو َة اَّل اِب ِهلل‬ ُ ‫هللا َواحلَ ْمدُ هّٰلِل ِ َواَل هٰل َ اَّل‬
ُ ،‫هللا‬ ِ ‫ُس ْب َح َان‬
‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah dan tiada
daya dan kekuatan kecuali karena Allah.”

❖ Dari Rukun Yamani/garis coklat menuju Hajar Aswad membaca :


‫َربَّـنَا آ ِتنَا يِف ادلُّ نْ َيا َح َسنَ ًة َويِف اآل ِخ َر ِة َح َسنَ ًة َو ِقنَا عَ َذ َاب النَّ ِار‬
Artinya: “Ya Allah berikan kami kebaikan di dunia dan di akherat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”
❖ Sampai di Hajar Aswad badan miring menghadap ka’bah dan tangan diangkat
sambil membaca :
ُ ‫هللا َأ ْكرَب‬ ِ ‫ب ِْس ِم‬
ُ ،‫هللا‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
❖ Dan seterusnya berkeliling Ka’bah sebanyak 7 x

Menuju Maqam Ibrahim dengan membaca:


‫َواخَّت ِ ُذ ْوا ِم ْن َّم َقا ِم ْب َرا ِهمْي َ ُم َصىًّل‬
‫ِإ‬
Artinya: “Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.”
❖ Sholat 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim (rakaat pertama setelah Al Fatihah membaca
Al Kafirun dan rakaat kedua membaca Al Ikhlas)
❖ Bila memungkinkan doa di Multazam (depan pintu Ka’bah) atau yang searah.

Selanjutnya menuju air zam-zam


❖ Minum air zam-zam, sebelumnya membaca do’a :
َ a‫اللَّهُ َّم يِّن َأ ْسَأكُل َ ِعلْ ًما اَن ِف ًعا َو ِر ْزقًا َو ِاس ًعا َو ِش َف ًاء ِم ْن لُك ِ ّ دَا ٍء َو َس َق ٍم ِب َرمْح َ ِت‬
‫ك اَي‬a
‫مِح‬ ‫ِإ‬
َ ‫َأ ْر َح َم َّالرا ِ نْي‬
Artinya: “Ya Allah aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas dan
kesembuhan dari segala penyakit dan kepedihan dengn rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan yang
Maha Pengasih dan segenap yang kasih.”

Melaksanakan Sa’i dengan diawali Menuju bukit shofa


❖ Sa’i adalah berjalan dari bukit Shofa menuju Marwa sebanyak 7 x
❖ Do’a ketika akan naik di bukit Shofa yang pertama:
‫هللا ِب ِه‬ ِ ‫الص َفا َوالْ َم ْر َو َة ِم ْن َش َعآِئ ِر‬
ُ ‫ َأبْدَ ُأ ِب َما بَدَ َأ‬،‫هللا‬ َّ ‫َّن‬
Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian syi’ar Allah. Aku memulai
‫ِإ‬
dengan apa yang Allah memulainya.”
❖ Di atas bukit Shofa dan Marwa (sambil mengangkat tangan dan menghadap
Ka’bah) membaca do’a :
ُ ‫ اَل هٰل َ اَّل‬، ُ ‫ اللَّه َُّم َأ ْكرَب‬، ُ ‫ اللَّه َُّم َأ ْكرَب‬، ُ ‫اللَّه َُّم َأ ْكرَب‬
ُ ‫ هَل ُ الْ ُمكْل ُ َوهَل‬،ُ ‫دَ ُه اَل رَش ِ يْ َك هَل‬aa‫هللا َو ْح‬
‫ِإ ِإ‬
،‫دَ ُه‬a‫ َونَرَص َ َع ْب‬،‫دَ ُه‬a‫ز َو ْع‬aَ َ ‫ َأجْن‬،‫هللا َو ْحدَ ُه‬ُ ‫ اَل هٰل َ اَّل‬،‫الْ َح ْمدُ َوه َُو عَىَل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَ ِد ْي ٌر‬
‫ِإ ِإ‬
‫َوه ََز َم اَأل ْح َز َاب َو ْحدَ ُه‬
Artinya: “Allah Maha Besar (3x), tiada Tuhan selai Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-
Nya, hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain
Allah Yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, dan memenangkan hamba-Nya serta telah
menghancurkan golongan Kafir dengan sendiri-Nya (tanpa bantuan siapapun).”

❖ Menuju pilar hijau baca kalimah thayyibah:


‫هللا َأ ْكرَب ُ َواَل َح ْو َل َواَل ُق َّو َة اَّل اِب ِهلل‬
ُ ،‫هللا‬ ُ ‫هللا َواحلَ ْمدُ هّٰلِل ِ َواَل هٰل َ اَّل‬
ِ ‫ُس ْب َح َان‬
‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
ُ ‫ْال َعىِل ِ ّ الْ َع ِظمْي‬
Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah dan tiada
daya dan kekuatan kecuali karena Allah.”
❖ Do’a di jalur hijau (laki-laki dianjurkan lari-lari kecil) adalah :
‫هللا اَأْل َع ُّز اَأْل ْك َر ُم‬
ُ ‫َر ِ ّب ا ْغ ِف ْر َو ْار َح ْم ن ََّك َأن َْت‬
‫ِإ‬
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha perkasa lagi
Maha Mulia.”
❖ Dari pilar hijau menuju Marwa/Shafa baca kalimat toyyibah
❖ Do’a ketika akan naik di bukit Marwa/Shafa berikutnya :

َ aَ‫ر فَاَل ُجن‬aَ a‫ فَ َم ْن َح َّج الْ َبيْ َت َأ ِو ا ْع َت َم‬،‫هللا‬


‫ ِه َأ ْن‬a ‫اح عَلَ ْي‬a ِ ‫ َعاِئ ِر‬a ‫ر َو َة ِم ْن َش‬aْ a‫ َفا َوالْ َم‬a ‫الص‬
َّ ‫َّن‬
‫ِإ‬
‫هللا َشا ِك ٌـر عَ ِل ْيـ ٌم‬
َ ‫ َو َم ْن ت ََط َّو َع َخرْي ً ا فَ َّن‬،‫ي َ َّط َّو َف بِـهِ َما‬
Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barang
‫ِإ‬
siapa yanh beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan suatu kabajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Atau boleh membaca kalimat thayyibah yang lain.

❖ Do’a selesai haji :

‫و َر اَي‬aْ ‫ار ًة لَ ْن تَ ُب‬aَ َ ‫و ًرا َوجِت‬aْ ‫ ًبا َم ْغ ُف‬a‫ ُك ْو ًرا َو َذنْـ‬a‫ ْع ًيا َم ْش‬a‫ا َح ًّجا َمرْب ُ ْو ًرا َو َس‬aَ‫ل َح َّجن‬aْ ‫اللَّه َُّم ا ْج َع‬
‫ات ىَل النُّ ْو ِر‬ِ ‫الظلُ َم‬ُّ ‫الصدُ ْو ِر َأ ْخ ِر ْجنَا ِم َن‬ ُّ ‫عَ ِل َـم َما يِف‬
‫ِإ‬
Artinya: “Ya Allah jadikanlah haji kami haji yang mabrur, perjalanan yang berpahala, dosa
yang terampuni, dan perdagangan yang tidak merugi, wahai Dzat yang Mengetahui apapun
yang ada dalam hati, keluarkanlah kami dari kegelapan/ kesesatan menuju yang
terang/benar.”

Tahalul
‫هللا الْ ُم َح ِل ّ ِقنْي َ َوالْ ُم َقرِّص ِ ْي َن‬
ُ ‫َر ِح َم‬
Artinya: “Semoga Allah mengasihi orang yang mencukur dan memotong rambut.”

Anda mungkin juga menyukai