Anda di halaman 1dari 18

1

BAB. I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta. Ibadah haji adalah merupakan Rukun Islam yang kelima dan dikatakan juga sebagai rukun yang terakhir. Diantara kelima-lima rukun tersebut, ibadah haji ini agak luar biasa sedikit. Ia dikatakan sedemikian karena untuk melakukannya seseorang itu mesti berkunjung ke Mekah Al Mukarramah di Arab Saudi. Disamping itu ia dikerjakan cuma sekali setahun yaitu pada bulan haji (Zulhijjah) dan diwajibkan keatas umat Islam yang mampu sekali seumur hidup.

B. RUMUSAN MASALAH Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani. Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai hal hal berikut ini.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Apakah yang dimaksud dengan Ibadah Haji ? Apakah hikmah yang dapat kita ambil dari Ibadah Haji ? Apa saja yang termasuk hukum, syarat, dan rukun Ibadah Haji itu ? Apa yang dapat membatalkan Ibadah Haji Siapa saja orang yang dapat mengikuti Ibadah haji ? Kapan dan dimana dilaksanakan Ibadah Haji ? Mengapa Ibadah Haji wajib dilaksanakan bagi orang yang mampu ? Bagaimana pelaksanaan Ibadah Haji bagi orang Islam ?

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

C. TUJUAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan kami dalam materi Pendidikan Agama Islam tentang Hikmah dan pelaksanaan Ibadah Haji.

1. 2.

Mengetahui pengertian Ibadah Haji dan Tata Cara Pelaksanaan Mengetahui bahwa Ibadah Haji mempunyai banyak hikmah yang dapat kita ambil dan pelajari Mengetahui faktor faktor penting yang membatalkan Ibadah Haji Memenuhi tugas Makalah Ibadah Haji dari dosen Agama Islam yaitu Ibu Ummi F, MPd.I.

3. 4.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

BAB. II

PEMBAHASAN MATERI
A. PENGERTIAN IBADAH HAJI Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan istilah.Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) yang barasal dari bahasa Arab yaitu alqashdu atau menyengaja. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (kabah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu ,seperti thawaf, sai, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara, semata-mata mencari ridho Allah. Setiap jamaah haji bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud: Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila seseorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupunmenyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji.Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebutberniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai,maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakanumrah. Haji tamattu, mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santaidengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul.Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji,ditahun yang sama. Tamattu dapat juga berarti melaksanakan ibadahdidalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan ataumenyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani danmelaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipunmungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakanhaji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sai. B. HUKUM IBADAH HAJI Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita nazar yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya. Kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib. Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyariatkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

Berikut adalah dalil perintah ibadah Haji dalam Alqur,an dan Hadist. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 97, yaitu : Artinya : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran : 97) Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai berikut : Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya. (H.R. Ahmad) Ini bermakna, setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali. C. TATA CARA PELAKSANAAN IBADAH HAJI UMROH
1. Ihram Umroh Sebelum Tanggal 8 Dzulhijjah ketika berencana untuk langsung menuju Mekah dan sampai di miqot yang kita lewati mulailah ihram umroh. Ihram Umroh adalah niat untuk melaksanakan ibadah umroh, yang diikrarkan dengantalbiyah ihram umroh di Miqot yang dilewati, namun sebelum melakukannya disunahkan melakukan beberapa persiapan, diantaranya: mandi ketika akan memulai ihram, kemudian bagi laki-laki berihram dengan mengenakan dua lembar kain ihram yang berwarna putih dan tidak berjahit. Bagi perempuan berpakaian yang menutup aurat, disunnahkan berwarna putih, kemudian memakai minyak wangi. Setelah itu Sholatlah dua rakaat. Ketika sudah berada diatas kendaraan dan menghadap kiblat mulai berniat untuk umroh dengan mengumandangkan : Talbiyah ihram umroh haji tamattu


Labbaik Allahuma Umrotan mutamattian biha ilal hajji (Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan Umroh yang bersenang-senang dengannya sampai haji). Kemudian dilanjutkan dengan talbiah:

.
Labaik Allahuma Labbaik , Labaika laa syarikalaka labaik innal hamda wannimata laka wal mulk la syarikalak

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

(Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu). Setelah mengucapkan talbiah ihram umroh itu artinya kita telah memasuki pelaksanaan ibadah umroh, mulailah meninggalkan larang-larangan umroh, perbanyak membaca talbiah, baca al-quran, dzikir, atau doa apa saja yang kita kehendaki sepanjang perjalanan. Sesampainya dikota Mekah, ketika akan melanjutkan rangkaian umroh berikutnya yaitu thawaf hendaklah berwudu telebih dahulu, karena thawaf harus dalam keadaan suci. Masuk masjid haram dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, dan membaca ;


Kemudian membaca doa masuk masjid :

Allahuma sholli ala Muhammadin, Allahummaftahli abwaaba Rohmatik (Ya Allah, Curahkanlah shalawat kepada Muhammad, Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu) Begitu melihat Kabah mengangkat kedua tangan lalu berdoa dengan doa-doa yang mudah atau membaca doa yang pernah dibaca oleh Umar bin Khotob:

Allahuma Antassalaam, waminka salaam, fahayyinaa Robbanaa bissalaam (Ya Allah, Engkau adalah Penyelamat Hamba-hambamu, dari Engkau pula keselamatan diharapkan, maka kekalkanlah kami ya Allah dalam keselamatan) 2. Thawaf Thawaf Artinya keliling. Maksudnya mengelilingi Kabah dengan perasaan cinta dan taat kepada Allah. Ketentuan thawaf : a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil (Berwudu); b. Menutup aurat; c. Thawaf dilakukan dengan tujuh putaran yang sempurna; d. Memulai thawaf dari hajar aswad dan mengakhiri thawaf dihajar aswad pula, dengan menjadikan baitullah/kabah sebelah kiri; e. Thawaf dilakukan diluar Baitullah, jika thawaf masuk hijir Ismail maka thawafnya tidak sah; f. Thawaf dilakukan secara berurutan Sebelum memulai thawaf, pakaian ihram untuk laki-laki disesuaikan dahulu menjadi idthiba. Caranya lepaskan bagian atas pakaian ihram pundak kanan dan meletakannya pada bahu kiri, bahu kanan dibiarkan terbuka, inilah yang dikenal dengan nama idthiba. Kemudian niat thawaf dengan cara: berdiri didepan Kabah menghadap Hajar Aswad hingga Hajar Aswad berada dihadapan kita, dan segaris lurus dengan lampu warna hijau yang

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

6 berada diatas dinding dibelakang kita, berniatlah dalam hati: ya Allah, Aku melaksanakan Thawaf karena Engkau, mudahkanlah bagiku dan terimalah thawafku. Ciumlah hajar aswad, jika sulit, cukup mengarahkan telapak tangan mengucapkan : Allahuakbar ( Allah maha besar ) Kemudian ciumlah telapak tangan, maka mulailah thawaf pertama, bagi laki-laki di sunnahkan berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama mulai dari hajar aswad sampai rukun Yamani dan berjalan biasa dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad Dalam thawaf mulai dari Hajar Aswad sampai rukun yamani tidak ada doa atau dzikir khusus, oleh karena itu boleh thawaf sambil membaca al-quran semisal surat-surat pendek yang kita hafal, membaca doa atau dzikir apa saja yang kita bisa Contoh bacaan atau dzikir yang bisa digunakan ketika thawaf: 1. Bacaan al-quran yang kita hafal; 2. Dzikir: tasbih, tahmid, tahlil, takbir;

Subhaanallah, alhamdulillah, La ilahaillah, Allahu Akbar

Allahu Akbar 3. ) (
4.

Subhanallah wabihamdihi subhanallahil Azim. Begitu menemui rukun Yamani, usaplah dengan tangan tapi tidak dicium, mulai dari Rukun Yamani ini sampai hajar aswad berdoa :

Robbana aatina fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah wa qina adzaaban-naar (Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akherat, dan lindungilah kami dari api neraka) Bacaan ini disunnahkan diulang-ulang sampai tiba di hajar aswad. Sampai di Hajar Aswad berarti selesai putaran pertama. Memulai putaran kedua, dengan melakukan mencium Hajar Aswad sambil bertakbir atau mengisyaratkan dengan tangan lalu menciumnya, sempurnakan thawaf seperti thawaf pertama hingga tujuh putaran. Setelah selesai putaran yang ketujuh disunnahkan mencium hajar aswad atau dengan isyarat tangan lalu menciumnya dan menyucapkanAllahu akbar dengan demikian thawaf selesai. Posisi idzthaba bagi laki-laki tutup kembali bahu kanan. Kemudian berdoa dan memohon kepada Allah akan hajat kita di multazam (antara hajar aswad dengan pintu kabah) ini tempat yang mustajab untuk berdoa memohon kepada Allah, jika sulit mendekati multazam, cukup hadapkan wajah kearahnya dan berdoa Setelah selesai berdoa di multazam lalu menuju maqom Ibrahim (bekas telapak kaki Nabi Ibrahim) sambil membaca: )521:(

Jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat Sholat Kemudian sholat dua rakaat dibelakang maqom Ibrahim, pada rakaat pertama setelah dan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun; .. membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash;.. kemudian setelah selesai sholat minumlah Air zam-zam dengan membaca doa dan memohon kepada Allah akan hajat kita dan

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

7 menuangkannya keatas kepala. Rosulullah bersabda yang artinya Air zam-zam akan bermanfaat sesuai dengan apa yang diniati ketika minum Setelah minum air zam-zam kembali ke hajar aswad, lalu mengusapnya dan menciumnya, jika tidak memungkinkan maka cukup memberi isyarat dengan tangan kanan sambil bertakbir, dan menciumnya. 3. Sai Sai artinya berjalan, maksudnya berjalan antara bukit Shafa dan Marwa. Sekarang wujud bukit itu sudah tidak tampak lagi, oleh karena itu berjalannya dilakukan dalam lorong bangunan. Ketentuan sai : 1. Setelah thawaf 2. Boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudu/tidak suci. 3. 7 kali perjalanan 4. Wajib memulai dari shofa dan berakhir di Marwa Awalnya, berjalanlah menuju bukit shofa setelah minum air zam-zam. Ketika mendekati bukit Shafa membaca:

Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syiar-syiar Allah, aku memulai dengan apa yang dimulai oleh Allah Begitu sampai bukit Shafa menghadaplah ke kabah, kemudian mengucapkan Allahuakbar 3x, serta:

. .

Bacaan ini diulangi tiga kali dan berdoa diantara pengulangan-pengulangannya, berdoa kepada Allah apa saja yang dikehendaki. Kemudian setelah itu mulai berjalan menuju Marwah, tidak ada bacaan/dzikir yang dikhususkan ketika sai, oleh karena itu boleh kita berdzikir dan berdoa yang kita bisa dan kehendaki, membaca al-Quran seperti surat-surat pendek yang kita fapal[20]. Sunnah berlarilari kecil diantara 2 lampu hijau, untuk wanita boleh berjalan, dan dianjurkan membaca doa yang pernah dibaca oleh Abdullah bin Masud :

Robbigfir warham innaka antal aazul akram Ya Allah ampunilah, sayangilah, sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Pemurah. Sesampainya di puncak Marwa, menghadaplah ke Kabah dan bacalah bacaan seperti yang di Shafa. Lalu kembali lagi ke Shafa untuk mulai putaran kedua, begitu seterusnya hingga 7 perjalan.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

I.

Tahallul

Setelah selesai melakukan sai dan berada di Marwa lakukanlah tahallul. Tahallul disini maksudnya mencukur rambut. Untuk laki-laki, afdalnya bercukur sempurna.Boleh memotong rambut sepanjang sepertiga jari bagian atas atau kurang dari itu. Untuk perempuan hanya boleh memotong sebagian rambut, dengan mengumpulkan rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu ruas jari. Setelah rangkaian umroh dilaksanakan jamaah boleh memakai pakaian biasa dan bebas melakukan yang dilarang ketika ihram umroh. Dengan demikian selesailah umroh. Manfaatkan dan isilah saat-saat penantian datangnya hari tarwiyah tgl 8 Dzulhijjah dengan memperbanyak ibadah shalat lima waktu di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

HAJI
1. IHRAM & MABIT DI MINA Waktu Tanggal 8 Dzulhijjah Rincian Kegiatan 1. Seteleh matahari terbit tgl 8 Dzulhijjah bersiap-siap untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji, dimulai dengan Ihram haji dari tempat penginapan, yang diawali dengan mandi sunnah ihram, memakai wangiwangian, memakai pakaian ihram, kemudian membaca niat ihram haji .

Labaika Allahuma hajjan Aku memenuhi pangulan-Mu Ya Allah dengan berhaji. Setelah mengucapkan niat ihram haji dilanjutkan dengan memperbanyak talbiah, dzikir dan menjaga larangan-larangan ihram. 2. Selanjutnya jamaah bergerak menuju Mina untuk mabit (bermalam) di Mina sampai terbit fajar atau sampai lewat tengah malam sedikit, sekitar jam: 00.30 waktu setempat. Bermalam diMina ini adalah Sunnah sebagaimana yang pernah dilakukan Rosulallah Saw. 3. Bagi jamaah reguler biasanya mereka bergerak dari penginapan langsung menuju Arafah, mereka tidak bermalam di Mina, bermalamnya di Arafah. 4.Amalan yang dikerjakan selama di Mina yaitu terus memperbanyak talbiah dan dzikir. Sholat Lima Waktu dikerjakan pada waktunya masing-masing dengan cara di qashar tidak dijama. Tidak mengerjakan sholat sunnah lainnya, kecuali shalat witir ketika menjelang akan tidur atau waktu shubuh dan sholat sunnah qobliyah shubuh. Karena dua sholat ini senantiasa dikerjakan oleh Rosulullah Saw. Meskipun dalam keadaan bepergian. 2. WUKUF Waktu Tanggal 9 Djulhijjah Rincian Kegiatan 1. Setelah lewat tengah malam atau terbit fajar tgl 9 Dzulhijjah jamaah bergerak menuju Arafah. 2. Wukuf di Arafah dimulai dari tergelincirnya matahari (dzuhur ) tgl. 9 Dzulhijjah sampai terbenam matahari (maghrib/awal tgl 10 Dzulhijjah).

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

9 Rangkaian kegiatan wukuf diawali dengan Imam berkhutbah kemudian dilanjutkan dengan shalat dzuhur dan ashar secara qashar dan jama taqdim dengan satu adzan dua iqomah. 3. Setelah itu kita perbanyak dzikir dan doa sampai matahari tebenam. Menghadap kiblat ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan dan penuh kekhusyuan. 4. Rosulullah bersabda: Ucapan yang paling utama aku ucapkan dan diucapkan oleh Nabi sebelumku pada siang hari Arafah adalah:

Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya, Dialah pemilik kerajaan, dan segala puji bagi-Nya yang menghidupkan dan mematikan Dialah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(HR. At-Tirmidzi). 3. MABIT DI MUZDALIFAH Waktu 1. Tanggal 10 Dzulhijjah 2. 3. 4. 5. Rincian Setelah matahari terbenam tgl. 9 Dzulhijjah bertanda waktu sudah memasuki tgl 10 Djulhijjah[1], jamaah haji bertolak menuju Muzdalifah untuk mabit/bermalam disana sekaligus mengambil beberapa buah batu untuk melempar jumroh. Sholat magrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan dijama takhir dan qashar, satu kali adzan dua iqomah. Sesampainya di Muzdaliffah jamaah mabit/bermalam sampai subuh. Bagi perempuan dan jamaah yang lemah diperbolehkan untuk meninggalkan muzdaliffah pada lewat tengah malam menuju Mina. Ketika melewati wadi muhasir (lembah tempat dibinasakannya pasukan gajah pimpinan Abrahah) disunahkan langkah dipercepat jika memungkinkan.

4. MELEMPAR JUMROH AQOBAH & TAHALLUL Waktu 1. Tanggal 10 Dzulhijjah Setelah matahari terbit 2. Rincian Setelah matahari terbit jamaah langsung menuju tempat lempar jumroh Aqobah ,dengan melewati jumroh ula (pertama) dan wusto (pertengahan). Melempar jumroh aqobah sebanyak 7 kali diiringi takbir) (setiap lemparan . Setelah melempar jumroh aqobah langsung tahallul pertama dengan mencukur rambut dan diperbolehkan melakukan larangan ihram seperti ganti pakaian biasa dll. tapi dilarang melakukan hubungan suami istri. Bagi jamaah haji tamattu disunnahkan untuk menyembelih hewan sembelihannya pada hari ini tgl 10 Dzulhijjah. Senantiasa sholat 5 waktu berjamaah dan dikerjakan pada waktunya masing-masing dengan cara diqashar/diringkas (Dzuhur, Ashar, Isya menjadi dua rakaat).

3. 4.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

10

5. THAWAF IFADHOH Waktu Tanggal 10 Dzulhijjah Rincian Kegiatan 1. Setelah tahallul pertama jamaah bertolak menuju Masjid al-Harom untuk Thawaf Ifadhoh. Setelah selesai melakukan thawaf ifadhohditeruskan dengan sai kemudian tahallul kedua, dengan demikian diperbolehkan melakukan semua larangan Ihram. 2. Setelah semua rangkaian ibadah haji tgl 10 Dzulhijjah dikerjakan jamaah haji kembali ke Mina dan bermalam disana sampai tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah. Catatan: Kegiatan haji pada tgl. 10 Djulhijjah: melempar Jumroh aqobah, menyembelih hewan, mencukur rambut, thawaf ifadhah, disunnahkan dilakukan secara berurutan tetapi dibolehkan didahulukan satu dengan yang lainnya. (Al-fiqh Al-Islami Wa Adilatuhu: III/2175).

6. BERMALAM DI MINA & MELEMPAR 3 JUMROH Waktu Tanggal 11 Dzulhijjah Rincian Kegiatan 1. Tanggal 11 Dzulhijjah malam, jamaah bermalam diMina. 2. Keesokan harinya tgl 11 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari (dzuhur) Jamaah haji mulai bertolak menuju tempat memelempar jumroh: a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap kiblat. b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( )setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap kiblat. c. Melempar Jumroh aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap lemparan. Tidak berdoa. 1. Selesai melempar 3 jumroh kembali kepenginapan diMina atau menuju masjil al-Harom untuk melakukan thawaf ifadhoh apabila belum melakukannya pada tgl 10 Dzulhijjah.

7. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH Waktu Tanggal 12 Dzulhijjah 1. 2. Rincian Kegiatan Tanggal 12 Dzulhijjah malam, jamaah bermalam diMina. Keesokan harinya tgl 12 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari (dzuhur) Jamaah haji bertolak menuju tempat melempar jumroh: Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( )setiap pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap kiblat. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap kiblat. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap lemparan, tanpa doa.

a.

b.

c.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

11 3. Selesai melempar 3 jumroh diperbolehkan meninggalkan Mina (QS. Albaqoroh; 23) selama matahari belum terbenam, ini disebut Nafar Awal, apabila matahari telah terbenam tetapi belum meninggalkan Mina maka jamaah harus melanjutkan sampai tanggal 13 Dzulhijjah. 8. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH Waktu Tanggal 13 Dzulhijjah Rincian Kegiatan 1. Tanggal 13 Dzulhijjah malam jamaah bermalam diMina. 2. Keesokan harinya tgl 13 Dzulhijjah ketika matahari telah tergelincir pada tengah hari (dzuhur telah masuk) Jamaah haji bertolak menuju tempat memelempar jumroh: a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir ( )setiap pelemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kanan lalu berdoa menghadap kiblat. b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap lemparan. Selesai melempar bergerak kesisi kiri lalu berdoa menghadap kiblat. c. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali, diiringi takbir ( ) setiap lemparan. 4. Setelah selesai melontar 3 jumroh Jamaah meninggalkan Mina, ini disebut Nafar Tsani.

9. THAWAF WADA Waktu Rincian Kegiatan

Setelah Ketika telah selesai melempar 3 jumroh pada tgl 12 atau 13 dan ingin Tanggal meninggalkan kota Mekah untuk kembali ke Tanah Air atau ke Madinah dan 12 atau 13 berencana untuk tidak kembali lagi ke Mekah, maka jamaah melakukan thawaf Dzulhijjah. wada tujuh putaran tanpa sai. Rosulullah bersabda: Manusia diperintahkan (thawaf wada) sebagai masa akhir dengan Baitullah, kecuali wanita haid diperbolehkan untuk tidak thawaf wada. (HR. Bukhari: 1755).

D. SYARAT IBADAH HAJI Islam Baligh Berakal Merdeka Kuasa (mampu) E. RUKUN HAJI Ihram; yaitu disertai dengan niat ibadah haji dengan memakai pakaian ihram. Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup aurat seperti halnya pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak tangan tetap terbuka.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

12

Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaitu menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (kea rah Barat) jatuh pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah.. Thawaf; yaitu mengelilingi kabah sebayak tujuh kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan posisi kabah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). Macam-macam Thawaf: Thawaf Qudum yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil Haram dari negerinya. Thawaf Tamattu yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan (thawaf sunnah) Thawaf Wada yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya. Sai ; yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali yang jaraknya sekitar 400 meter. Tahallul; yaitu menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut kepala beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol) Tertib; yaitu berurutan.

F. WAJIB DAN SUNAH HAJI Wajib Haji adalah sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. Berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan : Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji. Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah. Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Melempar jumrah aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf. Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram. Berikut adalah sunah yang dilakukan dalam ibadah haji: Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas umrah. Membaca Talbiyah yaitu :Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wannimata Laka Walmulka Laa Syarika Laka. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf di Arafah. Shalat sunat ihram 2 rakaat sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

13

Bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah Thawaf wada, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah. Berpakaian ihram dan serba putih. Berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

G. Hal-Hal Yang Membatalkan Haji Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 503 504.Ibadah haji bisa batal disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut: 1. Jima, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah aqabah. Adapun jima yang dilakukan pasca melontar jamrah aqabah dan sebelum thawaf ifadhah, maka tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yang bersangkutan berdosa. Namun sebagian di antara mereka berpandapat bahwa ibadah haji tidak bisa dianggap batal karena melakukan jima, sebab belum didapati dalil yang menegaskan kesimpulan ini. 2. Meninggalkan salah satu rukun haji. Manakala ibadah haji kita batal disebabkan oleh salah satu dari dua sebab ini, maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan menunaikan ibadah haji, bila mampu. H. HIKMAH IBADAH HAJI 1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Taala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya. Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya. Artinya : Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk Ibrahim dengan menyatakan ; Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan sujud (Al-Hajj : 26) Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah (HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no.1275). Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR Bukhari).

2.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

14

3.

Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh(Al-Hajj:27) . Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin Allah Subhanahu wa Taala berfirman : Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka (Al-Hajj : 28) Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Taala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jalan Allah. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Taala Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu. Artinya : Nabi Shallallahu alaihi bersabda : Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Taala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama (HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14). Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman. Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran. (Al-Ahzab : 53) Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut. Menyebarkan Ilmu Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat.
HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

4.

5.

6.

7.

15

Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Taala anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah. 8. Memperbanyak Ketaatan Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Kabah) [Al-Hajj : 29] Menunaikan Nadzar Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaatiNya (HR Bukhari) Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Artinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar (Al-Hajj : 29)

9.

10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini. Firman Allah swt. Artinya : .agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka (Al-Hajj : 28) 11. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah). Artinya : Dari Abu Musa Al-Asari Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati. (HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434) 12. Berdoa Kepada-Nya Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ;

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

16

agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hambaNya. 13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sai, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qiraatul quran, berdzikir, berdoa dan lainnya. Juga hendaknya mengupa yakannya dengan kosentrasi dan ikhlas. 14. Menyembelih Kurban Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Taala. Sewaktu haji wada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya. Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang ke lima) mudahmudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi petunjuk dari Allah Subhanahu wa Taala serta diberi kemudahan untuk menunaikannya. Aamiin. I. PERBEDAAN IBADAH HAJI DENGAN UMRAH a. Dari Segi Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah adalah ibadah yang menurut kaca mata orang awam Indonesia, sama; pergi ke Mekkah. Namun, sejatinya keduanya memiliki perbedaan penting Haji sering disebut sebagai haji besar yang hanya sah bila bila dilaksanakan pada musim haji/ bulan haji. Sedangkan umrah, kapanpun anda ingin pergi beribadah umrah maka itu bisa dan sah dilaksanakan. Artinya, Ibadah umrah dapat ditunaikan setiap waktu. Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik) Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah melakukan praktek umrah. Karena umrah hanya terdiri: niat, thawaf dan sai, memotong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua ditambah dengan (dan inilah perbedaan mendasarnya) wuquf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum Status WAJIB telah menjadi ketetapan hukum haji. Di kalangan ulama tidak ada perbedaan dan perselisihan dalam hal wajibnya menuaikan ibadah haji bagi orang yang mampu. Sedangkan mengenai wajibnya umrah (bagi yang mampu melaksanakannya), para ulama berbeda pendapat; sebagian mengatakan wajib, dan sebagian yang lain mengatakan tidak wajib.

b.

c.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

17

BAB. III

PENUTUP
A. KESIMPULAN Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (kabah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara, semata-mata mencari ridho Allah. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97. Untuk dapat menjalankan ibadah haji harus memenuhi syarat, rukun dan wajib haji. Hal-Hal yang Membatalkan Haji adalah Jima, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah aqabah dan meninggalkan salah satu rukun haji. Hikmah ibadah haji 1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah 2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah 3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam 4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin 5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati 6. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Taala 7. Menyebarkan Ilmu 8. Memperbanyak Ketaatan 9. Menunaikan Nadzar 10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin 11. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah 12. Berdoa Kepada-Nya 13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya 14. Menyembelih Kurban Perbedaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah 1. Dari Segi Waktu Pelaksanaan 2. Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik) 3. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum B. SARAN Ibadah Haji mempunyai hikmah, manfaat dan tujuan dengan maksud sebagai bentuk ibadah yang wajib kita laksanakan jika kita mampu karena memberi pembelajaran secara langsung kepada umat manusia untuk lebih mawas diri dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati nantinya. Tim Penulis sarankan agar para pembaca atau khususnya mahasiswa, bisa mengambil poin poin penting yang bermanfaat di area pembelajaran ini, agar tidak terjadi kemubasiran dalam memahami materi Haji tersebut. Karena banyak sekali, ilmu ilmu yang tersirat yang bisa kita gunakan untuk menambah pengetahuan akan Islam dan mengetahui pelaksanaan ibadah haji.

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

18

DAFTAR PUSTAKA

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Haji, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1999. Pasha, Mustafa Kamal, Fikih Islam, Citra Karsa Mandiri, Yogyakarta, 2003. Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, Fath-Hul Qarib, Al-Hidayah, Surabaya, 1991. Ilmu Fiqih, Jakarta, 1982. http://haji.okezone.com/read/2011/12/12/398/541439/hikmah-ibadah-haji http://www.manasikhaji-mandiri.com/index.php/tata-cara-pelaksanaan-haji-tamattu http://abusyafwan.blogspot.com/2008/12/rute-perjalanan-haji.html http://www.haji-indonesia.com/2012/06/7-hikmah-dari-ibadah-haji.html

HIKMAH & PELAKSANAAN IBADAH HAJI

Anda mungkin juga menyukai