Anda di halaman 1dari 2

Umrah and Hajj Guide

Hajj
Tata cara melaksanakan haji
1. Ihraam
Catatan untuk wanita
• Wanita yang mengalami haidh, nifas, dan istihadhah tetap disunnahkan mandi saat
ihram.
• Ihram dari wanita yang mengalami nifas (darah yang keluar setelah melahirkan) tetap
dihukumi sah. Hal ini disepakati oleh para ulama.

Tata cara melaksanakan ihraam


1. Put on Ihraam from outside the boundary of the Meeqaat
2. Pray two raka’at sunnah of Ihraam
Dalam madzhab Syafii, shalat sunnah dua rakaat ketika ihram dianjurkan berdasarkan
hadits Jabir di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat di masjid
Dzulhulaifah (Abyar ‘Ali). Sedangkan dalam pendapat ulama lainnya (seperti dari Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah), tidak ada shalat sunnah ihram secara khusus.
3. Make the intention
4. Say Talbiyah.

Yang dibaca ketika talbiyah


• ‘Abdullah bin ‘Umar menuturkan bahwa talbiyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
َ َ ُْْ َ ْ ِّ ْ ْ َّ ْ َّ َ َ َ ْ َّ َ ْ َّ َ َّ ُ َّ ْ َّ َ
adalah, ‫شيك لك‬ ِ ‫شيك لك لبيك ِإن الحمد والنعمة لك والملك ل‬ ِ ‫لبيك اللهم لبيك لبيك ل‬
o Bacaan latin : “LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK. LABBAIK LAA SYARIKA LAKA
LABBAIK. INNAL HAMDA WAN NI’MATA LAKA WAL MULK LAA SYARIKA LAK
o Arti : Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada
sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat,
dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu).
o Sumber : Bulughul Maram, Kitab Haji, Bab Sifat Haji dan Masuk Mekkah, Hadits
742
• Nafi’ mengatakan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar menambah lafazh talbiyah sebagai berikut
ْ َ ْ َّ َ ْ َ َ
: ‫الرغب ُاء ِإل ْيك والعم ُل‬ ‫ل َّب ْيك ل َّب ْيك وس ْعد ْيك والخ ْ ُي ِبيد ْيك ل َّب ْيك و‬
o Bacaan latin : “LABBAIK LABBAIK WA SA’DAIK WAL KHOIRU BIYADAIK WAR
ROGHBAA-U ILAIKA WAL ‘AMAL”
o Arti : Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-
Mu dengan senang hati. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Segala harapan
dan amalan hanya untuk-Mu).”
o Sumber : HR. Bukhari no. 1549; HR. Muslim no. 19.

Haji boleh sambil naik kendaraan, boleh juga sambil berjalan. Jumhur ulama berpendapat
bahwa naik kendaraan itu lebih afdal.

2. Thawaf pertama : Thawaf Qudum (Thawaf kedatangan)


Orang yang berhaji hendaklah masuk Makkah sebelum wukuf di Arafah untuk melakukan
thawaf qudum.

Tata cara melaksanakan Thawaf Qudum


Thawaf itu tujuh kali putaran. Yang disunnahkan adalah melakukan raml (berjalan cepat, tanpa
memperlebar langkah) di tiga putaran pertama. Empat putaran berikutnya dilakukan dengan
jalan biasa. Raml disyariatkan untuk thawaf yang dilanjutkan dengan sa’i, yaitu pada thawaf
qudum dan thawaf ifadhah. Jika lupa melakukan raml di tiga putaran pertama, raml tak perlu
diganti pada empat putaran tersisa karena nantinya mengubah bentuk thawaf.
Jika di dekat Kabah tidak bisa melakukan raml karena keadaan thawaf yang begitu padat, para
ulama katakan, boleh menepi ke pinggir daerah thawaf yang lebih leluasa atau boleh thawaf
tetap dilakukan di tempat sesuai keadaannya.
Dalam melaksanakan thawaf yang di dalamnya terdapat raml, disunnahkan melakukan idh-
thibaa’. Idh-thibaa’ adalah meletakkan tengah rida’ (pakaian atas) di bawah ketiak kanan, lalu
ujungnya pada pundak kiri, sehingga pundak kanan dalam keadaan terbuka.
Istilaam pada Hajar Aswad disunnahkan selama mampu dilakukan dan tidak menyakiti yang lain.
Istilaam yang dimaksud adalah menyentuh Hajar Aswad dengan tangan, sebelumnya dengan
ucapan takbir dan mengeraskan suara. Jika tidak mampu menyentuh Hajar Aswad dengan
tangan, maka istilaam dengan isyarat dari jauh.
Jika selesai dari setiap kali thawaf, disunnahkan shalat di belakang Maqam Ibrahim sebanyak
dua rakaat. Seandainya shalat sunnah ini ditinggalkan, thawaf yang dilakukan tetap sah.
Jika tidak bisa dilakukan, shalat tersebut dilakukan di dalam Hijr (Ismail). Jika tidak bisa
dilakukan, shalat tersebut dilakukan di bagian mana pun dari Masjidil Haram.
Disunnahkan bagi yang melakukan thawaf qudum jika selesai thawaf melakukan shalat dua
rakaat di belakang Maqam Ibrahim, lalu ia kembali ke Hajar Aswad untuk menyentuhnya,
kemudian ia keluar menuju pintu Shafa untuk melakukan sai. Istilaam (menyentuh) Hajar Aswad
di sini dihukumi sunnah. Seandainya istilaam ditinggalkan tidaklah terkena dam.
Dalam shalat dua rakaat setelah thawaf dianjurkan membaca surah Al-Kaafiruun dan surah Al-
Ikhlas. Seperti yang diriwayatkan di HR. Muslim, no. 1218 dan Tirmidzi, no 869; An-Nasai, 5:236;
Al-Fashl li Al-Washl, 2:668

Reference
Ada riwayat dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca:
ً ُ َّ
‫وٱت ِخذوا ِمن َّمق ِام ِإ ْبر ِاه ْيم ُمصّل‬
“WAT-TAKHODZUU MIM MAQQOMI IBROOHIIMA MUSHOLLA (artinya: Dan jadikanlah
sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat).” (QS. Al-Baqarah: 125) dalam riwayat An-Nasai
disebutkan bahwa beliau mengeraskan suaranya dan memperdengarkan kepada orang-orang.
(HR. An-Nasai, 5:235). Lalu beliau melaksanakan shalat dua rakat, di dalamnya membaca surah
Al-Kaafiruun dan Al-Ikhlas. (HR. Muslim, no. 1218 dan Tirmidzi, no 869; An-Nasai, 5:236; Al-
Fashl li Al-Washl, 2:668).

Anda mungkin juga menyukai