Anda di halaman 1dari 7

‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن‬.

‫اَحْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه الَّ ِذ ْي َْأر َس َل َر ُس ْولَهُ بِاهْلَُدى َو ِديْ ِن احْلَ ِّق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى الدِّيْ ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه الْ َكافُِرون‬
ِ ‫ اَل ٰلّه َّم صل وسلِّم على خامَتِ اْالَنْبِي‬.‫َأن حُم َّمدا عبده ورسولُه‬
‫آء‬ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ َْ ً َ َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫اَل ِإٰلهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
ِ ِ ‫والْمرسلِ حُم َّم ٍد َّوعلَى اٰلِِه و‬
َ ‫ص ْحبِه أمْج َعنْي‬
َ َ َ َ َ ‫َ ُ ْ َ نْي‬

‫الر ِحْي ِم َوا ۡعبُ ُدوا ال ٰلّهَ َواَل‬ ِ ‫الر ِجي ِم بِس ِم‬
َّ ‫اهلل الرَّمْح َ ِن‬ ِ ِِ ِ ِ ِ
ْ ْ َّ ‫قَ َال اهللُ الْ ُق ْرآن الْ َعظْي ِم َأعُ ْوذُ باهلل م َن الشَّْيطَان‬
‫ىِف‬
‫شُِر ُك ۡوا بِهٖ َش ۡيـ ـًٔا‌ ؕ َّوبِا ۡل َوالِ َد ۡي ِن اِ ۡح َسانًا َّوبِ ِذى ا ۡل ُق ۡرىٰب َوا ۡليَت ٰٰمىـ َو ا ۡل َم ٰس ِك ۡي ِن َوا ۡل َجـا ِر ِذى ا ۡل ُق ۡرىٰب َوا ۡل َجـا ِر‬‫ۡت‬
‫ب َم ۡن َكا َن خُم ۡختَااًل‬ ُّ ِ‫السبِ ۡي ِل ۙ َو َما َملَـ َك ۡت اَ ۡي َمانُ ُكمۡ‌ ؕ اِ َّن ال ٰلّهَ اَل حُي‬ ِ ‫ب بِا ۡل َجـ ۡۢن‬
َّ ‫ب َوا ۡب ِن‬ ِ ‫اح‬ ِ ‫الص‬ َّ ‫ب َو‬ ِ ُ‫ا ۡل ُجـن‬
‫فَ ُخ ۡو َرا‬

. ‫اهلل اَِّت ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
ِ ‫ َفيا ِعباد‬،‫ََّأما بع ُد‬
َ َ َ َْ
Hadirin sidang jumat rahimakumullah

Pada siang yang diberkahi ini, alhamdulillah kita bisa berjumpa lagi dalam ikatan ukhuwah
Islamiyyah dengan kondisi sehat wal afiyah. Pertama-tama, khatib tak henti-hentinya
berpesan ketakwaan kepada diri khatib sendiri dan jamaah sekalian secara umum. Takwa
dengan semaksimal mungkin menjauhi perkara yang dilarang agama dan menjalankan
perintah-Nya. Kita tahu manusia tak luput dari salah dan dosa, namun sebaik-baiknya
pendosa adalah menyadari dosa dan salahnya kemudian diiringi dengan permohonan
ampun dan amal saleh.

Hadirin rahimakumullah

Kehidupan kita di dunia ini teramat singkat, hari, bulan dan tahun lewat begitu saja tanpa
kita sadari umur kita semakin bertambah. Sementara persiapan kita untuk menghadap Ilahi
masih teramat jauh untuk dikatakan cukup. Terkadang Sebaliknya, justru dosa-dosa kita
menumpuk dan bertambah setiap harinya. Begitu pun kondisinya, tetap saja kita merasa
sudah banyak beramal baik, sudah layak mendapatkan surga. Dan dengan congkak
menganggap dirinya paling benar.

Kita sadar, sebagai umat muslim kita harus menebarkan rasa kebersamaan dan saling
menghargai antar umat beragama. Apalagi ditengah-tengah kondisi saat ini dimana banyak
musibah dan ujian serta cobaan yang menimpa bangsa Indonesia, mulai dari bencana alam
yang terus terjadi dan wabah virus yang sampai saat ini belum berakhir. Sementara
pemerintah terus berupaya membangun rasa saling peduli dan berbagi ditengah kondisi
perbaikan ekonomi akibat pandemi. Sehingga kita harus peduli dan berbagi kepada orang-
orang yang membutuhkan bantuan karna terkena musibah.

keseharian kita tidaklah akan berlangsung kecuali dengan bantuan orang lain. Segala
kebutuhan kita memerlukan perantara orang lain. Maka dari itu, agama memerintahkan kita
untuk selalu menjaga keharmonisan dengan kerabat, teman maupun tetangga. Bukan
berarti karena kepentingan pribadi, namun itulah hak mereka dan kewajiban yang harus kita
lakukan sebagai muslim.

1
Ketika keharmonisan dan rasa saling kepedulian dimasyarakat tercipta, maka sebagai
timbal baliknya adalah terbentuknya keamanan dan ketentraman serta kehidupan yang
bahagia. Termasuk yang menjadi perhatian serius baginda nabi adalah keberadaan
tetangga. Beliau menekankan para sahabatnya agar melihat kanan-kiri rumah. Adakah dari
tetangga kita yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan pertolongan kita. Adakah dari
mereka yang sedang menahan lapar dan himpitan persolan sosial lainya. sehingga beliau
memerintahkan para sahabat untuk memperbanyak kuah dari masakan mereka, agar bisa
dibagikan juga kepada tetangga.

Hadiri rahimakumullah

Pernah suatu tempo nabi kedatangan seorang lelaki, beliau dan lelaki itu saling berdiri.
Sahabat beliau yang sedang ada keperluan merasa jengkel dengan lelaki itu, karena
mendapat perhatian yang istimewa dari nabi.

Setelah kepergian lelaki itu barulah nabi memberitahu sahabatnya bahwa ia adalah
Malaikat Jibril as. Beliau menyampaikan pesan Jibril kepada sahabatnya ;

ِ ِ ِ
ُ ‫ـجا ِر َحىَّت ظََنْن‬
ُ‫ت َأنَّهُ َسُي َو ِّرثُه‬ َ ْ‫َما َز َال جرْبِ يْ ُل يُ ْوصْييِن ْ بال‬
“Jibril tak henti-hentinya menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa
tetangga itu juga akan mendapat bagian harta warisku.” (HR. Bukhari-Muslim)

Artinya, keberadaan tetangga kita itu juga tak kalah penting dibanding kerabat sedarah kita.
Mereka juga mempunyai hak atas kita. Layaknya kita menyayangi saudara dan kerabat
sendiri, tetangga kita pun memiliki hak untuk kita perlakukan demikian.

Termasuk tetangga, yakni mereka yang masih dalam jangkauan 40 rumah dari rumah kita
sesuai empat arah penjuru. Agama kita mengelompokkan tetangga dalam dua bagian,
pertama tetangga dekat dan tetangga jauh. Tetangga dekat yakni tetangga yang selain
rumahnya berdekatan dengan kita, juga yang terdapat hubungan kekerabatan dan
kesamaan agama. Sedangkan tetangga jauh selain dari itu.

Dengan begitu, tetangga tepat di kanan dan kiri rumah adalah tetangga yang dikatakan
paling dekat dengan kita, meski toh agamanya berbeda atau tidak ada hubungan
kekeluargaan sekalipun.

Lalu apa saja hak-hak tetangga yang harus kita penuhi? Rasulullah pernah ditanya “Ya
Rasulallah, apa saja hak-hak tetangga?” Beliau menjawab dengan begitu rinci dalam sebuah
hadis “Diantaranya, jika mereka (tetangga) ingin menghutang, maka hutangilah. Jika
mereka meminta pertolongan, tolonglah. Ketika sakit, jenguklah. Ketika membutuhkan
sesuatu, bantulah.”

“Ketika mereka mendapatkan kabar baik, maka ucapkanlah selamat. Jika mereka tertimpa
musibah, hiburlah sebagai pelipur lara. Jika dari mereka ada yang meninggal, maka ikutlah
mengiring jenazahnya. Janganlah bangunan kalian terlalu tinggi sehingga membuat
sirkulasi udara yang ada di rumah tetangga kita tidak stabil, tanpa izin dari mereka.”

Kita lihat, bagaimana beliau teramat menjunjung tinggi keberadaan tetangga dan orang-
orang terdekatnya. Begitulah pemimpin sejati dunia akhirat. Sekarang kita introspeksi diri,
apakah kita telah berbuat baik dengan tetangga kita? Dengan berbagi kenikmatan yang

2
telah Allah berikan, membantu mereka yang membutuhkan, menghilangkan kesusahan
yang menimpa mereka. Atau malah justru kita acuh tak acuh dengan kondisi mereka.
Bahkan tidak mengenal mungkin, karena saking nyamannya hidup dalam keliling tembok
pembatas rumah.

3
Hadirin rahimakumullah

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abi Hurairoh Ra. ;

ِ ‫اهلل اَل يْؤ ِمن و‬


ِ ‫ و‬،‫اهلل اَل يْؤ ِمن‬
ِ ‫ (و‬:‫ال‬ ِ َّ ً‫َع ْن َأيِب ْ ُهَر ْيَر َة َر ِضي اهللُ َعْنه‬
‫اهلل اَل‬ َُ ُ َ ُ ُ َ َ َ‫صلّى اهللً َعلَْيه َو َسلَّ ْم ق‬ َ َّ ‫َأن النَّيِب‬ َ
ِ :‫ال‬
)ُ‫الذ ْي اَل يَْأ َم ُن َج ُارهُ َب َواِئَقه‬ ِ ‫ من يا رسو َل‬:‫يْؤ ِمن! قِيل‬
َ َ‫اهلل؟ ق‬ ُْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ
Diriwayatkan dari Abi Hurairah Ra. Bahwa Rasulullah bersabda : “Demi Allah dia tidak
beriman, Demi Allah dia tidak beriman, Demi Allah dia tidak beriman (Dengan sempurna),
lalu sahabat bertanya “Siapa golongan orang itu ya Rasulallah?. Nabi menjawab” “Yakni
orang yang tetangganya tidak merasa tenang dan aman dari perbuatan buruknya.”

Dari hadis tersebut tampaklah jelas beliau baginda nabi amatlah murka terhadap
seseorang yang berbuat buruk kepada tetangganya. Karena tetangga adalah orang yang
lebih dekat dengan kita setelah kerabat, bahkan tidak sedikit yang merasa lebih dekat
dengan tetangga dibanding dengan saudara kandung sendiri.

Dengan demikian tidak mengherankan jika kesempurnaan iman seorang muslim


digantungkan juga pada seberapa baiknya ia dengan tetangga. Dan rasa khawatir tetangga
atas buruknya sikap seseorang kepadanya menjadi penanda tipisnya iman.

Hadirin rahimakumullah

Islam sangat menjunjung tinggi atas rasa aman dari harta benda seseorang, jiwa sekaligus
harga dirinya. Jika terbentuk tatanan sosial kemasyarakatan yang saling menghargai, saling
menjaga, tidak menaruh curiga kepada tetangga, ada rasa kepedulian antar sesama selalu
berupaya berbaik sangka dan menepis hal-hal yang bisa merusak kerukunan, maka
ketentraman dan kedamaian akan selalu tercipta dalam lingkungan yang saling
menghormati ini .

Semoga Allah swt selalu memberikan hidayah dan maunahnya kepada kita semua dan kita
dapat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan dari Allah swt., Amin.

‫اص ْوا بِاحْلَ ِّق‬ ِ ‫) ِإاَّل الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا َّ حِل‬٢( ‫) ِإ َّن اِإْل نْسا َن لَِفي خس ٍر‬١( ‫ والْعص ِر‬.‫الر ِحي ِم‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل الرَّمْح ِن‬
َ ‫الصا َات َوَت َو‬ ََ َ َ ُْ َ َْ َ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫مِب‬ ِ ِ
‫ َأُق ْو ُل َق ْويِل‬.‫) بَ َار َك اهلل يِل َولَ ُك ْم بِاْل ُق ْرآن اْ َلعظْي ِم َو َن َف َعيِن َوِإيَّا ُك ْم َا فْيه م َن اآْل يَة َوذ ْك ِر احْلَكْي ِم‬٣( ِ‫الصرْب‬ َّ ِ‫اص ْوا ب‬
َ ‫َوَت َو‬
‫الر ِحْيم‬
َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر‬،‫الع ِظْي َم‬ ِ َ‫ه َذا ف‬
َ َ‫َأسَت ْغفُر اهلل‬
ْ َ

4
‫‪Khutbah II‬‬

‫الساَل ُم َع ٰلى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد خَرْيِ اَأْلنَ ِام‪َ .‬و َع ٰلى‬ ‫ان َوااْلِ ْساَل ِم‪.‬ـ َوالصَّاَل ةُ َو َّ‬ ‫هلل الَّ ِذي َأْنعمنَا بِنِعم ِة ااْلِ مْيَ ِ‬
‫ْ ََ َْ‬
‫اَحْل م ُد ِ‬
‫َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫الساَل ُم َوَأ ْش َه ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا َو َحبِْيَبنَا حُمَ َّم ًدا‬
‫س َّ‬ ‫َأص َحابِِه الْ ِكَر ِام‪َ .‬أ ْش َه ُد اَ ْن اَل اٰلهَ ااَّل اهللُ الْ َمل ُ‬
‫ك الْ ُقد ُّْو ُ‬ ‫اٰله َو ْ‬
‫ف واِإْل حرِت ِـام ََّأما بع ُد‪َ .‬فياَأيُّها النَّاس ُأو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى ِ‬
‫اهلل َف َق ْد فَ َاز‬ ‫ِ‬ ‫عب ُده ورسولُه ِ‬
‫ُ ْ ْ َْ ْ َ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫ب الشََّر َ ْ َ‬ ‫صاح ُ‬ ‫َْ ُ َ َ ُ ْ ُ َ‬
‫الْ ُمَّت ُق ْو َن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِئ‬
‫يما‪،‬‬‫صلُّوا َعلَْيه َو َسلِّ ُموا تَ ْسل ً‬ ‫ين َآمنُوا َ‬ ‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا َأيُّ َها الذ َ‬ ‫ال اهللُ َت َعاىَل ‪ِ :‬إ َّن اللَّهَ َو َماَل َكتَهُ يُ َ‬ ‫َف َق َ‬
‫ت َع ٰلى َسيِّ ِدنَا ِإ ْبَر ِاهْي َم َو َع ٰلى ِآل َسيِّ ِدنَا‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َع ٰلى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َع ٰلى آل َسيِّدنَا حُمَ َّمد َك َما َ‬
‫صلَّْي َ‬
‫ٰ‬
‫اَللّ ُه َّم َ‬
‫ت َع ٰلى َسيِّ ِدنَا ِإ ْبَر ِاهْي َم َو َع ٰلى ِآل‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ِإ ْبَراهْي َم َوبَا ِر ْك َع ٰلى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َع ٰلى آل َسيِّدنَا حُمَ َّمد َك َما بَ َار ْك َ‬
‫ِ‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َسيِّدنَا ِإ ْبَراهْي َم‪ ،‬يِف ْ الْ َعالَ ِمنْي َ ِإن َ‬
‫ات‪ . ،‬اَللّ ُه َّم ْادفَ ْع َعنَّا‬ ‫ات اَأْلحي ِاء ِمْنهم واَأْلمو ِ‬ ‫ات والْمْؤ ِمنِ والْمْؤ ِمنَ ِ‬ ‫اَل ٰلّه َّم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِم والْمسلِم ِ‬
‫َْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ْ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫الزالَ ِز َل َواْملِ َح َن‪َ ,‬و ُس ْوءَ اْ ِلفنَت ِ َواْملِ َح َن‪َ ,‬ما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن‪َ ,‬ع ْن َبلَ ِدنَا‬ ‫والربَا َو َّ‬
‫الْغَاَل ءَ َواْ َلوبَاءَ ِّ‬
‫َّك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬ ‫خآصةً‪َ ,‬و َساِئِر اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬
‫عامةً‪ِ ،‬إن َ‬ ‫‪ِ,‬إنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬
‫ُ‬
‫ب الْ ٰعلَ ِمنْي َ ‪.‬‬‫اب النَّا ِر‪َ .‬واَحْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه َر ِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوىِف اْآلخَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫َربَّنَا آتِناَ ىِف ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِإ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ويْن َهى َع ِن ال َف ْح َشاء َوالْ ُمْن َك ِر َو َ‬
‫الب ْغ ِي‪،‬‬ ‫اهلل‪َّ ،‬‬
‫إن اهللَ يَْأ ُم ُر بالْ َع ْدل َواإْل ْح َسان َو ْيتَاء ذي الْ ُق ْرىَب َ‬ ‫ََ‬
‫يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن‪ .‬فَاذ ُكروا اهلل الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه علَى نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ‪ ،‬ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ُر‬ ‫ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ ْ َ ُ‬ ‫َ ْ َ ْ ُْ‬

‫‪5‬‬
‫ اَل ٰلّ ُه َّم‬.‫الر َساِئ ُل‬ ِ ِ
َّ ‫ َأ ْش َه ُد اَ ْن اَل ا ٰلهَ ااَّل اهللُ الْ َم ْوِئ ُل َوَأ ْش َه ُـد اَ َّن َسيِّ َدنَا َو َحبِْيَبنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّ ِذ ْي َجاءَ بِِه‬.‫هلل الَّ ِذ ْي َج َعلَنَا ُش ُع ْوبًا َّو َقبَاِئ َل‬
ِ ‫اَحْل م ُد‬.‫هلل‬
َْ
ِ ‫حْل م ُد‬
َْ
ِ ِ ِ ِ
‫ قَ َال اهللُ َت َعاىَل يِف‬.‫ اََّما َب ْع ُد َفيَاَأيُّ َها النَّاس ُْأوصْي ُك ْم َو َن ْفسي بَِت ْقوى اهلل َف َق ْد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن‬. َ ‫ص َحا اَمْج َعنْي‬ ِ‫هِب‬ ِ ِ ٍ ِ
َ ْ ُ ْ َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَا ِر ْك َع ٰلى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َع ٰلى اٰله َو ا‬ َ
ِ ِ ِ ِ ٰ ِ ٰ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ك َزيَّنَّا ل ُك ِّل‬ َ ‫ َك ٰذل‬  ‫الرحْي ِم َواَل تَ ُسبُّوا الَّذيْ َن يَ ْد ُع ْو َن م ْن ُد ْون اللّه َفيَ ُسبُّوا اللّهَ َع ْد ًوا ۢ بغَرْيِ عْل ۗ ٍم‬ َّ ‫الرجْي ِم ب ْس ِم اهلل الرَّمْح ٰ ِن‬ َّ ‫َأع ْوذُ باهلل م َن الشَّْيطَان‬ ُ .‫الْ ُق ْراٰن الْ َعظْي ِم‬
‫ص َد َق اهللُ الْ َع ِظْي ُم‬ ‫مِب‬ ِ ِ ِ ۖ ٍ
َ .‫اَُّمة َع َملَ ُه ْم مُثَّ اىٰل َرهِّب ْم َّمْرج ُع ُه ْم َفُينَبُِّئ ُه ْم َا َكانُ ْوا َي ْع َملُ ْو َن‬Jamaah Jumat yang berbahagia,

Segala puji milik Allah swt. yang telah menciptakan kita berbangsa-bangsa, bersuku-
suku, dan beragam budaya, bahasa, hingga agama. Shalawat dan salam, kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, sahabatnya, serta kita semua
sebagai umatnya. Di hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak jamaah sekalian, juga
terhadap khatib sendiri, untuk dapat menumbuhkan ketakwaan kita kepada Allah swt,
dengan menjauhi segala macam larangan-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya. Sikap
saling menghargai di atas berbagai macam perbedaan yang melekat dalam diri masing-
masing adalah salah satu perintah-Nya yang harus kita jalankan dengan sepenuh jiwa.
Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa,
hingga agama.

Perbedaan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini
memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar. Karenanya, negeri ini yang
sejak dahulu sudah sedemikian plural sudah diingatkan agar tetap menjaga
keutuhannya dengan sebuah adagium, Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda,
tetapi tetap satu jua. Adagium yang dicetuskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya yang
berjudul Sutasoma itu diputuskan menjadi salah satu dasar Indonesia sebagai suatu
negara. Jamaah Jumat yang berbahagia, Adagium tersebut dapat kita wujudkan
dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal.
Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi.
Meskipun berbeda kebangsaan, jangan sampai menjadi penyebab terputusnya kerja
sama. Hatta perbedaan agama juga tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk tidak
menjalani kehidupan sosial bersama-sama. Apalagi sampai membenci dan mencaci
maki atas nama perbedaan itu.

‫ َو َع ٰلى‬.‫الساَل ُم َع ٰلى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد خَرْيِ اَأْلنَ ِام‬ َّ ‫ـ َوالصَّاَل ةُ َو‬.‫ان َوااْلِ ْساَل ِم‬ ِ َ‫هلل الَّ ِذي َأْنعمنَا بِنِعم ِة ااْلِ مْي‬
َْ ََ ْ
ِ ‫اَحْل م ُد‬
َْ
ِ ِ ِ ِِ
‫الساَل ُم َوَأ ْش َه ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا َو َحبِْيَبنَا حُمَ َّم ًدا‬
َّ ‫س‬ ُ ‫ َأ ْش َه ُد اَ ْن اَل اٰلهَ ااَّل اهللُ الْ َمل‬.‫َأص َحابِِه الْ ِكَر ِام‬
ُ ‫ك الْ ُقد ُّْو‬ ْ ‫اٰله َو‬
ِ ‫ َفياَأيُّها النَّاس ُأو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى‬.‫ف واِإْل حرِت ِـام ََّأما بع ُد‬
‫اهلل َف َق ْد فَ َاز‬ ِ ِ ‫عب ُده ورسولُه‬
َ ْ َْ ْ ْ ُ َ َ َْ َ ْ َ ‫ب الشََّر‬ ُ ‫صاح‬ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َْ
‫الْ ُمَّت ُق ْو َن‬

6
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِئ‬
‫يما‪،‬‬ ‫صلُّوا َعلَْيه َو َسلِّ ُموا تَ ْسل ً‬ ‫ين َآمنُوا َ‬ ‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا َأيُّ َها الذ َ‬ ‫ال اهللُ َت َعاىَل ‪ِ :‬إ َّن اللَّهَ َو َماَل َكتَهُ يُ َ‬ ‫َف َق َ‬
‫ت َع ٰلى َسيِّ ِدنَا ِإ ْبَر ِاهْي َم َو َع ٰلى ِآل َسيِّ ِدنَا‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َع ٰلى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َع ٰلى آل َسيِّدنَا حُمَ َّمد َك َما َ‬
‫صلَّْي َ‬
‫ٰ‬
‫اَللّ ُه َّم َ‬
‫ت َع ٰلى َسيِّ ِدنَا ِإ ْبَر ِاهْي َم َو َع ٰلى ِآل‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ِإ ْبَراهْي َم َوبَا ِر ْك َع ٰلى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َع ٰلى آل َسيِّدنَا حُمَ َّمد َك َما بَ َار ْك َ‬
‫ِ‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َسيِّدنَا ِإ ْبَراهْي َم‪ ،‬يِف ْ الْ َعالَ ِمنْي َ ِإن َ‬
‫ات‪ . ،‬اَللّ ُه َّم ْادفَ ْع َعنَّا‬ ‫ات اَأْلحي ِاء ِمْنهم واَأْلمو ِ‬ ‫ات والْمْؤ ِمنِ والْمْؤ ِمنَ ِ‬ ‫اَل ٰلّه َّم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِم والْمسلِم ِ‬
‫َْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ْ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫الزالَ ِز َل َواْملِ َح َن‪َ ,‬و ُس ْوءَ اْ ِلفنَت ِ َواْملِ َح َن‪َ ,‬ما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن‪َ ,‬ع ْن َبلَ ِدنَا‬ ‫والربَا َو َّ‬
‫الْغَاَل ءَ َواْ َلوبَاءَ ِّ‬
‫َّك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬ ‫عامةً‪ِ ،‬إن َ‬ ‫خآصةً‪َ ,‬و َساِئِر اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬‫‪ِ,‬إنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬
‫ُ‬
‫ب الْ ٰعلَ ِمنْي َ ‪.‬‬‫اب النَّا ِر‪َ .‬واَحْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه َر ِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوىِف اْآلخَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫َربَّنَا آتِناَ ىِف ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِإ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ويْن َهى َع ِن ال َف ْح َشاء َوالْ ُمْن َك ِر َو َ‬
‫الب ْغ ِي‪،‬‬ ‫إن اهللَ يَْأ ُم ُر بالْ َع ْدل َواإْل ْح َسان َو ْيتَاء ذي الْ ُق ْرىَب َ‬ ‫اهلل‪َّ ،‬‬ ‫ََ‬
‫يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن‪ .‬فَاذ ُكروا اهلل الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه علَى نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ‪ ،‬ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ُر‬ ‫ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ ْ َ ُ‬ ‫َ ْ َ ْ ُْ‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai