D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 11
Nama. Nim
1. Iglima putri 2020100152
2. Hapni Madinah Al Zahrah pohan 2020100146
Dosen pengampu
H.Nurfin Sihotang,M.A,Ph.D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANG SIDIMPUAN
T.A 2021/2022
A.Pendahuluan
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial,saling membutuhkan untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhan dan meningkatkan taraf hidupnya.Fitrah inilah yang ditegaskan oleh islam lebih lagi terhadap
sesama muslim. Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk menjalin tali persaudaraan dengan muslim
lainnya. Dimana persaudaraan itu merupakan pertalian persahabatan yang serupa dengan hubungan
kekeluargaan. Bahkan Islam mengibaratkan persaudaraan dan tali persaudaraan ibarat sebuah bangunan.
Rasul banyak memberikan tuntunan bagaiman seharusnya umat menjaga persaudaraan. Umat Islam tidak
boleh saling menyakiti.
Sesama umat Islam hendaknya saling tolong menolong tidak ada kedengkian dan jasad buruk
sehingga menjadikan persaudaraan Muslim menjadi jauh karenanya. Dalam Al-Quran dan hadits
telah banyak disebutkan tentang hak dan kewajiban antara sesama muslim dan darinya dapat
dirasakan nikmat iman.
Setelah Mahasiswa Mengikuti Materi Tafsir Ayat-ayat Akidah Akhlak dengan Tema: Tafsir
Tematik Ayat-ayat al-Qur’an tentang Ukhuwah Islamiyah dalam perspektif Akidah Akhlak
diharapkan Mahasiswa dapat;
1. Mengetahui ayat-ayat al-Qur’an tentang Ukhuwah Islamiyah dalam perspektif Akidah
Akhlak serta menghafalnya dalam hati ;
2. Menetapkan kata kunci dan menjelaskankannya menurut bahasa dan Pendapat ahli Tafsir
dan mengemukakan Munasabah Ayat dan Asbabun Nuzul Jika ada;
3. Menafsirkan Ayat-ayat sesuai Kaidah Tafsir dan metode Tafsir Tematik tanpa
mengagabaikan metode Tafsir yang lain
4. Mengistinbath Pesan Inti seputar Ukhuwah Islamiyah dalam perspektif Akidah
Akhlak termasuk hukum, iktibar yang harus diaplikasikan dalam hidup dan kehidupan
5. Mengaktuwalisasikan pesan ayat dengan menjadikan setiap akitivitas dilaksanakan dengan
berbasis Ukhuwah Islamiyah dalam perspektif Akidah Akhlak Sehingga dapat tampil
Exellent dan Cerdas berintegritas dalam berbagai sisi hidup dan kehidupan
QS. 33: 5,
يم اِ ط ِعْن َد اللَّ ِه فَِإ ْن مَل َتعلَم وا آب اءهم فَِإخوانُ ُكم يِف الدِّي ِن وم والِي ُكم ولَيس علَي ُكم جنُ وه ْم آلبَائِ ِه ْم ُه َو أَقْ َس
َ اح ف
ٌ َُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َْ ْ َُ َ ُ ْ ْ ُ ُْادع
ِ ِ ِ
)٥( يما ً ت ُقلُوبُ ُك ْم َو َكا َن اللَّهُ َغ ُف
ً ورا َرح ْ َخطَأْمُتْ بِه َولَك ْن َما َت َع َّم َد
ْأ
Artinya:5. “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak
mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu[ 1].
dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya)
apa yang disengaja oleh hatimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Seseorang mukmin dinisbahkan kepada Ayahnya Jika
tidak tau ayah berarti dia adalah saudara seagama/sudara seiman
QS. 2: 220
وه ْم فَ ِإ ْخ َوانُ ُك ْم َواللَّهُ َي ْعلَ ُم الْ ُم ْف ِس َد ِم َن ِ ِ يِف ال ُّد ْنيا و
ُ ُالح هَلُ ْم َخْي ٌر َوإِ ْن خُتَ الط
ٌ ص ْ ِك َع ِن الْيَتَ َامى قُ ْل إَ َاآلخ َر ِة َويَ ْس أَلُون َ َ
ِ ِ ِ الْم
)٢٢٠( يم ٌ ألعنَتَ ُك ْم إ َّن اللَّهَ َع ِز ٌيز َحك
ْ ُصل ِح َولَ ْو َشاءَ اللَّه
ْ ُ
Artinya: 220. “Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,
katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan
mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan
dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat
mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Anak Yatim adalah Saudara orang ber-Iman berati
mereka adalah tanggungan orang beriman
1
Maula-maula ialah seorang hamba sahaya yang sudah dimerdekakan atau seorang yang telah dijadikan anak
angkat, seperti Salim anak angkat Huzaifah, dipanggil maula Huzaifah.
orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Orang ber-Iman mendo’akan saudaranya seiman yang
telah mendahului mereka
5. Kata; Ikhwanukum QS. 9: 23-24
ك َ ِان َو َم ْن َيَت َوهَّلُ ْم ِمْن ُك ْم فَأُولَئ ِ ََّخ ُذوا آب اء ُكم وإِخ وانَ ُكم أَولِي اء إِ ِن اس تَحبُّوا الْ ُك ْف ر علَى اإلمي ِ ي ا أَيُّه ا الَّ ِذين آمنُ وا ال َتت
َ َ َ ْ َ َ ْ ْ َْ َ ْ َ َ َ َ َ َ
ٌوه ا َوجِت َ َارة ِ ِ ِ ِ
ُ ) قُ ْل إ ْن َك ا َن آبَ ا ُؤ ُك ْم َوأ َْبنَ ا ُؤ ُك ْم َوإ ْخ َوانُ ُك ْم َوأ َْز َو٢٣( ُه ُم الظَّال ُمو َن
َ اج ُك ْم َو َعش َريتُ ُك ْم َوأ َْم َو ٌال ا ْقَتَر ْفتُ ُم
ص وا َحىَّت يَ أْيِت َ اللَّهُ بِ أ َْم ِر ِه ِِ ٍ ِ ِِ ِ ِ ِ
ُ َّب إِلَْي ُك ْم م َن اللَّه َو َر ُس وله َوج َه اد يِف َس بِيله َفَتَرب َّ َح
َ ض ْو َن َها أَ خَت ْ َش ْو َن َك َس َاد َها َو َم َس اك ُن َتْر
ِِ ِ
)٢٤( ني َ َواللَّهُ ال َي ْهدي الْ َق ْو َم الْ َفاسق
Artinya: 23. “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-
saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan
siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, Maka mereka Itulah orang-orang yang
zalim. 24. Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari
berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Menjadikan saudara se-Iman menjadi Wali/Pemimpin
atau mitra yang lebih baik Imannya
6.Kata; Lahma Akhihi QS.49:12
ُّ ِض ا أَحُي ِ ِ ِ ِ ي ا أ َُّيه ا الَّ ِذين آمنُوا
َح ُد ُك ْم
َبأ ً ض ُك ْم َب ْع ْ َض الظَّ ِّن إمْثٌ َوال جَتَ َّس ُس وا َوال َي ْغت
ُ ب َب ْع َ اجتَنبُوا َكث ًريا م َن الظَّ ِّن إِ َّن َب ْع ْ َ َ َ َ
ِ ِِ
)١٢( يم ٌ اب َرح ٌ أَ ْن يَأْ ُك َل حَلْ َم أَخيه َمْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ َو َّات ُقوا اللَّهَ إِ َّن اللَّهَ َت َّو
Artinya: 12. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Tidak boleh menghianati saudara se-Iman
8. Kata; Banaati-Ukhti, Wa Akhwaatukum minar-Radho’ah,(QS. 4:23)
ِ األخ وبنَ ات األخ
ت َوأ َُّم َه اتُ ُكم الاليِت
ُ ْ ُ َ َ ِ ات ُ ََخ َواتُ ُك ْم َو َع َّماتُ ُك ْم َو َخ االتُ ُك ْم َو َبن
َ ت َعلَْي ُك ْم أ َُّم َه اتُ ُك ْم َو َبنَ اتُ ُك ْم َوأ
ْ ُح ِّر َم
ات نِ َس ائِ ُك ْم َو َربَ ائِبُ ُك ُم الاليِت يِف ُح ُج و ِر ُك ْم ِم ْن نِ َس ائِ ُك ُم الاليِت َد َخ ْلتُ ْم هِبِ َّن ِ الرض
ُ اعة َوأ َُّم َه
ِ
َ َ َّ َخ َواتُ ُك ْم م َن َ ض ْعنَ ُك ْم َوأ
َ أ َْر
ِ فَِإ ْن مَل تَ ُكونُوا دخ ْلتُم هِبِ َّن فَال جنَاح علَي ُكم وحالئِل أَبنَائِ ُكم الَّ ِذ
ْ َ َصالبِ ُك ْم َوأَ ْن جَتْ َمعُوا َبنْي
األخَتنْي ِ إِال َما قَ ْد ْ ين م ْن أ َ ُ ْ ُ َ َ ْ َْ َ ُ ْ ََ ْ
ِ ِ َ َسل
)٢٣( يما ً ورا َرح ً ف إ َّن اللَّهَ َكا َن َغ ُف َ
Artinya: 23. “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan [ 2];
saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-
saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui
kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang
dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur
dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Pesan Akidah Akhlak dalam Ayat ini: Kata Ukhuwah/Saudara digunakan juga untuk
persudaraan karena senasab/seketuruan dan juga persaudaraan karena sesusuan
4. (QS. 33: 5), Kata Kunci: ط ِعْن َد اللَّ ِه فَِإ ْن مَلْ َت ْعلَ ُموا آبَاءَ ُه ْم فَِإ ْخ َوانُ ُك ْم يِف الدِّي ِن
ُ وه ْم آلبَائِ ِه ْم ُه َو أَقْ َس
ُ ُْادع
Maksudnya; Seseorang mukmin dinisbahkan kepada Ayahnya Jika tidak tau ayah berarti dia
adalah saudara seagama/sudara seiman
F. Pesan Inti
a. Point Inti Tentang tentang; Ukhuwah Islamiyah dalam perspektif Akidah Akhlak dalam
pembahasan ini;
ata Kunci
َخ َويْ ُك ْم ِ إمَّنَا الْمؤ ِمنو َن إِخوةٌ فَأ
1.Orang ber-Iman bersaudara (QS.49:10), َ َصل ُحوا َبنْي َ أ
ْ َْ ُ ُْ
2. Persaudaraan orang beriman adalah nikmat, (QS. 3 : 103), خوانًا ِ ِ ِ ِِ َ َّفَأَل
ْ ف َبنْي َ ُقلُوبِ ُك ْم فَأ
َ ْ َصبَ ْحتُ ْم بن ْع َمته إ
3. Pesaudaraan krenaim disebut juga saudara se-Agama (QS. 9: 11), ن ِ فَِإ ْخ َوانُ ُك ْم يِف الدِّي
Anak yang tidak diketahui Bapaknya, disabkan kepada bapaknya dan dia saudara se-Iman .4
(QS. 33: 5), ط ِعْن َد اللَّ ِه فَِإ ْن مَلْ َت ْعلَ ُموا آبَاءَ ُه ْم فَِإ ْخ َوانُ ُك ْم يِف الدِّي ِن
ُ وه ْم آلبَائِ ِه ْم ُه َو أَقْ َس
ُ ُْادع
5. Anak yatim adalah tanggung jawab kaum muslimin dan dia adalah sudara muslim se-Agama
ِ
ُ ُفَِإ ْخوان
(QS. 2: 220), ك ْم ُ ُالح هَلُ ْم َخْيٌر َوإِ ْن خُتَالط
وه ْم َ ٌ ص ْ ِك َع ِن الْيَتَ َامى قُ ْل إ
َ ََويَ ْسأَلُون
6. Mendoakan saudara se-Iman, (QS. 59: 10 ), ان ِ َربَّنَا ا ْغ ِفر لَنَا وإلخوانِنَا الَّ ِذين سب ُقونَا بِاإلمي
ََ َ َْ َ ْ َ
7. Indikator memlih teman dan memilih Pemimpin adalah Iman bukan yang lain (QS. 9: 23-24),
ِ ِ ِ ِ َّ
َين َآمنُوا ال َتتَّخ ُذوا آبَاءَ ُك ْم َوإ ْخ َوانَ ُك ْم أ َْوليَاء
َ يَا أ َُّي َها الذ
8. Tidak menghianati saudara se-Iman ,( QS.49:12 ), َمْيتًا َخ ِيه
ِ ب أَح ُد ُكم أَ ْن يأْ ُكل حَل م أ
َ ْ َ َ ْ َ ُّ أَحُي
ِ
Kata Ukhuwah digunakan juga untuk persaudaran karena senasab dan se-Susuan,(QS.4:23) .9
ِ الشَّي
ِ اط ين َكانُوا إِ ْخ َوا َن ِ ِ
10. Kata, Ukhuwah digunakan juga untuk syetan (QS. 17: 27), ني َ َ إ َّن الْ ُمبَ ِّذر
Beperilaku Tabdzir adalah saudara- saudara syaitan
Inilah Akidah dan Akhlak Tentang Uhkwah Islamiyah dalam pembahasan ini … jika tidak
yakin berarti tidak jelas Akidah dan Akhlaknya
G. Penutup
Sa’atnya Sadar Ukhwah Islamiyah … Ilmu dan Amal, Iman, dan Ihsan sekaligus … al-Muslim
akhul-Muslim kal-Bunyanul-Marshush Yasyuddu ba’dhuhum biba’dhin…itulah pesan Akidah
akhlak yang ada dalam pembahasan ini ….tentu berdasarkan petunjuk Allah … dan
berdasarkan Petunjuk al-Qur’an dan Sunnah…Siapa takut…
H. Referenci
1. Abd. Al-Hay al- Farmawi, Metode Tafsir Maudhu’I Suatu Pengantar, Jakarta:
PT.Grafindo Persaada, 1966
2. Abdul Karim al-Khatib, I’jazul Qur’an fi Diraasaatin Sabiqin, Beirut: Darul
Ma’rifah, 1975
3. Ad-Dahlawi, al-Fauzul Kabir fi Ushulit Tafsiir, Lucknow: Nadwatul Umala,
1994 1. Abd.
4. Abdul Qadir Muhammad Shaleh, At-Tafsir wal-Mufassirun fi Ashril-Hadist,
Beirut: Darul-Ma’rifah, 2003
5. Ahmad Musthofa al-Maraghi, Tafsir Al Maraghi
6. Al-Raghif al-Asfahani, Ma,ani Mufradati Lialfazhil-Qur’an, Beirut: Darul-
Qolam 1992
7.Bahjah Abdul Wahid Sholeh, I’rabul-Mufasshol liKitabillahil-Murattal,
Amman: Darul-Fikri, 1998
8. Fahad Abdur-Rahman ar-Rumi, Ulumul-Qur’an Studi Kompleksitas, al-
Qur’an, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1977
9. Farmawi, Metode Tafsir Tematik,
10. Ibnu Kastir, Tafsirul Qur’ani ‘Azhiim, al-Qoohirah: Maktabatud-Darut-
Turast,Tt
11. Muhammad ‘Ali as-Shabuni, Shawatut-Tafasir, Beirut; Darul-Qutub al-
Islamiyah, 1999.
12. Muahammad Fu’ad al-Baqi, Tafshilu Ayatil-Qur’anil-Karim, Beirut: Darul-
Kitabil-‘Araby, 1935
13. , Al-Mu’jam al-Mufahras al-Qur’anil-Karim,
Beirut Darul-Ma’rifah, 2005
14. Muhammad al-Ghazali, Berdialog dengan al-Qur,an, Bandung; Mizan 1996
15. Saiyd Qutub, Tafsir Fi Zilalil-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press, 2005
16. Wahbah az-Zuhali, at-Tafsir al-Munir, Beirut;:Darul-Fikri, 1991
17. Kutubul –Ahadist sesuai tema pembahasan