PORANG
DISUSUN OLEH:
SAMINTANG (A031191129)
2020
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
BAB I
PENDAHULUAN
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
per hari) dan Generasi Z sebesar 93,90 (7 jam per hari). Konsumsi harian internet yang
terbilang tinggi tersebut juga disebabkan oleh pandemi yang mengharuskan
masyarakat menerapkan regulasi stay at home. Fenomena ini sejatinya berpotensi
menjadi sebuah peluang untuk mendorong generasi muda yang melek teknologi untuk
berpartisipasi dalam memperkuat produktivitas pertanian berbasis Digital
Marketplace.
Porang (Amorphophallus muelleri) merupakan tumbuhan herba dan menahun,
serta tersebar di hutan tropis Indonesia namun masih kurang familiar di kalangan
milenial. Panen umbi porang dengan cara digali pada saat daunnya layu dan mati,
bobotnya bisa mencapai 3-9 kilogram tergantung kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhannya (Purwanto, 2014). Porang merupakan salah satu varietas umbi-
umbian yang potensial untuk dibudidayakan dan bahkan menjadi prospek bisnis yang
menjanjikan. Kadar glukomannan yang tinggi dalam umbi porang menyebabkan
komoditas ini dapat diolah menjadi berbagai jenis produk turunan dengan hasil margin
beberapa kali lipat dibanding porang basah. Karakteristik porang yang wild type
(tumbuh liar) memudahkan dalam proses budidaya dan mulai banyak orang yang
menggeluti usaha ini meskipun dalam skala kecil dan konvensional.
Harga umbi porang di pasaran ditaksir sekitar Rp4.000 per kilogram dan
meningkat tajam dalam bentuk produk turunan, misalnya chip porang yang mencapai
Rp14.000 per kilogram. Dapat disimpulkan bahwa ada potensi margin yang besar
antara porang asli dengan produk turunannya. Fakta tersebut merupakan angin segar
bagi masyarakat untuk mulai membudidayakan umbi porang sekaligus menciptakan
inovasi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Porang memiliki fungsi ganda
sebagai komoditas ekspor unggul sekaligus mendorong jiwa entrepreneurship generasi
Y dan Z yang selama ini masih dilanda permasalahan ekonomi yang tak kunjung surut
sebagai efek domino pandemi. Ekspansi pembudidayaan porang seyogyanya melibatkan
kaum muda produktif untuk berperan aktif. Hal ini digalakkan untuk mengatasi
fenomena de-agrarianisasi yang ditandai dengan meningkatnya krisis petani muda.
Salah satu upaya solutif yang potensial untuk mendongkrak eksistensi porang di
kalangan milenial adalah konsep Digital Agricultural Marketplace dan Penta Helix. Fitur
E-Commerce adalah salah satu wujud aktualisasi ICT (Information, Communication, and
Technology) yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Berdasarkan kajian penerapan
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
ICT di beberapa negara di Asia dan Afrika, dalam hal ini China, India, Bangladesh,
Tanzania, dan Uganda, diketahui bahwa: (1) Sebagian negara menerapkan sistem call
center untuk mengatasi permasalahan keterbatasan akses jaringan internet dan
penggunaan komputer untuk menjalankan sistem. Cara ini dinilai cukup efektif karena
petani dapat berinteraksi dengan sumber informasi hanya melalui telepon genggam
yang mereka miliki; (2) Semua sistem pertanian yang dikembangkan menggunakan
platform teknologi berbasis web dan berbasis mobile; (3) Sebagian sistem informasi
yang dikembangkan berfokus pada perdagangan atau penjualan produk hasil pertanian
baik dalam skala nasional maupun internasional; (4) Sebagian sistem yang
dikembangkan adalah sistem berbasis komunitas untuk bidang pertanian. Sistem ini
dinilai sangat menolong stakeholder pertanian khususnya para petani. Focus group atau
komunitas yang dibangun secara online sangat membantu petani di dalam mendapat
data dan informasi yang dibutuhkan; dan (5) Sistem yang dikembangkan merupakan
sistem yang dapat menghubungkan beberapa stakeholder yang terlibat di bidang
pertanian, seperti pemerintah, lembaga penelitian, universitas, lembaga keuangan dan
petani (Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi) 2016).
Berdasarkan permasalahan di atas, dibutuhkan sebuah solusi yang yang inovatif,
kreatif, dan efektif untuk menekan permasalahan ekonomi-agrikultur yang timbul
selama dan pasca pandemi khususnya di kalangan milenial. Inovasi porang akan
melibatkan banyak stakeholders sesuai instruksi Penta Helix seperti petani yang tidak
mampu melakukan diversifikasi profesi saat pancaroba dan keadaan krisis, istri-istri
petani, pemerintah, investor/private support, komunitas, sivitas akademika, dan
pemuda untuk mengentaskan masalah kesenjangan sosial dan keterbelakangan
ekonomi melalui optimalisasi pemanfaatan porang dalam berbagai produk turunan
dengan prinsip digitalisasi pertanian, menggagas gerakan melawan de-agrarianisasi
dengan konsep re-branding profesi petani (Young-Agripreneur), dan pemanfaatan ICT
dalam bentuk platform bernama THEPORANG.ID demi meningkatkan partisipasi
generasi Y dan Z untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca Covid-19 pada sektor
agraris.
Mengadopsi keberhasilan pengembangan platform berbasis website pertanian di
beberapa negara, umbi porang sebagai komoditas yang belum banyak dikenal akan
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
dalam mengembangkan daya saing, kapabilitas, dan kreativitas industri porang. Meski
secara agregat belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal potensi dari suku
umbian-umbian yang satu ini, namun dalam skala internasional berhasil menjadi
sumber daya populer dan diminati banyak negara. Pembudidayaan porang juga
terbilang mudah dan dapat tumbuh subur di berbagai tempat selama tidak tergenang
air dan di bawah naungan pepohonan.
Tercatat secara signifikan bahwa umbi porang sebanyak 60 ton laku keras di
pasar internasional dengan nilai Rp1,2 miliar. Menurut Badan Karantina Pertanian,
ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang
mencapai Rp11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain
sebagainya. Tercatat di iQfast periode yang sama tahun 2020, ekspor porang ke
mancanegara mencapai 287,8 ton dengan nilai barang 12,4 Miliar. Kenaikannya lebih
dari 200 % ini menunjukkan angka yang cukup fantastik yang menandakan potensi
porang di pasar ekspor begitu luar biasa.
Pilar pertama, Akademisi. Memiliki seperangkat resources yang sangat
menunjang UMKM porang sekaligus berperan sebagai konseptor. Dalam
hal ini, sivitas akademika turut memberikan kontribusi berupa hasil riset,
pemberian informasi, penyediaan program pembinaan holistik dan
community development yang relevan, serta dimotori dengan sinergitas
kampus-kampus yang mengkristalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pilar kedua, Business. Berperan sebagai enabler. THEPORANG.ID akan
menggandeng perusahaan dan pelaku usaha yang konsen terhadap
pemajuan UMKM porang. Skema ini mampu memberikan beberapa
manfaat di antaranya: (1) Menciptakan Supply Chain Management yang
berkelanjutan, (2) Adanya dukungan dalam bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) secara terpadu, (3) Mewujudkan Strategic Partner
dalam mengembangkan bursa online, dan (4) Mendorong supplier dana
dari perbankan.
Pilar ketiga, Komunitas. Berperan sebagai akselerator. THEPORANG.ID
akan menjaring orang-orang yang memiliki persamaan persepsi dan
tujuan untuk mengembangkan bisnis porang. Akselerasi komunitas
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
Makassar sudah ada empat hingga lima pabrik yang siap membeli porang sehingga
tidak perlu ada kekhawatiran mengenai masalah pasar.
Terpisah, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Dirjen Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian (Kementan), Amiruddin Pohan mengatakan tanaman porang
sebenarnya bukan jenis tanaman pangan yang baru di Indonesia. Menurutnya, tanaman
porang sebenarnya sudah bertahun-tahun di tanam masyarakat tapi baru kali ini
pemerintah hadir untuk meningkatkan produksi karena pasar sudah jelas.
Dalam rangka pengembangan tanaman porang, pemerintah mengalokasikan
pada tahun 2020 seluas 17.886 ha, yaitu di Provinsi Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa
Timur, Banten, NTT dan Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Selatan
dialokasikan kegiatan pilot project porang seluas 10 ha dan pengembangan seluas 564
ha. Melihat lokasi tempat pengembangan tanaman Porang, sangat jelas bahwa tanaman
Porang akhir-akhir ini cukup mencuri perhatian masyarakat dan pemerintah sebagai
tanaman yang membawa keuntungan yang cukup tinggi dan berpengaruh terhadap
benefit bagi negara. Maka dari itu, pemerintah akan segera membudidayakan tanaman
Porang sebagai tanaman yang memilki nilai khas yang tinggi.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan melakukan penanaman perdana porang di
kebun milik Dandim 1420 Kabupaten Sidrap dan mengunjungi kebun porang Kelompok
Tani Semangat Milineal di Desa Talumae Kecamatan Watang Sidendreng, Sidrap, Selasa
(28/7/2020). Sulawesi Selatan termasuk salah satu daerah yang gencar dalam
mengembangkan tanaman porang yang hasil produksinya di ekspor. "Oleh karena itu,
kita coba kembangkan di seluruh Indonesia dan pionernya di Sidrap ini. Potensi
pengembangan porang jelas besar karena kita memiliki lahan marginal yang luas.
Budidaya porang ini khusus kita ekspor," demikian papar SYL dalam acaran tanam dan
panen porang tersebut.
Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan yang relative lebih sempit dari daerah lain yang ada. Namun demikian.
memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi dengan luas wilayah 189.808.69 km2.
Secara administrastif, Kabupaten Sidenreng Rappang terdiri atas 11 kecamatan, 106
Desa/Kelurahan. Terdiri atas 68 Kelurahan dan 38 Desa. Kondisi geografisnya dengan
ketinggian yang bervariasi antara 18 sampai 64 meter di atas permukaan laut
memungkinkan untuk pengembangan berbagai kegiatan ekonomi, seperti sektor
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
dan tujuan ekonomi, melainkan juga melibatkan kreativitas sebagai bagian dari proses
produksi pengetahuan dan inovasi (Muhyi, Chan, Sukoco, & Herawaty, 2017, p. 417).
Tentu dengan konsep Penta Helix tidak dapat secara konkret menjadi solusi
dalam pemanfaatan potensi budidaya umbi porang di Kabubaten Sidenreng Rappang.
Dibutuhkan aksi ataupun langkah-langkah yang sistematis dan strategis. Dalam hal ini
kami mengimplementasikan konsep penta helix ke dalam bentuk M-Agriculture dan
juga Komunitas Terpadu dimana kedua hal ini merupakan bentuk konkret dalam
pemanfaatan potensi budidaya umbi porang di Kabupaten Sidenreng Rappang.
M-Agriculture merupakan system layanan dan informasi dengan menggunakan
perangkat elektronik, yang diperuntukkan kepada kebutuhan pertanian secara khusus.
Dalam hal ini pertama kali M-Agriculture terealisasikan untuk melihat dan
memperkirakan cuaca dengan hal ini petani sangat terbantu untuk menentukan
tanaman potensial sesuai dengan cuaca, kini M-Agriculture telah banyak berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi.
Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan
kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara
satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama
para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama. Jauh sebelum McMillan & Chavis
mengutarakan pendapatnya tentang komunitas, Hillery, George Jr. (1955) telah
mengutarakan terlebih dulu dengan melakukan studi tentang komunitas dalam
psikologi rural, komunitas adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi
(Physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau
kebutuhan (needs).
Dengan adanya M-Agriculture dan juga komunitas terpadu yang kami rancang
secara inovatif, kreatif, solutif dan efektif serta tersusun secara sistematis dan strategis
diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam pengembangan potensi budidaya umbi
porang di Kabupaten Sidenreng Rappang.
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya THEPORANG.ID diharapkan dapat menguatkan bargaining power
porang untuk lebih mengembangkan potensi margin laba dan membantu
meminimalisir tingkat kemiskinan masyarakat di sektor pertanian. Di samping
itu, bursa online ini memegang peranan sebagai media penghubung untuk
penanaman modal antara kelompok petani dengan lembaga pemerintahan,
investor, maupun organisasi pemerhati UMKM. Untuk mendukung kemajuan
financial inclution, THEPORANG.ID akan melibatkan kalangan akademisi,
peneliti, pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan investor untuk
melakukan peninjauan secara langsung perihal mekanisme pelaksanaan
budidaya umbi porang, pemeriksaan di tempat pemilik secara inline inspection,
serta pencanangan berbagai produk inovatif dan bernilai ekonomis tinggi.
Kolaborasi di antara berbagai stakeholders inilah yang menjadi implementasi
Penta Helix Framework baik short term maupun long term. Penta Helix akan
dijalankan sesuai siklus pertanian: Pre-cultivation, Crop-Cultivation and
Harvesting, dan Post-harvest.
Terdapat tiga pemetaan permasalahan yang dihadapi sebelum meluncurkan
perencanaan bisnis ini di antaranya: Entrepreneurial Mindset, Managerial System,
dan mengoptimalkan pendayagunaan setiap potensi di lingkungan eksternal baik
skala mikro, makro, dan global. Wirausaha muda membutuhkan dukungan
berupa Social Capital yaitu modal sosial berupa informasi, akses pasar, akses
perizinan, akses keuangan, akses fasilitas bisnis serta jejaring yang dapat
meningkatkan bisnis porang mereka. Setelah melewati proses dialektika
bersama stakeholders, kemudian dibentuklah sebuah kelompok bernama The
Porang Squad ABGCM 2020.
Adapun proses pengerjaan THEPORANG.ID dimulai dari Analisa Kelayakan
(menggali informasi dari berbagai pemangku kepentingan serta menentukan
biaya dan manfaat proyek), Best Practice (bermitra dengan Agent Developer
App), Pembuatan Aplikasi (pembuatan maket/mocks-up dengan pendekatan UI
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
1. riset, pemberian informasi, penyediaan program pembinaan holistik dan community development yang
relevan, serta dimotori dengan sinergitas kampus-kampus yang mengkristalisasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Business. Berperan sebagai enabler. THEPORANG.ID akan menggandeng perusahaan dan pelaku usaha
yang konsen terhadap pemajuan UMKM porang. Skema ini mampu memberikan beberapa manfaat di
antaranya: (1) Menciptakan Supply Chain Management yang berkelanjutan secara terpadu, (2) Adanya
2.
dukungan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) secara terpadu, (3) Mewujudkan Strategic
Partner dalam mengembangkan bursa online, dan (4) Mendorong supplier dana dari perbankan.
Community. Berperan sebagai akselerator. THEPORANG.ID akan menjaring orang-orang yang memiliki
persamaan persepsi dan tujuan untuk mengembangkan bisnis porang. Akselerasi komunitas menjadi
3.
penyokong karena mampu berperan strategis dalam mempermudah komunikasi antara pemangku
kepentingan.
Government. Berperan sebagai regulator sekaligus kontroler. Pemerintah turut membantu dalam:
penyediaaan akses terhadap bantuan keuangan, pengabungkan beberapa stakeholder terkait e-
4.
agriculture, proteksi terhadap kekayaan intelektual, pengurusan hak paten, serta mempermudah akses
permodalan.
Media. Berperan sebagai ekspender guna mempromosikan produk dan menciptakan brand image
berbasis website/aplikasi maupun media lainnya. Peran strategis media dalam mengekspansi bisnis
5.
porang yakni membantu UMKM porang lebih dekat sehingga dapat bersahabat dengan media sehingga
mudah dalam mengekspansi produk ke masyarakat luas.
MANFAAT THEPORANG.ID
Meminimalisir permasalahan klasik petani
1.
Meningkatkan daya konsumsi terhadap produk porang
2.
Meningkatan persentase wirausaha yang masih berada di angka 3,1%
3.
Menjawab tantangan Smart City 2023
4.
Fitur produk turunan akan menjadi sarana informasi bagi kaum muda untuk mengolah hasil
5. porang agar memiliki nilai tambah di RKB yang telah sediakan
Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sebagai salah satu fokusan dalam menurunkan
6. angka pengangguran terbuka dan kemiskinan selama pandemi
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
DAFTAR PUSTAKA
Aryanti, N., & Abidin, K. Y. (2015). Ekstraksi Glukomanan dari Porang Lokal
(Amorphophallus oncophyllus dan Amorphophallus muerelli blume). Metana, 11(01).
Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/13037 pada
Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:10 WITA.
SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG
Delima, R., Santoso, H. B., & Purwadi, J. (2016, August). Kajian Aplikasi Pertanian yang
Dikembangkan di Beberapa Negara Asia dan Afrika. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATi). Diakses dari https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/6236 pada
Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:00 WITA.
Generasi Milenial dalam Industri 4.0: Berkah Bagi Sumber Daya Manusia Indonesia atau
Ancaman?. (2019). Deloitte Indonesia Perspectives. Diakses dari
https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/id/Documents/about-deloitte/id-
about-dip-edition-1-chapter-2-id-sep2019.pdf pada Senin, 19 Oktober 2020 Puku 08:17
WITA.
Rofikhoh, K., Setiahadi, R., Puspitawati, I. R., & Lukito, M. (2017). Potensi Produksi
Tanaman Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) di Kelompok Tani MPSDH Wono
Lestari Desa Padas Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Jurnal Agri-Tek, 17(2).
Diakses dari http://www.unmermadiun.ac.id/ejurnal pada Senin, 19 Oktober 2020
Pukul 08:12 WITA.
Sudiana, K., Sule, E. T., Soemaryani, I., & Yunizar, Y. (2020). The Development and
Validation of the Penta Helix Construct. Business: Theory and Practice, 21(1), 136-145.
Diakses dari https://journals.vgtu.lt/index.php/BTP/article/view/11231 pada Senin,
19 Oktober 2020 Pukul 08:13 WITA.
Sukarno, G. (2018). Memperkokoh Daya Saing Industri Kreatif Melalui Quintuple Helix,
Kreatifitas Industri dan Kapabilitas Industri. UNEJ e-Proceeding. Diakses dari
http://jurnal.unej.ac.id/portal/ pada Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:14 WITA.
SAMINTANG A031191129