Anda di halaman 1dari 18

FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS

PORANG

STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS PORANG

THEPORANG.ID: INOVASI PENINGKATAN BARGAINING POWER UMKM PORANG


BERBASIS DIGITAL AGRICULTURAL MARKETPLACE DAN ELABORASI PENTA
HELIX ABGCM MULTI-STAKEHOLDERS FRAMEWORK DI KABUPATEN SIDENRENG
RAPPANG SULAWESI SELATAN

Disusun Guna Memenuhi Final Tes Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Muh. Asdar, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH:

SAMINTANG (A031191129)

KELAS: MANAJEMEN PEMASARAN A

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2020

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

BAB I

PENDAHULUAN

Mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia menyebabkan multiplier effect di


berbagai sektoral khususnya pada bidang perekonomian yang mengalami kelesuan
selama beberapa kuartal. Bencana global yang pertama kali muncul di Wuhan ini secara
signifikan berdampak terhadap sektor UMKM pertanian secara agregat sebagai salah
satu sektor riil yang mendorong kesejahteraan masyarakat. Permasalahan menjadi kian
pelik seiring dengan meningkatnya angka kemiskinan sebagai efek lanjutan dari
penyebaran pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda hengkang dari Bumi
Pertiwi. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin
sebanyak 1,73 juta orang per Maret 2020 sehingga jumlah penduduk miskin RI saat ini
sebanyak 26,42 juta orang. Kelompok masyarakat kelas bawah jelas terdampak paling
tajam. Hal ini juga semakin parah sebab tingkat pengangguran terbuka naik dari 4,8
menjadi 9,2 (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional).
Berdasarkan data olahan SUSENAS 2019, dua pertiga populasi Indonesia
didominasi oleh Generasi Y (Milenial, 1980-1994) dan Generasi Z (Pasca Milenial, 1995-
2009). Dua generasi yang lebih sering membicarakan isu terkait dengan leisure dan
memiliki kepiawaian dalam teknologi pun tidak banyak berperan dalam sektor
pertanian. Hal ini dilatarbelakangi oleh paradigma klasik bahwa profesi petani tidak
seprestisius profesi lainnya. Di sisi lain, hasil riset Deloitte Millennial Survey 2018
menyatakan bahwa Generasi Y dan Z memiliki persepsi dan jiwa entrepreneurship
cenderung tinggi yang terfokus pada perluasan lapangan kerja, perbaikan kualitas
hidup, memperoleh profit, memperbaiki efisiensi, dan memproduksi serta menjual
barang. Namun sangat disayangkan karena komposisi pengangguran terbuka
didominasi oleh dua generasi ini dengan masing-masing besaran 27.19% dan 26,67%
sepanjang 2020.
Menurut Pambudi Sunarsihanto, Ketua PMSM (Perhimpunan Manajemen
Sumber Daya Manusia/Indonesian Society of Human Resources), para milenial memiliki
attention span (rentang perhatian) yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.
Hal tersebut beriringan dengan laju Start-Up Business sebagai trend generasi muda masa
kini yang tech savvy akut. Merujuk pada data yang dirilis oleh BPS (2019) dan Alvara
Research Institute (2020) bahwa konsumsi internet Generasi Y sebesar 88,40 (5 jam

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

per hari) dan Generasi Z sebesar 93,90 (7 jam per hari). Konsumsi harian internet yang
terbilang tinggi tersebut juga disebabkan oleh pandemi yang mengharuskan
masyarakat menerapkan regulasi stay at home. Fenomena ini sejatinya berpotensi
menjadi sebuah peluang untuk mendorong generasi muda yang melek teknologi untuk
berpartisipasi dalam memperkuat produktivitas pertanian berbasis Digital
Marketplace.
Porang (Amorphophallus muelleri) merupakan tumbuhan herba dan menahun,
serta tersebar di hutan tropis Indonesia namun masih kurang familiar di kalangan
milenial. Panen umbi porang dengan cara digali pada saat daunnya layu dan mati,
bobotnya bisa mencapai 3-9 kilogram tergantung kondisi yang sesuai untuk
pertumbuhannya (Purwanto, 2014). Porang merupakan salah satu varietas umbi-
umbian yang potensial untuk dibudidayakan dan bahkan menjadi prospek bisnis yang
menjanjikan. Kadar glukomannan yang tinggi dalam umbi porang menyebabkan
komoditas ini dapat diolah menjadi berbagai jenis produk turunan dengan hasil margin
beberapa kali lipat dibanding porang basah. Karakteristik porang yang wild type
(tumbuh liar) memudahkan dalam proses budidaya dan mulai banyak orang yang
menggeluti usaha ini meskipun dalam skala kecil dan konvensional.
Harga umbi porang di pasaran ditaksir sekitar Rp4.000 per kilogram dan
meningkat tajam dalam bentuk produk turunan, misalnya chip porang yang mencapai
Rp14.000 per kilogram. Dapat disimpulkan bahwa ada potensi margin yang besar
antara porang asli dengan produk turunannya. Fakta tersebut merupakan angin segar
bagi masyarakat untuk mulai membudidayakan umbi porang sekaligus menciptakan
inovasi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Porang memiliki fungsi ganda
sebagai komoditas ekspor unggul sekaligus mendorong jiwa entrepreneurship generasi
Y dan Z yang selama ini masih dilanda permasalahan ekonomi yang tak kunjung surut
sebagai efek domino pandemi. Ekspansi pembudidayaan porang seyogyanya melibatkan
kaum muda produktif untuk berperan aktif. Hal ini digalakkan untuk mengatasi
fenomena de-agrarianisasi yang ditandai dengan meningkatnya krisis petani muda.
Salah satu upaya solutif yang potensial untuk mendongkrak eksistensi porang di
kalangan milenial adalah konsep Digital Agricultural Marketplace dan Penta Helix. Fitur
E-Commerce adalah salah satu wujud aktualisasi ICT (Information, Communication, and
Technology) yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Berdasarkan kajian penerapan

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

ICT di beberapa negara di Asia dan Afrika, dalam hal ini China, India, Bangladesh,
Tanzania, dan Uganda, diketahui bahwa: (1) Sebagian negara menerapkan sistem call
center untuk mengatasi permasalahan keterbatasan akses jaringan internet dan
penggunaan komputer untuk menjalankan sistem. Cara ini dinilai cukup efektif karena
petani dapat berinteraksi dengan sumber informasi hanya melalui telepon genggam
yang mereka miliki; (2) Semua sistem pertanian yang dikembangkan menggunakan
platform teknologi berbasis web dan berbasis mobile; (3) Sebagian sistem informasi
yang dikembangkan berfokus pada perdagangan atau penjualan produk hasil pertanian
baik dalam skala nasional maupun internasional; (4) Sebagian sistem yang
dikembangkan adalah sistem berbasis komunitas untuk bidang pertanian. Sistem ini
dinilai sangat menolong stakeholder pertanian khususnya para petani. Focus group atau
komunitas yang dibangun secara online sangat membantu petani di dalam mendapat
data dan informasi yang dibutuhkan; dan (5) Sistem yang dikembangkan merupakan
sistem yang dapat menghubungkan beberapa stakeholder yang terlibat di bidang
pertanian, seperti pemerintah, lembaga penelitian, universitas, lembaga keuangan dan
petani (Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi) 2016).
Berdasarkan permasalahan di atas, dibutuhkan sebuah solusi yang yang inovatif,
kreatif, dan efektif untuk menekan permasalahan ekonomi-agrikultur yang timbul
selama dan pasca pandemi khususnya di kalangan milenial. Inovasi porang akan
melibatkan banyak stakeholders sesuai instruksi Penta Helix seperti petani yang tidak
mampu melakukan diversifikasi profesi saat pancaroba dan keadaan krisis, istri-istri
petani, pemerintah, investor/private support, komunitas, sivitas akademika, dan
pemuda untuk mengentaskan masalah kesenjangan sosial dan keterbelakangan
ekonomi melalui optimalisasi pemanfaatan porang dalam berbagai produk turunan
dengan prinsip digitalisasi pertanian, menggagas gerakan melawan de-agrarianisasi
dengan konsep re-branding profesi petani (Young-Agripreneur), dan pemanfaatan ICT
dalam bentuk platform bernama THEPORANG.ID demi meningkatkan partisipasi
generasi Y dan Z untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca Covid-19 pada sektor
agraris.
Mengadopsi keberhasilan pengembangan platform berbasis website pertanian di
beberapa negara, umbi porang sebagai komoditas yang belum banyak dikenal akan

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

diekspos melalui aplikasi bernama THEPORANG.ID. Konsep yang diusung


THEPORANG.ID memiliki beberapa manfaat.
Pertama, meminimalisir permasalahan klasik petani.
Kedua, dari sisi konsumen, melalui aplikasi ini berupaya untuk
meningkatkan daya konsumsi porang.
Ketiga, meningkatan persentase wirausaha yang masih berada di angka
3,1 persen.
Keempat, menjawab tantangan Smart City 2023. Kelima, dalam platform
THEPORANG.ID pada fitur produk turunan akan menjadi sarana
informasi bagi kaum muda untuk mengolah hasil porang agar memiliki
nilai tambah di Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang telah sediakan oleh
THEPORANG.ID sehingga meningkatkan pendapatan per kapita
masyarakat.
Terakhir, membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sebagai salah
satu fokusan dalam menurunkan angka pengangguran terbuka dan
kemiskinan selama pandemi.
THEPORANG.ID memanfaatkan teknologi (e-commerce) untuk menciptakan
media akses pemasaran dan permodalan yang cepat, efektif, dan efisien.
THEPORANG.ID merupakan financial platform yang memudahkan perluasan akses
permodalan dan pemasaran porang maupun produk turunannya di berbagai daerah
bahkan tidak menutup kemungkinan hingga level mancanegara mengingat komoditas
yang satu ini menjadi dambaan investor asing. Platform ini sebagai media untuk
mempertemukan investor, petani, dan konsumen. Pemanfaatan platform sebagai salah
satu media bisnis hal bukan merupakan yang asing lagi. Kendati demikian, di Indonesia
masih belum ada layanan website yang dikelola pemerintah untuk menyediakan jasa
akses permodalan sekaligus pemasaran porang. Oleh sebab itu, dengan hadirnya
THEPORANG.ID akan menjadi pelopor dalam menciptakan e-commerce untuk produk-
produk inovatif porang.
Penta Helix Multi-Stakeholders Framework adalah pilar utama yang berperan
besar dalam menyokong ekonomi kreatif yang berlandaskan pada lima sektor (ABGCM):
Academicians, Business, Government, Community, dan Media. Hubungan yang terintegrasi
dan bersimbiosis mutualisme di antara kelima aktor ini diharapkan menjadi pionir

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

dalam mengembangkan daya saing, kapabilitas, dan kreativitas industri porang. Meski
secara agregat belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal potensi dari suku
umbian-umbian yang satu ini, namun dalam skala internasional berhasil menjadi
sumber daya populer dan diminati banyak negara. Pembudidayaan porang juga
terbilang mudah dan dapat tumbuh subur di berbagai tempat selama tidak tergenang
air dan di bawah naungan pepohonan.
Tercatat secara signifikan bahwa umbi porang sebanyak 60 ton laku keras di
pasar internasional dengan nilai Rp1,2 miliar. Menurut Badan Karantina Pertanian,
ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang
mencapai Rp11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain
sebagainya. Tercatat di iQfast periode yang sama tahun 2020, ekspor porang ke
mancanegara mencapai 287,8 ton dengan nilai barang 12,4 Miliar. Kenaikannya lebih
dari 200 % ini menunjukkan angka yang cukup fantastik yang menandakan potensi
porang di pasar ekspor begitu luar biasa.
Pilar pertama, Akademisi. Memiliki seperangkat resources yang sangat
menunjang UMKM porang sekaligus berperan sebagai konseptor. Dalam
hal ini, sivitas akademika turut memberikan kontribusi berupa hasil riset,
pemberian informasi, penyediaan program pembinaan holistik dan
community development yang relevan, serta dimotori dengan sinergitas
kampus-kampus yang mengkristalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pilar kedua, Business. Berperan sebagai enabler. THEPORANG.ID akan
menggandeng perusahaan dan pelaku usaha yang konsen terhadap
pemajuan UMKM porang. Skema ini mampu memberikan beberapa
manfaat di antaranya: (1) Menciptakan Supply Chain Management yang
berkelanjutan, (2) Adanya dukungan dalam bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) secara terpadu, (3) Mewujudkan Strategic Partner
dalam mengembangkan bursa online, dan (4) Mendorong supplier dana
dari perbankan.
Pilar ketiga, Komunitas. Berperan sebagai akselerator. THEPORANG.ID
akan menjaring orang-orang yang memiliki persamaan persepsi dan
tujuan untuk mengembangkan bisnis porang. Akselerasi komunitas

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

menjadi penyokong karena mampu berperan strategis dalam


mempermudah komunikasi antara pemangku kepentingan.
Pilar Keempat, Pemerintah. Berperan sebagai regulator sekaligus
kontroler. Pemerintah turut membantu dalam: Penyediaaan akses
terhadap bantuan keuangan, menggabungkan beberapa stakeholders
terkait m-agriculture, proteksi terhadap kekayaan intelektual,
pengurusan hak paten, serta mempermudah akses permodalan.
Pilar Kelima, Media. Berperan sebagai ekspender guna mempromosikan
produk dan menciptakan brand image berbasis website/aplikasi maupun
media lainnya. Peran strategis media dalam mengekspansi bisnis porang
yakni membantu UMKM porang lebih bersahabat dengan media sehingga
mudah dalam mengenalkan produk ke masyarakat luas.
Pengenalan dan mekanisme budidaya porang akan dirangkaikan dengan konsep
paradigm volunteering di mana THEPORANG.ID akan memberikan literasi
komprehensif kepada masyarakat dengan mendirikan Rumah Kreatif BUMN (RKB).
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, edukasi pembudidayaan porang akan diberikan
secara terpadu kepada masyarakat. Ide bisnis dari porang akan dimasifkan. Perlu
diketahui bahwa porang memiliki banyak keunggulan untuk dijadikan ladang bisnis
karena mampu diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis tinggi. Porang basah
adalah komoditas ekspor yang diincar berbagai negara.
 Menurut Kementerian Pertanian, tanaman porang sendiri memiliki peluang yang
besar untuk diekspor dikarenakan negara Jepang adalah negara utama
pengimpor porang dari Indonesia.
 Umbi porang menjadi menu favorit sebagian besar masyarakat disana setelah
diolah menjadi makanan Konyaku/tahu dan Shiratak/mie (Pusat Studi Porang,
2012). Porang juga diolah dalam bentuk produk kreatif, inovatif, dan bernilai
ekonomis tinggi.
 THEPORANG.ID akan diberikan ruang industri kreatif untuk mengolah porang
menjadi chips (keripik kering), bahan perekat kertas, filter untuk pembuatan
tablet obat, perjernih air minum, bahan pembuatan seluloid, isolasi listrik, bahan
negatif film, bahan toilet, kosmetik, pemadat dalam media kultur jaringan, brem
padat, tepung porang, mie, pengganti agar-agar, dan gelatin.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

 Dalam bidang sosial, THEPORANG.ID akan memberdayakan kawula muda dan


kelompok rentan. Mereka akan diberikan pelatihan intensif dalam RKB terkait
entrepreneurship dengan memanfaatkan porang itu sendiri baik dalam proses
pembudidayaan hingga Digital Marketing Product.
 Dalam bidang lingkungan, THEPORANG.ID menawarkan sebuah produk andalan
yakni Biodegradable Plastic. Kresek hijau hasil ekstraksi dari glukomannan yang
terkandung di dalam porang akan diaplikasikan dengan model kemitraan
bersama UMKM, Pemerintah Daerah, dan private support yang melaksanakan
Corporate Social Responsibility secara terpadu dan berkelanjutan sesuai amanah
Penta Helix.
 Pembuatan Biodegradable Plastic ini mampu mendongkrak perekonomian
masyarakat karena harganya tiga kali lipat dari plastik konvensional.
Keunggulan lain dari kresek hijau ini adalah bersifat compostable sehingga
mudah terdegradasi di lingkungan (Sekitar 3-6 bulan) dengan tingkat emisi
karbon yang rendah. Hal ini juga direalisasikan sebagai upaya generasi Y dan Z
untuk mendukung gerakan eco life style dan go green.
Sulawesi Selatan termasuk salah satu daerah yang gencar dalam
mengembangkan tanaman Porang. Usai mengunjungi pabrik pengolahan talas satoimo
PT Tridanawa Perkasa Indonesia (TPI) Makassar, Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi
Selatan, Lies F Nurdin, langsung meninjau pusat pengembangan tanaman porang di
Baddoka. Istri orang nomor satu di Sulawesi Selatan ini mengaku tanaman porang akhir
akhir ini cukup populer karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. 
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, Andi Ardin
Tjatjo menjelaskan talas satoimo dan porang akan dikembangkan menjadi komoditi
ekspor. Selain itu, juga bisa menjadi sumber ketahanan pangan keluarga. Namun, masih
perlu dikembangkan secara lebih luas. Khusus porang, sentranya ada di sepuluh
kabupaten. Seperti Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang, dan hampir semua daerah di Luwu.
Direktur PT Satoimo, Arifuddin, selaku pihak yang mengembangkan tanaman
porang menilai tanaman ini akan menjadi komoditi primadona. Alasannya,
pemeliharaan porang tidak serumit komoditi lain dan harganya cukup bagus. Walaupun
masa panennya cukup lama, bisa setahun hingga dua tahun. Pasarnya saat ini, khusus di

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

Makassar sudah ada empat hingga lima pabrik yang siap membeli porang sehingga
tidak perlu ada kekhawatiran mengenai masalah pasar.
Terpisah, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Dirjen Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian (Kementan), Amiruddin Pohan  mengatakan tanaman porang
sebenarnya bukan jenis tanaman pangan yang baru di Indonesia. Menurutnya, tanaman
porang sebenarnya sudah bertahun-tahun di tanam masyarakat tapi baru kali ini
pemerintah hadir  untuk meningkatkan produksi karena pasar sudah jelas.
Dalam rangka pengembangan tanaman porang, pemerintah mengalokasikan
pada tahun 2020 seluas 17.886 ha, yaitu di Provinsi Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa
Timur, Banten, NTT dan Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Selatan
dialokasikan kegiatan pilot project porang seluas 10 ha dan pengembangan seluas 564
ha. Melihat lokasi tempat pengembangan tanaman Porang, sangat jelas bahwa tanaman
Porang akhir-akhir ini cukup mencuri perhatian masyarakat dan pemerintah sebagai
tanaman yang membawa keuntungan yang cukup tinggi dan berpengaruh terhadap
benefit bagi negara. Maka dari itu, pemerintah akan segera membudidayakan tanaman
Porang sebagai tanaman yang memilki nilai khas yang tinggi.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan melakukan penanaman perdana porang di
kebun milik Dandim 1420 Kabupaten Sidrap dan mengunjungi kebun porang Kelompok
Tani Semangat Milineal di Desa Talumae Kecamatan Watang Sidendreng, Sidrap, Selasa
(28/7/2020). Sulawesi Selatan termasuk salah satu daerah yang gencar dalam
mengembangkan tanaman porang yang hasil produksinya di ekspor. "Oleh karena itu,
kita coba kembangkan di seluruh Indonesia dan pionernya di Sidrap ini. Potensi
pengembangan porang jelas besar karena kita memiliki lahan marginal yang luas.
Budidaya porang ini khusus kita ekspor," demikian papar SYL dalam acaran tanam dan
panen porang tersebut.
Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan yang relative lebih sempit dari daerah lain yang ada. Namun demikian.
memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi dengan luas wilayah 189.808.69 km2.
Secara administrastif, Kabupaten Sidenreng Rappang terdiri atas 11 kecamatan, 106
Desa/Kelurahan. Terdiri atas 68 Kelurahan dan 38 Desa. Kondisi geografisnya dengan
ketinggian yang bervariasi antara 18 sampai 64 meter di atas permukaan laut
memungkinkan untuk pengembangan berbagai kegiatan ekonomi, seperti sektor

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

petanian, perkembunan, kehutanan, perdagangan dan industry, serta sektor


pertambangan dan energi. Disamping itu, kondisi fisik wilayah yang terdiri dari darat,
danau dan bukit/pegunungan memungkinkan dikembangkan sektor perikanan darat,
perhubungan, dan pariwisata.
Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki potensi sumber daya manusia yang
cukup besar dengan jumlah penduduk 292.985 jiwa pada tahun 2016. Laju
pertumbuhan penduduk dapat ditekan hanya di kisaran rata-rata 1,10% pertahun.
Meskipun demikian, jumlah pengangguran relative masih tinggi. Tercatat bahwa pada
tahun 2016 angka pengangguran masih mencapai angka 6.97% atau sekitar 15.692
orang. Selain itu, jumlah penduduk miskin juga masih tinggi. Sekitar 5.45% penduduk
kabupaten Sidenreng Rappang berada di bawah garis kemiskinan atau sebanyak 15.793
orang. Namun demikian, angka ini terus menurun jika dibandingkan angka kemiskinan
tahun sebelumnya yang mencapai 17 ribu orang tahun 2012 dan 16 ribu orang tahun
2015.
Dengan letak geografis, potensi sumber daya manusia, sosialisasi dan publikasi
dari pemerintah. Kabupaten Sidenreng Rappang sangat berpotensi dalam
pembudidayaan Umbi Porang. Potensi tersebut seharusnya tidak dibiarkan begitu saja
namun perlu dikelola sedemikian rupa agar potensi tersebut dapat terealisasi dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Maka dari itu penulis mengadopsi konsep penta helix
guna mengembangkan potensi budidaya umbi porang di Kabupaten Sidenreng Rappang,
Konsep penta helix merupakan konsep terpadu dengan melibatkan kerja sama antar
lini/bidang Academic, Business, Community, Government, dan Media, atau dikenal
sebagai ABCGM diketahui akan mempercepat pengembangan potensi di pedesaan yang
cukup besar.
Unsur Penta Helix ini semula berupa Triple Helix dengan unsur-unsur
Academics, Business Sector, Government, yang kemudian ditambahkan dengan satu
unsur, Civil Society (atau Communities dalam penelitian ini), menjadi Quadruple Helix,
untuk mengakomodasi perspektif masyarakat, dalam hal ini merupakan “masyarakat
berbasis media dan budaya” yang juga telah menjadi bagian menyeluruh dari inovasi di
Abad-21 kini. Lebih jauh lagi, unsur Communities membuka peluang konfigurasi dan
jejaring lintas disiplin, serta membebaskan konsep “inovasi” dari sekedar pertimbangan

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

dan tujuan ekonomi, melainkan juga melibatkan kreativitas sebagai bagian dari proses
produksi pengetahuan dan inovasi (Muhyi, Chan, Sukoco, & Herawaty, 2017, p. 417).
Tentu dengan konsep Penta Helix tidak dapat secara konkret menjadi solusi
dalam pemanfaatan potensi budidaya umbi porang di Kabubaten Sidenreng Rappang.
Dibutuhkan aksi ataupun langkah-langkah yang sistematis dan strategis. Dalam hal ini
kami mengimplementasikan konsep penta helix ke dalam bentuk M-Agriculture dan
juga Komunitas Terpadu dimana kedua hal ini merupakan bentuk konkret dalam
pemanfaatan potensi budidaya umbi porang di Kabupaten Sidenreng Rappang.
M-Agriculture merupakan system layanan dan informasi dengan menggunakan
perangkat elektronik, yang diperuntukkan kepada kebutuhan pertanian secara khusus.
Dalam hal ini pertama kali M-Agriculture terealisasikan untuk melihat dan
memperkirakan cuaca dengan hal ini petani sangat terbantu untuk menentukan
tanaman potensial sesuai dengan cuaca, kini M-Agriculture telah banyak berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi.
Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan
kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara
satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama
para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama. Jauh sebelum McMillan & Chavis
mengutarakan pendapatnya tentang komunitas, Hillery, George Jr. (1955) telah
mengutarakan terlebih dulu dengan melakukan studi tentang komunitas dalam
psikologi rural, komunitas adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi
(Physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau
kebutuhan (needs).
Dengan adanya M-Agriculture dan juga komunitas terpadu yang kami rancang
secara inovatif, kreatif, solutif dan efektif serta tersusun secara sistematis dan strategis
diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam pengembangan potensi budidaya umbi
porang di Kabupaten Sidenreng Rappang.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

BAB II
PEMBAHASAN
Adanya THEPORANG.ID diharapkan dapat menguatkan bargaining power
porang untuk lebih mengembangkan potensi margin laba dan membantu
meminimalisir tingkat kemiskinan masyarakat di sektor pertanian. Di samping
itu, bursa online ini memegang peranan sebagai media penghubung untuk
penanaman modal antara kelompok petani dengan lembaga pemerintahan,
investor, maupun organisasi pemerhati UMKM. Untuk mendukung kemajuan
financial inclution, THEPORANG.ID akan melibatkan kalangan akademisi,
peneliti, pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan investor untuk
melakukan peninjauan secara langsung perihal mekanisme pelaksanaan
budidaya umbi porang, pemeriksaan di tempat pemilik secara inline inspection,
serta pencanangan berbagai produk inovatif dan bernilai ekonomis tinggi.
Kolaborasi di antara berbagai stakeholders inilah yang menjadi implementasi
Penta Helix Framework baik short term maupun long term. Penta Helix akan
dijalankan sesuai siklus pertanian: Pre-cultivation, Crop-Cultivation and
Harvesting, dan Post-harvest.
Terdapat tiga pemetaan permasalahan yang dihadapi sebelum meluncurkan
perencanaan bisnis ini di antaranya: Entrepreneurial Mindset, Managerial System,
dan mengoptimalkan pendayagunaan setiap potensi di lingkungan eksternal baik
skala mikro, makro, dan global. Wirausaha muda membutuhkan dukungan
berupa Social Capital yaitu modal sosial berupa informasi, akses pasar, akses
perizinan, akses keuangan, akses fasilitas bisnis serta jejaring yang dapat
meningkatkan bisnis porang mereka. Setelah melewati proses dialektika
bersama stakeholders, kemudian dibentuklah sebuah kelompok bernama The
Porang Squad ABGCM 2020.
Adapun proses pengerjaan THEPORANG.ID dimulai dari Analisa Kelayakan
(menggali informasi dari berbagai pemangku kepentingan serta menentukan
biaya dan manfaat proyek), Best Practice (bermitra dengan Agent Developer
App), Pembuatan Aplikasi (pembuatan maket/mocks-up dengan pendekatan UI

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

dan UX), Pra-Produksi (penulisan konten, penyusunan database, video, foto,


dan artikel), Pengembangan (merancang fitur-fitur, algoritma, prototype, dan
SWOT analysis), Produksi dan Pasca Produksi (editing, menyelesaikan design
bug, repetitive tasks, pengujian di staging, pengecekan cross browser , demo
aplikasi, dan pembaruan berkala).
Di dalam platform THEPORANG.ID, terdapat fitur-fitur unggulan yang dirancang
sedemikian rupa:
 Fitur Profil yakni fitur yang terkait dengan identitas pengguna.
 Fitur PiBit (Pilih Bibit) yakni fitur yang menyediakan ragam pilihan
bibit porang yang dapat dipesan oleh pengguna.
 Fitur KrePor (Kreatif Porang) yakni fitur yang memberikan pilihan
kepada pengguna untuk memilih produk turunan porang seperti chips
(keripik kering), bahan perekat kertas, tepung porang, mie, pengganti
agar-agar, dan kresek ramah lingkungan, yang dilengkapi dengan
deskripsi dan demo pembuatan.
 Fitur Pay Porang yakni fitur untuk melakukan proses transaksi
elektronik.
 Fitur Diskusi Cerdas, komunitas yang dibentuk berdasarkan minat dan
produk yang dihasilkan oleh pengguna dan dapat berkomunikasi efektif
dengan anggota lainnya.
 Fitur Porang Info yakni fitur yang meliterasikan morfologi porang, tips
dan trik budidaya, akses ramalan cuaca, Soil Management, harga produk
terkini, dan sumber pustaka mengenali seluk-beluk porang.
 Fitur DePak (Dengar Pakar) memberikan service berupa konsultasi
dan pesan suara dari para ahli di bidang pertanian.
 Fitur Porang-Retail memberikan akses bagi petani porang dengan
pedagang ritel dalam penyediaan pupuk, benih, pestisida, dan bahan
kimia lainnya.
 Fitur Koinku yakni fitur untuk memberikan hadiah kepada pengguna
yang sering menggunakan aplikasi dan telah melakukan beberapa kali
transaksi dengan System Collecting Coins.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

 Fitur MaBer (Mari Berbagi) adalah fitur untuk mengajak pengguna


untuk berbagi (sedekah) kepada sesama. Fitur ini akan terhubung
dengan beberapa situs crowdfunding untuk melakukan fundraising.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan tinjauan pustaka dan analisis informasi menunjukkan bahwa hirarki
penguatan daya tawar UMKM porang di kalangan Generasi Y dan Z terdiri dari Digital
Marketplace dalam bentuk platform THEPORANG.ID dan dukungan Penta Helix
Framework (Academicians, Business. Government, Community, and Media) yang
diimplementasikan melalui pendampingan, pelatihan, pembinaan holistik, riset
komprehensif dan relevan, akses pemasaran dan bantuan teknologi informasi,
pemberian hibah CSR terpadu, serta pendirian Rumah Kreatif BUMN sebagai upaya
untuk mendorong produktivitas kawula muda, meningkatkan harga jual porang di pasar
dunia, dan menjadikannya komoditas unggulan yang mampu menyumbang devisa
negara secara berkelanjutan sekaligus menyokong eksistensi sektor agraris dan
entrepreneurial perspective baik selama dan pasca pandemi. Ide ini diharapkan mampu
mendorong penetrasi m-agriculture yang affordable, user friendly, dan dalam bahasa
lokal, memperluas jejaring komunikasi petani, dan melibatkan banyak stakeholders.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

RINGKASAN: MIND MAPPING AND TABLES THEPORANG.ID

ANALISIS DIGITAL AGRICULTURAL MARKETPLACE DI BEBERAPA NEGARA


(CHINA, INDIA, BANGLADESH, TANZANIA, UGANDA)
Sebagian negara menerapkan sistem call center untuk mengatasi permasalahan
keterbatasan akses jaringan internet dan penggunaan komputer untuk
1. menjalankan sistem. Cara ini dinilai cukup efektif karena petani dapat
berinteraksi dengan sumber informasi hanya melalui telepon genggam yang
mereka miliki.
Semua sistem pertanian yang dikembangkan menggunakan platform teknologi
2.
berbasis web dan berbasis mobile.
Sebagian sistem informasi yang dikembangkan berfokus pada perdagangan atau
3. penjualan produk hasil pertanian baik dalam skala nasional maupun
internasional.
Sebagian sistem yang dikembangkan adalah sistem berbasis komunitas untuk
bidang pertanian. Sistem ini dinilai sangat menolong stakeholder pertanian
4. khususnya para petani. Focus group atau komunitas yang dibangun secara online
sangat membantu petani di dalam mendapat data dan informasi yang
dibutuhkan.
Sistem yang dikembangkan merupakan sistem yang dapat menghubungkan
5. beberapa stakeholder yang terlibat di bidang pertanian, seperti pemerintah,
lembaga penelitian, universitas, lembaga keuangan, dan petani.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

THEPORANG.ID DAN PENTHA HELIX MULTI-STAKEHOLDERS


Academicians. Memiliki seperangkat resources yang sangat menunjang UMKM porang sekaligus
berperan sebagai konseptor. Dalam hal ini, sivitas akademika turut memberikan kontribusi berupa hasil

1. riset, pemberian informasi, penyediaan program pembinaan holistik dan community development yang
relevan, serta dimotori dengan sinergitas kampus-kampus yang mengkristalisasi Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Business. Berperan sebagai enabler. THEPORANG.ID akan menggandeng perusahaan dan pelaku usaha
yang konsen terhadap pemajuan UMKM porang. Skema ini mampu memberikan beberapa manfaat di
antaranya: (1) Menciptakan Supply Chain Management yang berkelanjutan secara terpadu, (2) Adanya
2.
dukungan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) secara terpadu, (3) Mewujudkan Strategic
Partner dalam mengembangkan bursa online, dan (4) Mendorong supplier dana dari perbankan.

Community. Berperan sebagai akselerator. THEPORANG.ID akan menjaring orang-orang yang memiliki
persamaan persepsi dan tujuan untuk mengembangkan bisnis porang. Akselerasi komunitas menjadi
3.
penyokong karena mampu berperan strategis dalam mempermudah komunikasi antara pemangku
kepentingan.
Government. Berperan sebagai regulator sekaligus kontroler. Pemerintah turut membantu dalam:
penyediaaan akses terhadap bantuan keuangan, pengabungkan beberapa stakeholder terkait e-
4.
agriculture, proteksi terhadap kekayaan intelektual, pengurusan hak paten, serta mempermudah akses
permodalan.
Media. Berperan sebagai ekspender guna mempromosikan produk dan menciptakan brand image
berbasis website/aplikasi maupun media lainnya. Peran strategis media dalam mengekspansi bisnis
5.
porang yakni membantu UMKM porang lebih dekat sehingga dapat bersahabat dengan media sehingga
mudah dalam mengekspansi produk ke masyarakat luas.

MANFAAT THEPORANG.ID
Meminimalisir permasalahan klasik petani
1.
Meningkatkan daya konsumsi terhadap produk porang
2.
Meningkatan persentase wirausaha yang masih berada di angka 3,1%
3.
Menjawab tantangan Smart City 2023
4.
Fitur produk turunan akan menjadi sarana informasi bagi kaum muda untuk mengolah hasil
5. porang agar memiliki nilai tambah di RKB yang telah sediakan

Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sebagai salah satu fokusan dalam menurunkan
6. angka pengangguran terbuka dan kemiskinan selama pandemi

FITUR-FITUR UNGGULAN THEPORANG.ID

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

NO. FITUR FUNGSI


1. Profil Fitur yang terkait dengan identitas pengguna.
Fitur yang menyediakan ragam pilihan bibit porang yang dapat dipesan
2. PiBit (Pilih Bibit)
oleh pengguna.
Fitur yang memberikan pilihan kepada pengguna untuk memilih
produk turunan porang seperti chips (keripik kering), bahan perekat
3. KrePor (Kreatif Porang
kertas, tepung porang, mie, pengganti agar-agar, dan kresek ramah
lingkungan, yang dilengkapi dengan deskripsi dan demo pembuatan.
4. Pay Porang Fitur untuk melakukan proses transaksi elektronik.
Komunitas yang dibentuk berdasarkan minat dan produk yang
5. Diskusi Cerdas dihasilkan oleh pengguna dan dapat berkomunikasi efektif dengan
anggota lainnya.
Fitur yang meliterasikan morfologi porang, tips dan trik budidaya,
akses ramalan cuacam soil management, manajemen tanam, harga
6. Porang Info
produk terkini, dan sumber pustaka untuk mengenali seluk-beluk
porang.
Memberikan service berupa konsultasi dan pesan suara dari para ahli di
7. DePak (Dengar Pakar)
bidang pertanian.
Memberikan akses bagi petani porang dengan pedagang ritel dalam
8. Porang-Retail
penyediaan pupuk, benih, pestisida, dan bahan kimia lainnya.
Fitur untuk memberikan hadiah kepada pengguna yang sering
9. Koinku menggunakan aplikasi dan telah melakukan beberapa kali transaksi
dengan system collecting coins.
Fitur untuk mengajak pengguna untuk berbagi (sedekah) kepada
10. MaBer (Mari Berbagi) sesama. Fitur ini akan terhubung dengan beberapa situs crowdfunding
mitra untuk melakukan fundraising.

DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, N., & Abidin, K. Y. (2015). Ekstraksi Glukomanan dari Porang Lokal
(Amorphophallus oncophyllus dan Amorphophallus muerelli blume). Metana, 11(01).
Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/13037 pada
Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:10 WITA.

SAMINTANG A031191129
FINAL TES MANAJEMEN PEMASARAN: STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS
PORANG

Delima, R., Santoso, H. B., & Purwadi, J. (2016, August). Kajian Aplikasi Pertanian yang
Dikembangkan di Beberapa Negara Asia dan Afrika. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATi). Diakses dari https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/6236 pada
Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:00 WITA.

Generasi Milenial dalam Industri 4.0: Berkah Bagi Sumber Daya Manusia Indonesia atau
Ancaman?. (2019). Deloitte Indonesia Perspectives. Diakses dari
https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/id/Documents/about-deloitte/id-
about-dip-edition-1-chapter-2-id-sep2019.pdf pada Senin, 19 Oktober 2020 Puku 08:17
WITA.

Indonesia Millennial Report 2020. (2020). Understanding Millennials’ Behaviours and


Demystifying Their Stereotypes. IDN Research Institute. Diakses dari
https://cdn.idntimes.com/content-documents/Indonesia-millennial-report-2020-by-
IDN-Research-Institute.pdf pada Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:15 WITA.

Rofikhoh, K., Setiahadi, R., Puspitawati, I. R., & Lukito, M. (2017). Potensi Produksi
Tanaman Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) di Kelompok Tani MPSDH Wono
Lestari Desa Padas Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Jurnal Agri-Tek, 17(2).
Diakses dari http://www.unmermadiun.ac.id/ejurnal pada Senin, 19 Oktober 2020
Pukul 08:12 WITA.

Sudiana, K., Sule, E. T., Soemaryani, I., & Yunizar, Y. (2020). The Development and
Validation of the Penta Helix Construct. Business: Theory and Practice, 21(1), 136-145.
Diakses dari https://journals.vgtu.lt/index.php/BTP/article/view/11231 pada Senin,
19 Oktober 2020 Pukul 08:13 WITA.

Sukarno, G. (2018). Memperkokoh Daya Saing Industri Kreatif Melalui Quintuple Helix,
Kreatifitas Industri dan Kapabilitas Industri. UNEJ e-Proceeding. Diakses dari
http://jurnal.unej.ac.id/portal/ pada Senin, 19 Oktober 2020 Pukul 08:14 WITA.

SAMINTANG A031191129

Anda mungkin juga menyukai