Anda di halaman 1dari 4

Judul essai:

SEMI – SIMALAKAMA KONDISI PERTANIAN NEGERIKU

Nama : Khesya
Nim : 2203026059
Jurusan : Agribisnis

A. PENDAHULUAN

Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan


ekonomi negara ini. Sektor ini (seharusnya) memberikan banyak kontribusi terhadap
kehidupan bangsa ini. Lalu, mengapa pertanian dianggap sangat penting di negara kita
ini? Hal ini terjadi karena pertanian:

(1) Sebagai sumber devisa negara

(2) Sebagai sumber pendapatan penduduk

(3) Sebagai sumber penyediaan bahan baku industry

(4) Sebagai sektor penyediaan lapangan pekerjaan

(5) Sebagai sektor yang mempegaruhi pembangunan nasional

(6) Sebagai sektor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Dengan beberapa kontribusi dan peranannya yang sangat sentral, sektor pertanian
seharusnya mendapatkan perhatian yang sangat khusus dari pemerintah dan seluruh
rakyat Indonesia. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia pertanian harus
diatasi setahap demi setahap dan secara berkesinambungan agar Indonesia menjadi
negara yang bebas impor —sesuai dengan sebutan negara agraris yang memiliki lahan
pertanian yang sangat luas dan budaya tani yang mengakar kuat dalam hati rakyat.
B. PEMBAHASAN

Mengatasi berbagai permasalahan kompleks di sektor pertanian memang tidaklah


semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya membutuhkan proses dan strategi
matang dan sinergi antara pemerintah dan rakyat. Permasalahan pertanian tidak
ubahnya seperti buah semi-simalakama bagi keberlangsungan kehidupan nasional
negara ini. Apa maksud dari

semi-simalakana ini? beberapa permasalahan yang dimaksud dengan semi-simalakama:

1. Impor beras yang dilakukan pemerintah;


2. Perdagangan bebas;
3. Konversi lahan pertanian menjadi pabrik-pabrik dan pemukiman;
4. Perusahan asing merajai rantai perniagaan pertanian;
5. Penggunaan pupuk anorganik; dan yang paling elementer adalah
6. Pemahaman yang sangat rendah para petani indonesia.

Impor beras, perdagangan bebas, Konversi lahan pertanian menjadi pabrik-pabrik


dan perusahaan asing merajalela merupakan dampak semi-simalakama
permasalahan pertanian indonesia dalam menghadapi persaingan global yang
semakin menggila dalam rentang beberapa tahun terakhir. Mengapa demikian?
Karena jika kita tidak mengimbangi dunia, kita akan semakin jatuh dalam lingkaran
setan ekonomi. Sedangkan konversi lahan menjadi pemukiman adalah masalah laten
tentang pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pemahaman
penduduk tentang keberlangsungan hidup di masa depan . Lalu, tentang
penggunaan pupuk anorganik yang telah menjadi candu terburuk bagi petani dan
kondisi tanah pertanian. Penggunaan pupuk kimia (Urea, TSP, dll) mempunyai
sejarah yang sangat baik di era orde baru dalam menyelamatkan muka Indonesia
dari predikat negara pengimpor terbesar di dunia dan pada tahun 1984 Indonesia
menjadi negara yang melakukan swasembada beras —secara instan dan terkesan
serampangan dalam penggunaan pupuk kimia tersebut. Hasil dari proyek besar orde
baru tersebut berdampak pada masalah kualitas dan kuantitas tanah dan hasil
pertanian negara. Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia mengalami degradasi
terutama akibat rendahnya kandungan C-organik dalam tanah yang semakin kecil,
yakni lebih kecil dari 2 persen (yang seharusnya lebih dari 2,5 persen).

Dan yang paling mendasar adalah pemahaman petani atas orientasi usaha dan
pengolahan lahan dan hasil pertaniannya yang sangat rendah. Hal ini yang harus
disorot, dikaji dan dicari jalan keluarnya oleh pemerintah. Karena selama ini
berdasarkan pengamatan penulis,

pemerintah terkesan sangat kaku dengan segala kebijakan, gaya bahasa, pola
pemikiran, dan semua birokrasinya yang sangat tidak sepadan dengan banyak rakyat
Indonesia (terutama para petani) yang masih sangat rendah pemahamannya, pola
pikirnya dan orientasi masa depannya terhadap masalah-masalah kompleks yang
dihadapi negara.

C. PEMECAHAN MASALAH

Adapun beberapa solusi untuk permasalahan-permasalahan pertanian di Indonesia,


yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan banyak motivasi, penyuluhan, pemahaman dan pencerdasan kepada


para petani —terutama yang berusia tua.
2. Pemerintah daerah dengan bantuan para kepala dinas, ahli pertanian tua-muda,
camat, kepala desa, kepala dusun, bahkan para kepala rt dan rw terjun langsung
ke desa untuk melakukan penyuluhan dan segala pencerdasan kepada para
petani desa. Ini adalah langkah paling elementer sekaligus paling vital untuk
menciptakan pondasi yang kokoh bagi pertanian.
3. Melanjutkan budaya penggunaan pupuk organik.
4. Memperkenalkan teknologi pertanian yang lebih efisien, canggih dan terjangkau
untuk menghasilkan produk pertanian yang berkuantitas dan berkualitas tinggi.
5. Membuka banyak lahan tidur dan mengatur segala kegiatan penggunaan lahan
khusus pertanian dalam UU pertanian yang kokoh.
6. Memberikan perhatian penuh untuk kesejahteraan para petani.
7. Mencetak banyak sarjana pertanian dan pengusaha muda dalam negeri yang
lebih kompeten dan mampu menciptakan banyak terobosan baru bagi sektor
pertanian.
8. Memperkuat BUMN, UKM, koperasi-koperasi, serta Perusahaan Nasional di
bidang pertanian agar lebih baik dalam menghadapi persaingan global.

Anda mungkin juga menyukai