Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

5.1 Dampak Kegiatan Tahap Pra-Penambangan

5.1.1 Ekplorasi Detail

a. Kesempatan Kerja dan Berusaha


Eksplorasi detail diprakirakan akan berdampak terhadap terbukanya
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal.
Banyaknya penduduk lokal produktif yang belum memperoleh
pekerjaan tetap akan sangat terbantu dengan adanya kegiatan
eksplorasi bilamana direkrut jadi tenaga kerja pada kegiatan tersebut.
Eksplorasi detal bukan saja membutuhkan tenaga kerja berupa buruh
harian dan/atau tenaga kontrakan tetapi juga memberi peluang usaha
bagi masyarakat untuk membuka usaha kecil berupa penyediaan
bahan pangan bagi para pekerja.

Dampak terhadap kesempatan kerjaa dan berusaha tersebut


diprakirakan akan bersifat positif penting terhadap lingkungan sosial
dan lingkungan budaya masyarakat, khususnya masyarakat yang
memiliki potensi sebagai tenaga lokal dan modal usaha.

b. Pendapatan dan Perekonomian


Eksplorasi detail diprakirakan akan berdampak terhadap tingkat
pendapatan masyarakat terutama bagi masyarakat lokal. Terbukanya
lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat untuk membuka usaha
dan berpengaruh tetrhadap tingkat pendapatan masyarakat. Dengan
demikian masyarakat yang sebelumnya tidak memperoleh gaji sebagai
pekerja eksplorasi di PT. Tekindo Energi, begitu pula yang membuka
usaha juga akan mendapatkan keuntungan dari usahanya tersebut.
Dampak terhadap pendapatan tersebut diprakirakan akan bersifat
positif penting terhadap lingkungan sosial ekonomi dan sosial budaya
masyarakat, khususnya masyarakat yang direkrut sebagai tenaga kerja
dan membuka usaha bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan
penambangan eksplorasi detail.

5.1.2 Pembebasan Lahan


Jenis kegiatan pada Tahap Pra-Penambangan untuk penambangan
bijih nikel PT. Tekindo Energi, di Kecamatan Weda yang diprakirakan
terkena dampak dan penting adalah pembebasan lahan. Kegiatan ini
diperkirakan memberikan dampak terhadap komponen sosial ekonomi
dan budaya beruapa adanya persepsi baik negatif maupun positif dari
masyarakat.

Sehubungan dengan lokasi rencana penambangan bijih nikel PT.


Tekindo Energi di Weda maka masyarakat sekitar yang mungkin
terkena dampak pada tahap ini adalah masyarakat di Kecamatan
Weda.

Status lahan yang menempati wilayah eksplorasi adalah tanah negara


yang merupakan hutan produksi tetap. Di dekat areal eksplorasi
terdapat pemukiman penduduk yang termasuk wilayah Desa Lelilef
Woebulen, Lelilef Sawai, Kobe Sawai Tepo’, UPT SP-2, UPT SP-3 dan
UPT SP-4, Kec. Weda. Salah satu sumber penghidupan masyarakat di
desa ini adalah nelayan, berkebun dan menanam padi yang lokasinya
dekat dengan lokasi rencana penambangan yang tidak termasuk
didalam areal penambangan. Namun demikian, jika ternyata ada lahan
penduduk yang terkena dampak kegiatan proyek, kepada mereka akan
diberikan ganti rugi sesuai hasil negosiasi langsung antara penduduk
dengan pihak Pemrakarsa yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah
setempar dengan mengacu pada Kepres No. 55/1993.
Kegiatan pembebasan lahan diprakirakan akan berdampak terhadap
persepsi dan keresahan masyarakat, utamanya pada masyarakat
pemilik/penggarap lahan tersebut yang merupakan sumber mata
pencaharian mereka. Adanya persepsi mereka dan keresahan
masyarakat tersebut diprakirakan bersifat negatif dan atau positif
penting terhadap lingkungan sosial masyarakat, utamanya bagi
pemiliki lahan.

5.1.3. Pembangunan Infrastruktur


a. Erosi dan Sedimentasi
Kegiatan pembangunan Infrastruktur memerlukan penataan lahan
untuk pembuatan jalan tambang, perkantoran, perumahan karyawan,
pelabuhan dan lainnya. Dengan penataan ini akan ada bagian lahan
yang harus dipotong dan ada lahan yang akan ditimbun
menyebabkan lahan yang tadinya padu menjadi tidak padu.
Akibatnya lahan ini pada saat turun hujan akn mudah tererosi
selanjutnya terbawa oleh ke tempat yang lebih rendah mengikuti
lembah dan mengalami sedimentasi bilamana air sudah tidak
mampu mentransportasikan material yang di bawanya. Oleh karena
itu kegiatan ini diprakirakan memberikan dampak bersifat negatif
penting terutama terhadap kualitas air, pendangkalan bendungan
Kobe dan kehidupan biota perairan laut di teluk Weda.

b. Hidrologi
Sama halnya dengan terjadinya erosi dan sedimentasi akibat
kegiatan pembangunan infrastruktur, aliran permukaan dan daya
infliltrasi air juga terganggu akibat kegiatan tersebut. Pola aliran
permukaan yang terbentuk secara alami akan mengalami perubahan
pola, kecepatan aliran dan volume air yang melimpas.
Akibat penataan lahan akan mengalami perubahan bentuk morfologi
dari bentuk bukit atau lembah berubah menjadi datar sehingga pola
aliran yang sudah terpusat menjadi terpencar. Begitu pula dengan
kecepatan aliran akan mengalami peningkatan yang tadinya ada
gaya gesek dari permukaan tanah yang dapat menghambat aliran
berubah dengan tanpa ada gaya gesek. Sedangkan peningkatan
volume air terjadi karena daya infiltrasi tanah menjadi menurun
sehingga air hujan menjadi air limpasan. Oleh karena itu kegiatan ini
diprakirakan memberikan dampak yang bersifat negatif penting
dimana aliran air permukaan ini akan membawa sedimen ke badan
air sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas
bendungan Kobe.

c. Kualitas Air
peningkatan erosi dan sedimentasi yang terjadi akibat pembukaan
lahan pada kegiatan pembangunan Infrastruktur akan memberikan
dampak ikutan terhadap kualitas air baik dalam bentuk padatan
tersuspensi (TSS) dan kekeruhan air Sungai Ake Gira dan air
laut di teluk Weda. Sehingga demikian diprakirakan akan
menimbulkan dampak negatif penting pada kualitas air.
Peningkatan parameter TSS dan kekeruhan air akan menimbulkan
dampak lanjutan terhadap gangguan kehidupan biota laut sehingga
populasi dan keragaman jenisnya menurun.

d. Biota Perairan
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pembangunan
Infrastruktur akan meningkatkan laju sedimen dan padatan
tersuspensi (TSS) dan kekeruhan air laut di sekitar proyek.
Peningkatan parameter TSS dan kekeruhan air akan menimbulkan
dampak lanjutan terhadap gangguan kehidupam ekosistem perairan
dan biota laut sehingga populasi dan keragaman jenisnya menurun.
Kegiatan penambangan infrastruktur diprakirakan akan menimbulkan
dampak negatif penting pada ekosistem perairan dan biota
perairan. Penurunan populasi plankton sebagai organisme produsen
berimplikasi pada gangguan sistem aliran energi pada ekosistem
perairan laut sehingga organisme yang menduduki level tertinggi
pada trofik level aliran energi terganggu.

e. Keselamatan Kerja
Kegiatan pembangunan infrastruktur diprakirakan dapat
menyebabkan resiko terjadinya kecelakaan kerja bagi para karyawan
atau pekerja bangunan infrastruktur.

Kecelakaan itu terjadi terutama pada karyawan yang terlibat pada


penataan lahan (operator alat berat) dan pembangunan jalan.
Terjadinya kecelakaan kerja dalam pembangunan infrastruktur
diprakirakan bersifat negatif penting terhadap keselamatan kerja
bagi karyawan dan pekerja atau buruh pembangunan infrastruktur.

5.2 Dampak Kegiatan Tahap Penambangan

5.2.1 Rekrutmen Tenaga Kerja

Rekrutmen tenaga kerja diprakirakan memberikan dampak penting


hanya pada komponen sosekbud dengan sub-komponen yaitu :
persepsi dan keresahan masyarakat; kesempatan kerja dan berusaha;
interaksi sosial; pendapatan; serta perekonomian lokal. Uraian kelima
sub-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Persepsi dan Keresahan Masyarakat
Rekrutmen tenaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap
timbulnya perubahan sikap atau persepsi dan keresahan
masyarakat. Rekrutmen tenaga kerja dapat menjadi pemicu
timbulnya dampak tersebut sebagai akibat tidak terakomodasinya

Anda mungkin juga menyukai