Anda di halaman 1dari 7

Nama: Irham Muzakkiyan Nawa

NPM: 23036010053
Kelas: Paralel B

ANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN PASIR ILEGAL TERHADAP


LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan pembangunan yang di lakukan secara masif pada berbagai belahan
dunia,kebutuhan akan pasir sebagai bahan baku pembuatan bangunan pun semakin
meningkat,hal itu mengakibatkan peningkatan aktivitas penambangan ilegal,hal ini
telah memberikan dampak serius terhadap lingkungan.Artikel ini bertujuan untuk
merinci dan menganalisis dampak penambangan ilegal terhadap lingkungan yang telah
terjadi di berbagai tempat di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.
Penambangan ilegal sering dilakukan tanpa melalui perizinan hukum yang jelas
dan tidak mengikuti standar-standar yang telah di tetapkan oleh pihak-pihak yang
berwenang,sehingga dapat berpotensi besar untuk merusak ekosistem dan lingkungan
di sekitar pertambangan secara signifikan.
Artikel ini akan membahas dampak penambangan pasir ilegal yang telah banyak
terjadi terhadap lingkungan dan ekosistem di sekitar tambang tersebut,dikarenakan
keberlanjutan dan perlindungan terhadap lingkungan merupakan hal yang sangat
penting berkaitan dengan semkain maraknya kegiatan penambangan pasir ilegal di
seluruh belahan dunia,maka diharapkan artikel ini berperan dalam meningkatkan
kesadaran akan pentingnya menjaga konservasi lingkungan dan menginisiasi berbagai
tindakan-tindakan yang berguna untuk melindungi keberlanjutan planet kita tercinta ini.
II. ANALISA PENYEBAB
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan maraknya penambangan pasir ilegal
sehingga dapat berpotensi besar merusak lingkungan,diantaranya adalah:
1. Tingginya Permintaan Pasir
Pasir mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangunan rumah,
gedung dan sebagainya, Banyaknya kebutuhan akan pasir seimbang dengan
kebutuhan pembangunan, dimana tingginya kebutuhan pasir dalam
pembangunan secara tidak langsung juga meningkatkan tingginya
permintaan pasir [1]. Hal ini mengakibatkan banyak terjadi ekspoitasi pasir
yang terjadi di berbagai daerah,ditambah dengan kegiatan penambangan
yang di lakukan secara ilegal dan tidak mematuhi peraturan-peraturan yang
telah di tetapkan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan,hal ini
mengakibatkan banyak dampak negatif yang telah dirasakan oleh warga
sekitar penambangan, Dampak negatif yang ditimbulkan juga membuat
warga sekitar tambang mulai resah seperti jalan yang mulai rusak karena
dilalui truk-truk pengangkut pasir, rawan longsor serta rawan banjir ketika
musim hujan tiba [2].

2. Kurangnya Kesadaran Akan Kelestarian Lingkungan


Kurangnya kesadaran akan kelestarian lingkungan juga menyebabkan
maraknya penambangan ilegal yang terjadi,hal ini karena baik masyarat
sekitar tambang dan pelaku usaha tersebut kurang memahami dampak-
dampak yang di timbulkan oleh penambangan ilegal tersebut,padahal
dampak yang ditimbulkan pun bisa dibilang sangat buruk terhadap
masyarakat maupun lingkungan sekitar tambang, dengan keadaan
lingkungan seperti hal di atas maka diperlukan suatu kesadaran masyarakat
yang tinggi agar dapat mempertahankan pelestarian fungsi lingkungan hidup
[3] .Kurangnya kesadaran akan kelestarian lingkungan dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi dan edukasi yang di terima oleh masyarakat
mengenai dampak buruk yang di sebabkan oleh penambangan pasir
ilegal,selain itu pelaku usaha tambang ilegal yang tidak menyadari akan
kegiatan mereka dapat merusak lingkungan juga menyebabkan hal-hal
tersebut terjadi
3. Kelemahan Dalam Penegakan hukum
Kelemahan dalam penegakkan hukum banyak dimanfaatkan oleh
beberapa oknum untuk melakukan suatu hal yang sebenarnya dilarang di
Indonesia,salah satunya adalah penambangan pasir secara ilegal,penerapan
hukum yang tidak konsisten menjadikan para penambang pasir ilegal
melalukan praktiknya tanpa rasa takut,sehingga banyak muncul penambang-
penambang pasir ilegal tanpa izin,padahal kegiatan Penambangan tanpa izin
pada umumnya tidak ramah lingkungan, karena hanya mengejar kepentingan
dalam waktu singkat seperti halnya untuk mendapatkan uang. Kegiatan ini
disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk tetap melestarikan lingkungan
[4].Meskipun telah banyak undang-undang yang mengatur hal tersebut
seperti pada Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungn hidup,Undang-undang no 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air dan Undang-undang no 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan
Sumber Daya Alam,namun masih banyak oknum yang melanggarnya
sehinga berpotensi besar merusak lingkungan.
4. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga berpengaruh besar terhadap banyaknya
penambangan pasir ilegal yang terjadi, Laju pembangunan semakin cepat
seiring bertambahnya populasi,hal ini menyebabkan permintaan pasir
yang lebih tinggi [5],sehingga membuat harga pasir melambung tinggi,hal
ini membuat beberapa masyarakat mulai melakukan penambangan-
penambangan pasir yang berada di lingkungan alam baik dengan perizinan
maupun tanpa melalui perizinan dengan tujuan memperoleh ekonomi yang
lebih tinggi,dan lama kelamaan penambangan pasir ilegal menjadi sumber
ekonomi utama untuk Sebagian masyarakat dan tidak menutup
kemungkinan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan jika di
biarkan maka akan menjadi ancamab besar bagi lingkungan sekitar.
III. REKOMENDASI ISU
Penambangan pasir ilegal merupakan kegiatan yang dapat menyebabkan
kerusakan terhadap lingkungan sekitar sehingga jika dibiarkan maka akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang dapat berakibat fatal baik bagi
ekosistem maupun pada masyarakat sekitar,karena hal tersebut maka kegiatan
penambangan pasir ilegal harus di atasi,cara mengatasinya dapat dilakukan
dengan berbagai cara,diantaranya sebagai berikut:
1. Penguatan dan Penegakan Hukum
Salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mengurangi penambangan
pasir ilegal adalah dengan cara melakukan penguatan dan penegakan
terhadap hukum,seperti yang kita tahu hukum tentang penambangan ilegal
dan perusakan ekosistem telah ada,namun kurangnya penegakan terhadap
aturan ini membuat beberapa oknum dapat melakukan kegiatan
penambangan ilegal tanpa rasa khawatir,maka dari itu penegakan hukum
harus dilakukan karena Secara hukum kegiatan penambangan pasir secara
ilegal dapat ditindak, dengan kata lain aparat penegak hukum dapat
menjalankan tugasnya untuk menindak para pelaku penambangan ilegal
untuk selanjutnya diproses lebih lanjut bahkan mengajukannya hingga ke
pengadilan [6].
2. Memberikan Edukasi dan Sosialisasi Kepada Masyarakat
Pemberian edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat merupakan salah
satu cara untuk mengatasi penambangan pasir ilegal ini karena Sebagian
masyarakat belum mengetahui terkait dampak yang di timbulkan oleh
penambangan pasir ilegal,edukasi dan sosialisasi ini dapat di tujukan baik
kepada masyarakat sekitar maupun para pelaku usaha penambangan
pasir,melalui pemberian edukasi ini diharapkan masyarakat khususnya para
penambang pasir ini dapat memahami akan efek-efek yang di timbulkan dari
penambangan ilegal ini terhadap ekosistem dan lingkungan, Pada acara
sosialisasi ini juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan
masyarakat khususnya tumbuh dan berkembangnya sikap dan perbuatan
untuk melindungi keberadaan dan fungsi sungai [7].
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat memiliki pengertian sebuah proses untuk
berdayaguna sehingga dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik
keadaan kehidupannya [8],pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu
cara untuk mengalihan sumber ekonomi masyarakat yang awalnya dari
penambangan pasir menjadi kegiatan ekonomi lain seperti
berdagang,membuat kerajinan,Bertani dan memanfaatkan Sungai menjadi
budidaya ikan,hal tersebut dilakukan,sehingga masyarakat tidak lagi
bergantung pada penambangan pasir yang merusak lingkungan,melainkan
ke hal lain yang lebih ramah lingkungan,jika berhasil hal ini akan
menurunkan jumlah pertambangan ilegal di daerah tersebut.
4. Pengembangan Teknologi pengganti Pasir
Pasir merupakan bahan pokok dari proses Pembangunan,namun jika
terus-terusan di keruk maka pasir tersebut akan habis dan akan menyebkan
kerusakan terhadap lingkungan,maka untuk mengatasi hal tersebut maka
diperlukanlah pengganti dari pasir ini yang lebih ramah lingkungan,baru-
baru ini sedang dikembangkan bahan-bahan tersebut,contohnya adalah
limbah pasir silika yang di gunakan untuk pengganti agregat halus pada
pengecoran beton,dalam pengecoran beton agregat halus atau pasir silica
digunakan sebagai unsur utama dalam pembuatan beton segar di batching
plant, selain agregat kasar, semen dan air serta bahan tambah berupa additive
[9],dan jika hal ini dapat berhasil,maka akan dapat berdampak besar pada
penambangan pasir,sehingga pasir tidak akan mengalami
pengurangan,kerusakan lingkunganpun dapat dihindari.

IV. KESIMPULAN
Seiring dengan kebutuhan pasir yang meningkat,penambangan pasir semakin
marak dilakukan terlebih penambangan yang dilakukan secara ilegal,hal ini
berpotensi besar dapat merusak lingkungan dan mengganggu keseimbangan
ekosistem,beberapa hal yang menyebabkan munculnya penambangan ilegal
adalah tingginya permintaan pasir,kurangnya kesadaran akan kelestarian
lingkungan,kelemahan dalam penegakan hukum dan faktor ekonomi,namun hal
ini dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut,diantaranya
adalah penguatan dalam penegakan hukum,pemberian edukasi dan
sosialisasi,pemberdayaan masyarakat serta pengembangan bahan pengganti
pasir,sehingga diharapkan hal ini dapat mengurangi dampak kerusakan
lingkungan akibat penambangan pasir secara ilegal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] E. H. I. U. Qolbina F, "DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN PASIR TERHADAP


PENDAPATAN KELUARGA PEMILIK TAMBANG DIDESA PETAPAHAN
KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR," JOM Fekon, vol. 04, no. 01, p.
1269, 2017.

[2] W. N. T. P. G. G. Halim A A, "Analisis Dampak Penambangan Pasir Ilegal Sungai


Brantas terhadap Lingkungan Hidup di Desa Brumbung Kabupaten Kediri," Journal of
Forest Science Avicennia, vol. 02, no. 02, p. 13, 2019.

[3] Y. S. Purba E S, "Kesadaran Masyarakat dalam Melestarikan Fungsi Lingkungan Hidup,"


Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, vol. 09, no. 01, p. 58, 2017.

[4] P. O. A. S. R. M. S. Mambi A, "TINJAUAN YURIDIS DAMPAK TAMBANG GALIAN


C ILEGAL TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN DI WILAYAH KABUPATEN
TORAJA UTARA," Lex Privatum, vol. XII, no. 01, 2023.

[5] P. S. Pertiwi S A S, "Analisis Eksternalitas Pertambangan Pasir di Kabupaten Tegal


Provinsi Jawa Tengah," Jurnal Engineering Research and Aplication (JeRA), vol. 01, no.
02, p. 01, 2022.

[6] R. M. M. J. Ariyanti D O, "Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penambangan


Pasir Secara Ilegal," JALREV, vol. 02, no. 01, pp. 32-33, 2020.

[7] I. D. W, "DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR SECARA MEKANIK


TERHADAP LINGKUNGAN DI KABUPATEN BOJONEGORO," JUSTITIABLE, vol.
02, no. 02, p. 50, 2020.

[8] E. K, "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : MENGGALI POTENSI LOKAL DESA,"


Jurnal MODERAT, vol. 06, no. 01, p. 137, 2020.

[9] A. A. S, "ANALISA PENGGUNAAN PASIR SILIKA SEBAGAI PENGGANTI


AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON," Jurnal Riset Pembangunan, vol. 01,
no. 01, p. 37, 2018.

Anda mungkin juga menyukai