ABSTRAK
dan memulihkan lingkungan yang berada disekitar. Salah satu kegiatan manusia
yang dapat merubah ekosistem adalah terjadi di Maluku Tengah pulau Buru
masyarakat setempat dan para pendatang masih mengunakan cara yang sangat
sederhana. Para penambang mengali lubang baik secara vertikal maupun horisontal,
diikuti pula dengan besarnya dampak yang terjadi akibat adanya penambangan
emas yakni dari sisi lingkungan. Daerah gunung Botak menjadi rawan longsor
karena adanya pengalian pengalian lubang untuk pertambangan. Banyak pohon
yang ditebang / dirusak untuk keperluan para penambang membuat tenda dan
berdampak pada ketidakseimbangan sistim alam yang berdampak pada sungai yang
Salah satu dampak yang timbul akibat penambangan emas yakni terjadi
penurunan kualitas air , air yang biasanya digunakan untuk kebutuhan manusia
ditemukan dibadan sungai akibat limbah hasil pengelolahan. Para penambang juga
melakukan kegiatan tidak sesuai dengan aturan aturan yang berlaku.Dari dampak
yang ditimbulkan dari aktifitas penambangan emas sangat tidak sesuai dengan UU
kabupaten Buru untuk melakukan kewenangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
berdasarkan pedoman dan standar yang baku diperoleh kejelasan dan kepastian bagi
pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha dibidang mineral dan batubara.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kegiatan lainnya dalam hal ini adalah kegiatan manusia. Pengrusakan yang
dilakukan oleh manusia akan berdampak negatif pada lingkungan hidup , tetapi juga
pada tanggal 5 juni 1972 yang kemudian tanggal disepakati sebagai Hari
banyak Resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan sebagai landasan tindak
lanjut.
hidup di Indonesia harus diberi dasar hukum yang jelas dan menyeluruh, agar usaha
Sumber daya alam berupa tambang merupakan salah satu andalan negara
antara lain Undang Undang No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Berbagai komoditi di olah
dari pertambangan minyak dan gas bumi, batu bara, timah, emas dan perak, juga
bahan galian seperti pasir, batu kali, batu gamping yang juga diikuti dengan
bumi yaitu lempeng Eurasia (utara), lempeng Indo Australia (selatan), dan lempeng
tambang dan energi yang potensial untuk dikembangkan secara komersil yakni
emas, tembaga , nikel, batu gamping, belerang, minyak bumi, dan energi panas
2012, Gunung Botak menjadi salah satu wilayah pertambangan yang didatangi
pemerintah daerah membuat Gunung Botak menjadi subur bagi penambang liar.
kegiatan pendulang emas. Saat ini diperlukan adanya kebijakan daerah yang sesuai
umumnya.
merusak lingkungan hidup dan mencemari tempat manusia hidup dan bernafas.
Pemanfaatan sumberdaya Geologik (pertambangan emas) adalah bukti
bahwa wilayah yang kita miliki, harus dapat dipergunakan untuk kesejateraan
sumber daya emas menghasilkan tailing (lumpur dan air ) yang merupakan masalah
menyebabkan terlepasnya bahan kimia berbahaya ke air dan tanah yang akan
Dari gambaran yang penulis telah uraikan diatas maka permasalahan yang
METODE PENELITIAN
pendekatan tersebut peneliti akan mendapat informasi dari aspek mengenai isu yang
BAB III
Pulau Buru menempati urutan ketiga setelah pulau Halmahera di Maluku Utara dan
pulau Seram di Maluku Tengah. Pulau ini terkenal sebagai pulau pengasingan bagi
Soeharto.[4] Letak geografis Kabupaten Buru pada 225 - 355 Lintang Selatan
dan 12570 - 12721 Bujur Timur. Pulau Buru 9.599 Km2, memiliki panjang 140
bagian barat tapak Palatmada dengan ketinggian diatas 2000 m, yang dibatasi oleh
lembah depresi Sungai Nibe-Danau Rana dan Sungai Wala. Pada blok tengah
dengan ketinggian diatas 1000 m yang dibentuk oleh Teluk Kayeli dan Lembah
Apu, blok selatan dibentuk oleh Lembah Kalua dengan Gunung Batabual 1.731 m.
[5]
Tambang emas di Gunung Botak pulau Buru menjadi harapan baru bagi
Buru. Emas adalah unsur kimia dengan nomor atom 79 dan massa atom 196,967
berupa logam dengan titik lebur 1.063 C dan titik didih 2.600 C, emas merupakan
logam yang paling lenting dan mudah ditempa, juga konduktor yang baik. [6] Cara
penambangan emas tergantung pada keadaan geologi bentuk dan letak. Endapan
emas sekunder, ditambang secara sederhana dengan cara terbuka, dengan sistem
pendulangan atau dengan tambang semprot yang melibatkan banyak pekerja, tanpa
menggunakan peralatan besar dan padat teknologi serta modal yang besar.
teknologi.[7]
masyarakat setempat dan para pendatang masih menggunakan cara yang sangat
penambangan tersebut melalui beberapa tahap antara lain; pemilik lahan atau
lubang, penggali lubang terowongan, dan orang yang bertugas memikul atau
membawa hasil galian. Aktifitas pada proses ini dapat menghasilkan pendapatan
yang cukup bagi para penambang. Sehingga banyak masyarakat yang tergiur untuk
emas di Gunung Botak diikuti pula dengan besarnya dampak yang dapat terjadi
akibat adanya penambangan emas tersebut. Dalam tulisan ini dampak sosial yang
ditimbulkan dari adanya penambangan emas di Gunung Botak dapat dilihat dari
beberapa sisi, diantaranya dari sisi ekonomi, kesehatan, kemanan, lingkungan dan
hukum.
Dari sisi ekonomi, harga barang melonjak melebihi standar harga yang
berlaku. Kajian ekonomi regional propinsi maluku triwulan I 2012, empat imbas
yang timbul akibat ditemukannya tambang emas di Buru, antara lain : Pertama,
membuat petani sulit mendapatkan buruh tani dengan upah yang murah.Ketiga,
derajat. Buru menjadi daerah yang kekurangan beras. Untuk menutupi kekurangan
tersebut, Bulog Maluku menyuplai raskin dari Ambonke Buru. Sejak bulan Januari
2011 sebanyak 1700 ton raskin darigudang di Ambon sudah dikirim ke Pulau Buru.
Bulog dan para penambang untukmendapatkan beras yang terbatas. Bulog Maluku
penambang yang memiliki daya belidi atas rata-rata yakni sebesar Rp8.000,00/kg.
Menurutcatatan Bulog, dari target pembelian sebanyak 4000 ton pada tahun 2012,
teridentifikasi di pulau Buru, empat pekerja seks komersial (PSK) diketahui positif
mengidap HIV. Kondisi ini mendapat perhatian serius pemerintah Kabupaten Buru
dan penginapan yang ada di Pulau Buru. Limbah mercury yang sudah diluar
ambang batas toleransi akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan secara luas
terhadap masyarakat Kabupaten Buru, terlebih khusus lagi mereka yang terkon-
dirusak untuk keperluan para penambang membuat tenda dan membuat lubang
lubang tambang yang ditinggalkan penambang tanpa dilakukan rehabilitasi hal ini
sumber daya tersebut, sesuai amanah Undang Undang Dasar 1945, pemerintah
kesejahteraan rakyat.
Dalam pengelolaan pertambangan di Gunung Botak akan membawa
pada pohon, Senyawa yang sangat beracun juga digunakan untuk memisahkan emas
dari sedimen dan batuan. Mercuri yang dilepaskan ke sungai ini akan memasuki
endapan alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah kekayaan nasional
bangsa Indonesia dan oleh karenanya dikuasai dan dipergunakan oleh Negara untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada, namun tetap mematuhi peraturan-
peraturan daerah yang ada, bahwasanya setiap pendirian bangunan ataupun usaha
Penambangan emas tanpa izin yang resmi dari Pemerintah, tentu dan sudah
pasti dilarang dan merupakan suatu aktifitas yang illegal. Diwajibkannya setiap
usaha untuk mengantongi izin usaha ialah merupakan upaya pemerintah dalam
Pasal 15 ayat (1) UU No. 11 Tahun 1967, bahwa Usaha pertambangan yang ada
hanya dapat dilakukan oleh perusahaan atau perseorangan yang tersebut dalam
pasal 6,7,8 dan 9, apabila kepadanya telah diberi kuasa pertambangan . Isi pasal
tersebut menunjukkan bahwa yang dapat dan dibolehkan untuk menjalankan usaha
pertambangan ialah mereka yang telah mengantongi izin dan syarat-syarat lain yang
dilakukan setelah adanya kuasa penambangan atau kontrak karya dianggap tidak
sah dan dapat digolongkan sebagai penambangan liar. Ini artinya pertambangan
liar.[12]
ekonomi. Masalah kemiskinan dan tidak ada alternatif sumber pendapatan lain
ekonomi dengan menggali bahan tambang secara liar. Hal ini diperparah dengan
adanya pelaku ekonomi bermodal yang tergiur untuk mendapat rente ekonomi
secara jangka pendek dengan membiayai kegiatan penambangan liar. Kedua, faktor
peraturan dan kapasitas aparatur. Tidak ada perangkat aturan dan kebijakan yang
yang benar (good mining practices) dan perilaku aparat yang berusaha mengambil
manfaat pribadi atas kegiatan penambangan liar, menjadi faktor penting tumbuhnya
penambangan liar. Ketiga, faktor pola hubungan dan kebijakan perusahaan berizin.
Hubungan antara penambangan liar dan perusahaan berizin yang dijarah dilandasi
oleh rasa curiga dan konflik. Dengan pola hubungan seperti ini dan penerapan
rendah, karena kemampuan yang terbatas dalam cara penambangan, lebih banyak
disebabkan oleh kesederhanaan cara kerja alat dan hanya ingin memperoleh
kedua komponen tersebut untuk dikatakan sebagai pertambangan tanpa izin. Para
penambang di Gunung Botak juga dapat disebut sebagai penambang liar karena
penguasa atau pemerintah. Tidak ada lembaga lain di luar pemerintah yang bisa
kekuasaan negara atas semua sumber daya alam demi kepentingan hayat hidup
orang banyak.
terpadu.[14]
perlindungan dan pengelolaan lingkungna hidup yan didasarkan pada tata kelola
pemerintah yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan
lingkungan sekitarnya , serta terjadi konflik antara penambang dan masayrakat adat
konstitusional sebagaimana diatur dlam pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang
kemakmuran rakyat
konsep penguasaan oleh negara. Dalam hal ini, rumusan kata dikuasai oleh
negara. Yang dimaksud dengan dikuasai oleh negara sebagaimana diatur dalam
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menunjukkan kepada makna kekuasaan hukum
wewenang dalam bidang hukum publik terutama dalam bidang hukum administrasi
tentang kekuasaan pemerintahan dari pada Pemerintah. Hal tersebut diatur dalam
ketentuan Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara pada Pasal 4 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu, arti dikuasai oleh negara menunjuk
Pemerintah secara tegas telah diatur dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Tentu saja
Pasal 18 ayat (5) UUD 1945 yakni: Pemerintah daerah menjalankan otonomi
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 juga merupakan penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Hubungan
Republik Indonesia.
ayat (3) UUD 1945, dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia telah
memiliki wewenang dalam kaitannya dengan makna kata dikuasai oleh negara.
1. Pengendalian Pemerintah
tanpa batas dan pemerintah daerah tidak dapat melakukan tindakan apapun
selama ini hingga ditutup untuk sementara oleh Pemerintah Daerah tidak
2. Izin Pertambangan
Daerah, baik badan usaha, koperasi maupun perorangan. Badan usaha ini
termasuk salah satu jenis mineral logam. Fakta hukum izin hingga saat ini
belum pernah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Malah aktivitas
ada. Hal ini akan menentukan adanya IUP atau IPR. Dengan kapasitas emas
yang terbatas dan investasi yang sifatnya juga terbatas, maka Pemerintah
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
masyarakat
Mangara P. Pohan dan Ridwan Arief, Evaluasi Potensi Bahan Galian Pada Bekas
Bandung 1997 .