Kesehatan Masyarakat
Dosen
Tujuan dari penulisan makalah ilmiah ini adalah menganalisis pengaruh pertambangan
batubara terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan menganalisis pengetahuan masyarakat
mengenai pengaruh batubara di lingkungan sekitar pertambangan. Seperti yang kita ketahui
Pertambangan batubara merupakan salah satu contoh kekayaan alam yang besar di muka
bumi ini. Kekayaan alam ini menjadi faktor penunjang bagi kelangsungan hidup sebagian
besar umat manusia. Agar kelangsungan hidup itu berjalan dengan baik, barang tambang
tersebut harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik guna kepentingan bersama. Namun,
terkadang dalam pengelolahan hasil tambang para penambang masih kurang memperhatikan
aspek sosial ekologi bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berdomisili di sekitar
daerah pertambagan. Keadaan seperti ini mengakibatkan lingkungan sekitar menjadi tercemar
dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat sekitar.
Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan diperoleh fakta bahwa masyarakat yang bermukim
di sekitar daerah pertambangan beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Semakin
dekat pemukiman warga tersebut dengan daerah pertambangan, maka makin besar pula
resiko mereka terjangkit berbagai penyakit yang mengganggu kelangsungan dan kenyamanan
hidup mereka. Lingkungan yang tercemar ini contohnya adalah udara yang kotor karena abu
penambangan batubara yang beterbangan, tanah yang tidak ditimbun lagi setelah proses
penambangan yang menyebabkan lahan menjadi tidak produktif, maupun kualitas air yang
makin menurun.
1
PENDAHULUAN
Alam semesta memiliki kekayaan yang luar biasa sebagai anugerah dari Tuhan YME.
Kekayaan alam ini dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi dan meningkatkan
kebutuhan hidup. Kekayaan alam semesta ini ada yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui. Batubara salah satu contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui.
Batubara mendatangkan manfaat bagi sebagian orang dan juga bisa dikatakan sebagai urat
nadi untuk menyambung hidup. Namun amat disayangkan, dalam proses pengolahan
batubara sering kali tidak memperhatikan aspek ekologi dan masyarakat sekitar. Seperti yang
disampaikan (Solton 2011)[1] , Pada aspek sosio-ekologi, aktivitas pertambangan
menyebabkan kondisi udara menjadi semakin buruk dan sumber air mengalami kekeringan
pada saat musim kemarau. Begitu pula yang dikemukakan oleh (Pertiwi 2011) ,
Masyarakat merasa kualitas lingkungan menjadi sangat buruk, dilihat dari fenomena sering
terjadinya banjir, sumur masyarakat tercemar, saluran air tersendat, debu, terjadinya tanah
longsor dan jalan rusak. Hal demikian justu mendatangkan kerugian bagi masyarakat
setempat yang berpemukiman di sekitar kawasan pertambangan batubara.
Selain aspek sosio-ekologi, hal lain yang dirugikan akibat pertambangan batubara adalah
aspek kesehatan masyarakat. Banyak masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat
debu pertambangan batubara. Selain itu pengolahan batu bara juga menimbulkan polusi udara
berupa karbon monoksida yang merupakan hasil sampingan dari batubara. Karbon
monoksida ini merupakan zat yang tidak baik bila terhirup oleh tubuh. Apabila hal ini terus
berlanjut maka kondisi masyarakat sekitar pertambangan batubara perlu mendapatkan
perhatian lebih, guna menanggulangi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Misalnya saja berbagai jenis penyakit yang akan diderita, seperti penyakit kulit, gangguan
pernapasan dan lain sebagainya. Kesehatan amatlah penting bagi kelangsungan hidup,
semuanya tak ada gunanya tanpa hidup sehat. Dari berbagai aspek inilah yang melatar
belakangi saya untuk membuat makalah ini.
Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh, saya menetapkan rumusan masalah. Rumusan
masalah yang pertama adalah bagaimana pengaruh pertambangan batubara terhadap kondisi
ekologi masyarakat sekitar ? lalu yang kedua adalah bagaimana pengetahuan masyarakat
mengenai pengaruh batubara di lingkungan mereka ? Adapun tujuan saya membuat makalah
ini untuk menganalisis pengaruh pertambangan batubara terhadap kondisi kesehatan
masyarakat dan menganalisis pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh batubara di
lingkungan sekitar pertambangan.
1] A Sulton.2011.Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan C terhadap kondisi
kehidupan masyarakat desa: Analisis sosial-ekonom masyarakat desa cpinang, kecamatan
rumpin, kabupaten bogor. Jawa barat. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB
PEMBAHASAN
Pertambangan
Barang tambang merupakan kekayaan alam, kekayaan alam inilah yang menjadi wadah
dan tempat di mana berjuta-juta jiwa menggantungkan nasib dan hidup mereka dengan
pertambangan. Boleh dikatakan bahwa hampir setiap segi kehidupan manusia disentuh oleh
dunia pertambangan dan hampir dapat dipastikan pula bahwa kemajuan peradaban ummat
manusia di hari depan akan didampingi pula oleh dunia pertambangan dengan setianya.
(Batubara 1985:1)[1]. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya hasil tambang di
lingkungan kita, seperti kendaraan bermotor, alat rumah tangga dan lain sebagainya.
Pertambangan yang muncul secara alamiah ini mendatangkan manfaat sebagai sumber
pencaharian manusia dan sebagai faktor penunjang ekonomi bagi jutaan jiwa. Terkadang sifat
manusia yang serakah , rakus dan tamak membuat hal tersebut menjadi terbalik. Eksploitasi
secara berlebihan yang dilakukan oleh sebagian orang akan membuat barang tambang
tersebut lama kelamaan akan habis dan menjadi langkah. Cara pengolahan yang tidak baik
karena kurang memperhatikan berbagai aspek lingkungan serta masyarakat setempat juga
akan membahayakan lingkungan dan jiwa masyarakat di sekitar pertambangan.
Seperti yang diungkapkan oleh Sulton Aktivias pertambangan merupakan aktivitas
pengerukan sumberdaya alam tambang yang terdapat di dalam tanah ( Sulton 2011 )[2] .
Pengerukan yang dilakukan secara berlebihan di daerah sekitar pertambangan akan
menyebabkan lubang-lubang pada tanah, sehingga apabila terjadi hujan akan terbentuk
genangan-genangan air sehingga mengurangi luas daratan. Dalam penambangan ada berbagai
metode yang biasa diterapkan, misalnya saja metode tambang semprot yang merupakan
metode paling sederhana dilakukan. Selanjutnya ada metode penambangan dengan kapal
keruk yang biasa digunakan untuk mengeruk dan sebagai alat penggali serta metode lainnya.
Metode apapun yang digunakan tentunya akan memberikan dampak masing-masing terhadap
lingkungan sekitar pertambangan. Untuk itu hal demikian perlu mendapat perhatian serius
dari berbagai pihak guna mengantisipasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan pertambangan.
Secara umum jenis-jenis pertambangan dibedakan atas dasar jenis barang yang ditambang.
Ada banyak jenis pertambangan diantaranya pertambangan emas, pertambangan nikel,
pertambangan besi, pertambangan timah, pertambangan miyak, pertambangan batubara dan
jenis pertambangan lainnya. Semua jenis pertambangan ini memiliki perbedaan antara satu
dengan yang lainnya. Sebagai contoh antara pertambangan minyak dan pertambangan
batubara, pertambangan minyak biasanya di laut lepas karena jasat renik yang terkubur
berasal dari hewan-hewan laut. Berbeda dengan pertambangan batubara yang terdapat di
daratan karena batubara berasal dari endapan tumbuhan purba yang hidup di darat.
Pertambangan batubara merupakan salah satu jenis pertambangan yang menunjang bagi
aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pertambangan batubara yang kita ketahui terdapat di
Daerah Kalimantan. Daerah ini memang memiliki potensi batubara yang besar. Wajar saja
jika perusahaan-perusahaan tambang saling berlomba-lomba untuk melakukan penambangan
di daerah ini. Namun amat disayangkan, pertambangan batubara ini sering kali tidak
memperhatikan aspek keamanan lingkungan. Pertambangan batubara terkadang hanya
mementingkan input yang diperoleh dan mengesampingkan faktor sosial-ekologi disekitar
penambangan batubara tersebut. Kaum kapitalis yang hanya ingin mementingkan keuntungan
sendiri tanpa memikirkan masyarakat sekitar di lingkungan pertambangan batubara membuat
masyarakat setempat banyak yang tidak menikmati hasil pertambangan yang jelas-jelas
kekayaan alam tersebut di lingkungan mereka. Mereka hanya buruh bahkan sebagian dari
mereka hanya terkena imbasnya saja, lahan mereka yang menyempit, kesehatan serta bahkan
ketentraman mereka yang terganggu akibat kebisingan yang ditimbulkan akibat
pertambangan batubara tersebut.
3
Kesehatan Masyarakat
Pertambangn batubara yang kurang memperhatikan aspek ekologi membuat masyarakat
sekitar pertambangan tersebut resah dan tidak tenang sepanjang harinya lantaran dibayangbayangi oleh kondisi lingkungan sekitar yang memprihatinkan. Seperti pendapat yang
dikemukakan oleh Sukandarrumidi berikut:
Batubara yang diperoleh dari hasil penambangan pasti mengandung bahan pengotor
(impuiritis). Pada saat terbentuknya, batubara selalu bercampur dengan mineral penyusun
batuan yang selalu terdapat bersamaan bersama proses sedimentasi, baik sebagai mineral
anorganik ataupun sebagai bahan organik. Di samping itu, selama berlangsung proses
coalification terbentuk unsur S yang tidak dapat dihindarkan. Keberadaan pengotor dalam
batubara hasil penambangan diperparah lagi, dengan adanya kenyataan bahwa tidak
memungkinkan membersihkan/memilih/mengambil batubara yang bebas dari mineral. Hal
tersebut disebabkan antara lain penambangan batubara dalam jumlah besar selalu
mepergunakan alat-alat berat antara lain bulldoser, backhoe, tracktor, belt conveyor, ponton,
yang selalu bergelimbang dngan tanah (Sukandarrumidi:2005:46)[3].
Berdasarkan fakta yang dipaparkan oleh Sukandarrumidi terlihat bahwa ekosistem menjadi
terganggu karena faktor penambangan batubara dalam segi pengambilan hasil tambang.
Pengangkutan hasil tambang batubara keluar area pertambangan biasanya juga menggunakan
truk-truk besar yang menimbulkan banyak asap kendaraan dan debu jalan sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan, alergi debu, asma dan
sebagainya bagi masyarakat yang bermukim disekitar daerah pertambangan. Hal demikian
memicu pro kontra terhadap pertambangan batubara, sebagian masyarakat setuju dan
sebagian masyarakat tidak setuju dengan pertambangan batubara tersebut. Menurunnya
kapasitas lahan atau menyempitnya lahan yang dipakai sebagai usahatani bagi masyarakat
sekitar serta kurang sejahteranya kehidupan masyarakat membuat masyarakat yang
berdomisili di lingkungan pertambangan batubara terkadang hanya tersiram debunya saja dari
usaha pertambangan. Masih banyak dari mereka yang hidupnya tidak mencukupi padahal
pertambangan batubara salah satu kekayaan alam besar yang menjadi penopang ekonomi.
Pengolahan bahan tambang yang kapitalis lah yang menyebabkan hal ini terjadi. Masyarakat
sekitar semakin terpuruk dalam kemiskinan sedangkan kaum kapitalis bersuka ria menikmati
hasil tambang tampa memikirkan rakyak sekitar. Faktor tersebut menjadikan masyarakat
tidak setuju dengan adanya usaha penambangan pertambangan batubara. Namun bagi
sebagian masyarakat dimana mereka tidak merasa terganggu dan dirugikan akan keberadaan
usaha pertambangan itu merasa setuju-setuju saja dengan adanya usaha pertambangan di
lingkungan mereka.
[2] Sulton.op.cit.hal.rigkasan
[3] Sukandadarrumidi.2006.Batubara dan pemanfaatannya: Pengantar teknologi batubara
menuju lingkungan bersih. Yogyakarta [ID] . Gajah Mada University Press
4
Pertambangan batubara haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar mendatangkan
hal-hal yang positif bagi masyarakat sekitar. Ekologi manusia dimana menjalin hubungan
antara alam atau lingkungan dengan manusia dan dapat pula dikatakan sebagai hubungan
timbal balik , bagaimana alam dengan manusia serta manusia dengan alam sehingga terjalin
hubungan keselarasan dan mampu meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan
seperti bencana dan lain sebagainya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya
pertambangan batubara juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari Air buangan tambang berupa luput dan tanah hasil pencucian yang diakibatkan
dari proses pencucian batubara (Arifin,Ertanto,Gustian:2010:9).[1] Pertambangan batubara
memiliki keterkaitan yang erat sekali dengan kesehatan masyarakat sekitar. Jelas saja hal ini
terjadi, dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa air menjadi tercemar akibat pertambangan.
Tidak hanya itu saja, polusi udara dan tingkat kebisingan menjadi meningkat. Sebelum
adanya pertambangan semua aspek lingkungan sekitar masih dirasa baik, air yang bersih
untuk dikonsumsi, udara yang masih sejuk serta ketentraman yang dirasakan. Berikut ini
fakta mengenai kualitas air minum sebagai salah satu contoh kondisi air yang mengalami
perubahan dengan adanya pertambangan.
5
Tabel 2. Jumlah Rumah tangga Pengidap Penyakit Berdasarkan Lapisan Sosial
pertambangan, bahaya yang mengancam diri mereka terkadang tidak mereka hiraukan,
karena bbagi sebagian dari masyarakat yang tinggal disana menjadi buruh pertabangan bisa
menyamung hidup mereka dan keluarga. Banyak dari mereka yang tetap bertahan walaupun
kalau dilihat dan dicermati begitu mirisnya kehidupan yang mereka jalani, mulai dari
usahatani mereka yang nenurun,tingkat polusi udara yang tnggi sehingga mengacu pada
buruknya tingkat kesehatan masyarakat yang hidup dekat dengan pertambangan batubara
tersebut. Untuk meminimalisir agar tidak banyak masyarakat yang terkena penyakit,
sebaiknya masyarakat yang berdomisili atau berpemukiman yang dekat dengan
pertambangann untuk bisa pindah mencari tempat yang lebih aman, baik itu dari segi
kesehatan, keamanan dan keselamatan jiwa.
Simpulan
Pertambangan batubara bagi sebagian masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan
mereka. Menyempitnya lahan karena digunakan sebagai pertambangan membuat hasil
produktivitas bagi masyarakat yang berprofesi sebagai para petani menurun. Asumsi bagi
kebanyakan orang bahwa dengan adanya pertambangan disuatu daerah tertentu akan
membuat kehidupan masyarakat sekitar menjadi sejahtera. Namun tidaklah demikan,
pertambangan terkadang hanya diinikmati kaum kapitalis saja, tak jarang sebagian besar dari
masyarakat hanya mendapat siraman debu pertambangan. Semua ini karena pengetahuan dari
mereka mengenai pertambangan terkadang hanya melihat dari sudut pandang ekonomi, cara
pengolaan da memanfaatkannya kurang memperhatiakan aspek sosial ekologi. Dari sudut
pandang inilah memicu timbulnya berbagai hal yang merugikan masyarakat setempat dan
lingkungan. Selain dari aspek ekologi dan lingkungan seperti cuaca, tanah pemukiman dan
lain sebagainya yang menjadi faktor menunjang, hal ini jelas saja berpengaruh buruk
Saran
Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa pertambangan batubara yang dalam
pemanfaatannya dan pengolahannya kurang memperhatikan aspek sosial ekologi dapat
berpengaruh buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Keadaan seperti ini haruslah
ditanggulangi demi kepentingan bersama, sebaiknya dalam proses dan pengolahan batubara
harus lebih ditekankan dan lebih diperhatikan lagi aspek sosial ekologi dan masyarakatnya,
dan kalau bisa harus dibuat perumusan atau bahkan Undang-Undang untuk mengatur dalam
proses pertambangan dan bagaimana hubungannya dengan ingkungann sekitar pertambangan,
serta diberlakukan untuk mengganti kerugian bagi masyarakat yang merasa dirugikan akibat
adanya penambangan. Untuk masyarakat yang berdomisili dekat pertambangan dan merasa
tidak nyaman baik karena polusi udara, air tercemar dan tingkat kebisingan yang tinggi
sebaiknya untuk pindah mencari tempat yang lebih layak dan nyaman. Hal ini ditujukan
untuk meminimalisir berbagai gangguan, baik gangguan keselamatan dan gangguan
kesehatan yang paling rentan karena gangguan kesehata terus meningkat bagi masyarakat
yang tinggal dekat dengan perambanga batubara tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ertanto, Gustian. 2010. Dampak negatif pertambangan dan penggunaan batubara.
Palangkaraya [ID]: Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangkaraya.
[Internet]. [diunduh tanggal 10 Mei 2012]. Dapat diunduh dari:
www.scribd.com/doc/40458368/Batubara-Dan-Dampak-Terhadap-Lingkungan-DanKesehatan#download
Batubara a.e.a. 1985. Ekonomi dan manajemen pertambangan alluvial: Serta peranannya
dalam peranan lingkungan. Jakarta [ID]: Yayasan pembina perguruan stania (YP2S). 566 hal.
Pertiwi HD. 2011. Dampak keberadaan perusahaan pertambangan batubara terhadap ekologi,
sosial dan ekonomi masyarakat di era otonomi daerah.Kasus: kelurahan Sempaja Utara,
Kecamatan Samarinda, Kota Samarinda. [skripsi]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA,
IPB.
Qomariah R. 2003. Damak kegiatan ertambangan tanpa ijin (peti) batubara terhadap kualitas
sumberdaya lahan dan sosial ekologi masyarakat di Kabupaten Banjar-Kalimantan Selatan..
[thesis]. Bogor [ID].
Sinaga N. 2010. Disain kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan pasca tambang batubara
berkelanjutan. [thesis]. Bogor [ID].
Sulton A. 2011. Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan C terhadap kondisi
kehidupan masyarakat desa: Analisis sosial-ekonom masyarakat desa Cipinang, Kecamatan
Rumpin, Kabupaten Bogor. Jawa Barat.[skripsi]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA,
IPB.
Yuwono M. 2012. Peran, dampak investasi dan kebijakan sektor pertambangan terhadap
perekonomian nasional regional. [disertasi]. Bogor [ID]
8
LAMPIRAN
Gambar 1. Kegiatan pertambangan batubara dan kerusakan yang diakibatkan
Sumber: https://www.google.com/search?tbm=isch&q=kerusakan%20akibat
%20pertambangan%20batubara&biw=1366&bih=624&sei=_3zLT7uHIcTVrQet9IDWDg