Oleh :
AGUNG MAMBI
19071101202
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul: “Pelaksanaan Izin
Usaha Pertambangan Sebagai Upaya Pengendalian Kerusakan Lingkungan”.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................... 3
D. Pengertian Izin Usaha Pertambangan (IUP)......................................................3
BAB III......................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................................ 8
B. Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
diberikan untuk melaksanakan usaha pertambangan. Dampak langsung dari
kegiatan pertambangan adalah kerusakan ekologis berupa pengurangan debit
air laut , sungai ,dan tanah. Eksplorasi tambang dimulai dari pembukaan
hutan , pengupasan lapisan tanah dan sampai pada gerusan tanah pada
kedalaman tertentu. Pada saaat tersebut keadaan air akan mengalami
perubahaan dan hal ini tentunya akan membuka peluang untuk terjadinya
banjir dan tanah longsor.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah yang menjadi topik utama dalam
pembahasan proposal ini:
1. Bagaimana pelakasanaan izin usaha pertambangan (IUP) yang ada di
Indonesia?
2. Bagaimana upaya hukum dalam pengendalian kerusakan lingkungan
dari usaha pertambangan?
3. Apa sanksi terhadap usaha penambangan tanpa izin usaha pertambangan
(IUP)
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan izin usaha pertambangan (IUP)
yang ada di Indonesia
2. Untuk memahami upaya hukum dalam pengendalian kerusakan
lingkungan dari usaha pertambangan
3. Mengetahui sanksi setiap orang yang melakukan usaha penambangan
tanpa izin usaha pertambangan (IUP)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
g. hak dan kewajiban pemegang IUP;
h. jangka waktu berlakunya tahap kegiatan;
i. jenis usaha yang diberikan;
j. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di
sekitar wilayah pertambangan;
k. perpajakan;
l. penyelesaian perselisihan;
m. iuran tetap dan iuran eksplorasi; dan
n. amdal.
Sedangkan untuk IUP Operasi Produksi wajib memuat ketentuan
sekurang-kurangnya:
a. nama perusahaan;
b. luas wilayah;
c. lokasi penambangan;
d. lokasi pengolahan dan pemurnian;
e. pengangkutan dan penjualan;
f. modal investasi;
g. jangka waktu berlakunya IUP;
h. jangka waktu tahap kegiatan;
i. penyelesaian masalah pertanahan;
j. lingkungan hidup termasuk reklamasi dan pascatambang;
k. dana jaminan reklamasi dan pascatambang;
l. perpanjangan IUP;
m. hak dan kewajiban pemegang IUP;
n. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di
sekitar wilayah pertambangan;
o. perpajakan;
p. penerimaan negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap
dan iuran produksi;
q. penyelesaian perselisihan;
r. keselamatan dan kesehatan kerja;
s. konservasi mineral atau batubara;
t. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi dalam negeri;
u. penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan pertambangan
yang baik;
v. pengembangan tenaga kerja Indonesia;
w. pengelolaan data mineral atau batubara; dan
x. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan mineral atau batubara.
4
B. Penegakan Hukum Lingkungan di Bidang Pertambangan
5
3. Operasi Produksi meminta sarana pengendalian dampak lingkungan
sesuai dengan hasil studi kelayakan.
4. Reklamasi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan
usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
5. Kegiatan pasca tambang, kegiatan terencana, sistematis dan berlanjut
setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsisosial menurut kondisi lokal
di seluruh wilayah penambangan.
6. Dalam hal pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan
Wilayah Pencadangan Negara (WPN) daya dukung lindungan lingkungan
(pasal 18 huruf c dan 28 huruf e) menjadi syarat untuk mendapatkan izin.
7. Mengenai jaminan kesungguhan eksplorasi biaya lingkungan akibat
kegiatan ekplorasi ini menjadi syarat untuk mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) pada pasal 39 huruf d dan Izin Usaha Pertambangan
Khusus (IUPK) pada pasal 78 huruf e. Selain itu pasal 95 mewajibkan
pemegang IUP dan IUPK wajib mematuhi batas toleransi dan daya dukung
lingkungan.
8. Dalam kaidah pertambangan, pasal 96 huruf menyatakan bahwa
pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, termasuk kegiatan reklamasi dan pasca tambang, upaya
konservasisumber daya mineral dan batubara dan pengelolaan sisa tambang
dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau
gassampai memenuhistandar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke
media lingkungan.
9. Pasal 97 dan 98mewajibkan pemegang IUP dan IUPK menjamin
penerapan standar dan baku mutu lingkungan sesuai dengan karakteristik
suatu daerah dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya
air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
10. Pasal 99 mewajibkan pemegang IUP dan IUPK menyerahkan rencana
reklamasi dan rencana pasca tambang pada saat mengajukan permohonan
IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dan menyediakan dana
jaminan reklamasi dan pasca tambang
11. Untuk penghentian kegiatan usaha pertambangan dapat diberikan
kepada pemegang IUP dan IUPK (pasal 113 huruf c) apabila kondisi daya
dukung lingkungan wilayah tersebut tidak dapat menanggung beban kegiatan
operasi produksi sumber daya mineral dan/atau batubara yang dilakukan di
wilayahnya.
6
12. Pengawasan dari aparat yang berwenang meliputi pengelolaan
lingkungan hidup, reklamasi dan pasca tambang (pasal 141 huruf h).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
E. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan
pembahasan di atas adalah:
8
DAFTAR PUSTAKA
Muskibah, M., Hidayah, L. N., & Alissa, E. (2021). Perlindungan Hukum terhadap
Masyarakat terkait Kegiatan Pertambangan Batubara di Kabupaten
Sarolangun. Jurnal Wawasan Yuridika, 5(1), 60-80.