MANAJEMEN PERTAMBANGAN
Disusun oleh :
Kelas : 710017194
YOGYAKARTA
2018
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan penyertaan, kasih,
dan karunianya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Good Mining
Practice” dengan baik. Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan dari dosen pembimbing dan teman-teman, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi dapat teratasi.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan di dunia pertambangan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Di era Globalisasi dan Reformasi saat ini, beberapa perubahan tuntutan sudah
menjadi kewajiban kita dalam melaksanakan aktifitas pembangunan. Tuntutan
tersebut wajib diperhatikan dalam melaksanakan aktifitas/ kegiatan di dunia
pertambangan, dimana dalam melaksanakan aktifitas pertambangan tersebut kita
harus melaksanakannya secara baik dan benar.
Oleh karena itu diperlukan Good Mining Practice untuk suatu kegiatan
pertambangan yang mentaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi
yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan
konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan,
menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat,
menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar serta menciptakan pembangunan yang berlanjutan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Undang-Undang No.4 Tahun 2009 ini menjadi landasan bagi seluruh
aktivitas pertambangan untuk dioperasionalkan dengan baik dan benar sesuai
hukum yang berlaku. Baik dan benar dari dua persfektif yakni dari Pelaku Bisnis
dan Pemerintah. Dalam praktik pertambangan yang baik harus sinkron antara
kepentingan pembuat regulasi dan kepentingan pemegang izin usaha pertambangan
(IUP). Pemerintah harus mampu memberikan kepastian dan kejelasan mengenai
peraturan dan kebijakan pertambangan pada satu sisi,sementara pemegang izin
usaha pertambangan (IUP) harus mentaati peraturan dan kebijakan yang berlaku di
tempat tersebut pada sisi yang lain.Dalam rangka pengelolaan pertambangan yang
baik dan benar ini, maka terdapat dua unsur utama yang melaksanakannya, yaitu
pelaku bisnis dan pembuat kebijakan. Agar tercapai maksud pengelolaan tersebut
diatas, maka pelaku bisnis dalam mengelola pertambangan haruslah
melaksanakannya dengan baik dengan selalu memperhatikan beberapa hal antara
lain: efisiensi, keuntungan yang wajar, resiko yang rendah, kepedulian terhadap
lingkungan dan kepedulian terhadap masyarakat.
3
2.2 Aspek-aspek dan Penerapan Good Mining Practice
4
Gambar 2.1 Diagram Alur Proses Perijinan Tambang dari IUP Eksplorasi hingga IUP
Operasi Produksi
5
Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipertambangan
6
3. Keselamatan Operasi Pertambangan
7
4. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Penglolahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, kegiatan ini bertujuan untuk mencegah,
mengurangi atau menaggulangi (mitigasi) dampak lingkungan dimulai dari tahap
perencanaan, pengadaan tanah, pelaksanaan konstruksi, pemgoprasiandan
pemeliharaan jalan hingga tahap evaluasi pasca pembangunan jalan perlu dipantau
agar tercantum didokumen RPL atau UPL
8
5. Konservasi Sumber daya Mineral dan Batubara
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
No.26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.
9
5. Pendataan sumberdaya serta cadangan mineral dan batubara yang tidak
tertambang
6. Pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan pemurnian
10
2.3 Paradigma Good Mining Practice
Pernyataan dari sekelompok masyarakat bahwa pertambangan merusak
lingkungan tersebut wajar jika dilihat bagaimana kegiatan pertambangan
mengubah bentang alam, yang mau diketahui masyarakat adalah bagaimana lahan
yang bekas tambang tersebut dapat kembali seperti semula. Namun perlu diketahui,
setiap pembangunan akan ada hal yang berubah, memiliki dampak positif dan
negatif. Telah begitu banyak pandangan miring masyarakat terhadap dunia
pertambangan. Pemikiran seperti tersebut wajar, dikarenakan hanya sebagian besar
dari masyarakat yang mengetahui dan paham tentang pertambangan. Hal ini
mungkin dikarenakan penyampaian atau sosialisasi yang tidak komplit terhadap
masyarakat, sehingga muncul kecurigaan-kecurigaan dan pandangan miring
terhadap Industri Pertambangan. Masyarakat sudah kecewa duluan dikarenakan
maraknya Industri pertambangan yang begitu saja meninggalkan lahan bekas
tambang tanpa selesai atau bahkan tidak direklamasi sama sekali, yang berujung
terhadap tewasnya orang dikolam bekas tambang. Sesuai dengan pasal 33 yang
berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat”.
Industri pertambangan yang diharapkan mampu menyejahterakan masyrakat,
namun kenyataannya jauh dari apa yang diharapkan. Hanya segelintir orang yang
merasakannya. Sehingga muncul kercurigaan terhadap oknum yang terlibat dalam
pertambangan, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan
Pertambangan, dll. Masyarakat justru antipati terhadap pertambangan, dikarenakan
banyaknya lahan bekas tambang yang tidak ditutup, pencemaran udara, tanah, dan
DAS. Sehingga wajar-wajar saja jikalau pandangan masyarakat yang rasional
seperti itu dikarena memang fakta yang terjadi, yang dapat dilihat oleh mata
masyrakat memang seperti itu.
Namun sebagai warga negara yang baik, kita tidak bisa menutup diri atas
pertambangan. Setiap kegiatan industri pasti memiliki dampak positif dan negatif.
Selama ini dampak positif yang diberikan oleh Industri pertambangan kurang
terekpos ke masyarakat. Selama ini perusahaan pertambangan juga telah melakukan
dan memberikan hal yang positif terhadap masyarakat.
11
dari awal penyelidikan umum, ekplorasi, ekploitasi, dan bahkan hingga pasca
tambang. Untuk tercapainya pertambangan yang baik dan benar tersebut maka perlu
manajemen pertambangan yang baik dan benar dari perusahaan, dan pengawasan
dari pemerintah. Dengan good mining practice hal-hal seperti kerusakan
lingkungan, limbah bekas tambang, kecelakaan kerja, kasus kematian di danau
bekas tambang, dll dapat diminimalisir.
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14