Anda di halaman 1dari 15

BAB I

Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Pada Industri Pertambangan selalu melaksanakan pengolahan suatu bahan
galian,baik pengolahan tingkat pertama maupun tingkat berikutnya.
Diharapkan mahasiswa/i dapat mengetahui pengolahan bahan galian
tersebut,oleh sebab itu di adakannya mata kuliah Rekayasa Bahan Galian
Industri agar menjadi bekal untuk mahasiswa maupun mahasiswi yang telah
mengambil mata kuliah Rekayasa bahan galian industri sehingga dapat
mengetahui mengenai proses ataupun genesa suatu sampel. Untuk proses
pengolahan semua jenis bahan galian yang berasal dari endapan-endapan yang
terdapat pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk yang
berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya yang dianggap
sebagai mineral berharga kurang berharga yang terdapat bersama-sama di
Alam.

1.2.Rumusan Masalah
Sirtu merupakan singkatan dari pasir Di ambil sir dan batu di ambil tu sehingga
singkatannya menjadi sirtu. Istilah sirtu telah dikenal oleh orang teknik
terutama yang berkecimpung dan bidang fisik jalan maupun pembangunan
gedung.maka dari itu rumusan makalah yang terdapat di makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui genesa pembentukan sirtu
2. Daerah persebaran sirtu
3. Pengolahan dan pemanfaatan sirtu
4. Prospek yang dimiliki sirtu

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui secara langsung
rekayasa bahan galian pada dunia industri serta mengetahui mulai dari
penyebaran sirtu di Indonesia,cara-cara untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi, lalu pengolahan dan pemanfataan sirtu di indonesia

1
BAB II
Genesa Pembentukan dan Penyebaran di Indonesia

2.1.Genesa Pembentukan
Sirtu adalah singkatan dari pasir batu, karena komposisi ukuran butir yang
tidak seragam. Sirtu terjadi karena akumulasi pasir dan batuan yang terendapkandi
daerah-daerah relatif rendah atau lembah. Sirtu yang terdapat di beberapa wilayah
umumnya berasal dari pasir dan batuan gunung api.

Sirtu biasanya merupakan bahan yang belum terpadukan dan biasanya tersebar di
daerah aliran sungai. Sirtu juga bisa diambil dari satuan konglomerat atau breksi
yang tersebar di daerah daratan (daerah yang tinggi).

Sirtu berasal dari dua bagian yang yang berukuran besar merupakan material dari
batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus terdiri pasir dan
lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur
menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan atau pelapukan
batuan dan jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentuk elip atau
bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah.

biasanya sirtu diendapkan pada lingkungan air seperti sungai, danaumaupun laut
dikenal dengan sebutan aluvium. Kenampakan sirtu saat ini adalahsesuatu yang
tidak padu antara meterial batuan dengan halusnya. bila endapanaluvium ini sudah
terbentuk dengan ketebalan dan penyebaran yang sangat luas, bersamaan dengan
berjalannya waktu dan proses geologi yang berkerja sehinggakenampakan batuan
ini sudah berada pada daerah ketinggian atau bukit. Nama sirtu pun beralih
menjadi konglomerat karena batuan tersebut sudah padu menjadi satu antara
material batuan dengan material halusnya. &umus kimia SiO2 Fe2, O3 CaO MgO.

2.2.Penyebaran di Indonesia
Sirtu tersebar luas di wilayah Indonesia, terutama di sekitar daerah aliran sungai
dan pedataran.lokasi keterdapatan sirtu di Indonesia : Sumatera
utara,Aceh,Lampung,Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur,Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,Nusa Tenggara
Timur,Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,Gorontalo, Maluku, Maluku Utara,
Papua Barat. Berikut kami sajikan peta persebaran bahan galian sirtu di indonesia

2
Gambar 2.1. Penyebaran Sirtu di Indonesia

3
BAB III
Eksplorasi dan Eksploitasi

3.1.Eksplorasi
eksplorasi sirtu tidak seperti eksplorasi mineral lainnya dikarenakan biasanya
sirtu tampak dipermukaan, jadi hanya diperlukan perhitungan cadangan bahan
galian tersebut untuk mengetahui seberapa banyak cadangan dan luasaanya
untuk mengethaui keekonomisan dari cadangan tersebut.Untuk tambang Putra
WD hasil eksplorasi seluas 27 Ha,. Untuk mengetahui berapa ketebalannya di
maka dilakukan metode pemboran, dan untuk menghitung cadangan di lakukan
dengan mengalikan luas iup dengan ketebalan bahan galian sirtu yang ada.

4
3.2.Eksploitasi
bahan galian pasir dan batu ini keterdapatannya namapak dipermukaan oleh
sebab itu sistem penambangan yang dilakukan adalah sistem tambang terbuka
yang sangat mudah dilakukan denhgan menggunakan peralatan yang sangat
sederhana.luas Iup adalah 27 Ha,dengan target produksi 200rit/hari di tempat
yang mempunyai pasir bagus, dan 60 rit untuk area penambangan yang saat ini
di jalankan. Adapun alat yang digunakan dalam penambangan adalah, 7 unit
backhoe dan 2 unit ripper. Tahapan penambangannya yaitu, pertama dalam
penambangan sirtu adalah mengambil atau memisahkan sirtu dari tanah
penutup,menggunakan Backhoe. Setelah itu akan diangkut oleh dump truk
untuk dibawa ketempat crushing untuk membuat batu yang berukuran besar
menjadi ukuran sama seperti yang lain.

Gambar 3.2. Proses Pertambangan

5
Adapun alat-alat yang di gunakan adalah: backhoe,ripper,dan dumptruck

Gambar 3.3.

Gambar 3.4.

6
Gambar 3.5. Dumptrack

7
BAB IV
Pengolahan dan Pemanfaatan

4.1.Pengolahan
Pengolahan sirtu sangat sederhana, yaitu dengan metode crashing bongkahan
batuan yang masih besar dan hasil yang akan keluar adalah batuan batuan
berdiameter lebih kecil dan beragam dan juga ada yang menjadi pasir setelah
itu kita pisahkan pasir dan batuan berdiameter sama sesuai dengan kebutuhan
sendiri.Pengolahannya menggunakan Stone Crusher dengan hasil:
3/4,2/3,1/2,dan ada yang menjadi pasir

Gambar 4.1 Stone Crusher

8
Gambar 4.2

Gambar 4.3

9
4.2.Pemanfaatan
Sampai saat ini penggunaan sirtu terbatas sebagai bahan bangunan terutama
untuk campuran beton, sedang penggalian sering dilakukan dengan secara
tradisional tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Sirtu yang lepas sangat
baik untuk bahan pengeras jalan biasa maupun jalan tol, dan airport. Selain itu
dapat pula dipergunakan dalam campuran beton, aspal hotmix, bahan bangunan
dan tanah urug.
Pemanfatan sirtu sebagai Bahan campuran beton,sirtu di butuhkan untuk
campuran beton sebagi penguat beton itu sendiri untuk itu kami sajikan tabel
harga bahan baku dan harga jual beton.

Harga semen /sak Rp.60.000


Harga pasir/m3 Rp.210.000
Harga kerikil/m3 Rp.205.000

Analisis harga Beton K125/m3


Nama barang Jumlah yang harga
di butuhkan
Semen 5,520 sak Rp.358.800
Pasir 0,591 m3 Rp.124.110
Kerikil 0,750 m3 Rp.153.750
total Rp.636.660
Harga jual Rp.760.000
keuntungan Rp.123.340

Analisis harga Beton K175/m3


Nama barang Jumlah yang Harga
di butuhkan
Semen 6,520 sak Rp.423.800
Pasir 0,543 m3 Rp.114.030
Kerikil 0,762 m3 Rp.156.210
total Rp.694.040
Harga jual Rp.775.000
keuntungan Rp.80.960

Analisis harga Beton K225/m3


Nama barang Jumlah yang Harga
di butuhkan
Semen 7,420 sak Rp.482.300
Pasir 0,499 m3 Rp.104.790
Kerikil 0,776 m3 Rp.159.080
total Rp.746.170
Harga jual Rp.810.000
keuntungan Rp.63.830

10
Analisis harga Beton K250/m3
Nama barang Jumlah yang Harga
di butuhkan
Semen 7,680 sak Rp.499.200
Pasir 0,494 m3 Rp.103.740
Kerikil 0,770 m3 Rp.157.850
total Rp.760.790
Harga jual Rp.825.000
keuntungan Rp.64.210

11
BAB V
Dampak Lingkungan dan Prospek Ekonomi

5.1.Dampak Lingkungan
Dengan di lakukan kegitan aktivitas penambangan sirtu ini memberikan
dampak positif dan dampak negatif terhadap lingkungan social maupun
ekonomi di daerah yang terdapat tambang sirtu Putra WD, dampak positifnya
adalah Perbaikan jalan 6km,Ambulance gratis untuk warga setempat,
terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa baik sebagai
karyawan penambangan maupun sebagai buruh muat bahan galian, sebagian
masyarakat membuka kedai kopi,terdapat 3 ambulance yang disediakan untuk
desa. Sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan adalah terjadinya
perubahan air yang kelihatan keruh sehingga tidak bias di manfaatkan oleh
masyarakat,kebisingan yang berasal dari lalu lalang truk pengangkut dan
aktivitas penambangan,jalan kotor karena material yang jatuh dari truk
pengangkut, debu yang berterbangan, serta terjadinya erosi.
Salah satu langkah mencegah debu dilahan pertambangan

Gambar 5.1

5.2. Prospek Ekonomi


Pasir dan batu merupakan sumber daya alam yang sangat di butuhkan,sebagai
bahan banguanan, perumahan, jembatan dan lain-lain. Hasil produksi sirtu ini
bukan saja untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah tetapi juga untuk

12
kebutuhan luar daerah.Prospek tambang sirtu ini cukup bagus mengingat sirtu
sangat di gunakan untuk pembuatan bangunan Berikut kami sajikan data dari
hasil penjualan sirtu Putra WD
Nama Bahan Galian Harga jual
Pasir Rp.650.000/rit
Batu Rp.750.000/rit
Abu batu Rp.90.000

Untuk pemasaran sirtu itu dijual umum siapapun boleh beli.

13
BAB VI
Penutup

6.1.Kesimpulan
Dari hasil data-data yang telah ada kami menyimpulkan bahwa usaha sirtu ini
sangat layak di jalankan dikarenakan sangat memiliki prospek yang bagus baik
dari segi pemanfaatan maupun penggunaan, serta sirtu ini masih memiliki
peluang yang sangat tinggi di karenakan masih banyaknya sirtu yang tersebar
di Indonesia

6.2.Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiwa tambang memperhatikan secara khusus
perkembangan tambang sirtu di Indonesia di karenakan memiliki prospek kerja
yang sangat tinggi,serta membuat inovasi terbaru agar kedepannya tambang
sirtu ini bias maju di Indonesia

14
Foto Kelompok

15

Anda mungkin juga menyukai