Anda di halaman 1dari 21

Latar Belakang

Genesa Bahan Galian Lempung

Lempung adalah komponen yang melimpah terdapat di permukaan


bumi. Lempung atau juga yang sering dikenal dengan tanah liat
sangat mudah ditemukan dimana-mana serta memiliki manfaat dan
kegunaan yang sangat luas. Terutama didaerah beriklim tropis seprti
Indonesia kandungan lempung yang ada sangat melimpah ruah
namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Karakteristik
utama dari mineral lempung adalah kemampuannya untuk
berinteraksi dengan air, sifatnya sangat higroskopis, menyerap air
dengan mudah dan menahannya dengan kuat.
PROSES PEMBENTUKAN
LEMPUNG
Lempung Sedimen

Sering disebut sebagai tanah liat. Tanah liat ini merupakan hasil disintegrasi, pelapukan kimia, terutama pengaruh H2O dan CO2

dibantu oleh mikroorganisme terhadap batuan induk.hasilnya merupakan bagian yang halus dan tidak larut dalam air. Selanjutnya

material ini diangkut oleh air sebagai suspensi dan akhirnya mengendap berlapis-lapis. Slama proses pengendapan / pengangkutan

sangat dimungkinkan dikotori oleh mineral yang berukuran halus antara lain kuarsa, besi oksida dan bahan organis.

Sifat yang penting dari lempung adalah plastisitasnya (keliatannya). Sifat ini dapat diperoleh bila ada air.

Derajat keliatannya tergantung dari :

Susunan dan kehalusan dari butiran mineral

Banyaknya air yang ada di dalamnya

Banyaknya garam lain yang terlarut dalam air

Jumlah bahan organis yang masih ada.


Lempung Residu
Merupakan sejenis lempung yang terbentuk
karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku
dan dijumpai disekitar batuan induknya. Mutu
lempung ini pada umumnya lebih baik
dibandingkan dengan lempung sedimen.
umumnya dipergunakan untuk bahan
pembuatan keramik struktur antara lain bata,
genting dan gerabah.
Peta Penyebaran
Penyeberan Lempung Di Indonesia
Eksplorasi
Sama halnya dengan endapan bahan galian lainnya, kegiatan
eksplorasi lempung dapat dilakukan dengan beberapa metode
yaitu :
- Metode Geologi
 Pada metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu survei pengindraan jarak jauh, survei geologi
permukaan dan survei geologi bawah tanah.
- Metode Geofisika
 Pada metode ini dapat dilakukan dengan cara survei
dari udara (airbone surveys) dan survei Geofisika darat.
Eksploitasi
Penambangan lempung diawali dengan pengupasan tanah penutup baik dilakukan
dengan peralatan sederhana ataupun dengan peralatan berat misalnya bulldozer. Proses
selanjutnya yaitu penambangan terbuka dengan bentukan undak-undak. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun shovel/backhoe, yang selanjutnya
siap untuk dipindahkan ke tempat penimbunan. Dalam hal penambangan dilakukan
secara besar-besaran misalnya sebagai bahan baku semen, perlu dilakukan teknik
penambangan dan pengangkutan dengan persyaratan ketat agar tidak mengganggu
lingkungan. Berikut merupakan tahapan dalam kegiatan penambangan lempung
1. Pembersihan Dan Pengupasan Tanah Penutup

Seperti halnya penambangan batu gamping,


kegiatan penambangan lempung dimulai
dengan pembersihan lahan dan pengupasan
tanah penutup setebal 30 - 100 cm. Tanah
penutup ini disimpan di daerah terpisah untuk
tujuan reklamasi, adapun alat yang digunakan
untuk kegiatan ini adalah Bulldozer
2. Penggalian dan pemuatan

Untuk memisahkan material dari


massa induknya dilakukan
penggalian dengan excavator
berukuran bucket sekitar 2 BCM
yang kemudian dimuatkan ke
dump truck. Penggalian
dilakukan jenjang demi jenjang
dengan tinggi jenjang 2 meter
dan lebar 3 meter. Pada kegiatan
ini alat yang diguanakan
excavator.
3. Pengangkutan
Lempung dari tempat penambangan diangkut ke stockpile dengan dump truck
Pengolahan Lempung

Proses pengolahan lempung dilakukan dengan beberapa tahanpan diantaranya :


1. Pembersihan pengotor

Kotoran yang ada harus dibuang baik itu mineral asing (misal nodul oksida
besi) ataupun sisa tumbuhan/bahan organik.
2. Penjemuran

Bongkahan lempung di pecah-pecah hingga menjadi butir-butir yang lebih


kecil, kemudian dijemur hingga kering secara merata.
3 . Penumbukan

Lempung yang sudah kering ditumbuk sampai halus


dengan mortar atau alat penumbuk lainnya sehingga
menjadi halus seperti tepung.
4. Penyaringan

Hasil penumbukan lempung yang


sudah halus tadi kemudian disaring
menggunakan saringan 50 mesh atau
jika menghendaki yang lebih halus lagi
dapat digunakan saringan 70, 80
sampai 100 mesh.
5. Penimbangan

Penimbangan dilakukan untuk masing-


masing jenis lempung sesuai presentase
berat yang ditentukan. Tipe perbandingan
campuran dicatat untuk mengetahui
perbandingan bahan yang dibutuhkan.
Tepung lempung ditimbang untuk
menentukan jumlah air yang diperlukan.
6. Pencampuran

Lempung yang sudah ditimbang


dicampur dalam suatu wadah dengan
cara diaduk. Tambahkan air
secukupnya. Penambahan air dilakukan
sedikit demi sedikit sehingga
kandungan air cukup dan siap diuli.
7. Penghomogenan

Penghomogenan dilakukan agar


lempung menjadi plastis dan homogen,
kemudian dibuat menjadi bulatan-
bulatan bola lempung.
8. Penyimpanan/ Pemeraman

Bulatan-bulatan lempung disimpan dalam katong plastik dan ditutup rapat selama kurang lebih 7
hari. Dalam proses ini terjadi proses fermentasi dari unsur-unsur organik yang dikandungnya,
sehingga lempung menjadi lebih plastis.
Pemanfaatan Lempung

Di Indonesia sendiri, lempung banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu diantaranya
pembuatan genteng.
Dimana proses pembuatan genteng terdiri dari :
 Pengilingan
 Pencetakan Genteng
 Pengeringan
 Pembakaran tahap 1

 Pengglasuran

 Pembakaran tahap 2
 Finishing
Lingkungan

Penambangan lempung memberikan dampak bagi lingkungan masyarakat. Adapun


dampak positif penambangan lempung itu sendiri adalah masyarakat dapat
menggunakan hasil pemanfaatan dari lempung tersebut misalnya genteng. Dan
hasil lempung yang dapat digunakan untuk pelindung rumah warga ,adapun
dampak negative yang terjadi terhadap lingkungan yabng mencakup ; hilangnya
tanah penutup dan kesuburan tanah, perubahan topografi yang tidak sesuai
karakter lahan serta rusaknya infrastruktur. Itulah dari penambangan lempung
Prospek Lempung

Di negera kita ini kaya akan bahan galian lempung. Sayangnya pemanfaatannya belum maksimal. Padahal harga lempung
plastis di pasaran cukup menjanjikan yaitu Rp 10.000/kg. Selain dapat dijual dalam bentuk plastisnya saja, lempung juga
dapat dimanfaatkan sebagai genteng yang tentunya meningkatkan harga jual. Harga jual genteng di pasaran berkisar Rp
2.000- 7.000/buah, tergantung kualitas masing-masing.

Selain dari itu, seiring semakin pesatnya pembangunan maka permintaan akan semen pun semakin tinggi pula dimana
lempung merupakan salah satu bahan baku dalam industri semen, dengan demikian keberadaan lempung pun akan terus
dicari. Dipasaran dalam negri harga semen berkiran 60-an ribu rupiah.

Pada semen terkandung lempung sekitar 15% dari keseluruhan unsur-unsurnya. Lempung digunakan untuk mendapatkan
komposisi Al2O3 dan SiO2. Lempung yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Mempunyai kadar SiO2 tinggi (> 48%)

 Sedikit mengandung sulfit, sulfat dan alkali


Kesimpulan

Lempung adalah komponen yang melimpah terdapat di permukaan bumi. Proses pembentukan

Lempung terdiri atas lempung residu dan lempung sedimen. Penambangan lempung diawali

dengan pengupasan tanah penutup baik dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun dengan

peralatan berat, selanjutnya dilakukan penggalian dan pemuatan kamudian diangkut ke

stockpile. Proses pengolahan lempung dilakukan dengan beberapa tahanpan diantaranya :

Pembersihan pengotor , Penjemuran, Penumbukan, Penyaringan, Penimbangan, Pencampuran,

Pengulian dan Penyimpanan/ Pemeraman. Di Indonesia sendiri, lempung banyak dimanfaatkan

dalam kehidupan sehari-hari yaitu diantaranya : Kerajinan, Pembuatan genteng, Kesehatan dan

kecantikan.

Anda mungkin juga menyukai