Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

1.5 Boring dan Sampling


1.5.1 Tujuan
Tujuan dilakukan hand boring adalah untuk pengambilan contoh tanah asli
untuk pemeriksaan labulaturium untuk mengetahui nilai sifat-sifat teknis dari tanah.

1.5.2 Dasar Teori


Di dalam dunia keteknikan tidak bias dipungkiri bahwa tanah selalu terkait
didalamnya, terutama pada bidang teknik sipil karena tanah dalam teknik sipil
berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang
sifat-sifat tanah menjadi sangat penting. Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan
Teknik Sipil, sudah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah
dilokasi pekerjaan yang bersangkutan. Penyelidikan sifat tanah pada umumnya
dilakukan dengan cara mengambil contoh tanah dari lapangan untuk kemudian
diselidiki di Laboratorium.
Pengujian boring dan sampling merupakan pengujian dengan membuat
lubang pada tanah dengan alat handbor dengan ukuran tertentu, dan dilakukan
dengan manual mengunakan tenaga manual manusia. Pengujian boring dan
sampling ini bertujuan untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan
tanah. Dari pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan sampel data tanah sebagai
bahan untuk penelitian tanah selanjutnya yang akan dilakukan di laboratorium.
Teknik pengujian boring ini merupakan pekerjaan paling umum dan paling
akurat dalam survey geoteknik lapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah
pembuatan lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun
alat bor mesin, untuk tujuan berikut :
1. Dapat mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor, yang
dilakukan terhadap contoh tanah terganggu yang diambil dari mata bor atau
core barrel,
2. Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli di kedalaman
yang dikehendaki, untuk mengambil contoh tanah asli,
3. Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (Standart Penetration Test, STP) di
kedalaman yang dikehendaki,
4. Untuk memasukkan alat-alat uji lainnya di kedalaman yang dikehendaki.

Kelompok 5 27
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

Pemboran pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat bor


tangan. Prinsip percobaan ini adalah untuk memperoleh sampel pada suatu
kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium.
Pemboran dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual setiap kelipatan
kedalaman 20 cm.
Didalam pengujian ini dibutuhkan contoh tanah terganggu (disturbed
sample) dan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Disturbed sample
merupakan contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang dilakukan untuk
melindungi struktur asli tanah tersebut. Undisturbed sample adalah contoh tanah
yang masih menunjukkan sifat asli tanah tanpa ada perubahan dari karakteristik
tanah asli tersebut. Contoh undisturbed ini secara ideal tidak mengalami perubahan
struktur, kadar air, dan susunan kimia. Contoh tanah yang benar-benar asli tidak
mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang baik maka kerusakan contoh
dapat dibatasi sekecil mungkin. Tabung slinder yang digunakan untuk mengambil
contoh sampel tanah asli/ undisturbed harus memenuhi ketentuan :

12 22
100% 10% (1.5.1)
12

dimana :
D1 = diameter tabung bagian dalam
D2 = diameter tabung bagian luar
Penelitian sifat dan karakteristik tanah yang akan dikerjakan dalam
percobaan ini diharapkan agar sifat yang diteliti di laboratorium bisa mewakili sifat-
sifat asli dari tanah dilapangan tersebut, maka contoh tanah yang diselidiki harus
berada dalam pada kondisi aslinya dilapangan tidak terganggu atau sesuai pada
kondisi awal pada saat tanah ersebut diambil. Untuk itu contoh tanah diambil secara
Undistrubed dari lapangan. Salah satu tujuan percobaan ini adalah mengambil
contoh tanah dari berbagai kedalaman di lokasi yang telah ditentukan untuk
diselidiki sifat-sifatnya dalam percobaan yang lain.
Selain dengan penyelidikan di laboratorium, perlu untuk mengetahui
beberapa sifat tanah secara visual, jenis kedalaman tanah dan kekuatan tanah. Tentu

Kelompok 5 28
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

saja deskripsi tanah macam ini adalah kasar, namun demikian deskripsi visual ini
penting untuk memberi gambaran secara umum sifat tanah di lokasi pengamatan
warna dan keadaan tanah (homogeny atau tidak) bias dengan mudah diamati secara
kasar.
Berikut beberapa jenis-jenis tanah/klasifikasi tanah yang biasa ditemukan di
lapangan diantaranya :
1. Pasir dan kerikil, merupakan agregat yang tersusun dari fragmen sub-angular,
agaknya berasal dari batuan atau mineral yang belum mengalami perubahan.
Partikel berukuran sampai 1/8 inchi dinamakan pasir, dan yang berukuran 1/8
inchi sampai 8 inchi disebut kerikil. Fragmen-fragmen bergaris tengh lebih
besar dari 8 inchi dikenal sebagai bongkah (bouldres).
2. Hardpan, merupakan tanah tahanannya terhadap penetrasi alat pemboran besar
sekali. Sebagian besar harpan dijumpai dalam keadaan bergradasi baik, luar
biasa pada dan merupakan agregat partikel mineral yang kohesif.
3. Lanau an-organik, merupakan tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil
biasanya mengandung butiran (rock flour), sedangkan yang plastis
mengandung partikel berwujud serpihan dan dikenal sebagai lanau plastis.
Karena teksturnya yang halus, lanau an-organik sering dianggap lempung,
tetapi sebenarnya dapat dibedakan tanpa pengujian laboratorium. Jika
diguncang dalam telapak tangan, selapis lanau an-organik jenuh akan
mengeluarkan air sehingga permukaanya akan nampak mengkilat. Selanjutnya
dikelukkan di antara jari tangan, permukaannya kembali pudar/tak berkilat.
Prosedur ini dikenal sebagai uji goncangan. Setelah kering, lapisan menjadi
rapuh dan debu dapat dikelupas dengan menggosokkan pada jari. Lanau relatif
bersifat kedap air, namun dalam keadaan lepas lanau dapat naik ke lubang
pengeboran atau lubang galian seperti layaknya suatu cairan kental. Tanah
paling tidak stabil, menurut kategori ini, dikenal secara setempat dengan nama
yang berbeda-beda, misalnya : Hati sapi (bulls liver).
4. Lanau organik, merupakan tanah agak plastis, berbutir halus dengan campuran
partikel-partikel bahan organic terpisah secara halus. Mungkin pula dijumpai
adannya kulit-kulit dan fragmen tumbuhan yang meluruh sebagian. Warna
tanah bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat gelap, disamping itu

Kelompok 5 29
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

mungkin mengandung H2S, CO2, serta berbagai gas lain hasil peluruhan
tumbuhan yang akan memberikan bau khas pada tanah. Permeabilitas lanau
organic sangat rendah sedangkan compressibilitasnya sangat tinggi.
5. Lempung, merupakan agragat partikel-partikel yang berukuran microskopic
dan sub-microscopic yang berasal dari pembusukkan kimiawai unsur-unsur
penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai
luas. Permeabilitas lempung sangat rendah. Untuk lempung yang keadaan
plastisnya ditandai dengan wujudnya yang bersabun atau seperti terbuat dari
lilin, serta amat keras. Pada kadar air yang lebih tinggi (basah) lempung
tersebut bersifat lengket.
6. Lempung organic, adalah lempung yang sebagian sifat-sifat fisis pentinggnya
dipengaruhi oleh adanya bahan organik yang terpisah. Dalam keadaan jenuh
lempung organic cenderung bersifat sangan compressible, tetapi pada keadaan
kering kekuatannya (strength) sangat tinggi. Warnanya biasanya abu-abu tua
atau hitam, disamping itu mungkin berbauh menyolok.
7. Gambut (peat), adalah agregat agak berserat yang berasal dari serpihan
macroskopik dan microskopik tumbuh-tumbuhan. Warnanya bervariasi antara
cokelat terang dan hitam. Gambut juga compressible sehingga hamper selalu
tidak mungkin menopang pondasi. Berbagai macam teknik telah dicoba
pengembangannya dalam rangka mendirikan tanggul tanah di atas lapisan
gambut tanpa resiko runtuh, namun penurunan (settlement) tanggul semacam
ini tetap cenderung besar serta berlanjut dengan laju yang makin berkurang
selama bertahun-tahun.
Dalam kondisi geologi tertentu, tanah akan dijumpai dengan ciri-ciri
perwujudannya yang khas atau luar biasa, misalnya berupa struktur lubang akar
atau stratifikasinya yang nyata dan teratur. Karena ciri-ciri tersebut, maka tanah di
lapangan dapat dengan mudah didefenisi dan diuraiakan sebagian dari bahan-bahan
tersebut.

Kelompok 5 30
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

1. Till, adalah endapana glasial tak berlapis dari lempung, lanau, pasir, kerikil dan
bongkah. Bahan termaksud meliputi sebagian permukaan batuan di daerah-
daerah yang glasier selama jaman es.
2. Tuff, adalah agregat halus yang proses pembentukannya dipengaruhi oleh air
atau angina berasal dari mineral berukuran kecil atau partikel batuan yang
disemburkan dari gunung api ketika meletus.
3. Loess, adalah endapan kohesif seragam yang terbawa oleh tiupan angina,
biasanya antara 0,01 dan 0,05 mm. Kohesi ditimbulkan adanya bahan pengikat
yang terutama mengandung kalsium/gamping atau lempung.
4. Lempung Varved, terdiri dari atas lapisan-lapisan lanau an-organik berwarna
agak abu-abu yang diselang-selingi oleh lapisan-lapisan lempung berwarna
agak gelap.
5. Bentonit, adalah lempung dengan kadar montmorilonit yang tinggi.
Kebanyakan bentonit terbentuk dari perubahan kimiawi abu vulkanik. Bila
berhubungan dengan air, bentonit kering akan mengembang lebih besar
disbanding lempung kering lainnya, sedangkan bentonit jenuh akan menyusut
lebih banyak ketika dikeringkan.
Masing-masing istilah tersebut di atas digunakan untuk pengklasifikasikan
tanah di lapangan dan melingkup beraneka ragam bahan yang berbeda jenisnya.
Kecuali itu pemilihan istilah yang berkaitan dengan sifat kekakuan dan kepadatan
sangat bergantung kepada orang yang melakukan pengujian tanah tersebut.
Ada beberapa langkah yang paling mudah dan paling baik dalam pemboran
diantaranya wash boring, rotary drilling dan auger drilling. Lubang dangkal sampai
kedalaman 10 ft (3,05 meter) biasa dibuat dengan auger. Untuk pengeboran dengan
tingkatan kedalaman yang tinggi digunakan metode-metode lain diantaranya
A. Wash Drilling (bor dengan air)
Teknik ini merupakan teknik dengan peralatan yang paling sederhana yang
biasa digunakan dalam pemboran dengan air (Mohr, 1943) meliputi :
a. Pipa dengan panjang 5 ft dan diameter 21/2 inchi, yang disebut dengan pipa
pelindung (casing), yang berfungsi sebagai penyangga dinding lubang.
b. Beban memancangkan pipa pelindung ke dalam tanah.
c. Derek untuk menangani beban dan pipa pelindung.

Kelompok 5 31
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

d. Pipa/selang karet penghubung dipasang di antara kepala swivel dan ujung atas
pipa pengunci dan di ujung bawah pipa dipasang mata bor.
e. Bak penampung air dan pompa tangan atau berbahan bakar.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk memulai pekerjaan
pemboran dengan air, terlebih dahulu ditegakkan derek dan selanjutnya dipancang
pipa pelindung yang panjangnya 5 ft sedalam 4 ft ke dalam tanah. Diujung atas pipa
pelindung dipasang tee dengan gagangnya pada posisi horizontal, dan sebuah pipa
pendek dimasukkan dalam arah horizontal kedalam gagang tee tersebut. Bak air
diletakkan di bawah ujung pipa pendek tersebut dan diisi oleh air. Pipa pencuci
(wash pipa) diangkat ke posisi vertikal dengan menggunakan tali yang ditarik oleh
tangan dan melalui sebuah katrol yang berada di puncak derek dan selanjutnya
diturunkan ke dalam pipa pelindung. Pompa dijalankan dan air mengalir dari bak
melewati kepala swivel masuk ke dalam pipa pencuci dan akhirnya sampai ke mata
bor serta ruang diantara pipa pencuci dan pipa pelindung. Sementara proses
pemboran berjalan, pembor mengamati warna dan kondisi umum campuran tanah
dan air yang keluar melalui lubang bor. Bilamana ada perubahan yang menyolok,
maka pemberian air dihentikan dan diambil contoh tanah dengan split-spoon.
Contoh tanah semacam ini diambil pada setiap kedalalman 5 ft andaikata karakter
tanah nampaknya tidak berubah.

B. Rotary Drilling
Teknik ini dengan menggunakan batang bor secara diputar secara mekanik
ketika pembuatan lubang dilakukan. Mata bor memiliki wadah air tempat keluarnya
air dari mata bor masuk ke dalam ruang di luar mata bor. Penekanan batang ketika
sedang berputar dikerjakan secara mekanik dan hidraulik. Batang tersebut diganti
dengan tabung sample tanah bilamana diinginkan pengambilan contoh.

C. Auger Drilling
Alat auger biasa digunakan dalam pemboran dengan pengklasifikasian
medan pemboran yang dangkal. Dilakukan dengan auger dibenamkan tak seberapa
ke dalam tanah dan selanjutnya ditarik beserta tanah yang melekat padanya. Tanah
tersebut diambil untuk diteliti, auger tersebut kembali dimasukkan ke dalam tanah
dan kemudian diputar ke bawah. Apabila lubang tersebut tidak bias terus terbuka

Kelompok 5 32
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

sehingga dapat dimasuki auger karena disekeliling sisi-sisinya tertekan atau karena
dinding runtuh, maka harus dipergunakan pipa pelindung yang berdiameter sedikit
lebih besar daripada diameter auger. Pipa pelindung ini harus dipancang sampai
kedalaman tak lebih dari kedalaman puncak dari contoh yang berikutnya dan harus
dibersihkan dengan memakai auger tersebut. Kemudian auger dimasukkan ke
dalam lubang yang sudah bersih dan diputar bke bawah ke dasar pipa pelindung
untuk memperoleh contoh tanah. Augerc boring dapat dilaksanakan pada pasir yang
terletak di bawah muka air tanah karena pasir tersebut tidak melekat pada auger.
Seandainya suatu tanah tersusun dari dua jenis tanah yang berbeda, maka
campuran yang terbanyak (dominan) dinyatakan sebagai kata benda, sedangkan
yang lebih sedikit atau kurang men bonjol dikatakan sebagai kata sifat. Misalnya
pasir kelanauan, menyatakan tanah yang mengandung banyak pasir, sedangkan
lanau hanya berjumlah sedikit saja. Lempung kepasiran adalah tanah yang
memperilihatkan sifat-sifat sebuah lempung tetapi mengandung sedikit pasir.
Secara kualitatif sifat-sifat agregat pasir dan kerikil diungkapkan oleh istila-isitilah
: lepas (loose), sedang (medium), dan padat (density), sedangkan untuk lempung
digunakan istilah : keras (hard), kaku (stiff), sedang (medium) dan lunak (soft).

1.5.3 Peralatan
Untuk melakukan pemboran dan pengambilan sampel maka diperlukan
beberapa peralatan, yaitu :
1. Mata bor
2. Stang bor
3. Kunci T pemutar
4. Stang Pemutar
5. Tabung contoh
6. Stick apparatus
7. Kop penahan
8. Palu 10 kg
9. Kunci pipa
10. Meteran

Kelompok 5 33
Praktikum Mekanika Tanah Boring dan Sampling

1.5.4 Prosedur Percobaan


Dalam melakukan pemboran dan pengambilan sampel, maka prosedur
percobaan yang dilakukan adalah :
1. Sambung mata bor dengan stang bor dengan kuat
2. Gunakan stang pemutar untuk mulai pengeboran tanah
3. Lakukan pengangkatan setelah dirasa mata bor penuh kurang lebih 10 sampai
15 cm
4. Catat kedalaman pengeboran dan lakukan diskripsi tanah secara visual
5. Lakukan pekerjaan ini berulang kali
6. Amati kedalaman setiap pengambilan tanah ini , jenis tanah, warna tanah dan
keadaannya sertamuka air bila ada
7. Lakukan pengambilan contoh sesuai dengan keperluan atau pada setiap
pergantian lapisan dengan cara :
a. Ganti mata bordengan stick apparatus
b. Pasang tabung contoh dengan dongkrak yang dipasangkan pada angker
danambang, atau
c. Pasang kop penahan dan lakukan pemukulan dengan palu untuk mengambil
contoh tanah sampai dengan tabung terisi penuh dengan tanah.
d. Penekanan tabung harus lebih kecil atau sama panjangnya dengan tabung
8. Bukastick apparatus dan buang sedikit tanah pada ujungnya dan segera ditutup
dengan paraffin kedua ujung-ujungnya.
9. Beri label nama lokasi titik bor dan kedalaman contoh tanah yang diambil.

1.5.5 Analisis dan Kesimpulan


A. Analisis
Berdasarkan pengamatan diapangan dapat diketahui perubahan warna, kadar
air, plastisitas dan kelembaban tanah seperti dilampirkan pada tabel hasil
pengamatan.

B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tanah teresebut
merupakan tanah lempung berpasir.

Kelompok 5 34

Anda mungkin juga menyukai