I S U S U N OLEH: NAMA ANGGOTA KELOMPOK: 1. PRITA ANDINI 2. BILLY KRISTIAN 3. ANISSA PRANADEWI 4. MASAYU NURHALIZA 5. TARISA DWI MARSELA 6. NURBAITI LESTARI 7. DESTI PUTRI PRATIWI KELAS
: VIII.6
SMP NEGERI 1 TALANG KELAPA
TAHUN AJARAN 2015-2016 LEMBAR KERJA-5 (LK-5)
Mengobservasi sentra kerajinan dari limbah anorganik di daerah setempat.
Nama usaha: Sanggar fifin keramik parimin. Nama perajin:Bapak parimin. Jenis bahan limbah anorganik lunak dan keras :lempung/
Alamat lokasi: Di desa sartanan,
Yogyakarta. Proses pembuatan bahan mentah menjadi bahan
tanah liat.
Alat: mesin putar
Proses kerja: 1. Proses kerja: cara pembentukkan dengan
baku:meliputi penggalian bahan
mentah, penimbunan, dan penggilingan. 1.Penggalian bahan mentah, bahan mentah digunakan untuk keramik pada umumnya adalah lempung/ tanah liat. Sebagian besar lempungan merupakan bentuk endapan yg terletak di permukaan bumi sehingga penggaliannya dilakukan dengan cara terbuka. 2.Penimbunan, bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu. Selama dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam air. Hal ini perlu dilakukan agar partikelpartikel yg semula di bwah dan kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. 3.Penggilingan, untuk lempung yg berbentuk bongkahan yg keras, sebelum ditimbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan digunakan dengan mengunakan kollegrang yg dasarnya belubang-lubang untuk mendapatkan susunan besar butir yg lebih homogen. Selama digiling didalam alat ini, bahan yg sudah menjadi tepung ditambah dengan air sambil digiling, sehingga keluar dari kollegrang, bahan sudah berbentuk lempung. Teknik pengerjaan: diputar Sketsa produk/foto:
proses lempung lembek. Cara
ini biasanya digunakan untuk membentuk produk keramik yg pembentukannya dihendaki dengan lembek sehingga dapat dilakukan pembentukan dengan tangan. Cara ini biasanya dipakai untuk benda-benda khusus yg tidak dapat dikerjakan dengan alat lain, misalnya untuk produk keramik halus yg cara pembentukannya dengan proses putar. Di dalam proses ini lempung bersifat lembek dengan kandungan air 25 sampai 40% dengan syarat lempung masih cukup kuat menahan beratnya sendiri sehingga tidak terjadi perubahan bentuk. 2. Cara pembuatan dengan proses lempung kaku. Masa yang digunakan Berupa lempung yg cukup berat bila dicetak/ dibentuk dengan tangan. Kadar air lempung kaku dalam cara ini kurang lebih 15 sampai 30%. Biasanya cara ini memerlukan alat pembentuk extruder sehingga dari alat ini dikeluarkan suatu kolom tanah yg kaku. Kemudian kolom tanah ini dibentuk/ dipotong, lalu dibentuk kembali menjadi produk tertentu. Cara ini biasanya dipakai dalam pembuatan produk keramik berat dan keramik bahan bangunan, misalnya genteng
keramik, bata merah, bata bata
berlubang, dan lain sebagainya. 3. Cara pembentukan dengan masa slip. Cara ini dipakai bila lempung yg akan dicetak , disiapkan dalam bentuk bubur yg halus sekali dan berbentuk lumpur cair. Biasanya lempung terdiri dari susunan butiran yg halus sekali. Kandungan air dalam lempung ini 12 sampai 50%. Cara ini biasanya dilakukan dengan membuat cetakan dari gips yg telah dibakar dan dengan cara mencetak tersebut dapat dibuat produk yg sama. Selain itu, juga memungkinkan untuk membentuk benda-benda yg sulit dibentuk dengan cara tangan atau mesin. Cara pembuatan ini biasanya digunakan untuk membuat produk sanitair (closet wastefell), dll. 4. Cara pembentukan dengan proses kering. Dalam cara ini dipakai lempung/masa campuran yg berkadar air rendah 4 sampai 12%, sehingga tadi lembab. Cara membentuknya biasanya dgn alat kempa yg bertekanan tinggi untuk mendapatkan produk yg mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai untuk membuat produk keramik yg mempunyai kepadatan tinggi
tetapi hasil bakarannya tidak
sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk keramik, dan bata tahan api. Ungkapan perasaan: Sekarang kami tahu cara mengobservasi sentra kerajinan yg baik, dan tidak asal-asalan.