Anda di halaman 1dari 3

Manfaat Kerajinan Bahan Lunak

Berikut ini adalah manfaat dari kerajinan yang dibuat dengan bahan lunak.
1. Sebagai hiasan
Kerajinan berbentuk barang untuk menghias kediaman, misalnya vas bunga yang dapat dipajang pada
sudut ruangan
2. Sumber penghasilan
Kerajinan akan memiliki nilai jual tersendiri. Akan meningkat seiring dengan kualitasnya. Dengan
menjualnya, pengrajin akan bisa mendapatkan penghasilan.
3. Sebagai bahan dasar bangunan
Tanah liat tidak hanya menjadi bahan dasar pembuatan vas. Material ini juga bisa digunakan untuk batu
bata untuk membuat rumah ataupun bangunan semacamnya.
4. Mengandung nilai keindahan
Kerajinan bahan lunak yang dibuat menjadi suatu karya seni dapat diletakan pada pameran. Membuat
kerajinan tersebut memiliki nilai keindahan yang nantinya akan diapresiasi oleh orang lain.
5. Benda pakai
Kerajinan akan bisa diolah menjadi berbagai benda berguna. Salah satunya benda yang bisa dipakai
sehari-hari. Seperti dompet ataupun jaket.

Berikut ini beberapa sifat dan ciri dari bahan kulit hewan:
1. Tahan panas
Bahan jaket kulit tahan terhadap panas. Jenis material ini menahan panas dengan baik karena udara
dalam jumlah besar terperangkap di dalam material ini. Udara merupakan konduktor panas yang buruk
dan membuat material ini resisten terhadap panas.
2. Daya regang yang bagus
Bahan jaket kulit mempunyai sifat meregang dengan baik dan tahan ditarik tergantung dari jenis kulit
yang digunakan atau metode penyamakan. Kulit juga resisten terhadap abrasi dalam kondisi basah dan
kering.
3. Elastisitas yang baik
Kulit cenderung elastis seperti plastik. Bahan ini juga bisa dibuat menjadi keras atau dibuat lentur.
Penetrasi air pada kulit tergantung pada wettability (kemampuan air membasahi benda padat) dari
serat kulit, ini dipengaruhi oleh metode penyamakan yang digunakan.
4. Tahan bahan kimia
Kulit juga tahan terhadap panas dan nyala api. Material ini juga tahan terhadap asam lemah dan alkali
lemah. Asam kuat dan alkali kuat secara kimiawi dapat menurunkan kualitas kulit, namun material ini
tidak terpengaruh oleh asam dan alkali lemah.

Karakteristik bahan lunak alam:


 Berasal dari tumbuhan, hewan, atau benda alam.
 Dapat terdegradasi atau hancur secara alami di alam.
 Mudah busuk jika tidak diolah dengan baik.
Karakteristik bahan lunak buatan:
 Bahan terbuat dari proses kimia dengan mesin khusus.
 Tidak dapat hancur di alam begitu saja.
 Perlu mesin dan zat khusus dalam proses pembentukannya.

bahan lunak alami berasal dari alam seperti tanah liat, pasir dan serat alam seperti daun, bunga, kulit
pohon serta kulit hewan. Selain itu, untuk bahan lunak alami juga tidak memerlukan campuran bahan
lain saat akan diolah menjadi sebuah produk.

teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik
lempeng, teknik pinching, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.
1. Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk
kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan
menggunakan rol kayu penggilas.
Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau
kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda
dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara
ditoreh pada saat tanah setengah kering.
2. Teknik P?at (Pinching)
Teknik p?at (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung
menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak
mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses p?at dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Ambil segumpal tanah liat plastis.
b. Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk
benda yang kamu inginkan.
c. Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
3. Teknik Pilin (Coiling)
Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau
dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan
kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya
pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara
melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan
tambahkan air agar menempel.
4. Teknik Putar (Throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang
pelarik atau alat putar elektrik.
Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya.
Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan.
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.
6. Teknik Cor atau Tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak.
Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips.
Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat
kering.

PARAFIN :
biasanya berupa bahan padat atau. cair.
umumnya berwarna putih susu/ bening.
mudah meleleh apabila terkena. panas.
cepat membeku pada suhu tertentu.

Sifat bahan kemasan yang harus dimiliki oleh setiap kemasan adalah:
Memiliki kemampuan tahan terhadap udara seperti oksigen dan berbagai macam bentuk gas lainnya
Memiliki sifat non-toxic dan juga inert sehingga akan dapat melakukan pertahanan terhadap warna,
aroma hingga sebuah cita rasa yang akan dimiliki oleh sebuah produk ketika dilakukan pengemasan
Memiliki kemampuan kedap air
Memiliki kemampuan yang dimana kuat dan juga tidak akan dapat dengan mudah untuk bocor
Memiliki ketahanan terhadap panas
Mudah untuk dilakukan pengerjaan dalam skala besar serta memiliki harga yang terbilang kompetitif.

langkah awal pembuatan kerajinan lunak adalah membuat rancangan/sketsa karya tersebut dan juga
mempersiapkan peralatan, tempat dan juga bahan untuk karya tersebut.
Langkah lengkap:
1. buat desain terlebih dahulu.
2. buat sketsa menggunakan pensil.
3. buang bagian background.
4. kemudian ukir bagian objek secara detail.
Penimbunan sampah, yaitu menempatkan sampah pada tempat yang rendah, kemudian menimbunnya
dengan tanah. Keuntungan cara ini adalahmeratakan tanah yang sebelumnya tidak rata, dan sampah
hasil timbunan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.Upaya tersebut tidak begitu sulit, misalnya
penimbunan sampah rumah tangga yang hanya sedikit. Tapi bila jumlah sampah sangat banyak seperti
yang terkumpul di kota-kota besar, maka pekerjaan ini membutuhkan perhatian ekstra yang
memerlukan perencanaan, peralatan, dan pelaksanaan yang cermat.
Penimbunan tanah sehat (Sanitary Landfill), yaitu penimbunan sampah dengan cara sampah dibuang
dan dibiarkan menumpuk/menggunung. Setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, permukaan
atasnya ditimbun tanah setebal kurang lebih 60 cm. Cara ini membutuhkan biaya yang cukup besar,
namun manfaatnya yaitu sampah yang telah ditimbun tersebut tidak merugikan dan aman bagi
kesehatan manusia dan lingkungannya.
Pembakaran sampah (Incineration), yaitu pembakaran sampah pada suatu tempat, misalnya pada
tanah lapang yang jauh dari segala kegiatan agar tidak mengganggu. Namun pembakaran seperti ini
sulit dikendalikan, karena apabila tertiup angin kencang maka sampah, arang sampah, asap, debu, dan
abu dapat terbawa ke tempat-tempat sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan gangguan. Pembakaran
yang paling baik dikerjakan pada suatu instalasi pembakaran, karena dapat diatur prosesnya sehingga
tidak mengganggu lingkungan. Tetapi pembakaran dengan cara ini membutuhkan biaya operasi yang
mahal.
Penghancuran (Pulverisation), yaitu menghancurkan sampah menjadi potongan-potongan kecil yang
lebih ringkas oleh mobil pengumpul sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah. Potongan-
potongan sampah yang telah dihancurkan tersebut dapat digunakan untuk menimbun tanah rendah
dan dapat juga dibuang ke laut tanpa menimbulkan pencemaran.
Pemanfaatan ulang (Recycling), yaitu sampah yang masih bisa diolah kembali dipungut dan
dikumpulkan; misalnya kertas, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, dan potongan plastik.
Kemudian sampah yang telah dikumpulkan tersebut diolah lagi menjadi karton, kardus pembungkus,
alat-alat dan perangkat rumah tangga dari plastik dan kaca.
Pembuatan Kompos (Composting), yaitu proses pengolahan sampah organik menjadi kompos melalui
beberapa langkah. Pengomposan dapat dilakukan dalam skala rumah tangga sampai skala yang lebih
besar. Jika menginginkan proses komposting lebih cepat, bisa menggunakan zat pengurai yang banyak
dijual. Keuntungan komposting adalah, kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media tanam.
Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah
Reuse yang berarti menggunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai