Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKARYA

Natania Desinta Madyaningratri IX I / 18


1. - memiliki tujuan pembuatan: perencanaan membuat pola apa
yang diinginkan dan apa kerajinan yang ingin dibuat.

 -menyiapakan alat dan bahan: menyiapkan apa saja yang


dibutuhkan untuk membuat kerajinan dan sesuai bahan
yang dipilih,alam atau buatan.

- proses pembuatan barang: membuat barang dengan


teliti,diperhatikan saat membuat barang agar sesuai dengan
pola yang diinginkan.

- proses penyempurnaan barang: barang yang sudah jadi


dicek lagi apakah ada yang rusak atau diamplas agar tidak
kasar.

- proses pengemasan: setelah barang jadi dan sesuai apa yang


diinginkan, kemas dengan kemasan yang cocok dan rapi agar
terlihat bagus disarankan juga mengemas barang dengan
unik/cantik untuk menarik perhatian pelanggan.

2. kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia menjadi ciri khas


keanekaragaman masing-masing yang menjadikan warisan
budaya di indonesia kaya akan ragam karya yang satu.

3. Persyaratan perancangan kerajinan:

->KEGUNAAN->KENYAMANAN->KELUWESAN ->KEAMANAN-
>KEINDAHAN

4. pembuatan produk kerajinan dari bahan keras:

(1).  Teknik Ukir Tekan


      Merupakan teknik membuat hiasan di atas plat logam tipis
dengan ketebalan 0,2 mm untuk plat kuningan dan 0,4 mm untuk
plat logam tembaga. Teknik ini di lakukan dengan menekan
permukaan benda kerja mengikuti bentuk motif yang di inginkan.

Contoh: perkakas-perkakas rumah tangga dan benda-benda


seperti jenis gerabah.

(2). Teknik Etsa

      Teknik ini di lakukan dengan merendam benda di dalam


larutan asam. Tujuanya untuk melarutkan sebagian dari
permukaan benda yang akan di bentuk.

Contoh: Penerapan bahan penolak asam pada sebuah benda


logam.

(3).  Teknik Ukir

       Merupakan teknik yang sudah di kenal sejak zaman batu.


Pada saat itu benda benda di rumah tangga di beri ukiran,
misalnya gerabah atau kayu. Motif ukirannya : Zig-zag, garis,
lingkaran dan tumpal.

Contoh: perkakas-perkakas rumah tangga dan benda-benda


seperti jenis gerabah.

(4).Teknik Cor

      Di gunakan untuk mencetak gending perunggu, kapak, bejana


dan perhiasan. Teknik cor di bedakan menjadi 2 macam yaitu :

  a. Teknik Tuang Berulang

       Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan yang terbuat dari


batu dan dapat di pakai berulang kali, Sesuai kebutuhan. Teknik
ini di gunakan untuk mencetak bentuk atau hiasan benda
sederhana.

b. Teknik Tuang Sekali Pakai

      Di gunakan untuk mencetak hiasan yang lebih rumit. Teknik ini


di awali dengan membuat model dengan tanah liat dan di lapisi
lilin. Kemudian menuangkan perunggu di dalamnya. Setelah
perunggu dingin cetakan dapat di pecah.

c. Teknik Menempa

merupakan teknik cor dengan cara menempa yang biasanya


menggunakan berbagai jenis logam, seperti besi, tembaga,
kuningan, perak, dan emas sebagai bahan baku dalam pembuatan
kerajinan. Adapun benda-benda kerajinan yang dapat dibuat
dengan cara menempa antara lain seperti keris, piring, teko, dan
tempat lilin.

Contoh: gending, perunggu ,kapak,bejana,perhiasan perhiasan,


keris,piring,teko,tempat lilin.

(5). Teknik Anyam

      Teknik ini di lakukan dengan cara menyilang-nyilangkan atau


menumpang tindihkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman.

Contoh: bambu, rotan , dan plastik.

(6).  Teknik Bubut

      Teknik ini memerlukan alat pemotong , mengiris dan


menyayat untuk membentuk benda yaitu pahat bubut.

Contoh: vas bunga dari kayu, asbak kayu,dll.


5. PENGEMASAN adalah tahap paling akhir pada proses
pembuatan produk-produk olahan pangan. Pengemasan ini
dinamakan juga dengan penyajian. Disebutkan bahwa
pengemasan ini meski adalah tahap paling akhir namun
memegang peranan yang sangat penting di dalam proses produksi
produk pangan sebab merupakan faktor yang kemudian
meningkatkan daya tarik konsumen atas produk tersebut
sekaligus media yang melindungi produk dari kontaminasi bahan
berbahaya.

Oleh karena peranannya yang sangat penting maka bahan-bahan


yang digunakan sebagai wadah kemasan harus dipilih dengan
cermat. Seiring perkembangan teknologi, pengemasan hari ke
hari semakin berkembang.

6. Tujuan pengemasan adalah untuk melindungi dan mencegah


kerusakan terhadap barang yang dijual diindustri atau
pasaran. Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya
seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas
matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran
dari virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan
kualitas dari suatu produk, memudahkan penggunaan produk,
memperindah penampilan produk agar menarik konsumen
membeli produk tersebut.

7. jenis bahan kemasan produk kerajinan bahan keras:

:>Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan


kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan
kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang
murah, mudah diperoleh. Kelemahan kemasan kertas untuk
mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air,mudah robek
dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.

:>Kemasan Kayu

Kayu merupakan pengemasan secara tradisional, digunakan untuk


mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik
dan emas, keramik, dan kain.

Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk,


bahan kemasan, dan kekuatan kemasan.

Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu sangat


umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam
perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti
keramik atau kaca yang mudah pecah sering dibungkus dengan
peti kayu agar dapat melindungi barang tersebut dari risiko
pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan
tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya.

:>Kemasan Plastik

Kemasan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari


hari adalah kemasan plastik. Produk kerajinan banyak
menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama
kristal termoplastik yang jernih. sifat akrilik adalah kaku dan
transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik
leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis
untuk bahan keras.

8. syarat perancangan: KELUWESAN, KEAMANAN,KEINDAHAN,


KENYAMANAN,KEGUNAAN

9. uraikan mengenai ukiran pa’kapu’ Baka toraja:


Pa'kapu baka artinya ukiran yang menyerupai simpulan tali
penutup bakul yang dipakai untuk menyimpan harta benda di
dalam rumah bagi Suku Toraja. Fungsi ukiran ini adalah agar
turunan orang yang memilikinya senantiasa bersatu dan sehati
dalam masyarakat seperti benda yang berada di dalam suatu
tempat.

10. Analisis alat,bahan,cara pembuatan,dan kemasan yang


digunakan. Bahan:

1) Bambu secukupnya

2) Lampu hias/bola lampu

3) cat

Alat: kuas cat,amplas,kapak atau pisau yang lebih besar,kemasan


plastik

Cara membuat:

* Pilih bambu yang tidak terlalu muda atau tua.

* bambu dapat langsung dipotong sepanjang 2 atau 3 ruas.

* Bambu harus disimpan pada tempat yang sejuk, lalu ditegakkan


selama 5-6 hari.

* Bambu yang telah dipilih harus memiliki ruas paling panjang.

1) Siapkan bambu yang telah kering yang memiliki diameter


sekitar 9-10 cm. Kemudian potong bambu sesuai dengan
kebutuhan.

2) Lalu amplas bambu hingga halus dan beri cat coklat atau pelitur
supaya terlihat barang tersebut dibuat dari bambu.
3) Kemudian pilih bagian ruas bambu sebagai peletakan lampu
hias, gergaji bagian atas ruas. Jangan sampai lupa untuk
meninggalkan bagian ruas sebagai peletak lampu.

4) Amplas kembali bagian yang telah dipotong supaya serbuk


yang ada di bambu hilang.

5) Setelah itu lubang bagian tengah bambu yang nantinya dipakai


untuk kabel dan untuk pengeluaran cahaya supaya terlihat
menarik.

6) Untuk membuat tatakan lampu, maka bisa menggunakan


semen, juga bisa menggunakan ember kecil maupun bekas cat.

7) Jika sudah, cat kembali untuk seluruh lampu hias termasuk


bambu yang telah terlihat ataupun di potong dan juga termasuk
tatakannya.

8) Persiapan yang terakhir, pasang bola lampu yang memiliki


energy hemat antara 5 watt, dan letakkan pada lampu hias sesuai
kebutuhan.

9) Lampu hias siap di jual.

Pengemasan:

Lampu hias dilapisi dalam plastik, setelah itu dimasukkan dalam


kardus dengan ukuran seperti lampu hias tersebut, agar lebih
aman lagi, isi penuh kotak tersebut dengan kertas-kertas sehingga
dapat menutupi lampu hias itu agar tidak lecet saat pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai