Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan
dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang
akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.
a.Kayu
Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami.
Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni,
jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dsb.Masing-
masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras
kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang
indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat
memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati. Ada yang
memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.
b.Bambu
Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air
secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga
kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini
dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu juga memiliki ruas batang
yang unik. Terkadang dalam pembuatannya, bentuk alami bambu sangat
ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu dapat
dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh
2. Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya yang diolah dan dicampur dengan
bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama.
Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan
sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan dijelaskan
pada pemaparan di bawah ini.
a.Kaca
Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara
1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap.
Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada
permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas yang
membuat wujudnya menjadi lunak.
b. Logam
Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan
atau kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada
yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis serta ringan. Logam mudah
terkorosi (berkarat) oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau
lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat.
Artinya, perawatan produk logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar
tidak cepat pudar.
Contoh Kerajinan Bahan Keras
Contoh produk yang terbuat dari bahan ini sangatlah beragam, tergantung
kreativitas masing-masing. Dewi Sri Handayani dalam buku Prakarya Kelas 9
memberikan contoh beberapa kerajinan bahan keras buatan yang bisa dikerjakan di
rumah.
1.Bahan Kaca
Kerajinan lukis kaca adalah jenis yang menampilkan gaya lukisan di atas kaca.
Media kaca yang digunakan pun beragam, mulai dari yang permukaan datar seperti
cermin, kaca pintu, dan kaca jendela atau permukaan yang cembung/cekung seperti
botol, gelas, maupun piring.
2.Bahan Logam
Jenis logam bermacam-macam yakni emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan
kuningan. Kebanyakan bahan logam digunakan sebagai perhiasan atau aksesori.
Ada juga yang digunakan sebagai produk pakai seperti gelas, teko, nampan,
kaleng, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.
Produk kerajinan logam yang bisa dibuat di rumah adalah yang berbentuk kaleng,
kawat, dan tutup botol. Kaleng, kawat, dan tutup botol bisa terbuat dari
alumunium, baja, dan sejenisnya. Kita bisa melukis di atas permukaan kaleng
bekas makanan maupun minuman untuk dijadikan vas bunga dan tempat pensil.
Sedangkan untuk kawat, kita bisa memilin dan menyusunnya menjadi bentuk
pohon. Untuk tutup botol logam bisa dibuat menjadi hiasan dinding.
3.Bahan Plastik
Jenis plastik yang digunakan untuk produk kerajinan bahan keras buatan bisa
berasal dari limbah botol dan tutup botol plastik yang sudah tidak dipakai. Botol
bisa dilukis maupun dipotong dan ditempel menjadi bentuk yang memiliki nilai
artistik, seperti vas bunga, mobil-mobilan, dan sebagainya, sedangkan untuk tutup
botol bisa disusun berdasarkan warnanya dan membentuknya menjadi bunga
maupun bentuk artistik lainnya.
Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya
memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang
dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan
kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil
kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti
limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian
alam.
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur
penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang
dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab
terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor
yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan.
•Faktor teknis yang meliputi: metode produksi yang handal, penerapan daya mesin
atau manual, dan tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
•Faktor sains dan teknologi, yaitu terdapat unsur kebaruan atau temuan baru
(inovasi atau modifi kasi), selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi.
•Faktor estetika, yaitu menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi
keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau
gugahan yang ditampilkan.
•Faktor kondisi lingkungan, yaitu nilai budaya, kondisi lingkungan, atau wilayah
setempat.
Contoh Kerajinan Bahan Keras – Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, pejal, kuat, padat, tahan lama,
tidak mudah terurai, dan tidak mudah berubah bentuk. Produk tersebut dapat
dibuat dari bahan alam dan buatan.
Keragaman jenis bahan ini dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang
tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya berasal
dari kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun
impor telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai kerajinan.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan
melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah yang memiliki corak
dan bentuk berbeda-beda. Kita dapat melestarikan budaya dan turut serta
memajukan perekonomian bangsa melalui berbagai kerajinan yang ada.
Kerajinan bahan keras adalah produk yang dibuat dari bahan keras buatan
seperti kaca, plastik, logam, keramik, kaleng, botol, tutup botol, dan
sebagainya. Jenis bahan tersebut dapat berupa bahan baru atau bekas
kemasan yang sudah tidak dipakai, rusak, atau pecah.
Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan
dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan
yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.
a. Kayu
Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami.
Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus,
mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti,
dsb.
b. Bambu
Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena
air secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki
rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga
bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu juga memiliki
ruas batang yang unik. Terkadang dalam pembuatannya, bentuk alami bambu
sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu
dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh.
c. Rotan
Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bambu, terutama pada
bagian serat batangnya. Rotan yang dimanfaatkan ada yang berongga dan ada
yang tidak. Rotan yang berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm,
sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan.
Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur
batangnya halus meskipun tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk
sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa
mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan
panjangnya selalu bertambah.
a.Kaca
Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi
antara 1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan
mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat
menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam
kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak.
b.Logam
terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang
kemerahan atau kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih
dan tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi (berkarat) oleh udara,
sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni
untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya,
perawatan produk logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih
agar tidak cepat pudar.
1. Bahan Kaca
Kerajinan lukis kaca adalah jenis yang menampilkan gaya lukisan di atas kaca.
Media kaca yang digunakan pun beragam, mulai dari yang permukaan datar
seperti cermin, kaca pintu, dan kaca jendela atau permukaan yang
cembung/cekung seperti botol, gelas, maupun piring.
2. Bahan Logam
Jenis logam bermacam-macam yakni emas, perak, perunggu, aluminium, besi,
dan kuningan. Kebanyakan bahan logam digunakan sebagai perhiasan atau
aksesori. Ada juga yang digunakan sebagai produk pakai seperti gelas, teko,
nampan, kaleng, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan.
Produk kerajinan logam yang bisa dibuat di rumah adalah yang berbentuk
kaleng, kawat, dan tutup botol. Kaleng, kawat, dan tutup botol bisa terbuat
dari alumunium, baja, dan sejenisnya. Kita bisa melukis di atas permukaan
kaleng bekas makanan maupun minuman untuk dijadikan vas bunga dan
tempat pensil. Sedangkan untuk kawat, kita bisa memilin dan menyusunnya
menjadi bentuk pohon. Untuk tutup botol logam bisa dibuat menjadi hiasan
dinding.
3. Bahan Plastik
Jenis plastik yang digunakan untuk produk kerajinan bahan keras buatan bisa
berasal dari limbah botol dan tutup botol plastik yang sudah tidak dipakai.
Botol bisa dilukis maupun dipotong dan ditempel menjadi bentuk yang
memiliki nilai artistik, seperti vas bunga, mobil-mobilan, dan sebagainya,
sedangkan untuk tutup botol bisa disusun berdasarkan warnanya dan
membentuknya menjadi bunga maupun bentuk artistik lainnya.
Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya
memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan
yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan
kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil
kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti
limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat
pelestarian alam.
Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan
dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan
dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk
kerajinan.
Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung
pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses
produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan
bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari
kerajinan bahan keras alam.
1.Teknik anyam
Teknik membuat hiasan yang dilakukan di atas permukaan pelat dengan cara
ditekan menggunakan alat khusus. Jenis teknik ini cocok diterapkan di
kerajinan bahan keras buatan, seperti logam dan tembaga. Alat yang
dibutuhkan dalam teknik ukir tekan diantaranya bambu dan kayu.
3. Teknik pahat