Anda di halaman 1dari 23

KLIPING

KARYA KERAJINAN YANG BERASAL


DARI BAHAN KERAS ALAMI DAN
BAHAN KERAS BUATAN
DiSUSUN
Oleh

•Nama : Chairul Rakha Azima


Bunga Amalia Fidiara
Cloudhia Ziva
Alif Juwanto
Darrian Gili Candra

Mata pelajaran : Prakarya


Contoh Kerajinan Bahan Keras

– Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang menggunakan bahan dasar


yang bersifat keras, pejal, kuat, padat, tahan lama, tidak mudah terurai,
dan tidak mudah berubah bentuk. Produk tersebut dapat dibuat dari bahan
alam dan buatan.
Keragaman jenis bahan ini dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang
tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya berasal dari
kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun impor
telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai kerajinan.
Kehadiran kerajinan ini memiliki daya pikat dan keunggulan tersendiri,
terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik, misalnya wilayah
Jepara. Indonesia banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu dari wilayah
tersebut dan memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah
dengan segala kerumitan detailnya.
Indonesia memang kaya budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya
daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-
cari oleh bangsa asing, sehingga kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk
memperkenalkan keragaman budaya Nusantara.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan
melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah yang memiliki corak
dan bentuk berbeda-beda. Kita dapat melestarikan budaya dan turut serta
memajukan perekonomian bangsa melalui berbagai kerajinan yang ada.

Pengertian Kerajinan Bahan Keras


Kerajinan bahan keras adalah produk yang dibuat dari bahan keras buatan
seperti kaca, plastik, logam, keramik, kaleng, botol, tutup botol, dan sebagainya.
Jenis bahan tersebut dapat berupa bahan baru atau bekas kemasan yang sudah
tidak dipakai, rusak, atau pecah.
Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa dengan teknik tertentu sehingga
menghasilkan produk yang artistik dan fungsional. Dikutip dari buku Prakarya
aspek Kerajinan kelas IX yang ditulis oleh Martono berikut beberapa teknik
yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras buatan.
•Teknik potong-sambung menggunakan gergaji, pisau, pahat, konstruksi dan
sambungan paku, las, lem, press, ikat, dan tempel.
•Teknik tempel atau mosaik dengan menempelkan benda-benda kecil yang
berwarna.
•Teknik bubut untuk membuat produk yang sifatnya bulat atau silindris.
•Teknik lukis yakni melukis bahan tersebut agar terlihat lebih cantik dengan
pilihan warna dan objek gambar yang diinginkan.
Saat mengolah kerajinan bahan keras buatan di rumah, terdapat beberapa
prosedur yang perlu diperhatikan. Martono merunutkan prosedur tersebut
dengan sederhana sebagai berikut.
Menentukan ide dasar yang akan dikembangkan menjadi produk.
Memilih serta menentukan bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk
membuat kerajinan bahan keras buatan.
Pembuatan desain produk kerajinan bahan keras buatan.
Visualisasi atau perwujudan produk kerajinan menggunakan bahan keras buatan
dan teknik yang tepat untuk berkarya.

Jenis-Jenis Kerajinan Bahan Keras


Kerajinan ini terdiri atas dua jenis, yaitu bahan keras alam dan buatan.
keras alam adalah bahan untuk karya yang diperoleh dari alam sekitar dan
merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam,
misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya yang berada di bentang alam
Indonesia.
Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang
membutuhkan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Hal ini dikarenakan
benda-benda tersebut terbuat dari benda keras dan memiliki kecenderungan kuat
dan tahan lama, bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras alam
memiliki daya tarik tersendiri karena keaslian dan keistimewaan bahan asli yang
natural dari alam.

Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan
dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang
akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.

a.Kayu

Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami.
Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni,
jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dsb.Masing-
masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras
kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang
indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat
memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati. Ada yang
memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.
b.Bambu

Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air
secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga
kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini
dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu juga memiliki ruas batang
yang unik. Terkadang dalam pembuatannya, bentuk alami bambu sangat
ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu dapat
dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh
2. Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya yang diolah dan dicampur dengan
bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama.
Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan
sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan dijelaskan
pada pemaparan di bawah ini.

a.Kaca

Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara
1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap.
Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada
permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas yang
membuat wujudnya menjadi lunak.
b. Logam

Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan
atau kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada
yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis serta ringan. Logam mudah
terkorosi (berkarat) oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau
lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat.
Artinya, perawatan produk logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar
tidak cepat pudar.
Contoh Kerajinan Bahan Keras

Contoh produk yang terbuat dari bahan ini sangatlah beragam, tergantung
kreativitas masing-masing. Dewi Sri Handayani dalam buku Prakarya Kelas 9
memberikan contoh beberapa kerajinan bahan keras buatan yang bisa dikerjakan di
rumah.

1.Bahan Kaca

Kerajinan lukis kaca adalah jenis yang menampilkan gaya lukisan di atas kaca.
Media kaca yang digunakan pun beragam, mulai dari yang permukaan datar seperti
cermin, kaca pintu, dan kaca jendela atau permukaan yang cembung/cekung seperti
botol, gelas, maupun piring.

2.Bahan Logam

Jenis logam bermacam-macam yakni emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan
kuningan. Kebanyakan bahan logam digunakan sebagai perhiasan atau aksesori.
Ada juga yang digunakan sebagai produk pakai seperti gelas, teko, nampan,
kaleng, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.

Produk kerajinan logam yang bisa dibuat di rumah adalah yang berbentuk kaleng,
kawat, dan tutup botol. Kaleng, kawat, dan tutup botol bisa terbuat dari
alumunium, baja, dan sejenisnya. Kita bisa melukis di atas permukaan kaleng
bekas makanan maupun minuman untuk dijadikan vas bunga dan tempat pensil.
Sedangkan untuk kawat, kita bisa memilin dan menyusunnya menjadi bentuk
pohon. Untuk tutup botol logam bisa dibuat menjadi hiasan dinding.

3.Bahan Plastik

Jenis plastik yang digunakan untuk produk kerajinan bahan keras buatan bisa
berasal dari limbah botol dan tutup botol plastik yang sudah tidak dipakai. Botol
bisa dilukis maupun dipotong dan ditempel menjadi bentuk yang memiliki nilai
artistik, seperti vas bunga, mobil-mobilan, dan sebagainya, sedangkan untuk tutup
botol bisa disusun berdasarkan warnanya dan membentuknya menjadi bunga
maupun bentuk artistik lainnya.

Prinsip Kerajinan Bahan Keras


Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan
dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari kepiawaian
perajin dalam penciptaan karyanya. Salah satu pengetahuan umum dan
mendasar yang harus diketahui untuk menciptakan kerajinan bahan keras
adalah prinsip kerajinan bahan keras.
1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras
Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah satu
prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras. Bahan
yang dapat digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras dapat dibuat dari
bahan alam, bahan buatan, dan bahkan bahan limbah seperti bahan limbah organik,
dan bahan limbah anorganik.

Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya
memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang
dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan
kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil
kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti
limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian
alam.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras


Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide
manusia yang dapat berawal dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak
cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut menghasilkan seperangkat karya
secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab itu pesan
yang dapat kita ciptakan atau picu (dirasakan penikmatnya) dapat dipilah menjadi:

•Produk dengan nilai fungsional.

•Produk dengan nilai informatif.


•Produk dengan nilai simbolik.

•Produk dengan nilai prestise (wibawa).

Memperhatikan dan mempertimbangkan seperti apa muatan yang dibawa oleh


produk akan menentukan kualitasnya pula. Jika kita ingin membuat produk yang
memiliki fungsional, maka salah kaprah jika kita malah sibuk dengan nilai
simboliknya, begitu pun sebaliknya.

Namun, tentunya pernyataan kesalahan di atas hanyalah patokan kasar semata.


Bisa jadi suatu produk dapat diciptakan melalui perpaduan beberapa nilai. Perlu
menjadi catatan bahwa biasanya produk kerajinan yang berhasil biasanya hanya
memiliki jenis nilai minim namun benar-benar mengena (sederhana namun apa
yang ingin disampaikan jelas)

3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras

Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur
penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang
dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab
terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor
yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan.

Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui


sebelum perancangan adalah sebagai berikut:

•Faktor teknis yang meliputi: metode produksi yang handal, penerapan daya mesin
atau manual, dan tingkat kemahiran sumber daya manusianya.

•Faktor ekonomis, yakni: pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan


atau distribusi, kebijakan penciptaan (hak cipta), nilai jual dan keberadaan suku
cadang (sumber daya bahan dan alat), serta selera masyarakat terhadap produk
tersebut.

•Faktor ergonomis, yaitu kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan.

•Faktor sains dan teknologi, yaitu terdapat unsur kebaruan atau temuan baru
(inovasi atau modifi kasi), selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi.

•Faktor estetika, yaitu menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi
keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau
gugahan yang ditampilkan.

•Faktor kondisi lingkungan, yaitu nilai budaya, kondisi lingkungan, atau wilayah
setempat.

Contoh Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, dan Jenisnya

Contoh Kerajinan Bahan Keras – Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, pejal, kuat, padat, tahan lama,
tidak mudah terurai, dan tidak mudah berubah bentuk. Produk tersebut dapat
dibuat dari bahan alam dan buatan.

Keragaman jenis bahan ini dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang
tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya berasal
dari kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun
impor telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai kerajinan.

Kehadiran kerajinan ini memiliki daya pikat dan keunggulan tersendiri,


terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik, misalnya wilayah
Jepara. Indonesia banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu dari wilayah
tersebut dan memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa
indah dengan segala kerumitan detailnya.

Indonesia memang kaya budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya


daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-
cari oleh bangsa asing, sehingga kerajinan bahan keras dapat menjadi alat
untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan
melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah yang memiliki corak
dan bentuk berbeda-beda. Kita dapat melestarikan budaya dan turut serta
memajukan perekonomian bangsa melalui berbagai kerajinan yang ada.

Pengertian Kerajinan Bahan Keras


Jenis-Jenis Kerajinan Bahan Keras
1. Bahan Keras Alam
a. Kayu
b. Bambu
c. Rotan
2. Bahan Keras Buatan
a. Kaca
b. Logam
Contoh Kerajinan Bahan Keras
1. Bahan Kaca
2. Bahan Logam
3. Bahan Plastik
Prinsip Kerajinan Bahan Keras
1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras
2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Buku Terkait Kerajinan
Artikel Terkait Kerajinan
3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras
Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras
1. Kerajinan Bahan Keras Alam
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras
Pengertian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras adalah produk yang dibuat dari bahan keras buatan
seperti kaca, plastik, logam, keramik, kaleng, botol, tutup botol, dan
sebagainya. Jenis bahan tersebut dapat berupa bahan baru atau bekas
kemasan yang sudah tidak dipakai, rusak, atau pecah.

Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa dengan teknik tertentu sehingga


menghasilkan produk yang artistik dan fungsional. Dikutip dari buku Prakarya
aspek Kerajinan kelas IX yang ditulis oleh Martono berikut beberapa teknik
yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras buatan.
Teknik potong-sambung menggunakan gergaji, pisau, pahat, konstruksi dan
sambungan paku, las, lem, press, ikat, dan tempel.
Teknik tempel atau mosaik dengan menempelkan benda-benda kecil yang
berwarna.
Teknik bubut untuk membuat produk yang sifatnya bulat atau silindris.
Teknik lukis yakni melukis bahan tersebut agar terlihat lebih cantik dengan
pilihan warna dan objek gambar yang diinginkan.
Saat mengolah kerajinan bahan keras buatan di rumah, terdapat beberapa
prosedur yang perlu diperhatikan. Martono merunutkan prosedur tersebut
dengan sederhana sebagai berikut.

Menentukan ide dasar yang akan dikembangkan menjadi produk.


Memilih serta menentukan bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk
membuat kerajinan bahan keras buatan.
Pembuatan desain produk kerajinan bahan keras buatan.
Visualisasi atau perwujudan produk kerajinan menggunakan bahan keras
buatan dan teknik yang tepat untuk berkarya.
Jenis-Jenis Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan ini terdiri atas dua jenis, yaitu bahan keras alam dan buatan.

1. Bahan Keras Alam


Bahan keras alam adalah bahan untuk karya yang diperoleh dari alam sekitar
dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam,
misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya yang berada di bentang
alam Indonesia.

Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang


membutuhkan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Hal ini dikarenakan
benda-benda tersebut terbuat dari benda keras dan memiliki kecenderungan
kuat dan tahan lama, bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras
alam memiliki daya tarik tersendiri karena keaslian dan keistimewaan bahan
asli yang natural dari alam.

Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan
dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan
yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.

a. Kayu
Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami.
Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus,
mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti,
dsb.

Masing-masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun,


selain keras kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan
lingkaran tahun yang indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk
dengan diukir. Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian
untuk kayu jati. Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada
pula yang berat seperti jati.

b. Bambu
Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena
air secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki
rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga
bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu juga memiliki
ruas batang yang unik. Terkadang dalam pembuatannya, bentuk alami bambu
sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu
dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh.
c. Rotan
Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bambu, terutama pada
bagian serat batangnya. Rotan yang dimanfaatkan ada yang berongga dan ada
yang tidak. Rotan yang berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm,
sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan.

Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur
batangnya halus meskipun tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk
sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa
mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan
panjangnya selalu bertambah.

2. Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya yang diolah dan dicampur
dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan
tahan lama. Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca,
dan sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan
dijelaskan pada pemaparan di bawah ini.

a.Kaca
Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi
antara 1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan
mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat
menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam
kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak.

b.Logam
terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang
kemerahan atau kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih
dan tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi (berkarat) oleh udara,
sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni
untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya,
perawatan produk logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih
agar tidak cepat pudar.

Contoh Kerajinan Bahan Keras


Contoh produk yang terbuat dari bahan ini sangatlah beragam, tergantung
kreativitas masing-masing. Dewi Sri Handayani dalam buku Prakarya Kelas 9
memberikan contoh beberapa kerajinan bahan keras buatan yang bisa
dikerjakan di rumah.

1. Bahan Kaca
Kerajinan lukis kaca adalah jenis yang menampilkan gaya lukisan di atas kaca.
Media kaca yang digunakan pun beragam, mulai dari yang permukaan datar
seperti cermin, kaca pintu, dan kaca jendela atau permukaan yang
cembung/cekung seperti botol, gelas, maupun piring.

2. Bahan Logam
Jenis logam bermacam-macam yakni emas, perak, perunggu, aluminium, besi,
dan kuningan. Kebanyakan bahan logam digunakan sebagai perhiasan atau
aksesori. Ada juga yang digunakan sebagai produk pakai seperti gelas, teko,
nampan, kaleng, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan.

Produk kerajinan logam yang bisa dibuat di rumah adalah yang berbentuk
kaleng, kawat, dan tutup botol. Kaleng, kawat, dan tutup botol bisa terbuat
dari alumunium, baja, dan sejenisnya. Kita bisa melukis di atas permukaan
kaleng bekas makanan maupun minuman untuk dijadikan vas bunga dan
tempat pensil. Sedangkan untuk kawat, kita bisa memilin dan menyusunnya
menjadi bentuk pohon. Untuk tutup botol logam bisa dibuat menjadi hiasan
dinding.

3. Bahan Plastik
Jenis plastik yang digunakan untuk produk kerajinan bahan keras buatan bisa
berasal dari limbah botol dan tutup botol plastik yang sudah tidak dipakai.
Botol bisa dilukis maupun dipotong dan ditempel menjadi bentuk yang
memiliki nilai artistik, seperti vas bunga, mobil-mobilan, dan sebagainya,
sedangkan untuk tutup botol bisa disusun berdasarkan warnanya dan
membentuknya menjadi bunga maupun bentuk artistik lainnya.

Prinsip Kerajinan Bahan Keras


Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan
dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari kepiawaian
perajin dalam penciptaan karyanya. Salah satu pengetahuan umum dan
mendasar yang harus diketahui untuk menciptakan kerajinan bahan keras
adalah prinsip kerajinan bahan keras.

Kerajinan ini memiliki beberapa prinsip sebagai berikut.


1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras
Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah
satu prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras.
Bahan yang dapat digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras dapat
dibuat dari bahan alam, bahan buatan, dan bahkan bahan limbah seperti
bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik.

Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya
memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan
yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan
kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil
kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti
limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat
pelestarian alam.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras


Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide
manusia yang dapat berawal dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak
cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut menghasilkan seperangkat karya
secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab itu
pesan yang dapat kita ciptakan atau picu (dirasakan penikmatnya) dapat
dipilah menjadi:

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah


Produk dengan nilai fungsional.
Produk dengan nilai informatif.
Produk dengan nilai simbolik.
Produk dengan nilai prestise (wibawa).
Memperhatikan dan mempertimbangkan seperti apa muatan yang dibawa
oleh produk akan menentukan kualitasnya pula. Jika kita ingin membuat
produk yang memiliki fungsional, maka salah kaprah jika kita malah sibuk
dengan nilai simboliknya, begitu pun sebaliknya.
Namun, tentunya pernyataan kesalahan di atas hanyalah patokan kasar
semata. Bisa jadi suatu produk dapat diciptakan melalui perpaduan beberapa
nilai. Perlu menjadi catatan bahwa biasanya produk kerajinan yang berhasil.
biasanya hanya memiliki jenis nilai minim namun benar-benar mengena
(sederhana namun apa yang ingin disampaikan jelas).
3.Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu
unsur penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat
rancangan yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung
tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan
mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan
pertimbangan.
Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui
sebelum perancangan adalah sebagai berikut:
Faktor teknis yang meliputi: metode produksi yang handal, penerapan daya
mesin atau manual, dan tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
Faktor ekonomis, yakni: pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan
atau distribusi, kebijakan penciptaan (hak cipta), nilai jual dan keberadaan suku
cadang (sumber daya bahan dan alat), serta selera masyarakat terhadap
produk tersebut.
Faktor ergonomis, yaitu kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan.
Faktor sains dan teknologi, yaitu terdapat unsur kebaruan atau temuan baru
(inovasi atau modifi kasi), selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi.
Faktor estetika, yaitu menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat,
terjadi keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan,
kesan atau gugahan yang ditampilkan.
Faktor kondisi lingkungan, yaitu nilai budaya, kondisi lingkungan, atau wilayah
setempat.
Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras
Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk
menciptakan kerajinan bahan keras juga sangat bervariasi. Beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di antaranya
adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah,
dan sebagainya.

Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan
dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan
dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk
kerajinan.

Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung
pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses
produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan
bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari
kerajinan bahan keras alam.

1.Kerajinan Bahan Keras Alam


Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu
terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya, di
antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu hitam,
kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan
dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.

2.Kerajinan Bahan Keras Buatan


Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat
berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan
bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan juga
sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit,
dicor dan teknik lainnya.
Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya,
seperti emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu
untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus diolah terlebih dahulu,
dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat
logam buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu.

1.Teknik anyam

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik anyam


yaitu teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menyilangkan atau
menggabungkan bahan anyaman sampai membentuk pola kerajinan yang
diinginkan. Jenis teknik ini cocok diterapkan pada bahan bambu dan rotan.

2.Teknik ukir tekan

Teknik membuat hiasan yang dilakukan di atas permukaan pelat dengan cara
ditekan menggunakan alat khusus. Jenis teknik ini cocok diterapkan di
kerajinan bahan keras buatan, seperti logam dan tembaga. Alat yang
dibutuhkan dalam teknik ukir tekan diantaranya bambu dan kayu.

3. Teknik pahat

Teknik pahat merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan


mengurangi atau membuang bahan yang tidak digunakan secara perlahan
hingga membentuk pola bentuk kerajinan. Biasanya teknik ini digunakan
dengan memakai alat martil, pahat, kikir, dan lainnya. Teknik pahat cocok
diterapkan pada bahan kayu.

Anda mungkin juga menyukai