BAB I
e. Faktor Estetika
1) Menampilkan bentuk keindahan
2) Memiliki daya pikat
3) Terjadi keserasian
4) Penggarapan yang rinci / detail
5) Perupaan atau pewarnaan
6) Kesan atau gugahan yang ditampilkan
f. Faktor Kondisi Lingkungan
1) Nilai budaya
2) Kondisi lingkungan atau wilayah setempat
BAB I
b. Bambu
Ciri-ciri bambu adalah :
Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus
menerus
Memiliki rongga dari ukuran 1 cm hingga 20 cm
Memiliki ruas batang yang unik
Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas
Dapat dipotong berbentuk sayatan atau utuhan
c. Rotan
Ciri-ciri dari rotan adalah :
Batangnya kuat, terutama serat batangnya sangat kokoh
Mempunyai rongga ukuran ½ cm hingga 1 cm, dan yang tidak
berongga merupakan bagian dalam dari rotan
Memiliki ruas batang lebih samar dibanding bambu
Tekstur batang yang halus meskipun tidak diamplas
Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun utuhan
Mimiliki ukuran panjang mencapai 10 meter lebih karena hidupnya
menjalar dan melilit.
b. Logam
Ciri-ciri dari logam adalah :
Terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang
kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
Bentuknya ada yang tebal dan berat, adapula yang pipih dan tipis lagi
ringan.
Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan
krom atau lapisan emas murni. Ada pula yang melapisinya dengan cat.
Oleh sebab itu perawatan pada produk kerajinan logam cukup
membutuhkan perhatian agar tidak pudar.
BAB I
a. Kerajinan Kayu
Kerajinan ukir dari beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di
mancanegara sejak jaman dahulu. Masing-masing daerah memiliki motif
atau corak ukir yang berbeda.
Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara,
Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan dan masih
ada daerah lainnya.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu
Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajian dari kayu
adalah Kayu, Lem kayu, Cat, dan Vernish.
b. Kerajinan Bambu
Istilah lain untuk bambu adalah buluh, ulurm atau eru. Dalam bahasa
Makassar, bambu disebut dengan istilah Bulo.
Saat ini Tasikmalaya sebagai salah satu kota penghasil bambu terbesar
di Jawa Barat yang telah menjadi salah satu sentra perajin-perajin
bambu. Beberapa produk yang telah dihasilkan sangat beragam dari
peralatan dapur, peralatan makan, mebel hingga ke elemen estetis dalam
interior.
Adapun beberapa jenis bambu yanga dapat dijadikan kerajinan
diantaranya adalah bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu
talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bambu adalah teknik
anyam dan teknik tempel atau teknik sambung.
c. Rotan
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah rattan merupakan sejenis
tanaman kar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan tropis.
Penghasil rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulai Sulawesi dan
Kalimantan, namun tumbuh juga dihutan-hutan Sumatera, Jawa dan
daerah lainnya. Selain memenuhi kebutuhan ekspor, saat ini kerajinan
rotan diproduksi untuk kebutuhan masyarakat.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan rotan adalah rotan,
yang terbagi dalam 3 bagian;
a) Rotan kupasan/kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan
anyaman,
b) Rotan batang yang langsung dipoles,
c) Rotan isi yang biasa disebut dengan fitrit/petrik
Selain rotan bahan pendukung lainnya adalah minyak tanah, atau
belerang untuk pemasakan, politur dan cat warna.
b. Kerajinan Logam
Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam banyak macamnya,
seperti emas, perak, perunggu, alumunium, dan kuningan.
Daerah penghasil kerajinan emas terdapat di Kalimantan dan Jawa,
sedangkan jenis kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatra
Barat dan Bali.
Logam yang digunakan sebagai kerajinan ada juga dalam bentuk kaleng.
Kaleng dibentuk sedemikian rupa menjadi kerajinan yang berupa fungsi
hias dan fungsi pakai.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Logam
Dalam pembuatan kerajinan dari bambu diperlukan beberapa bahan,
yaitu Aneka jenis logam, kaleng, Cat warna, dan lem power.
,
2) Alat Pembuatan Kerajinan Logam
Alat pembuatan kerajinan logam diantaranya : gunting seng, cetakan,
patri dan kuas.
BAB I
BAB II
A. WAWASAN KELISTRIKAN
1. Pengertian
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik,
yaitu muatan listrik positif dan negatif.
Muatan listrik positif yang mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah disebut dengan arah arus listrik.
Arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama.
Adapun satuan yang digunakan dalam aliran arus listrik adalah Ampere
(A). Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan
akan menghasilkan gaya sebesar 2x10-7 newton/meter di antara dua
penghantar arus listrik sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk tenaga listrik yang digunakan
untuk menghidupkan peralatan elektronik yang berhubungan dengan sirkuit
listrik yang melibatkan komponen listrik aktif seperti tabung vakum, transistor,
dioda, dan sirkuit terintegrasi.
b. Manfaat/Fungsi Listrik
Dengan adanya sumber arus listrik, maka listrik mempunyai beberapa
fungsi, yaitu :
1) Sebagai penerangan
2) Sebagai sumber energi
3) Sebagai tenaga listrik untuk menghidupkan alat elektronik.
3. Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan
memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu
menjadi energi listrik.
Beberapa contoh jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu :
a. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap); Pada PLTU, uap ditampung dan
disalurkan untuk memutarkan turbin uap. Energi mekanis dari putaran
turbin diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon
Banten.
b. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir); Pembangkit listrik ini
menggunakan energi panas yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk
memutarkan turbin uap. Dari turbin inilah energi mekanis diubah menjadi
energi listrik.
Contohnya PLTN di Jepang dan OBNINKS di Uni Soviet.
c. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara); Pembangkit listrik ini
menggunakan bahan bakar fosil berupa batubara yang dibakar untuk
mendidikan air agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan digunakan
untuk menggerakan turbin uap atau turbin gas kemudian diubah
menjadi energi listrik.
Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera Utara.
d. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya); Pembangkit listrik ini
menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama. Energi dari
cahaya matahari dapat langsung diubah menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia, yakni di
Karangasem dan Bangli (Bali).
e. PLTAn (Pembangkit Listrik Tenaga Angin); Hembusan angin digunakan
untuk memutarkan baling-baling kemudian putaran tersebut digunakan
untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi mekanik
diubah menjadi energi listrik melalui bantuan solarcell agar energi
listrik yang dihasilkan dapat digunakan perlu disimpan pada baterai.
Contohnya Negara Amsterdam, Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.
f. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air); pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dana kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik.
Contohnya Cirata Jawa Barat, Sigura-gura Sumatra Barat, Poso Sulawesi
Tengah, Jatiluhur Jawa Barat, dan sebagainya.
Untuk menambah wawasan dan keinginan tahuan dalam hal pusat
pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia kunjungi link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia
BAB II
b. Pengaman Listrik
Pengaman listrik berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila
terjadi gangguan pada instalasi listrik, seperti gangguan hubungan arus
pendek atau short circuit atau korsleting.
Terdapat 2 jenis pengaman listrik, yaitu :
1) Pengaman lebur biasa (Sekring), berfungsi untuk
memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan
kawat yang ditempatkan pada suatu.
2) Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat
pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan
panas.
c. Sakelar
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang
berfungsi untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik
pada suatu penghantar.
Berdasarkan tempat pemasangannya saklar terdiri dari 2 jenis,
yaitu :
1) Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok
2) Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
d. Stop Kontak
Stop kontak atau biasa disebut outlet, berfungsi
sebagai muara hubungan antara alat listrik dan aliran
listrik.
Berdasarkan tempat pemasangannya stop kontak
terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1) Stop kontak in-bow, stop kontak yang dipasang di
dalam tembok
2) Stop kontak out-bow, stop kontak yang dipasang
pada permukaan tembok.
e. Steker
Staker atau sering disebut colokan berfungsi untuk
menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat
listrik tersebut dapat digunakan.
f. Kabel
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang
berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke
sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang
digunakan biasanya berjenis sebagai berikut :
1) NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC
dan berintikan/ berisi 1 kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau
tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah,
hitam, kuning atau biru.
2) NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi
PVC dan berintikan kawat lebih dari 1, ada
yang 2, 3 atau 4.
3) NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel
berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan
warna isolasi luarnya hitam.
4) YMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut
dengan dua buah inti yang terdiri dari 2 warna.