Anda di halaman 1dari 17

Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

BAB I

KERAJINAN BAHAN KERAS

A. PRINSIP-PRINSIP KERAJINAN BAHAN KERAS

Perkembangan dari pemanfaatan bahan, cara pembuatan, maupun


penampilan bentuk sebuah karya yang muncul, menunjukkan adanya
kemampuan daya serap perajin untuk mengadaptasi segala perubahan sosial
budaya yang terjadi dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan efisiensi dan praktis yang terjadi semua karena
adanya permintaan pasar. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras
meliputi :
1. Keunikan Bahan
Kerajinan bahan keras dapat dikatakan unik, karena bahan yang ada mudah
dicari dan mudah untuk didapatkan. Mengingat bahan-bahan tersebut terdiri
dari berbagai jenis bahan, yaitu bahan alam, buatan, limbah organik dan
limbah anorganik, bahkan memanfaatkan limbah yang ada dilingkungan
sekitar.

2. Keragaman Muatan Nilai Produk Kerajinan


Banyaknya bentuk kerajinan tidak terlepas dari gagasan atau ide manusia
yang dapat berawal dari suatu pikiran yang selanjutnya dapat merupakan
suatu karya dengan muatan pesan tertentu. Oleh karena itu pesan yang
dapat diperoleh berdasarkan proses berkarya diantaranya adalah :
a. Produk dengan nilai fungsional
b. Produk dengan nilai informatif
c. Produk dengan nilai simbolik
d. Produk dengan nilai prestise

3. Aspek Rancangan dalam produk kerajinan


Proses pembuatan sebuah produk kerajian tidak terlepas dari salah satu
unsur penting yatiu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat
rancangan yang melibatkan berbagai aspek.
Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang menjadi bahan acuan dan
pertimbangan. Adapun faktor-faktor yang diperlukan untuk diketahui sebelum
perancangan adalah sebagai berikut :
a. Faktor teknis
1) Metode produksi yang handal
2) Penerapan daya mesin atau manual
3) Tingkat kemahiran sumber daya manusianya
b. Faktor Ekonomis
1) Pemasaran yang tahan persaingan
2) Sistem pemasokan atau distribusi
3) Kebijakan penciptaan (hak cipta)
4) Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat)
5) Selera masyarakat terhadap produk tersebut
c. Faktor Ergonomis
1) Kenyamanan
2) Keamanan
3) Kesesuaian
4) Kepraktisan
d. Faktor Sains dan Teknologi
1) Terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi atau modifikasi)
2) Selelu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

e. Faktor Estetika
1) Menampilkan bentuk keindahan
2) Memiliki daya pikat
3) Terjadi keserasian
4) Penggarapan yang rinci / detail
5) Perupaan atau pewarnaan
6) Kesan atau gugahan yang ditampilkan
f. Faktor Kondisi Lingkungan
1) Nilai budaya
2) Kondisi lingkungan atau wilayah setempat

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

BAB I

KERAJINAN BAHAN KERAS

B. JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN BAHAN KERAS

Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan terbagi


dalam dua jenis, yaitu :
1. Bahan Keras Alam
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh
dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik dari hutan, bumi
ataupun perairan. Bahan keras alam ini memiliki sifat pejal, solid, kuat, padat,
dan tidak mudah dibentuk.
Adapun jenis bahan keras alam diantaranya :
a. Kayu
Kayu teridiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : mahoni, pinus, jati,
hitam, nangka, kelapa, rame, albasia, sungkai, kamper, meranti dan
sebagainya.
Adapun ciri-ciri dari kayu adalah :
 Memiliki serat atau urat yang indah
 Memiliki lingkaran tahun
 Tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir
 Memiliki beban berat yang berbeda
 Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu.

b. Bambu
Ciri-ciri bambu adalah :
 Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus
menerus
 Memiliki rongga dari ukuran 1 cm hingga 20 cm
 Memiliki ruas batang yang unik
 Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas
 Dapat dipotong berbentuk sayatan atau utuhan

c. Rotan
Ciri-ciri dari rotan adalah :
 Batangnya kuat, terutama serat batangnya sangat kokoh
 Mempunyai rongga ukuran ½ cm hingga 1 cm, dan yang tidak
berongga merupakan bagian dalam dari rotan
 Memiliki ruas batang lebih samar dibanding bambu
 Tekstur batang yang halus meskipun tidak diamplas
 Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun utuhan
 Mimiliki ukuran panjang mencapai 10 meter lebih karena hidupnya
menjalar dan melilit.

2. Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah
dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki
sifat kuat dan tahan lama.
Adapun jenis bahan keras buatan diantaranya :
a. Kaca
Ciri-ciri dari Kaca adalah :
 Wujudnya transparan dan bening.
 Ketebalanya bervariasi antara 1 mm-2 cm tergantung pada kebutuhan.
 Permukaanya licin dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan cat
khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca.
 Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

b. Logam
Ciri-ciri dari logam adalah :
 Terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang
kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
 Bentuknya ada yang tebal dan berat, adapula yang pipih dan tipis lagi
ringan.
 Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan
krom atau lapisan emas murni. Ada pula yang melapisinya dengan cat.
Oleh sebab itu perawatan pada produk kerajinan logam cukup
membutuhkan perhatian agar tidak pudar.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

BAB I

KERAJINAN BAHAN KERAS

C. PROSES PRODUKSI KERAJINAN BAHAN KERAS

Dalam proses produksi, teknik yang digunakan sangat bervariasi


diantaranya bisa berupa ukir, pahat, cukil, anyam, potong sambung, lukis, tiup,
tatah dan sebagainya.
1. Bahan Keras Alam
Pembuatan produk kerajinan bahan keras alam di setiap wilayah
tentunya berbeda-berbeda, hal ini dikarenakan sumber daya alam dari
masing-masing daerah berbeda. Misalnya Palu (Sulawesi Tengah), daerah
ini dikenal sebagai penghasil kayu hitam. Hal ini dikarenakan sumber daya
alaminya banyak tersedia kayu hitam.
Kerajinan yang dihasilkan dari kayu hitam diantaranya aksesoris seperti
gelang, kalung, cincin, gantungan kunci, kotak perhiasan, patung, bingkai
foto, wadah-wadah serbaguna, dan sebagainya.

a. Kerajinan Kayu
Kerajinan ukir dari beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di
mancanegara sejak jaman dahulu. Masing-masing daerah memiliki motif
atau corak ukir yang berbeda.
Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara,
Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan dan masih
ada daerah lainnya.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu
Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajian dari kayu
adalah Kayu, Lem kayu, Cat, dan Vernish.

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan Kayu


Peralatan kerajinan bahan kayu diantaranya gergaji, pahat, cukil, palu,
kuas, ampelas, bor, dan beberapa mesin seperti mesin bubut, mesin
pemotong kayu, dan sebagainya.

3) Produk Kerajinan Kayu


Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan dari kayu :

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

4) Proses Pembuatan Kerajinan Kayu


Membuat kerajinan kayu dapat dilakukan dengan beberapa teknik
(woodcraft), diantaranya teknik ukir, teknik bubut, teknik potong
sambung, tekin bor, dan beberapa teknik lainnya.
Berikut contoh pembuatan huruf dari kayu :
a) Cetak huruf yang akan dibuat di atas kayu
b) Kayu yang dicetak dicetak dipotong dengan menggunakan gergaji
scroll
c) Potongan huruf diberi warna cat kayu glosi atau dof, bila perlu berli
varnish agar lebih mengkilap.
5) Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu
Ragam hias dapat diperoleh pada benda-benda seperti kain, ukiran
kayu, rumah adat, pakaian adat beserta aksesorisnya, senjata daerah,
musik daerah dan lainnya.
Berikut ini beberapa contoh ragam hias yang
terkenal di Indonesia yang terbuat dari
kerajinan kayu :
a) Ragam hias Toraja (Sulawesi Selatan),
dimana masing masing ukiran yang
dibuat diatas kayu atau kain memiliki
nama dan makna simbolis.
b) Ragam hias Jepara (Jawa Tengah), arah
gerak garis ukiran diatas kayu yang pasti,
mencerminkan adanya keteraturan,
kepastian yang sejalan dengan landasan
pola fikir yang tumbuh dalam masyarakat
yang mentaati ajaran-ajaran agama.
c) Ragam hias Padang (Sumatra Barat),
yang memiliki ungkapan bahwa alam
memiliki makan yang mendalam dengan
segala bentuk, sifat, serta segala yang
terjadi didalamnya merupakan sesuatu yang dapat
dijadikan sebagai pedoman, ajaran dan guru.
d) Ragam hias Papua, bagi penduduk asli suku
asmat, seni ukir kayu merupakan perwujudan dari
cara mereka dalam melakukan ritual untuk
mengenang para leluhurnya yang selalu berjuang
dalam kehidupan yang akan membawanya ke
alam kematian.

b. Kerajinan Bambu
Istilah lain untuk bambu adalah buluh, ulurm atau eru. Dalam bahasa
Makassar, bambu disebut dengan istilah Bulo.
Saat ini Tasikmalaya sebagai salah satu kota penghasil bambu terbesar
di Jawa Barat yang telah menjadi salah satu sentra perajin-perajin
bambu. Beberapa produk yang telah dihasilkan sangat beragam dari
peralatan dapur, peralatan makan, mebel hingga ke elemen estetis dalam
interior.
Adapun beberapa jenis bambu yanga dapat dijadikan kerajinan
diantaranya adalah bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu
talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bambu adalah teknik
anyam dan teknik tempel atau teknik sambung.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

1) Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu


Dalam pembuatan kerajinan dari bambu diperlukan beberapa bahan,
yaitu Aneka jenis bambu, pewarna politur, lem kayu dan paku.

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan Bambu


Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah prang,
palu, gergaji, pisau raut. Tang, tatah, meteran, kuar, bor, dan
sebagainya.

3) Produk Kerajinan Bambu


Contoh produk kerajinan dari kayu diantaranya adalah sandal, aneka
alat rumah tangga, kap lampu, lampu tidur, cangkir, lukisan, dan
sebagainya.

4) Proses Pembuatan Kerajinan Bambu


Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak
terlalu sulit. Ada cara memilih bambu yang baik untuk digunakan,
diantaranya adalah :
 Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
 Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas
 Simpan ditempat yang sejuk dan tegakkan hingga 5 sampai 6 hari
 Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah
dibentuk kerajinan apa saja.

Dibawah ini merupkan contoh proses pembuatan kerajinan bambu


untuk dibuat menjadi kopyah, perhatikan langkah-
langkahnya :
a) Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan
0.3 cm sampai 1,5 cm dianyam dengan cara
menyilang.
b) Selipkan bambu sayat yang sudah diberi warna
lainnya ke bagian tengah segi enam saling
silang.
c) Potong kopyah persegi panjang, disambungkan
satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk
tutup. Sambung dengan lem. Beri hiasan pinggir.
d) Kopyah dapat dipadukan dengan berbagai
warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah
hitam dari kain agar lebih nyaman.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

c. Rotan
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah rattan merupakan sejenis
tanaman kar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan tropis.
Penghasil rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulai Sulawesi dan
Kalimantan, namun tumbuh juga dihutan-hutan Sumatera, Jawa dan
daerah lainnya. Selain memenuhi kebutuhan ekspor, saat ini kerajinan
rotan diproduksi untuk kebutuhan masyarakat.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan rotan adalah rotan,
yang terbagi dalam 3 bagian;
a) Rotan kupasan/kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan
anyaman,
b) Rotan batang yang langsung dipoles,
c) Rotan isi yang biasa disebut dengan fitrit/petrik
Selain rotan bahan pendukung lainnya adalah minyak tanah, atau
belerang untuk pemasakan, politur dan cat warna.

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan Rotan


Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan adalah gunting
rotan, palu, alat pembengkok, bor, ampelas, gergaji, kompor, kuas
cat, dan sebagainya.

3) Produk Kerajinan Rotan


Kerajinan rotan dibuat dalam bentuk benda pakai hinga benda hias,
diantaranya adalah kursi meja, lemari/rak, kuda-kudaan, tas wanita,
lampu hias, hiasan dinding dan lain sebagainya.

4) Proses Pembuatan Kerajinan Rotan


Secara garis besar terdapat dua proses pengolahn bahan baku rotan,
yaitu pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran
sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan
berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai
macam bahan baku, misalnya dibuat peal (kupasan), polis, dan fitrit.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

Adapun teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan rotan


yaitu dengan cara dianyam dan titempel.
Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan dengan beberepa
tahapan, antara lain :
a) Pembuatan kerangka, proses pembuatan kerangka dilakukan
dengan menggunakan alat pembengkok rotan agar bisa dibentuk
sesuai keinginan.
b) Penganyaman, dilakukan untuk membentuk produk sesuai desain
dan rotan yang digunakan berupa rotan polis.
c) Pengecatan, memberikan warna dasar pada produk dengan
menggunakan kuas.
d) Finishing, proses terakhir yang dilakukan dengan cara
pengampelasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan.

2. Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah
dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki
sifat kuat dan tahan lama.
Adapun jenis bahan keras buatan diantaranya :
a. Kerajinan Kaca
Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis, namun ada juga dengan cara di
patri, atau bahkan ada yang dengan cara di cetak/dicor.
Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan diatas
media kaca dan gaya yang digunakan adalah dekoratif.
Lukis kaca berkembang di berbagai wilayah Indonesia, seperti Cirebon,
Jepara dan tersebar di kepulauan Jawa.
1) Bahan Pembuatan Lukis Kaca
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat,
dan thinner.

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan Kaca


Peralatan utama dalam membuat kerajinan dari kaca
adalah :
a) Pena khusus yang berfungsi untuk mengeluarkan
tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca.
b) Kertas rancangan, Kertas desain digunakan
sebagai objek yang akan dilukis pada kaca.
c) Pisau Kertas (Cutter), digunakan untuk mengerok
gambar yang salah.
d) Kuas, digunakan untuk mengecat. Kuas memiliki
beberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang ujungnya
terlihat rata dan ada yang terlihat lancip.
e) Meja, digunakan untuk alas pembuatan hiasan lukis
kaca. Diperlukan meja dengan permukaan rata.
3) Produk Kerajinan Kaca
Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan dari kaca :

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

4) Proses Pembuatan Kerajinan Kaca


Di bawah ini, ditampilkan proses pembuatan kerajinan hias lukis kaca.
Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai berikut :
a) Membuat Gambar sebagai Pola
b) Menebalkan Gambar dengan Spidol
c) Gambar Ditaruh di Bawah Kaca dan Ditebalkan dengan Pena
d) Memberi Warna pada Gambar dengan Cat
e) Menutup Seluruh Pembukaan Kaca dengan Cat
f) Lukisan Kaca Selesai dan Dapat Dibingkai

b. Kerajinan Logam
Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam banyak macamnya,
seperti emas, perak, perunggu, alumunium, dan kuningan.
Daerah penghasil kerajinan emas terdapat di Kalimantan dan Jawa,
sedangkan jenis kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatra
Barat dan Bali.
Logam yang digunakan sebagai kerajinan ada juga dalam bentuk kaleng.
Kaleng dibentuk sedemikian rupa menjadi kerajinan yang berupa fungsi
hias dan fungsi pakai.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Logam
Dalam pembuatan kerajinan dari bambu diperlukan beberapa bahan,
yaitu Aneka jenis logam, kaleng, Cat warna, dan lem power.

,
2) Alat Pembuatan Kerajinan Logam
Alat pembuatan kerajinan logam diantaranya : gunting seng, cetakan,
patri dan kuas.

3) Produk Kerajinan Logam


Contoh produk kerajinan dari logam diantaranya adalah bros, hiasan
sudut ruangan, topi, hiasan harimau, lampu, bentuk kaligrafi, dan
sebagainya.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

4) Proses Pembuatan Kerajinan Logam


Proses pembuatan kerajinan logam dilakukan dengan cara tradisional
yatiu dibentuk dengan tangan dan bantuan alat seadanya, namun ada
juga pembuatan kerajinan logam dengan menggunakan teknik ukir
dan tekan.
Berikut ini merupakan proses pembuatan kerajinan logam dengan
teknik ukir dan tekan
a) Membuat rancangan / pola bentuk kerajinan yang diinginkan
b) Menempel pola pada papan yang telah disiapkan
c) Membuat garis-garis outline
d) Prosen pecembungan dengan cara menakan
e) Bingkailah hasil karya tersebut agar lebih terkesan menarik dan
terlihat indah

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Pelajaran Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By : Ade Halawi, SE

BAB I

KERAJINAN BAHAN KERAS

D. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang


membungkus suatu produk dengan tujuan :
a. Melindungi Produk agar terhindar dari kotoran dan debu,
b. Mempercantik atau memperindah Produk,
c. Menarik minat pembeli
d. Meningkatkan harga jual pada produk kerajinan.
Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan lama dan
terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan rentan,
seperti aksesoris. Kita dapat menggunakan aneka untuk memperindah karya
kerajinan dari bahan keras alam dan buatan. Misalnya, karya dibungkus kotak
kardus, bahan tile yang transparan, atau plastik mika.
Berikut adalah contoh beberapa aneka kemasan yang dapat digunakan :

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

BAB II

PRINSIP KELISTRIKAN DAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

A. WAWASAN KELISTRIKAN

Listrik merupakan teknologi mutakhir yang ditemukan manusia. Dengan


adanya listrik jarak dan waktu menjadi terasa dekat. Meskipun masih terdapat di
daerah pedalaman yang tidak terjamah, hal ini dikarenakan budaya
masyarakatnya yang ingin mempertahankan tradisi nenek moyangnya. Seperti
suku Badui dalam, suku kampung Naga dan sebagainya.
Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang
cendekiawan Yunani yang bernama Thales.
Michael Faraday merupakan ilmuwan Inggris yang mendapat
julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi
yang sangat berguna.

1. Pengertian
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik,
yaitu muatan listrik positif dan negatif.
Muatan listrik positif yang mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah disebut dengan arah arus listrik.
Arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama.

2. Jenis dan Manfaat


a. Jenis Listrik
Arus listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Listrik arus searah atau DC (Direct Curent), yaitu arus listrik yang
arahnya tetap. Contohnya batu baterei dan Accu
2) Listrik arus bolak balik atau AC (Alternating Curent), yaitu arus listrik yang
besar dan arahnya selalu berubah-ubah.

Adapun satuan yang digunakan dalam aliran arus listrik adalah Ampere
(A). Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan
akan menghasilkan gaya sebesar 2x10-7 newton/meter di antara dua
penghantar arus listrik sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika, yaitu :


1) Muatan Listrik; sifat beberapa partikel subatomik yang menentukan
interaksi elektromagnetik.
2) Medan listrik; tipe medan elektromagnetik sederhana yang dihasilkan
oleh muatan listrik ketika diam (maka tidak ada arus listrik).
3) Potensial listrik; kapasitas medan listrik untuk melakukan kerja pada
sebuah muatan listrik, biasanya diukur dengan volt.
4) Arus listrik; perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya
diukur dengan ampere.
5) Elektromagnet; muatan berpindah menghasilkan medan magnet.

Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk tenaga listrik yang digunakan
untuk menghidupkan peralatan elektronik yang berhubungan dengan sirkuit
listrik yang melibatkan komponen listrik aktif seperti tabung vakum, transistor,
dioda, dan sirkuit terintegrasi.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

b. Manfaat/Fungsi Listrik
Dengan adanya sumber arus listrik, maka listrik mempunyai beberapa
fungsi, yaitu :
1) Sebagai penerangan
2) Sebagai sumber energi
3) Sebagai tenaga listrik untuk menghidupkan alat elektronik.

3. Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan
memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu
menjadi energi listrik.
Beberapa contoh jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu :
a. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap); Pada PLTU, uap ditampung dan
disalurkan untuk memutarkan turbin uap. Energi mekanis dari putaran
turbin diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon
Banten.
b. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir); Pembangkit listrik ini
menggunakan energi panas yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk
memutarkan turbin uap. Dari turbin inilah energi mekanis diubah menjadi
energi listrik.
Contohnya PLTN di Jepang dan OBNINKS di Uni Soviet.
c. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara); Pembangkit listrik ini
menggunakan bahan bakar fosil berupa batubara yang dibakar untuk
mendidikan air agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan digunakan
untuk menggerakan turbin uap atau turbin gas kemudian diubah
menjadi energi listrik.
Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera Utara.
d. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya); Pembangkit listrik ini
menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama. Energi dari
cahaya matahari dapat langsung diubah menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia, yakni di
Karangasem dan Bangli (Bali).
e. PLTAn (Pembangkit Listrik Tenaga Angin); Hembusan angin digunakan
untuk memutarkan baling-baling kemudian putaran tersebut digunakan
untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi mekanik
diubah menjadi energi listrik melalui bantuan solarcell agar energi
listrik yang dihasilkan dapat digunakan perlu disimpan pada baterai.
Contohnya Negara Amsterdam, Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.
f. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air); pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dana kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik.
Contohnya Cirata Jawa Barat, Sigura-gura Sumatra Barat, Poso Sulawesi
Tengah, Jatiluhur Jawa Barat, dan sebagainya.
Untuk menambah wawasan dan keinginan tahuan dalam hal pusat
pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia kunjungi link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

BAB II

PRINSIP KELISTRIKAN DAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

B. INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

Instalasi Listrik adalah sutau rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran


listrik, bisa berupa sebuah lampu ataupun sebuah sumber listrik.
Instalasi listrik terdiri dari terdiri dari sebuah sakelar, stopkontak, dan
lampu secara sederhana, input sakelar dapat sumber fasa kemudian outputnya
menuju ke beban di mana beban itu adalah lampu, dan harus ada kabel netral
lampu. Sehingga lampu tersebut akan menyala apabila sakelar di “ON” kan.
1. Komponen Instalasi Listrik
Ada beberapa jenis komponen instalasi listrik yang terpasang di rumah-
rumah tinggal, diantaranya adalah :
a. Bergainser
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai
pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal dan
juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang
digunakan di rumah tinggal tersebut.
Ada beberapa batasan daya listrik yang dikeluarkan oleh
PLN untuk pelanggan, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan
2.200 VA.
Bargainser memiliki tiga bagian utama, yaitu :
1) MCB (Miniatur Circuit Breaker), berfungsi untuk
memutuskan aliran daya listrik secara otomatis.
2) Meter listrik atau kWh meter, berfungsi untuk mengukur
besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tinggal
dalam kurun waktu tertentu.
3) Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya
dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik
yang digunakan.

b. Pengaman Listrik
Pengaman listrik berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila
terjadi gangguan pada instalasi listrik, seperti gangguan hubungan arus
pendek atau short circuit atau korsleting.
Terdapat 2 jenis pengaman listrik, yaitu :
1) Pengaman lebur biasa (Sekring), berfungsi untuk
memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan
kawat yang ditempatkan pada suatu.
2) Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat
pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan
panas.

c. Sakelar
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang
berfungsi untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik
pada suatu penghantar.
Berdasarkan tempat pemasangannya saklar terdiri dari 2 jenis,
yaitu :
1) Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok
2) Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

Adapun jenis saklar yang berdasarkan besarnya tegangan, dapat


dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Sakelar tegangan rendah
2) Saklar tegangan menengah
3) Saklar tegangan tinggi atau sangat tinggi
Adapun jenis saklar yang berdasarkan fungsinya saklar terdiri dari 2 jenis,
yaitu :
1) Sakelar on-off, sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on, dan untuk mematikannya pada
posisi off.
2) Sakelar push-on. Sakelar yang menghubungkan arus listrik jika
tombolnya di tekan pada posisi on, sedangankan untuk mematikannya
dengan cara melepaskan tombol on secara otomatis kembali ke off.
Berdasarkan perunitnya jenik saklar ini terdiri dari 2
jenis, yaitu :
1) Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya
mempunyai satu buah kanal.
2) Sakelar majemuk atau biasa dikenal dengan
istilah saklar kombinasi.

d. Stop Kontak
Stop kontak atau biasa disebut outlet, berfungsi
sebagai muara hubungan antara alat listrik dan aliran
listrik.
Berdasarkan tempat pemasangannya stop kontak
terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1) Stop kontak in-bow, stop kontak yang dipasang di
dalam tembok
2) Stop kontak out-bow, stop kontak yang dipasang
pada permukaan tembok.

e. Steker
Staker atau sering disebut colokan berfungsi untuk
menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat
listrik tersebut dapat digunakan.

f. Kabel
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang
berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke
sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang
digunakan biasanya berjenis sebagai berikut :
1) NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC
dan berintikan/ berisi 1 kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau
tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah,
hitam, kuning atau biru.
2) NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi
PVC dan berintikan kawat lebih dari 1, ada
yang 2, 3 atau 4.
3) NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel
berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan
warna isolasi luarnya hitam.
4) YMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut
dengan dua buah inti yang terdiri dari 2 warna.

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018


Materi Prakarya Kelas 9 Semester 1 Created By; Ade Halawi, SE

2. Peralatan Instalasi Listrik


Adapun peralatan yang bisa digunakan untuk instalasi listrik adalah :
a. Testpen
Testpen digunakan untuk mengetahui apakah
suatu penghantar listrik (kabel atau kawat)
teraliri arus listrik.
Cara penggunaan testpen, adalah sebagai
berikut :
1) Pegang testpen dengan ujung-ujung jari
2) Letakkan jari telunjuk pada bagian atas
(tempat jari tangan)
3) Pastikan jari tangan tidak menyentuk bagian
sumber dan buatlah pengukuruan menjadi nyaman
4) Tempelkan ujung bagian bawah testpen (tempat sumber) dengan
penghantar yang akan diuji
5) Perhatikan lampu petunjuk
6) Lepaskan test pen dari penghantar yang di uji.
b. Solder
Solder merupakan alat yang berfungsi merakit atau
membongkar rangkaian elektronik pada rangkaian
yang terdapat pada papan PCB.
c. Penggaris Siku
Alat yang digunakan untuk mengukur siku dari
suatu sambungan, baik siku bagian dalam
maupun luar.
d. Pahat
Alat yang digunakan untuk membuat lubang atau
garis pada kayu
e. Gunting Seng
Gunting seng adalah alat yang digunakan untuk
memotong seng atau sejenisnya.
f. Ketam
Ketam berfungsi untuk memperhalus permukaan
kayu.

3. Pembuatan Instalasi Listrik


Tahapan Pembuatan Papan Instalasi Listrik menggunakan sakelar adalah :
a. Perencanaan
1) Identifikasi Kebutuhan
2) Perencanaan Fisik
b. Persiapan
1) Ide dan Gagasan
2) Keselamatan Kerja
c. Alat dan Bahan
1) Bahan
2) Alat
d. Pelaksanaan
1) Proses Pembuatan / Langkah-langkah pembuatan
2) Evaluasi

Sumber : Buku Paket Prakrya Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018

Anda mungkin juga menyukai