Anda di halaman 1dari 19

BA

B I 

KERAJINAN BAHAN KERAS 

A. PRINSIP-PRINSIP KERAJINAN BAHAN KERAS 

Perkembangan dari pemanfaatan bahan, cara pembuatan, maupun penampilan


bentuk sebuah karya yang muncul, menunjukkan adanya kemampuan daya
serap perajin untuk mengadaptasi segala perubahan sosial budaya yang
terjadi dalam masyarakat. 

Perubahan-perubahan efisiensi dan praktis yang terjadi semua karena adanya


permintaan pasar. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras
meliputi : 

1. Keunikan
Bahan 
Kerajinan bahan keras dapat dikatakan unik, karena bahan yang ada
mudah dicari dan mudah untuk didapatkan. Mengingat bahan-bahan
tersebut terdiri dari berbagai jenis bahan, yaitu bahan alam, buatan, limbah
organik dan limbah anorganik, bahkan memanfaatkan limbah yang ada
dilingkungan sekitar. 

2. Keragaman Muatan Nilai Produk


Kerajinan 
Banyaknya bentuk kerajinan tidak terlepas dari gagasan atau ide manusia
yang dapat berawal dari suatu pikiran yang selanjutnya dapat merupakan
suatu karya dengan muatan pesan tertentu. Oleh karena itu pesan yang
dapat diperoleh berdasarkan proses berkarya diantaranya adalah : a.
Produk dengan nilai fungsional b. Produk dengan nilai informatif c. Produk
dengan nilai simbolik d. Produk dengan nilai prestise 

3. Aspek Rancangan dalam produk


kerajinan 
Proses pembuatan sebuah produk kerajian tidak terlepas dari salah satu
unsur penting yatiu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat
rancangan yang melibatkan berbagai aspek. Produk kerajinan
mengandung banyak faktor yang menjadi bahan acuan dan pertimbangan.
Adapun faktor-faktor yang diperlukan untuk diketahui sebelum
perancangan adalah sebagai berikut : a. Faktor teknis 
1) Metode produksi yang handal 2) Penerapan
daya mesin atau manual 3) Tingkat kemahiran
sumber daya manusianya b. Faktor Ekonomis 
1) Pemasaran yang tahan persaingan 2) Sistem pemasokan atau
distribusi 3) Kebijakan penciptaan (hak cipta) 4) Nilai jual dan
keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat) 5) Selera
masyarakat terhadap produk tersebut c. Faktor Ergonomis 
1) Kenyamanan 2)
Keamanan 3) Kesesuaian
4) Kepraktisan d. Faktor
Sains dan Teknologi 
1) Terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi atau
modifikasi) 2) Selelu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi 

e. Faktor
Estetika 
1) Menampilkan bentuk keindahan 2)
Memiliki daya pikat 3) Terjadi
keserasian 4) Penggarapan yang
rinci / detail 5) Perupaan atau
pewarnaan 6) Kesan atau gugahan
yang ditampilkan f. Faktor Kondisi
Lingkungan 
1) Nilai budaya 2) Kondisi lingkungan atau
wilayah setempat 
B. JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN BAHAN KERAS 

Bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan terbagi dalam
dua jenis, yaitu : 

1. Bahan Keras
Alam 
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar
dan merupakan sumber daya alam baik dari hutan, bumi ataupun perairan.
Bahan keras alam ini memiliki sifat pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah
dibentuk. 
Adapun jenis bahan keras alam diantaranya : a. Kayu 
Kayu teridiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : mahoni, pinus,
jati, hitam, nangka, kelapa, rame, albasia, sungkai, kamper, meranti
dan sebagainya. Adapun ciri-ciri dari kayu adalah : 
Mimiliki ukuran panjang mencapai 10 meter lebih karena hidupnya
menjalar dan melilit. 

2. Bahan Keras
Buatan 
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan
dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki sifat
kuat dan tahan lama. 
Adapun jenis bahan keras buatan diantaranya : a. Kaca 
Ciri-ciri dari Kaca
adalah : 
Sebagian dapat memuai karena perubahan
suhu. 

b.
Bambu 
Ciri-ciri bambu
adalah : 

Dapat dipotong berbentuk sayatan atau


utuhan 

c.
Rotan 
Ciri-ciri dari rotan
adalah : 
Tahan lama dan dapat dibentuk dengan
diukir 

Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air


terus menerus 

Tekstur batangnya halus meskipun tidak


diamplas 
Batangnya kuat, terutama serat batangnya sangat
kokoh 

Tekstur batang yang halus meskipun tidak


diamplas 
Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun
utuhan 

Wujudnya transparan dan


bening. 
Ketebalanya bervariasi antara 1 mm-2 cm tergantung pada
kebutuhan. 
Permukaanya licin dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan cat
khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca. 
Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi
panas. 
Memiliki serat atau urat yang
indah 
Memiliki lingkaran
tahun 

Memiliki beban berat yang


berbeda 

Memiliki rongga dari ukuran 1 cm hingga 20


cm 
Memiliki ruas batang yang
unik 
Mempunyai rongga ukuran 1⁄2 cm hingga 1 cm, dan yang tidak
berongga merupakan bagian dalam dari rotan 
Memiliki ruas batang lebih samar dibanding
bambu 

b.
Logam 
Ciri-ciri dari logam
adalah : 
Terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang
kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. 
ntuknya ada yang tebal dan berat, adapula yang pipih dan tipis lagi ringan. 
Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan
krom atau lapisan emas murni. Ada pula yang melapisinya dengan
cat. Oleh sebab itu perawatan pada produk kerajinan logam cukup
membutuhkan perhatian agar tidak pudar. 
C. PROSES PRODUKSI KERAJINAN BAHAN KERAS 

Dalam proses produksi, teknik yang digunakan sangat bervariasi diantaranya


bisa berupa ukir, pahat, cukil, anyam, potong sambung, lukis, tiup, tatah dan
sebagainya. 

1. Bahan Keras
Alam 
Pembuatan produk kerajinan bahan keras alam di setiap wilayah tentunya berbeda-
berbeda, hal ini dikarenakan sumber daya alam dari masing-masing daerah
berbeda. Misalnya Palu (Sulawesi Tengah), daerah ini dikenal sebagai penghasil
kayu hitam. Hal ini dikarenakan sumber daya alaminya banyak tersedia kayu
hitam. 
Kerajinan yang dihasilkan dari kayu hitam diantaranya aksesoris seperti gelang, kalung,
cincin, gantungan kunci, kotak perhiasan, patung, bingkai foto, wadah-wadah
serbaguna, dan sebagainya. 

a. Kerajinan
Kayu 
Kerajinan ukir dari beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di
mancanegara sejak jaman dahulu. Masing-masing daerah memiliki
motif atau corak ukir yang berbeda. Beberapa daerah yang dikenal
ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali,
Toraja, Palembang, Kalimantan dan masih ada daerah lainnya. 1)
Bahan Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu 
Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajian dari kayu
adalah Kayu, Lem kayu, Cat, dan Vernish. 
2) Alat Produksi Pembuatan Bahan
Kayu 
Peralatan kerajinan bahan kayu diantaranya gergaji, pahat, cukil,
palu, kuas, ampelas, bor, dan beberapa mesin seperti mesin bubut,
mesin pemotong kayu, dan sebagainya. 

3) Produk Kerajinan
Kayu 
Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan dari
kayu : 

4) Proses Pembuatan Kerajinan


Kayu 
Membuat kerajinan kayu dapat dilakukan dengan beberapa teknik
(woodcraft), diantaranya teknik ukir, teknik bubut, teknik potong
sambung, tekin bor, dan beberapa teknik lainnya. Berikut contoh
pembuatan huruf dari kayu : 
a) Cetak huruf yang akan dibuat di atas kayu b) Kayu yang dicetak
dicetak dipotong dengan menggunakan gergaji 
scroll c) Potongan huruf diberi warna cat kayu glosi atau dof, bila perlu berli 
varnish agar lebih mengkilap. 5) Ragam
Hias dalam Produk Kerajinan Kayu 
Ragam hias dapat diperoleh pada benda-benda seperti kain, ukiran
kayu, rumah adat, pakaian adat beserta aksesorisnya, senjata
daerah, musik daerah dan lainnya. Berikut ini beberapa contoh
ragam hias yang terkenal di Indonesia yang terbuat dari kerajinan
kayu : a) Ragam hias Toraja (Sulawesi Selatan), dimana masing
masing ukiran yang dibuat diatas kayu atau kain memiliki nama dan
makna simbolis. b) Ragam hias Jepara (Jawa Tengah), arah gerak
garis ukiran diatas kayu yang pasti, mencerminkan adanya
keteraturan, kepastian yang sejalan dengan landasan pola fikir
yang tumbuh dalam masyarakat yang mentaati ajaran-ajaran
agama. c) Ragam hias Padang (Sumatra Barat), yang memiliki
ungkapan bahwa alam memiliki makan yang mendalam dengan
segala bentuk, sifat, serta segala yang terjadi didalamnya
merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pedoman, ajaran
dan guru. d) Ragam hias Papua, bagi penduduk asli suku asmat,
seni ukir kayu merupakan perwujudan dari cara mereka dalam
melakukan ritual untuk mengenang para leluhurnya yang selalu
berjuang dalam kehidupan yang akan membawanya ke alam
kematian. 
b. Kerajinan
Bambu 
Istilah lain untuk bambu adalah buluh, ulurm atau eru. Dalam bahasa
Makassar, bambu disebut dengan istilah Bulo. Saat ini Tasikmalaya
sebagai salah satu kota penghasil bambu terbesar di Jawa Barat yang
telah menjadi salah satu sentra perajin-perajin bambu. Beberapa
produk yang telah dihasilkan sangat beragam dari peralatan dapur,
peralatan makan, mebel hingga ke elemen estetis dalam interior.
Adapun beberapa jenis bambu yanga dapat dijadikan kerajinan
diantaranya adalah bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu
talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bambu adalah
teknik anyam dan teknik tempel atau teknik sambung. 

1) Bahan Pembuatan Kerajinan


Bambu 
Dalam pembuatan kerajinan dari bambu diperlukan beberapa
bahan, yaitu Aneka jenis bambu, pewarna politur, lem kayu dan
paku. 

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan


Bambu 
Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah
prang, palu, gergaji, pisau raut. Tang, tatah, meteran, kuar, bor,
dan sebagainya. 

3) Produk Kerajinan
Bambu 
Contoh produk kerajinan dari kayu diantaranya adalah sandal,
aneka alat rumah tangga, kap lampu, lampu tidur, cangkir, lukisan,
dan sebagainya. 
4) Proses Pembuatan Kerajinan
Bambu 
Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak
terlalu sulit. Ada cara memilih bambu yang baik untuk digunakan,
diantaranya adalah : 

Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah


dibentuk kerajinan apa saja. 

Dibawah ini merupkan contoh proses pembuatan kerajinan bambu


untuk dibuat menjadi kopyah, perhatikan langkah- langkahnya : a)
Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0.3 cm sampai 1,5
cm dianyam dengan cara menyilang. b) Selipkan bambu sayat
yang sudah diberi warna lainnya ke bagian tengah segi enam
saling silang. c) Potong kopyah persegi panjang, disambungkan
satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk tutup. Sambung
dengan lem. Beri hiasan pinggir. d) Kopyah dapat dipadukan
dengan berbagai warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah
hitam dari kain agar lebih nyaman. 
Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu
tua 
Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga
ruas 
Simpan ditempat yang sejuk dan tegakkan hingga 5 sampai 6
hari 

c.
Rotan 
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah rattan merupakan sejenis
tanaman kar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan tropis.
Penghasil rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulai Sulawesi
dan Kalimantan, namun tumbuh juga dihutan-hutan Sumatera, Jawa
dan daerah lainnya. Selain memenuhi kebutuhan ekspor, saat ini
kerajinan rotan diproduksi untuk kebutuhan masyarakat. 1) Bahan
Pembuatan Kerajinan Rotan 
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan rotan adalah
rotan, yang terbagi dalam 3 bagian; a) Rotan kupasan/kulit luar
(pell) sebagai pengikat atau bahan 
anyaman, b) Rotan batang yang langsung dipoles, c) Rotan isi yang biasa disebut dengan
fitrit/petrik Selain rotan bahan pendukung lainnya adalah minyak tanah, atau
belerang untuk pemasakan, politur dan cat warna. 
2) Alat Produksi Pembuatan Bahan
Rotan 
Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan adalah
gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor, ampelas, gergaji,
kompor, kuas cat, dan sebagainya. 

3) Produk Kerajinan
Rotan 
Kerajinan rotan dibuat dalam bentuk benda pakai hinga benda
hias, diantaranya adalah kursi meja, lemari/rak, kuda-kudaan, tas
wanita, lampu hias, hiasan dinding dan lain sebagainya. 

4) Proses Pembuatan Kerajinan


Rotan 
Secara garis besar terdapat dua proses pengolahn bahan baku
rotan, yaitu pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan
berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk
rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi
berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peal (kupasan),
polis, dan fitrit. 

Adapun teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan rotan


yaitu dengan cara dianyam dan titempel. Proses pembuatan
anyaman rotan dilakukan dengan beberepa tahapan, antara lain :
a) Pembuatan kerangka, proses pembuatan kerangka dilakukan
dengan menggunakan alat pembengkok rotan agar bisa dibentuk
sesuai keinginan. b) Penganyaman, dilakukan untuk membentuk
produk sesuai desain 
dan rotan yang digunakan berupa rotan polis. c) Pengecatan, memberikan warna dasar pada
produk dengan 
menggunakan kuas. d) Finishing, proses terakhir yang dilakukan dengan cara 
pengampelasan untuk menghilangkan bulu-bulu
rotan. 

2. Bahan Keras
Buatan 
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan
dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki sifat
kuat dan tahan lama. 
Adapun jenis bahan keras buatan diantaranya : a.
Kerajinan Kaca 
Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis, namun ada juga dengan cara
di patri, atau bahkan ada yang dengan cara di cetak/dicor. Lukis kaca
adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan diatas media
kaca dan gaya yang digunakan adalah dekoratif. Lukis kaca
berkembang di berbagai wilayah Indonesia, seperti Cirebon, Jepara dan
tersebar di kepulauan Jawa. 1) Bahan Pembuatan Lukis Kaca 
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca,
cat, dan thinner. 

2) Alat Produksi Pembuatan Bahan


Kaca 
Peralatan utama dalam membuat kerajinan dari
kaca adalah : a) Pena khusus yang berfungsi untuk
mengeluarkan 
tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca. b)
Kertas rancangan, Kertas desain digunakan 
sebagai objek yang akan dilukis pada kaca. c) Pisau
Kertas (Cutter), digunakan untuk mengerok 
gambar yang salah. d) Kuas, digunakan untuk mengecat. Kuas memiliki 
beberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang
ujungnya 

terlihat rata dan ada yang terlihat lancip. e) Meja, digunakan untuk alas
pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan
permukaan rata. 3) Produk Kerajinan Kaca 
Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan dari
kaca : 
b. Kerajinan
Logam 

Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam banyak macamnya,


seperti emas, perak, perunggu, alumunium, dan kuningan. Daerah
penghasil kerajinan emas terdapat di Kalimantan dan Jawa,
sedangkan jenis kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta,
Sumatra Barat dan Bali. Logam yang digunakan sebagai kerajinan ada
juga dalam bentuk kaleng. Kaleng dibentuk sedemikian rupa menjadi
kerajinan yang berupa fungsi hias dan fungsi pakai. 1) Bahan
Pembuatan Kerajinan Logam 
Dalam pembuatan kerajinan dari bambu diperlukan beberapa
bahan, yaitu Aneka jenis logam, kaleng, Cat warna, dan lem
power. 
4) Proses Pembuatan Kerajinan
Kaca 
Di bawah ini, ditampilkan proses pembuatan kerajinan hias lukis
kaca. Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai
berikut : a) Membuat Gambar sebagai Pola b) Menebalkan Gambar
dengan Spidol c) Gambar Ditaruh di Bawah Kaca dan Ditebalkan
dengan Pena d) Memberi Warna pada Gambar dengan Cat e)
Menutup Seluruh Pembukaan Kaca dengan Cat f) Lukisan Kaca
Selesai dan Dapat Dibingkai 
2) Alat Pembuatan Kerajinan
Logam 
Alat pembuatan kerajinan logam diantaranya : gunting seng,
cetakan, patri dan kuas. 

3) Produk Kerajinan
Logam 
Contoh produk kerajinan dari logam diantaranya adalah bros,
hiasan sudut ruangan, topi, hiasan harimau, lampu, bentuk
kaligrafi, dan sebagainya. 
,
 

4) Proses Pembuatan Kerajinan


Logam 
Proses pembuatan kerajinan logam dilakukan dengan cara
tradisional yatiu dibentuk dengan tangan dan bantuan alat
seadanya, namun ada juga pembuatan kerajinan logam dengan
menggunakan teknik ukir dan tekan. Berikut ini merupakan proses
pembuatan kerajinan logam dengan teknik ukir dan tekan a)
Membuat rancangan / pola bentuk kerajinan yang diinginkan b)
Menempel pola pada papan yang telah disiapkan c) Membuat
garis-garis outline d) Prosen pecembungan dengan cara menakan
e) Bingkailah hasil karya tersebut agar lebih terkesan menarik dan 
terlihat
indah 

D.  Kemasan  Produk Kerajinan Bahan  Keras

Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar


yang membungkus suatu produk dengan tujuan :

a. Melindungi Produk agar terhindar dari kotoran dan


debu, b. Mempercantik atau memperindah Produk,
c. Menarik minat pembeli
d. Meningkatkan harga jual pada produk kerajinan.
Adanya  kemasan  dapat  membuat  produk kerajinan tahan lama dan
terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya  kecil  dan 
rentan, seperti  aksesoris.  Kita dapat menggunakan  aneka untuk 
memperindah  karya kerajinan  dari bahan keras alam dan buatan. Misalnya,
karya dibungkus kotak kardus, bahan tile  yang  transparan,  atau  plastik 
mika.

Berikut adalah contoh beberapa aneka kemasan yang dapat digunakan :

E.  Mempraktikkan Kerajinan Bahan  Keras

Pada kali ini kita akan membuat kerajinan bahan keras dari rotan
sebagai contoh dalam pembuatan teks prosedur :
a. Perencanaa
Identifikasi
Kebutuhan
Diumpamakan pada saat ini yang dibutuhkan oleh siswa adalah wadah
untuk alat tulis atau vas bunga yang diletakkan di meja kelas

Ide/Gaga
san
Siswa akan membuat karya kerajinan wadah pensi dari bahan keras alam
yang ringan, namun kuat serta tahan lama. Hasil penggalian ide/gagasan
dari berbagai media. Siswa tertarik pada lerajinan yang terbuat dari bahan
rotan.
1)  Menetukan bahan dan fungsi kerajinan dan bahan
alam
2)  Menggali ide dari berbagai
sumber
3)  Membuat sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik dari
sketsa

b. Pelaksanaan
1)  Menyiapkan bahan kerajinan
rotan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan wadah pensil dari
rotan diantaranya adalah Cat dan rotan.

2)  Menyiapkan alat kerajinan


rotan

Untuk membuat sebuah kerajinan wadah pensil dari bahan rotan


diperlukan alat-alat seperti gunting, gunting rotan, kuas dan cetakan
berbentuk botol.

3)  Proses pembuatan kerajinan rotan (lankgah-


langkah)
a)  Rendam rotan petrik/pitrit ke dalam baskom berisi air, sebentar saja
hanya ingin memudahkan membentuk petrik agar tidak mudah patah.
Dapat  pula  direndam pada  air  sepuhan  warna/  wantex  agar  rotan
berwarna.
b)  Ambil bilahan rotan sebanyak 3 lembar ukuran panjang 40 cm. Susun
menyilang. Pada bagian b lembar tambahkan 1 lembar yang panjang
untuk dijadikan pakan (rotan yang berjalan).
c)  Buatlah sumbu yang dimulai pada bagian tengah, melilit seperti obat
nyamuk. Jika sudah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk memulai
anyaman.
d)  Ketika sudah mencapai lingkaran yang dikehendaki, mulailah
dengan
menegakkan jari-jari (lungsin), agar terbentuk anyaman 3 dimensi.
Jika habis, rotan dapat ditambah dengan cara menyelipkan saja.
e)  ika sudah berdiri, mulailah melilitkan kembali pakan hingga mencapai
tinggi  dan  bentuk  yang  dikehendaki.  Lalu,  selipkan  cetakan  agar
bentuk dapat terlihat rapi.
f) Lanjutkan anyaman hingga ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu
buatlah bentuk sesuai sketsa yang telah kamu tentukan.

g)  Gunting sisa jaring-jaring dengan ukuran tertentu. Bagian atas perlu
dikunci dengan cara sisa jaring-jaring ditekuk ke dalam atau diselipkan
pada anyaman bagian atas hingga ke dalam.
h)  Berilah warna yang sesuai selera.
i) Wadah  pensil  telah  selesai.  Siswa  dapat  mengunakannya  untuk
menempatkan alat tulis agar lebih rapi.
BAB
II

PRINSIP KELISTRIKAN DAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

A.  WAWASAN KELISTRIKAN

Listrik merupakan teknologi mutakhir yang ditemukan manusia.


Dengan adanya listrik jarak dan waktu menjadi terasa dekat. Meskipun masih
terdapat di daerah pedalaman yang tidak terjamah, hal ini dikarenakan
budaya masyarakatnya yang ingin mempertahankan tradisi nenek
moyangnya. Seperti suku Badui dalam, suku kampung Naga dan sebagainya.

Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang

cendekiawan Yunani yang bernama Thales.

Michael Faraday merupakan ilmuwan Inggris  yang


mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik
menjadi teknologi yang sangat berguna.

1. Pengertian
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik,
yaitu muatan listrik positif dan negatif.
Muatan listrik positif yang mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah disebut dengan arah arus listrik.
Arus Listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor
akibat  perbedaan  jumlah  elektron  pada  beberapa  lokasi  yang  jumlah
elektronnya tidak sama.

2. Jenis dan Manfaat


a. Jenis
Listrik
Arus listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1)   Listrik  arus  searah  atau  DC  (Direct  Curent),  yaitu  arus  listrik  yang
arahnya tetap. Contohnya batu baterei dan Accu
2)   Listrik arus bolak balik atau AC (Alternating Curent), yaitu arus listrik
yang
besar dan arahnya selalu berubah-ubah.

Adapun satuan yang digunakan dalam aliran arus listrik adalah


Ampere (A).   Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila
dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2x10 -7  newton/meter di
antara dua penghantar   arus   listrik   sejajar,   dengan   luas   penampang
yang   dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang
hampa udara.

Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika, yaitu :


1) Muatan  Listrik;  sifat  beberapa  partikel  subatomik  yang  menentukan
interaksi elektromagnetik.
2) Medan  listrik;  tipe  medan  elektromagnetik  sederhana  yang  dihasilkan
oleh muatan listrik ketika diam (maka tidak ada arus listrik).
3) Potensial  listrik;  kapasitas  medan  listrik  untuk  melakukan  kerja  pada
sebuah muatan listrik, biasanya diukur dengan volt.
4) Arus listrik; perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya
diukur dengan ampere.
5)   Elektromagnet; muatan berpindah menghasilkan medan magnet.

Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk tenaga listrik yang


digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang berhubungan
dengan sirkuit listrik yang melibatkan komponen listrik aktif seperti tabung
vakum, transistor, dioda, dan sirkuit terintegrasi.

b.   Manfaat/Fungsi Listrik
Dengan adanya sumber arus listrik, maka listrik mempunyai beberapa
fungsi, yaitu :
1)  Sebagai penerangan
2)  Sebagai sumber energi
3)  Sebagai tenaga listrik untuk menghidupkan alat elektronik.

3. Pembangkit
Listrik
Pembangkit Listrik  adalah suatu alat  yang dapat  membangkitkan dan
memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu
menjadi energi listrik.
Beberapa contoh jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu :
a.   PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap); Pada PLTU, uap ditampung 
dan
disalurkan untuk memutarkan turbin uap. Energi mekanis dari putaran
turbin diubah menjadi  energi  listrik oleh  generator.
Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon
Banten.
b.   PLTN  (Pembangkit  Listrik  Tenaga  Nuklir);  Pembangkit     listrik     ini
menggunakan energi panas  yang  dihasilkan oleh reaktor  nuklir untuk
memutarkan turbin uap. Dari turbin inilah energi mekanis diubah
menjadi energi listrik.
Contohnya PLTN  di  Jepang  dan  OBNINKS di Uni  Soviet.
c.   PLTB  (Pembangkit  Listrik  Tenaga  Batubara);  Pembangkit    listrik   
ini
menggunakan bahan bakar  fosil  berupa  batubara  yang  dibakar 
untuk mendidikan air agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan
digunakan untuk  menggerakan turbin  uap atau    turbin   gas  
kemudian   diubah menjadi  energi listrik.
Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera Utara.
d.   PLTS  (Pembangkit  Listrik  Tenaga  Surya);  Pembangkit     listrik     ini
menggunakan  cahaya  matahari  sebagai  energi  utama.  Energi  dari
cahaya matahari  dapat  langsung  diubah  menjadi  energi listrik.
Pembangkit  Listrik  Tenaga  Surya  Terbesar  di  Indonesia,  yakni  di
Karangasem dan Bangli (Bali).
e.   PLTAn (Pembangkit Listrik Tenaga Angin); Hembusan angin digunakan
untuk memutarkan baling-baling kemudian putaran tersebut digunakan
untuk  memutarkan  generator.  Dari  generator inilah  energi  mekanik
diubah  menjadi  energi listrik  melalui  bantuan  solarcell  agar  energi
listrik yang  dihasilkan  dapat  digunakan  perlu  disimpan pada 
baterai. Contohnya Negara Amsterdam, Kabupaten Pinrang Sulawesi
Selatan.
f.    PLTA     (Pembangkit     Listrik     Tenaga     Air);     pembangkit     yang
mengandalkan energi potensial dana kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik.
Contohnya Cirata Jawa Barat, Sigura-gura Sumatra Barat, Poso
Sulawesi
Tengah, Jatiluhur Jawa Barat, dan sebagainya.

Untuk menambah wawasan dan keinginan tahuan dalam hal pusat


pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia kunjungi link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia

TUGAS ANDA
Amatilah 2 gambar a dan b dibawah ini, berilah pendapat tentang kedua gambar
tersebut!
Pendapat anda ditulis pada buku tugas masing-masing, kemudian foto dan kirim
Kembali di GCR. Terima kasih

Catatan : batas waktu 2 hari

Anda mungkin juga menyukai