Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR PRAKARYA

Kelas : IX/ Sembilan

Aspek : Kerajinan

Materi : Kerajinan Bahan Keras

1. Pengertian Kerajinan Bahan Keras


Kerajinan bahan keras adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat
keras, solid, kuat, padat, dan tidak mudah untuk diubah bentuknya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.
46). Produk kerajinan dari bahan keras dapat dibuat dari bahan alam dan bahan buatan

2. Prinsip Kerajinan Bahan Keras

a. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras

Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah satu prinsip yang
harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras. Bahan yang dapat digunakan untuk
menciptakan kerajinan bahan keras dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, dan bahkan
bahan limbah seperti bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik.

Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya memerlukan
ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang
dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya
tarik. Meskipun bahan fosil kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan
murah seperti limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian
alam.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras

Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide manusia yang dapat berawal
dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut
menghasilkan seperangkat karya secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab
itu pesan yang dapat kita ciptakan atau picu (dirasakan penikmatnya) dapat dipilah menjadi:

1. Produk dengan nilai fungsional;


2. Produk dengan nilai informatif;
3. Produk dengan nilai simbolik; dan
4. Produk dengan nilai prestise (wibawa).

3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras


Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting yaitu
bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang dapat melibatkan berbagai
aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk
kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan.

Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum


perancangan adalah sebagai berikut.

1. Faktor Teknis yang meliputi: metode produksi yang handal, penerapan daya mesin atau manual,
dan, tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
2. Faktor Ekonomis, yakni: pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan atau distribusi,
kebijakan penciptaan (hak cipta), nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan
alat), serta selera masyarakat terhadap produk tersebut.
3. Faktor Ergonomis: kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan.
4. Faktor Sains dan Teknologi: terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi atau modifi
kasi), selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.
5. Faktor Estetika: menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi keserasian,
penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau gugahan yang ditampilkan.
6. Faktor Kondisi Lingkungan: nilai budaya, kondisi lingkungan atau wilayah setempat

Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras

Terdapat dua jenis utama dari bahan untuk kerajinan bahan keras, yaitu bahan keras alami dan bahan
keras buatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bahan keras untuk kerajinan.
Bahan Keras Alam

Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan
sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam, misalnya di bentang alam Indonesia (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 12). Misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya.

Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang membutuhkan penggunaan dalam
waktu jangka panjang. Karena kerajinan yang terbuat dari benda keras memiliki kecenderungan kuat dan
tahan lama bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras alam memiliki daya tarik tersendiri
karena keaslian dan keistimewaan bahan asli yang natural dari alam.

Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan dapat digunakan untuk
membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini.

1. Kayu

Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami. Beberapa macam jenis kayu
tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai,
kamper, meranti, dsb.

Masing-masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras kayu juga secara
umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat
dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati.
Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.

2. Bambu

Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air secara terus menerus.
Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter
1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu jug memiliki
ruas batang. yang unik.

Terkadang dalam pembuatan kerajinan, bentuk alami bambu sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus
meskipun tidak diamplas. Bambu dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh.

3. Rotan

Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bambu, terutama pada bagian serat batangnya. Rotan
yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai
ukuran ½ cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan.

Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur batangnya halus meskipun
tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk
yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu
bertambah.

Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu
sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 13). Bahan-
bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. Berbagai bahan keras buatan
dan karakteristiknya akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini.

1. Kaca

Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara 1 mm hingga 2 cm,
tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus
menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk
dalam kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak.

2. Logam

Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga
berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan
tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi (berkarat) oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan
krom atau lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya,
perawatan pada produk kerajinan logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar tidak cepat pudar.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras

Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras
juga sangat bervariasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di
antaranya adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya.

Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan
bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan,
dan rancangan produk kerajinan.

Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung pada produk apa yang akan
dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah
pembuatan kerajinan bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari kerajinan
bahan keras alam.

Kerajinan Bahan Keras Alam

Beberapa proses produksi kerajinan bahan keras alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan di
bawah ini, meliputi kerajinan kayu, bambu, dan rotan.

Proses Produksi Kerajinan Kayu

Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-
kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus,
kayu sawo, kayu hitam, kayu nangka, kayu kelapa, dsb. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga
bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.
Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keras dari Kayu

Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jenis kayu dapat dipilih dan
disesuaikan dengan rancangan. Sehingga pada umumnya, bahan dari pembuatan kerajinan keras dari kayu
meliputi:

1. aneka kayu,
2. lem kayu, dan
3. cat kayu.

Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu

Peralatan kerajinan bahan kayu di antaranya; gergaji, pahat, cukil, palu, kuas, amplas, dan beberapa mesin
seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dsb.

Produk Kerajinan Kayu

Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan kayu yang selalu menjadi andalan Indonesia di setiap event
pameran: a. bingkai foto ukir, b. vas bubut dan ukir, c. aneka rumah adat dan kendaraan, dan d. miniatur
kendaraan.

Proses Pembuatan Kerajinan Kayu

Teknik yang dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir, teknik
bubut, teknik potong sambung, teknik bor, dan beberapa teknik lainnya. Dari sekian teknik tentunya yang
paling sulit adalah teknik ukir, karena mengukir tidak sembarang orang bisa, diperlukan keterampilan
yang baik agar hasilnya juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar.

1. Cetak/gambar huruf, motif, atau ornamen yang akan dibuat di atas kayu.
2. Kayu yang dicetak dipotong dengan gergaji scroll.
3. Potongan huruf, motif, atau ornamen diberi warna dengan cat kayu glosi (mengkilap) atau dof
(tidak mengkilap).
4. Susun huruf atau ornamen membentuk pajangan papan nama atau karya lainnya sesuai dengan
keinginan. Beri lubang dan gantungan tali atau fungsi pajang lainnya.
Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu

Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam
hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa
yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia. Berbagai ragam hias produk kerajinan kayu di
Indonesia meliputi:

1. Ragam hias Toraja (Sulawesi Selatan),


masing-masing memiliki nama dan makna simbolis, jika diartikan semua melambangkan nilai-
nilai budaya dalam kehidupan warga Toraja yang harus mematuhi larangan adat dan mencintai
alam tempat tinggal.

2. Ragam hias Jepara (Jawa Tengah),


arah gerak garis ukiran yang pasti, mencerminkan adanya keteraturan, kepastian yang sejalan
dengan landasan pola berpikir yang tumbuh didalam masyarakatnya yang mentaati ajaran-ajaran
agama.

3. Ragam hias Padang (Sumatera Barat),


ungkapan pepatah Minangkabau “alam takambang jadi guru”, bahwa alam memiliki makna yang
mendalam dengan segala bentuk, sifat, serta segala yang terjadi di dalamnya, merupakan sesuatu
yang dapat dijadikan sebagai pedoman, ajaran, dan guru.

4. Ragam hias Papua,


Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara
mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya yang selalu berjuang
dalam kehidupan yang akan membawanya ke alam kematian.

Kerajinan Keras dari Bambu

Tanaman bambu sejak dahulu telah dibudidayakan di Indonesia, India, dan Bangladesh. Istilah lain untuk
bambu adalah buluh, aur, atau eru. Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui
dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.500 spesies bambu di dunia, 125 spesies asli tumbuh di
Indonesia.
Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah
disayat, dan sebagainya. Adapun beberapa jenis tanaman bambu yang dapat dijadikan produk kerajinan
adalah; bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu
cengkoreh, dan lainnya.

Alat Pembuatan Kerajinan Bambu

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah,
meteran, kuas, bor, dsb.

Produk Kerajinan Bambu

Produk kerajinan dari bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber
daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai jual yang relatif
rendah, kecuali produk-produk berkualitas tinggi seperti interior rumah. Beberapa contoh dari kerajinan
bambu, meliputi:

1. sandal dari bambu,


2. aneka alat rumah tangga,
3. kap lampu, dan
4. ranjang/tempat tidur dari bambu.

Proses Pembuatan Kerajinan Bambu

Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak terlalu sulit. Kenali bambu dengan baik,
agar ketika dibuat kerajinan, bambu tidak mudah pecah. Adapun cara memilih bambu yang baik untuk
digunakan adalah sebagai berikut.

1. Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
2. Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas.
3. Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari.
4. Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja.
Di bawah ini merupakan proses pembuatan kerajinan bambu untuk dibuat menjadi kopyah.

1. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang.
2. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang.
3. Potong kopiah persegi panjang, disambungkan satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk
tutup. Sambung dengan lem. beri hiasan pinggir.
4. Kopyah dapat dipadukan dengan berbagai warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah hitam
dari kain agar lebih nyaman.

Kerajinan Rotan

Rotan atau rattan adalah sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan
tropis. Indonesia merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di dunia karena hampir 30 % rotan
mentah di dunia dihasilkan oleh Indonesia.

Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian,
yakni:

1. rotan kupasan/ kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan anyaman,
2. rotan batang yang langsung dipoles, dan
3. rotan isi yang biasa disebut dengan fi trit/petrik.

Selain rotan, bahan lain yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan bahan keras rotan adalah miyak
tanah atau belerang untuk pemasakan, pelitur dan cat warna.

Alat Pembuatan Kerajinan Rotan

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan meliputi gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor,
amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dsb.

Produk Kerajinan Rotan

Berbagai kerajinan rotan yang umumnya dibuat umumnya adalah alat-alat perabotan rumah tangga seperti
meja, kursi, tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, dan tempat tidur. Namun, beberapa
pengrajin juga membuat mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat tidur bayi. Contoh
produk rotan lainnya adalah hiasan gerobak becak, aneka tas Kalimantan, dan tas rotan masa kini.
Proses Kerajinan Rotan

Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan pengawetan dan terlindung dari
jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan
dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan
berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat
peel (kupasan), polis, dan fi trit.

Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain:

1. Pembuatan kerangka, untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan
sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses
pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai
dengan model desainnya.
2. Penganyaman, proses ini bertujuan untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang
digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit
rotan.
3. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tersebut dengan menggunakan kuas.
4. Proses finishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk.
Di mana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu
rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipelitur.

Kerajinan Bahan Keras Buatan

Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan
yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik
yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit, dicor
dan teknik lainnya.

Kerajinan Kaca

Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya
lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat
dengan banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan.

Dilihat dari pewarnaan yang sering digunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan. Sehingga
jika digunakan sebagai penghias ruangan nampak tembus pandang.

Bahan Pembuatan Lukisan Kaca

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat, dan tiner.
Alat Pembuatan Lukis Kaca

Dalam pembuatan produk kerajinan lukis kaca diperlukan alat utama yaitu pena khusus yang berfungsi
untuk mengeluarkan tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca. Selain itu, alat pembuatan lukisan kaca
yang lainnya meliputi: kertas rancangan, pisau kertas, pena kaca, kuas, meja, lap.

Produk Kerajinan Lukis Kaca

Kerajinan lukis kaca tidak hanya dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan juga dalam bentuk
cembung atau cekung. Banyak pula yang dilukis di permukaan gelas, piring atau botol. Dengan
menggunakan teknik yang berbeda, hasilnya pun unik dan berbeda.

Proses pembuatan kerajinan lukis kaca

Di bawah ini ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah wayang.
Tahap-tahapnya sebagai berikut:
Kerajinan Logam

Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti emas, perak, perunggu,
aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus
diolah terlebih dahulu, dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat logam
buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu.

Bahan Pembuatan Kerajinan Logam

Bahan utama pembuatan kerajinan logam (besi, aluminium, perunggu, perak, emas, dan timah), biasanya
berupa lembaran atau batangan, dan cat warna untuk logam yang tahan lama.

Alat Pembuatan Kerajinan Logam

Alat pembuatan kerajinan logam di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas.

Contoh Produk Kerajinan Logam

Produk kerajinan logam yang dihasilkan para perajin dibuat dengan cara-cara tradisional. Berbagai
produk kerajinan logam yang dibuat biasanya sebagai asesoris, hiasan interior, perabotan rumah tangga
dan sebagainya. Produk dari logam awalnya hanya menonjolkan warna aslinya namun ada juga yang
diberi cat agar terlihat lebih berbeda. Beberapa contoh produk kerajinan logam lainnya meliputi:

1. bros,
2. hiasan gajah,
3. teko, dan
4. cangkir.
Proses Pembuatan Kerajinan Logam

Pembuatan kerajinan logam yang dilakukan dengan cara tradisional adalah dengan membentuknya
dengan tangan dan bantuan alat sederhana. Di bawah ini disajikan pembuatan kaleng wadah kerupuk yang
dibuat dengan desain sederhana dan sudah sejak lama desain tidak berubah namun menjadi unik dan
masih banyak dicari orang karena klasiknya.

Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Kemasan produk adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi
produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Selain itu, kemasan juga dapat
dibuat untuk mempercantik sekaligus memberikan citra (branding) yang lebih baik terhadap produk,
sehingga konsumen lebih percaya terhadap kualitas produk.
Referensi

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Prakarya SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mengetahui, Kubang landai, Juli 2022

Kepala UPT SMPN 3 Tanjung Emas Guru Prakarya

DEDET SYUKRI, S.Pd Fitria Yanti, SP


NIP. 19630825 198903 1 007

Anda mungkin juga menyukai