Anda di halaman 1dari 5

 SISTEM PRODUKSI (KERAJINAN)

- Jenis dan Karakteristik bahan dan Alat kerajinan

- bahan Lunak : memiliki sifat empuk dan mudah dibentuk, cth: tanah liat

-bahan sedang: tidak terlalu lunak dan tidak kera, cth: kardus, kayu randu

- bahan kertas: mudah dirobek, datar, dan mudah dibentuk

untuk alat-alat pembuat kerajinan umumnya berasal dari bahan yang keras seperti dari
logam atau kayu.

- Macam – macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya local non benda

- Mebel etnis suku asmat


- Seni Ukir dengan aksara kuno
- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.

- Macam – macam kerajinan berdasarkan inspirasi artefak / objek budaya local

- Gantungan kunci penari Bali

- Tas bergambar wayang cepot.

- Guci ukir bergambar becak Jakarta.

- Gelas bergambar monas.

- Macam – macam kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar

1. Kerajinan dari limbah kulit jagung

2. Kerajinan dari limbah plastik

3. Kerajinan dari limbah daun pelepah pisang

4. Kerajinan dari limbah kertas

5. Kerajinan dari limbah kain perca

6. Kerajinan dari limbah kardus

7. Kerajinan dari limbah sisik ikan

8. Kerajinan dari limbah pecahan keramik

- Macam – macam kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang

- Tempat pensil dari pelepah pisang kering.


 - Lampu tidur dari bonggol jagung

 - Kotak tisu dari batang padi

 - Kotak tisu dari kulit kerang

 - Cangkir dan mangkok dari tempurung kelapa

 - Pot bunga dari botol bekas

 - Tempat duduk dari ban bekas

 - Tempat pensil dari koran bekas

 - Tempat makanan cemilan dari botol bekas

 - Tempat pensil dari botol bekas

 - Tabulampot dari botol bekas

 - Lampu hias dari kardus bekas

 - Lampu hias dari botol bekas

 - Tempat charger ponsel dari botol bekas.

 - Tas dari bungkus plastik detergen.

- Macam – macam kerajinan berdasarkan kebutuhan dan keingan pasar local

- Peralatan Rumah tangga. Cth: keset

- Tempat menaruh pensil, penghapus, dan pulpen. Cth : Kotak pensil

- Alas duduk. Cth : Tikar

- Macam – macam kerajinan berdasarkan kebutuhan dan keinginan pasar global

- Kain Batik

- Wayang

- Ukiran Kayu

- Logam

- Kain Tenun

- Teknik produksi kerajinan

1. Membentuk

Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-
macam teknik membentuk yaitu sebagai berikut:

a)      Teknik Coil ( Lilit Pilin )


Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari meupakan
teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan pengrajin
keramik.

b)     Teknik Putar

Teknik pembentukan menggunakan alat putar bisa menghasilkan banyak bentuk yang simetris
(bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh
para perajin keramik. Perajin keramik tradisional umumnya menggunakan alat putar kaki (kick
wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama
seperti gentong dan guci.

c)      Teknik Cetak

Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan
cetak berulang. Bahan cetakan yang biasa dipakai ialah gips, seperti untuk cetakan berongga,
cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada
pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga.

2. Menganyam

Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan
karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan menggunakan
teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu,
daun lontar, daun pandan. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi
dan tas.

3. Menenun

Teknik menenun pada dasar nya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya
pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita hanya cukup melakukannya dengan tangan (manual)
dan hampir tanpa menggunakan alat bantu apapun, sedangkan pada kerajinan menenun kita
menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut
lungsin dan pakan.

4.  Membordir

Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan
dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannya. Salah satu yang bisa ditonjolkan dari
pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Bordir merupakan hiasan dari benang
pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.

5. Mengukir

Teknik mengukir meupakan kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada permukaan
benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran yaitu ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), serta ukiran utuh. 
- Tahapan proses produksi kerajinan

1. Menentukan bahan dan fungsi kerajinan.


2. Menggali ide dari berbagai sumber .
3. Membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
4. Menyiapkan bahan dan alat.
5. Membuat karya kerajinan.
6. Mengevaluasi karya.

- Jenis dan kegunaan bahan kemas

·  Untuk wadah utama (pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan pangan) :

1.     Kain blancu

Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung terigu atau tepung tapioka.
Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10-50 kg.

2.     Kertas

Kertas “greaseproof” dapat digunakan sebagai pengemas utama mentega, margarin, daging,
kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki kekedapan terhadap perembesan
lemak.

3.     Gelas

Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina. Bersifat inert (tidak bereaksi dengan
bahan pangan). Kuat terhadap kerusakan akibat pengaruh waktu. Transparan.

4.     Metal / Logam

Bahan yang sering dipakai : kaleng (tin plate) dan alumunium.

5.     Plastik

Jenis plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen, cellophan,
polivinilklorida (PVC), polivinildienaklorida (PVDC), polipropilen, poliester, poliamida, dan
polietilentereptalat (PET).

6.     Daun

Digunakan secara luas, bersifat aman dan bio-degradable, yang biasanya berupa daun pisang,
daun jati, daun bambu, daun jagung, dan daun palem. Lebih aman digunakan dalam proses
pemanasan dibanding plastik.

·  Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau penyimpanan)
:

1.     Kayu

2.     Karton
- Teknik Penyajian dan pengemasan

Pengemasan secara umum dapat didefinisikan sebagai pengetahuan dan teknologi dari
persiapan barang untuk pengangkutan dan pemasaran sampai ke konsumen akhir dalam kondisi
baik dengan harga semurah mungkin. Pengemasan sangat mempengaruhi pengampilan produk
sehingga mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli sebuah produk. Dalam pengemasan
dan penyajian akhir suatu barang, harus memenuhi fungsi sebagai berikut:

1. mempertahankan produk agar tetap bersih dan memberikan perlindungan terhadap kotoran
dan pencemaran lainnya

2. memberikan perlindungan terhadap air, oksigen, sinar dan kerusakan fisik

3. berfungsi secara benar, efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan, yaitu selama
pemasukan produk pangan ke dalam kemasan

4. mudah dibentuk menurut rancangan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah dalam
penanganan dan pengangkutan

5. memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan

Metode pengemaasan produk pangan yang telah banyak diterapkan adalah pengemasan sealer,
pengemasan vakum, pengemasan dengan atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan
atmosfir terkendali (CAP). Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan tekanan udara
hampa. Pengemasan vakum diperlukan untuk mengeluarkan oksigen. Plastik yang digunakan
dalam pengemasan vakum adalah yang mempunyai permiabilitas uap air dan oksigen yang
rendah dan tahan terhadap produk pangan yang dikemas. Penggunaan gas sebagai bahan
perintang pada pengemasan vakum adalah cara untuk melindungi produk pangan dari
kerusakan yang diakibatkan oleh kapang yang masih dapat tumbuh dalam kondisi vakum.
Kelemahan dari kemasan vakum adalah menyebabkan kerusakan bentuk, warna dan bau.

Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan produk dalam kemasan


dengan memodifikasi udara di dalamnya dengan menggunakan gas O2, CO2, N2, uap air dan
gas-gas lainnya. Kemasan dengan system ini merupakan alternatif kelemahan yang ada pada
kemasan vakum. Pengaturan komposisi gas dalam ruang kemasan dilakukan pada tahap awal
pengemasan dengan pemilihan bahan kemasan yang dapat menghasilkan konsentrasi tertentu.
Jenis gas dan konsentrasinya harus disesuaikan dengan produk pangan yang akan dikemas.

Anda mungkin juga menyukai