Anda di halaman 1dari 5

1) LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

 Landasan Hukum
a) LANDASAN YURIDIS : Pancasila secara yuridis konstitusional
telah secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya
rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945
 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
 UU PT No.12 Tahun 2012 pasal 35 ayat (3) Kurikulum
pendidikan agama, pendidikan pancasila, pendidikan
kewarganegaraan serta bahasa Indonesia
b) LANDASAN FILOSOFIS : Pembahasan di dalam Pancasila
berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai tersebut
berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa
 Mempengaruhi alam pikiran manusia berupa filsafat hidup,
filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga
memberikan watak (kepribadian dan identitas) bangsa.
c) LANDASAN KULTURAL : Pancasila merupakan salah satu
pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan kegenerasi
penerus
 Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat
istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama,
dan kebudayaan pada negara Indonesia secara umum.
d) LANDASAN HISTORIS : pancasila dirumuskan dan memiliki
tujuan yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses
perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
 Setiap bangsa mempunyai ideologi dan pandangan hidup
berbeda-beda yang diambil dari nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam bangsa itu sendiri.
 Tujuan Pendidikan Pancasila
a. Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan
agama.
b. Dan beraneka ragam kepentingan perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan
c. Perilaku kebudayaan
d. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi
bangsa melalui revitilisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma
dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
e. Mendukung Upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam
masyarakat
f. Mendukung Persatuan Bangsa
2) PANCASILA DALAM SEJARAH
 Masa Kerajaan Maja Pahit
Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih
Gajah Mada yang di bantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin
armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit
semasa jayanya itu membentang dari semenanjung Melayu (Malaysia
sekarang) sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara.
 Proses Perumusan Pancasila
a. 3 tokoh BPUPKI
Mr.Muh.Yamin(29Mei1945)
• Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh.Yamin mengusulkan calon
rumusan dasar negara sebagai berikut:
• Peri kebangsaan
• Peri kemanusian
• Peri Ketuhanan
• Peri kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan, kebijaksanaan)
• Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).
Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh.Yamin menyerahkan
naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi
rumusan Undang-Undang Dasar RI.
Prof. Dr. Supomo (31 mei 1945)
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara
sebagai berikut :
• Teori negara perseorangan (individualis)
• Paham negara kelas ( class theory)
• Paham negara integralistik
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia
soepomo mengusulkan hal-hal mengenai : Kesatuan, Kekeluargaan,
Keseimbangan lahir batin, Musyawarah, Keadilan rakyat

Ir.Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 194 , Ir.Soekarno menyampaikan pidatonya di hadapan
sidang BPUPKI.Dalam pidato tersebut diajukan oleh Ir.Soekarno secara lisan
usulan lima asas sebagai dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk,yang terdiri
dari :
1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;
2)Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
3) Mufakat atau Demokrasi;
4)Kesejahteraan sosial; dan
5) Ketuhanan yang berkebudayaan.
Lima asas di atas oleh Ir.Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”.
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara selalu dilandasai semangat juang
yang tinggi. Semangat juang tersebut tertuang dalam nilai-nilai juang sebagai
berikut:
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; jiwa dan semangat merdeka; cinta
tanah air dan bangsa; harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka; pantang
mundur dan tidak kenal menyerah; semangat persatuan dan kesatuan; semangat
anti penjajah dan penjajahan; dan sebagainya.
Perubahan Piagam Jakarta merupakan bentuk kebersamaan dalam proses
perumusan Pancasila. Sikap yang ditampilkan oleh para tokoh pendiri negara pada
saat merumuskan Pancasila diantaranya:
menghargai perbedaan pendapat; mengutamakan kepentingan bangsa dan negara;
menerima hasil keputusan bersama; dan mengutamakan persatuan dan kesatuan.
b. Panitia Sembilan
Daftar Anggota Panitia Sembilan :

1) Ir. Soekarno (ketua)


2) Drs. Muhammad Hatta (wakil ketua)
3) Mr. Achmad Soebarjo
4) Mr. Mohammad Yamin
5) H. Agus Salim
6) KH. Wahid Hasyim
7) Abdoel Kahar Moezakir
8) Abikoesno Tjokrosoejoso
9) Mr. Alexander Andries Maramis
3) PENETAPAN SECARA RESMI PANCASILA DASAR NEGARA
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada sidang
pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila ditetapkan sebagai negara karena kelima ide besar yang
dikandungnya dianggap paling dapat mewakili cita-cita bangsa pada saat itu.
Dan masih relevan sampai saat ini.
Isi Pancasila:

Ketuhanan yang maha esa.


Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4) CONTOH PENERAPAN NILAI-NILAI DALAM BERKEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA
1. Mencintai dan membina persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mencintai produk produk dalam negeri dari pada produk luar negeri
3. Mengakui persamaan derajat
4. Mengakui persamaan hak dan kewajiban asasi manusia tanpa
membedakan suku,keturunan,ras,agama,kepercayaan,jenis kelamin, warna
kulit dll.
5. Membela negara kita apabila dilecehkan oleh negara lain
6. Membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku
7. Mentaati peraturan dan perundang undangan yang berlaku
8. Selalu bersikap kritis terhadap pemerintahan
9. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan
bangsa dan negara (misal:pemilu)
10. Mendukung dan turut mensukseskan program program pemerintah demi
kepentingan bersama
11. Tidak merusak fasilitas umum yang telah diberikan oleh negara
12. Selalu berkarya untuk Indonesia, dan berprestasi mengharumkan nama
Indonesia
5) HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN PANCASILA
1. Pokok pikiran yang pertama: "Negara melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Maksudnya itu
setiap warga negara itu wajib mengutamakan kepentingan bersama dibanding
kepentingan sendiri.

2. Pokok pikiran yang kedua: "Negara hendak mewujudkan keasilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia". Maksudnya itu, kita harus menghormati hak setiap
orang karena setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama.
3. Pokok pikiran yang ketiga: "Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan". Maksud kalimat ini,
Indonesia adalah negara demokrasi yang berasaskan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

4. Pokok pikiran yang keempat: "Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab". Kita harus taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa

6) PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai