Anda di halaman 1dari 4

Alica marsya aulia

X – ak

Contoh seni rupa terapan

1. kerajinan tenun
Tenun merupakan hasil kerajinan tradisional yang dibuat dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan
tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores,
Sulawesi, dan Palembang. Motif yang dibuat pun berlainan di setiap daerah. Berbagai motif tenun
dari Palembang, antara lain mawar Jepang, cantik manis, bintang berantai, nago besaung, dan bunga
cino. Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket. Keduanya berbeda dalam teknik dan
bahan yang digunakan. Berbeda dengan tenun ikat, pada songket mendapat tambahan benang emas
yang diletakkan dengan teknik tusuk dan cukit.

Tahapan membuat tenun ikat


 menyusun benang yang ditata rapi berjajar , dalambahasa jawa biasanya dengan "ngeteng
plangkan"
 langkah kedua yaitu nali/gosok, pada proses ini benang yang sudah disusun sedemikian rupa
dikaitkan pada plangkan, maka dilakukan proses nali yaitu menalikan benang pada tali rapia ,
namun di tahun 2011 muncul gagasan baru yaitu gosok , proses ini merupakan proses
pembuatan motif di kain temun sebelu ditenun
 proses penataan motif , proses ini dilakukan untuk mengurutkan motif agar sesuai alur saat
di tenun.
 langkah terakhir adalah proses penenunan, pada proses inilah bentuk tenun dapat terlihat
hasilnya dengan menggunakan ATBM
2. kerajinan anyaman
Anyaman banyak kita jumpai, baik berupa benda pakai maupun benda hias. Anyaman dibuat dari
bahan alami dan bahan sintetis. Bahan-bahan alami yang digunakan, antara lain bambu, rotan, daun
mendong, dan janur. Bahan-bahan sintetis yang digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas.
Daerah penghasil kerajinan anyaman, antara lain Bali, Kudus, Kedu, Tasikmalaya, dan Tangerang.
Nama-nama jenis bentuk anyaman berupa kombuik bulek, kombuik petak, kombuik cibia, tas
kombinasi, dompet, tempat tisu, alas meja, tikar alas duduk anak daro, dan tempat pensil.
Tahapan membuat anyaman rotan
 Pembuat kerangka,untuk peroduk krajinan besar,seperti kursi,meja,lemari,rak,dll
 penganyaman,,,Tujuannya untuk membentuk produk sesuai desain
 Pengecatan,,yaitu memberikan warna dasar pada produk tersebut dengan menggunakan
kuas
 proses finishing,,adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam peroses pembuatan
produk

3. Alat Transportasi Tradisional


Alat transportasi tradisional juga merupakan salah satu contoh karya seni rupa terapan nusantara.
Selain memiliki nilai estetis, alat transportasi tradisional ibarat becak, perahu, delman, dan pedati
juga memiliki nilai praktis sebagai sarana mobilitas masyarakat. Perkembangan alat transportasi
tradisional secara perlahan telah mengalami pergeseran. Penggunaannya kini terbatas sebagai
sarana wisata di tengah semakin maju dan beragamnya moda transportasi modern.
FUNGSI
Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melancarkan arus barang
maupun arus manusia. Untuk menunjang perkembangan pembangunan pada suatu daerah.

4. Gerabah
Gerabah adalah kerajinan tangan yang umumnya terbuat dari tanah liat yang dibakar. Di sekolah
seringkali diajarkan membuat asbak atau seni terapan lainnya dari tanah liat. Sampai saat ini
gerabah masih sering digunakan misalnya untuk menaruh puntung rokok dan sebagai peralatan
makan.
Teknik Pembuatan Gerabah
 Teknologi pelat (plate)
Teknologi pelat (plate) – adalah dalah satu teknik yang digunakan untuk membuat objek
gerabah dengan memiliki bentuk dari kubus dengan permukaan yang rata. Namun dalam
teknik inu juga menggunakan tanah liat dan akan mendapatkan hasil dari piring dengan
ketebalan yang sama dan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
 Teknik pijat (mencubit)
Teknik pijat (mencubit) – adalah salah satu teknik untuk memproduksi keramik yang
menggunakan tanah liat dan akan dilukis langsung pada tangan untuk membuat suara yang
lebih padat.
Proses pijat dapat juga dilakukan sebagai .
1. Ambil segumpal tanah liat plastik
2. Tanah liat elastis yang akan dicelupkan pada bentuknya dengan objek yang
diinginkan
3. Campur pada kain lembut
 Teknik pilin (bungkus)
Teknik pilin (bungkus) – adalah salah satu cara untuk membentuk tanah liat dengan
dipelintir atau dibentuk seperti tali sehinga gumpalan tanah liat yang dibentuk dengan kedua
tangan.
 Teknik melempar
Teknik melempar adalah – salah satu cara untuk menghasilkan keramik dengan teknik
melempar, maka memerlukan alat dalam bentuk perangkat atau perangkat putar listrik.
 Tekan teknik cetak
Tekan teknik cetak – adalah salah satu teknik cetak pada tekan yang akan dilakukan pada
saat akan menekan tanah liat dalam bentuk yang akan disesuaikan pada bentuknya untuk
mendapatkan hasil yang lebih cepat.
 Teknik casting atau casting
Teknik casting atau casting – adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
memproduksi keramik dan menggunakan alat referensi cetak, dan ini biasanya akan terbuat
dari plester.

5. Kerajinan Sepatu
Untuk karya seni rupa terapan berupa sepatu bisa dibilang yang menjadi sentral saat ini ada di
Cibaduyut. Hasil kerajinan sepatu dari kota ini tidak hanya dipasarkan di Nusantara tapi juga dunia.
Sepatu merupakan salah satu karya seni bernilai tinggi yang digunakan untuk melindungi kaki dari
bahaya. Pada umumnya sepatu dibuat dari bahan kulit.
CARA MEMBUAT KERAJINAN KULIT SEPATU
 Proses pertama adalah pemotongan kertas-kertas karton. Pemotongan karton dilakukan
dengan bantuan mesin pemotong karton.
 Proses kedua adalah pemotongan karton berdasarkan pola yang diinginkan. Pola tersebut
disesuaikan dengan produk yang akan dibuat. Pemotongan pola karton dilakukan manual.
 Proses ketiga adalah pembuatan motif kulit. Kulit-kulit sapi sebelumnya diolah dan diproses
kemudian dibuat motif yang mana motif tersebut untuk membalut produk-produk yang akan
dibuat. Motif bisa berupa anyaman atau motif polos berwarna. Kulit di sini berasal dari kulit
sapi/lembu.
 Proses keempat adalah pengeleman karton dengan motif kulit. Karton yang sudah dilem
kemudian ditempeli motif kulit yang telah dibuat sebelumnya. Motif-motif kulit sudah
dirancang dan dibuat sebelumnya, misalnya motif anyaman atau motif polos berwarna.
 Proses kelima adalah pemukulan karton yang sudah ditempel motif kulit tersebut dengan
menggunakan palu secara manual. Pemukulan dilakukan secara pelan-pelan supaya produk
tidak rusak. Pemukulan di sini bertujuan agar karton benar-benar terbalut motif kulit secara
sempurna.
 Proses keenam adalah perangkaian dan penjahitan. Karton yang sudah terbalut kulit
tersebut dirangkai menurut produk yang akan dibuat, misalnya tas. Setelah dirangkai
kemudian dilakukan penjahitan agar potongan-potongan tersebut dapat menyatu
membentuk suatu produk, misalnya tas. Penjahitan juga bisa bertujuan untuk semakin
merekatkan kulit pada karton. Proses ketujuh ini suatu produk sudah jadi secara kasar.
 Proses ketujuh adalah penyelesaian (finishing). Proses ini berupa penyemprotan suatu cairan
pada produk hasil perangkaian sehingga produk tersebut terlihat lebih halus dan menarik.
Proses ini dapat juga berupa merapikan produk sedemikian rupa sehingga produk benar-
benar terlihat kualitasnya. Proses ini bisa juga berupa pengemasan produk semenarik
mungkin agar laku keras di pasaran

Anda mungkin juga menyukai