Anda di halaman 1dari 2

Proses pembuatan tanah liat menjadi batu bata merah di desa tumpiling kecamatan Wonomulyo

Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu bata biasa
digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah, atau gedung. Batu bata sering
dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relative murah,
mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan tahap
terhadap api, yang hanya kita ketahui bahwa batu bata terbuat dari tanah liat

Ada dua versi dalam pembuatan bata merah yaitu dengan versi tradisional dan dengan versi
tradisional namun penulis akan menjelaskan tentang proses pembuatan bata merah dengan versi
tradisional yg di lakukan oleh masyarakat tumpiling yang berprofesi sebagai pembuat bata merah

Proses pembuatan tanah liat menjadi batu bata merah secara tradisional

1. Siapkan tanah liat/lempung sebagai bahan baku pembuatan batu bata merah. Karakteristik tanah
yang baik antara lain bersih, berwarna merah, teksturnya liat, dan bebas pasir.

2. Tanah liat tadi kemudian direndam di dalam lubang tanah yang sudah diisi dengan air selama 15
jam atau lebih. Hal ini dimaksudkan agar wujudnya berubah menjadi pasta sehingga lebih gampang
dicetak.

3. Setelah itu, tanah liat digiling supaya teksturnya lunak dengan cara membolak-balikkannya
menggunakan cangkul. Hati-hati jangan sampai tekstur tanah liat ini terlalu lembek karena akan
menyebabkannya susah dicetak.

4. Setelah dirasa teksturnya cukup halus, pindahkan lumpur lempung ini ke area pencetakan.
Tambahkan abu sekam secukupnya ke dalam adukan lumpur tersebut sehingga nantinya tidak
lengket dengan cetakan papan kayu yang disusun membentuk persegi. Biasanya ukuran batu bata
yang ideal adalah 20 x 10 x 5 cm.

Taruh cetakan batu bata tersebut di atas bidang yang permukaannya rata, lalu masukkan adukan
lumpur lempung ke dalamnya. Tekan-tekan sedikit supaya adukan ini memenuhi seluruh volume
catakan. Setelah itu, angkat cetakan secara perlahan-lahan dan jadilah sebuah batu bata yang masih
mentah.

5. Batu bata mentah ini kemudian dipindahkan ke tempat pengeringan yang terhindar dari terik
matahari langsung. Biarkan batu bata mengering dengan cara mengangin-anginkannya selama 2-3
hari.
6. Setelah dirasa tekstur batu bata yang masih mentah tadi cukup kering, tahap selanjutnya ialah
menyusunnya di dalam tungku pembakaran. Jangan lupa untuk menutup seluruh celah
menggunakan batu kerikil dan sekam padi. Perlu diketahui, proses pembakaran ini memegang
peranan yang teramat penting dalam menentukan kualitas dari batu bata buatan Anda.

Selain kayu bakar, Anda juga bisa menggunakan bahan bakar untuk tungku pembakaran berupa
batubara atau sabut kelapa. Berikutnya nyalakan api dari tungku tersebut, kemudian lakukan proses
pembakaran dengan tempo menyesuaikan kapasitas bahan baku sampai batu bata matang. Misalnya
waktu yang dibutuhkan untuk membakar batu bata sebanyak 50.000 buah adalah 6 hari.

Anda mungkin juga menyukai