GERABAH
Disusun Oleh : Kelompok 2
Kelas:
X ips
1 Perkenalan Kelompok
2 Isi materi
ISI 3 Lampiran
PRESENTASI 4 Penutup
Teknik² pembuatan
gerabah
Lakukan² pembuatan
gerabah
Macam macam contoh
gerabah dan manfaat
SEJARAH GERABAH
Kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri Cina, yakni sekitar
4000 SM. Kala itu, orang-orang membuat gerabah dengan tujuan
sebagai perkakas rumah tangga dan pembuatannya juga
menggunakan teknik bakar, misalnya kendi, kuali, tempayan, dan lain
lain.
Adapun sejarah dari kerajinan gerabah di indonesia dikenal sejak
zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar
3000-1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau
keramik.
TEKNIK² PEMBUATAN
GERABAH
• Teknik putar (Throwing)
• Teknik cetak tekan (Press)
• Teknik lempeng (Slabing)
• Teknik pijit Teknik pilin (Coiling)
• Teknik cor atau tuang
TEKNIK PUTAR
Sebagai bahan komposisi pottery yang bagus, tanah liat juga harus
diseleksi secara ketat. Tanah liat bisa dikumpulkan dengan cara
digali langsung atau dibeli pada toko kerajinan tangan
Selanjutnya, tanah liat yang sudah dikumpulkan dapat disiram sedikit air atau dibasahi. Biarkan dulu 1 – 2 hari.
Kemudian, tanah liat digiling agar lebih liat dan teksturnya tebal. Penggilingan dapat dilakukan dalam 2 mekanisme.
Yaitu, otomatis dan manual. Perbedaan keduanya adalah memakai mesin otomatis dan tanpa mesin atau manual.
Apabila penggilingan ini sudah rampung, tekstur tanah liat sudah bisa dibentuk sesuai kreasi. Baik itu pot, gelas, piring,
dan lain – lain.
Pengrajin gerabah dapat membentuk tanah liat ini memakai tangan maupun kaki, atau bisa dibantu alat pemutar.
Adapun beberapa metode pembentukan tanah liat, di antaranya:
Bila peralatan gerabah yang dibentuk sudah jadi. Untuk memperkuat tanah liat, maka
perlu dilakukan proses penjemuran gerabah. Biasanya harus dijemur langsung di
bawah sinar matahari.
Proses penjemuran ini dapat memakan waktu hingga berminggu – minggu atau sesuai
cuaca
5. Proses pembakaran gerabah
Alat gerabah atau perkakas yang sudah keras dan mengering, selanjutnya akan
melalui proses pembakaran di dalam tungku besar. Proses pembakaran ini akan
menentukan kualitas gerabah agar tidak mudah pecah atau retak.
Bahan bakar pembakaran gerabah umumnya adalah kayu bakar, daun kelapa kering,
jerami, batok kelapa, dan sebagainya.
6. Proses finishing atau penyempurnaan
Gerabah yang sudah dibakar perlu dilakukan quality control untuk mengecek kondisi dan kualitasnya. Apakah
gerabah sudah benar – benar keras dan tidak mudah pecah.
Kemudian, langkah terakhir adalah proses finishing atau penyempurnaan agar lebih cantik. Sebagai contoh,
gerabah ini dapat dicat atau dilukis. Sehingga memiliki daya artistik dan nilai jual.
• Kendi, berfungsi
MACAM CONTOH sebagai tempat