Anda di halaman 1dari 19

KERAJINAN

GERABAH
Disusun Oleh : Kelompok 2

Kelas:
X ips
1 Perkenalan Kelompok

2 Isi materi
ISI 3 Lampiran
PRESENTASI 4 Penutup

5 Sesi tanya jawab


Hai, kami dari kelompok 2

Dedy Kurniawan Rida Husna wati

Ririn Novita Sari


MATERI
Sejarah gerabah

Teknik² pembuatan
gerabah
Lakukan² pembuatan
gerabah
Macam macam contoh
gerabah dan manfaat
SEJARAH GERABAH
Kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri Cina, yakni sekitar
4000 SM. Kala itu, orang-orang membuat gerabah dengan tujuan
sebagai perkakas rumah tangga dan pembuatannya juga
menggunakan teknik bakar, misalnya kendi, kuali, tempayan, dan lain
lain.
Adapun sejarah dari kerajinan gerabah di indonesia dikenal sejak
zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar
3000-1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau
keramik.
TEKNIK² PEMBUATAN
GERABAH
• Teknik putar (Throwing)
• Teknik cetak tekan (Press)
• Teknik lempeng (Slabing)
• Teknik pijit Teknik pilin (Coiling)
• Teknik cor atau tuang
TEKNIK PUTAR

Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda


memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar
elektrik. yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas
meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan
kedua tangan sambil diputar.
TEKNIK CETAK TEKAN

Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang


bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat. Dengan demikian ini,
jawaban yang tepat adalah dilakukan dengan menekan tanah liat
yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan.
TEKNIK LEPENG

Untuk Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan


untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan
permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan
tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.
TEKNIK PIJAT

Teknik pijat adalah membuat bentuk dengan mengunakan tangan


secara langsung dengan dipijat-pijat atau ditekan-tekan sesuai
bentuk yang diinginkan. Teknik pijat memungkinkan hasil tanah liat
menjadi lebih padat dan lebih tahan lama tidak mudah mengelupas.
TEKNIK PILIN

Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan


bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara
melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan
dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan
ukuran yang Anda inginkan.
TEKNIK COR/CETAK

Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan


menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk
teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips.
Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat
sehingga tanah liat menjadi cepat kering.
LANGKAH PEMBUATAN
GERABAH
Tahapan Membuat Gerabah
Untuk membuat gerabah dari tanah liat, umumnya terdiri dari
beberapa tahapan berikut:
1. Proses pemilihan dan pengambilan tanah liat
2. Proses pengolahan tanah liat
3. Proses pembentukan tanah liat
4. Proses penjemuran gerabah
5. Proses pembakaran gerabah
6. Proses finishing atau penyempurnaan

1. Proses pemilihan dan pengambilan tanah liat


Sebagai bahan komposisi pottery yang bagus, tanah liat juga harus
diseleksi secara ketat. Tanah liat bisa dikumpulkan dengan cara
digali langsung atau dibeli pada toko kerajinan tangan

Lo. 2. Proses pengolahan tanah liat

Selanjutnya, tanah liat yang sudah dikumpulkan dapat disiram sedikit air atau dibasahi. Biarkan dulu 1 – 2 hari.

Kemudian, tanah liat digiling agar lebih liat dan teksturnya tebal. Penggilingan dapat dilakukan dalam 2 mekanisme.
Yaitu, otomatis dan manual. Perbedaan keduanya adalah memakai mesin otomatis dan tanpa mesin atau manual.

3. Proses pembentukan tanah liat

Apabila penggilingan ini sudah rampung, tekstur tanah liat sudah bisa dibentuk sesuai kreasi. Baik itu pot, gelas, piring,
dan lain – lain.

Pengrajin gerabah dapat membentuk tanah liat ini memakai tangan maupun kaki, atau bisa dibantu alat pemutar.
Adapun beberapa metode pembentukan tanah liat, di antaranya:

Teknik putar (Throwing)


Teknik cetak tekan (Press)
Teknik lempeng (Slabing)
Teknik pijit
Teknik pilin (Coiling)
Teknik cor atau tuang
Teknik kombinasi
4. Proses penjemuran gerabah

Bila peralatan gerabah yang dibentuk sudah jadi. Untuk memperkuat tanah liat, maka
perlu dilakukan proses penjemuran gerabah. Biasanya harus dijemur langsung di
bawah sinar matahari.

Proses penjemuran ini dapat memakan waktu hingga berminggu – minggu atau sesuai
cuaca
5. Proses pembakaran gerabah

Alat gerabah atau perkakas yang sudah keras dan mengering, selanjutnya akan
melalui proses pembakaran di dalam tungku besar. Proses pembakaran ini akan
menentukan kualitas gerabah agar tidak mudah pecah atau retak.

Bahan bakar pembakaran gerabah umumnya adalah kayu bakar, daun kelapa kering,
jerami, batok kelapa, dan sebagainya.
6. Proses finishing atau penyempurnaan
Gerabah yang sudah dibakar perlu dilakukan quality control untuk mengecek kondisi dan kualitasnya. Apakah
gerabah sudah benar – benar keras dan tidak mudah pecah.

Kemudian, langkah terakhir adalah proses finishing atau penyempurnaan agar lebih cantik. Sebagai contoh,
gerabah ini dapat dicat atau dilukis. Sehingga memiliki daya artistik dan nilai jual.
• Kendi, berfungsi
MACAM CONTOH sebagai tempat

GERABAH DAN menyimpan air minum.


• Periuk, berfungsi

MANFAAT sebagai alat untuk


memasak nasi.
• Belanga, berfungsi
sebagai alat untuk
memasak sayur.
• Tempayan, berfungsi
sebagai alat untuk
menyimpan beras
atau air.
• Anglo, berfungsi
sebagai alat untuk
memasak (serupa
dengan kompor).
Ada
Pertanyaan ?
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai