GERABAH
DI SUSUN OLEH :
Shaddam ainunnajib al ihsan
Irsyad bima santika
M.fadel izzu
M.rama zain
Aulia rahman
Elizabeth cello Sachiko
Fairuza aurellia clarissa
1. PENGERTIAN GERABAH
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah adalah alat-alat dapur
(untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang kemudian
dibakar (misalnya kendi, belanga),tetapi ada juga yang mengatakan Gerabah adalah
bahan setengah jadi yang dapat diproses lagi menjadi sebuah barang atau alat yang
bernilai ekonomis,gerabah berasal dari tanah liat yaitu tanah yang terbentuk karena
proses pelapukan kerak bumi dan disusun oleh batuan feldspatik aktivitas panas dari
bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk sehingga pada akhirnya menjadikan
batuan tersebut berbentuk seperti tanah liat.
A. PENJEMURAN
Bongkahan tanah dipecah-pecah hingga menjadi butir-butir yang lebih kecil, kemudian
dijemur hingga kering secara merata
B. PENUMBUKAN
Bahan tanah liat yang sudah kering ditumbuk sampai halus dengan mortar dan pestle
atau alat penumbuk. Setelah ditumbuk tanah liat akan menjadi halus seperti tepung.
C. PENYARINGAN
Hasil penumbukan tanah liat yang sudah halus disaring dengan menggunakan saringan
mesh 50 atau jika menghendaki yang lebih halus lagi dapat menggunakan saringan
dengan ukuran 70, 80 sampai 100. Butiran kasar yang tidak tersaring dapat ditumbuk
dan disaring kembali.
D. PENIMBANGAN
Penimbangan dilakukan untuk masing-masing jenis tanah liat sesuai persentase
berat yang ditentukan. Tiap perbandingan campuran dicatat untk mengetahui
perbandingan bahan yang dibutuhkan. Untuk menyiapkan satu jenis tanah liat,
tepung tanah liat ditimbang untuk menentukan jumlah air yang diperlukan.
E. PENCAMPURAN
Tanah liat yang sudah ditimbang dicampur dalam suatu wadah dengan cara diaduk.
Tambahkan air sebanyak 30 – 40 % dari jumlah tanah liat kering. Penambahan air
dilakukan sedikit demi sedikit dan merata sambil diaduk dan diremas-remas, sehingga
kandungan air dalam tanah liat cukup dan siap untuk diuli.
F. PENGULIAN
Pengulian tanah liat dilakukan agar tanah liat menjadi plastis dan homogen, kemudian
dibentuk menjadi bulatan-bulatan bola tanah liat.
G. PENYIMPANAN/PEMERAMAN
Bulatan-bulatan bola tanah liat disimpan dalam kantong plastik dan ditutup rapat
selama kurang lebih 7 hari. Dalam proses ini terjadi proses fermentasi dari unsur-unsur
organiK yang dikandungnya, sehingga tanah liat menjadi lebih plastis.
Tanah liatpun siap digunakan dan dibentuk menjadi berbagai macam kerajinan.
I. PIRING
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
1. Tanah liat.
2. Air.
3. Kuas.
4. Cat air.
5. Meja putar (jika ada).
Cara Membuat Piring Tanah Liat
1. Campurkan tanah liat dengan air hingga lunak.
2. Letakkan tanah liat yang telah di adon tadi di atas meja putar (jika ada).
3. Bentuklah tanah liat hingga menyerupai piring sesuai bentuk yang diinginkan.
4. Setelah terbentuk piring, haluskan dengan tangan yang basah.
5. Kemudian letakkan piring di bawah sinar matahari sampai mengeras.
6. Bakar piring yang telah kering tadi dengan api sedang hingga berubah warna
menjadi merah seperti batu-bata.
7. Untuk mempercantiknya, warnai gelas dan berilah corak sesuai selera
III. ASBAK