DISUSUN OLEH :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat hari ini yang telah kita bisa
rasakan,sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas kuliah berupa
final akhir dari mata kuliah Praktik Kewirausahaan. Saya telah menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya.Namun tentunya sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan
kekurangan saya berharap adanya kritik dan saran positif agar kedepannya penulisan yang saya
kerjakan dapat lebih baik lagi di masa akan mendatang.
Tak lupa ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dosen mata kuliah Praktik
Kewirausahaan Bapak Amir Jay, SE, M,Si. Harapan saya dengan penulisan makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang
akan datang.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi, dan
membimbing kita. Amin.
1.3 Manfaat
1. Mempercepat proses pekerjaan dengan cara menyajikan suatu
pekerjaan dalam bentuk grafis.
Sang desain bisa memberikan hasil karya dengan menyajikan presentasi
pekerjaan berupa gambar, chart, atau sebuah tulisan dengan gaya desain
yang bisa mewakili presentasi pekerjaan
2. Memperkenalkan dunia desain grafis kepada masyarakat luas (secara
umum) sehingga dapat diimlementasikan di dalam lingkunganya.
Lingkungan masyarakat berupa penggunaan fasilitis atau sarana bisa
mewakili dengan simbol simbol atau gambaran tentang norma
masyarakat
3. Memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang program aplikasi
desain grafis.
Sang desain yang sudah jago desain dengan aplikasi keseharianya. Akan
bisa menularkan ilmu yang dimilkinya kepada sang junior yang ingin
belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai sebuah bentuk seni lukis yang menggunakan media digital. Seorang desain
grafis selain mampu menguasai seni melukis, ia juga dituntut untuk mampu
menguasai aplikasi yang dipakai. Untuk itu semua dibutuhkan keahlian dalam
melukis, kemauan serta usaha yang keras. Dan tidak semua orang mampu
melakukannya. Sayang sekali jika kemampuan desain grafis yang kita miliki tidak
kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Kita dapat memanfaatkan keahlian yang
sudah susah payah kita pelajari untuk membuka usaha sendiri. Mungkin dimulai
dari usaha rumahan yang tidak membutuhkan modal yang besar. Pasarnya bisa
dimulai dari teman dekat atau kerabat. Kemudian perlahan-lahan berkembang dan
menjadi sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang desain grafis.
Beberapa potensi bisnis pada bidang desain grafis diantaranya :
1. Jasa Desain
Peluang usaha desain grafis yang pertama adalah menawarkan jasa desain.
Semakin berkembangnya teknologi, desain akan sangat dibutuhkan. Tidak hanya
oleh perusahaan, tapi sangat dibutuhkan oleh komunitas maupun perorangan.
Yang harus pertama kali kamu lakukan adalah menyiapkan portofolio. Portofolio
merupakan hasil karya kamu sebagai desainer grafis. Melalui portofolio, klien akan
percaya dengan skil, pengalaman, dan kemampuan dalam mendesain.
2. Menawarkan Pelatihan Desain Grafis
Bagi kamu yang sudah mahir mendesain, kamu bisa menawarkan pelatihan desain
grafis. Terdapat beberapa metode yang bisa kamu gunakan. Yang pertama adalah
offline, kamu bisa menyewa tempat untuk melatih orang tentang desain grafis.
Metode yang kedua adalah pelatihan online. Metode ini memungkinkan kamu
untuk melatih orang melalui media internet. Bisa dengan platform yang
menggunakan video, atau menggunakan video call seperti zoom dan google meet.
Peluang usaha yang termudah untuk dilakukan adalah menulis blog dan membuat
channel. Kamu bisa menyebarkan ilmu kepada orang lain melalui situs blog atau
platform youtube. Buat niche kamu sebagai desainer grafis. Buat tutorial, tips dan
trik tentang desain grafis.
Semakin banyak pengunjung dan orang yang menonton channel kamu, uang yang
didapatkan akan semakin banyak. Dengan blog, kamu bisa mendapatkan uang
dengan cara mendaftarkan melalui Google Ads. Di youtube, kamu bisa
mendapatkan uang sesuai dengan jumlah penonton video kamu.
Yang perlu kamu lakukan adalah konsisten menulis dan membuat video. Tidak ada
waktu yang pasti untuk mendapatkan uang di blog.
1. Publik figure
2. Influencer
3. UMKM
4. Blogger
5. Publisher
6. YouTuber
7. dan berbagai lembaga swasta atau pemerintahan yang memiliki media sosial.
Beberapa contoh produk-produk yang bisa diciptakan oleh seorang desainer grafis
dan memiliki banyak peminat adalah:
Infografis
Poster
Explanation video
Video tutorial
Video animasi
Logo
Packaging
Baliho / spanduk
Merchandise perusahaan
2. KETERAMPILAN KOMUNIKASI
4. KEMAMPUAN PRESENTASI
5. MANAJEMEN WAKTU
1. Menentukan konsep terlebih dahulu.
2. Menentukan media yang akan dipakai.
3. Gagasan apa yang akan diterapkan dalam desain.
4. Mempersiapkan data yang akan dipakai.
5. Visualisasi.
6. Produksi yang merupakan tahap akhir proses desain grafis.
Pembahasan
Desain grafis yang baik memerlukan beberapa proses agar hasil yang
diperoleh menjadi efektif dan menarik. Proses tersebut adalah:
1. Menentukan konsep, yaitu tema apa yang akan disajikan dalam desain grafis
tersebut. Misalnya kita akan mendesain spanduk tentang layanan masyarakat
dalam bidang kesehatan, maka kita tentukan konsep dalam bidang kesehatan
dan segala hal yang berkaitan dengannya.
2. Menentukan media. Media apakah yang akan dipakai dan tepat sasaran,
apakah media cetak, atau elektronik.
3. Menentukan ide atau gagasan untuk desain tersebut, Misalnya dengan
merancang kalimat atau slogan yang akan digunakan dalam desain.
4. Mempersiapkan data yang akan dipakai. Data di sini misalnya gambar apa
saja yang akan digunakan dalam desain, warna-warnanya, atau logo apa saja
yang akan disertakan.
5. Visualisasi adalah merancang tata letak desain, kalimat dan gambarnya
diposisikan sedemikian rupa agar seimbang dan meraih efek kesan yang
diinginkan.
6. Produksi adalah tahap akhir setelah semua langkah dilakukan maka
rancangan desain tersebut segera diproduksi, misalnya untuk media cetak
masuk ke proses pencetakan dan diperbanyak sesuai kebutuhan. Untuk
media elektronik dibuat file jadi yang siap untuk ditayangkan.
Bagi desainer grafis atau desain komunikasi visual, ukuran penghitungan harga
umumnya menggunakan ukuran tarif per jam atau hourly rate. Hal tersebut
berkaitan dengan sistem kerja atau proses seorang desainer dalam menyelesaikan
sebuah desain atau karya. Namun, terdapat juga desainer yang menjual desainnya
secara lepas atau secara royalty. Menurut hasil wawancara dan FGD terdapat dua
metode dalam menentukan tarif/harga desain. a. Metode Proses Dalam
menghasilkan sebuah desain desainer tentu harus melalui beberapa proses desain
diantaranya riset, main mapping, konsep, sketsa, rough desain hingga proses
eksekusi dan tidak termasuk cetak atau proses produksi hanya proses konsep
hingga menjadi final desain. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka dapat
menggunakan rumusan sebagai berikut:
Corporate Identity: Klien Kecil 1-5 juta Klien Besar 5-20 juta
Desainer juga perlu merinci mengenai apa yang didapat oleh konsumen dari harga
yang sudah dibayarkan, dengan contoh seperti berikut:
b. Metode Investasi Menurut hasil dari Focus Group Discusses (FGD) beberapa
desainer telah menerapkan metode investasi dalam menerapkan tarif/harga desain.
Metode perhitungannya tidak jauh berbeda dengan metode proses sebelumnya
namun ada faktor investasi yang juga diperhitungkan dalam proses perincian harga.
Factor pertama adalah UMR atau Upah Minimum Regional dari konsumen.
Desainer perlu memperhatikan UMR dari tempat asal konsumen sehingga harga
yang
ditetapkan nantinya tidaklah sama atau pukul rata namun lebih mempertimbangkan
dari mana konsumen atau project itu berasal. Dari satuan UMR dapat ditentukan
berapa harga per/jam yang didapat oleh desainer dengan rumus sebagai berikut:
Contoh kasus sebagai berikut: UMR Yogyakarta tahun 2017 ini adalah 1,572jt. Rp
1,572,000 : 8 : 22 = Rp 8.931/jam, ini merupakan harga minimal kerja per jam,
dengan jenis pekerjaan apapun. Contoh kasus dengan jenis pekerjaan desain layout
berupa poster event sebagai berikut; 1. Pencarian referensi = 2 jam 2. Sketsa = 1
jam 3. Tracing aset poster = 2 jam 4. Pengerjaan poster = 1 jam 5. Finishing (FA
print) = 1 jam Total jam kerja = 7 jam Jumlah uang yang diterima = 7 jam x Rp
8.931 = Rp 62.517 Jika sudah diketahui Harga Indeks per jam maka desainer bisa
melanjutkan dengan menghitung nilai investasi. Perhitungan nilai investasi dapat
mendongkrak nilai jual dari seorang desainer dalam menentukan harga sebuah
desain. Harga indeks per jam dengan nilai investasi cara menghitungnya adalah
sebagai berikut:
Contoh kasus penghitungan harga indeks per jam dengan nilai investasi sebagai
berikut: 1. Biaya SPP kuliah UPH 4 tahun = 120 jt 2. Laptop macbook pro ram 8
giga = 15 jt 3. Wacomm bamboo fun pro = 2 jt 4. Premium account 123 RF,
freepik, shutterstock, imagestock, pixeden = 1 jt 5. Handphone iphone 6 dan mifi
smartfren = 14 jt 6. Biaya operasional di kota Yogyakarta per bulannya = 2 jt Total
investasi yang dimiliki adalah = 154 jt, jika desainer berniat untuk balik modal
dalam waktu 3 tahun maka:
Harga indeks per jam = UMR : jumlah jam kerja : jumlah hari kerja dalam satu
bulan
Total investasi (TI) dibagi waktu balik modal (WBM) dibagi satu tahun dibagi hari
kerja (HK) dibagi jam kerja (JK)
TI : WBM : 12 : HK : JK
Harga indeks per jam = 154 jt : 3 tahun : 12 bulan : 22 hari kerja : 8 jam per hari =
Rp 24, 305
Jika digabungkan dengan contoh kasus desain poster sebelumnya, maka jumlah
uang yang diterima = 7 jam x Rp 24, 305 = Rp 170, 138.
Seorang desainer bekerja dengan proses kreatif dimana terdapat pemberian strategi
komunikasi dan lain sebagainya. Rata-rata di setiap agensi kreatif, perbandingan
kasta pekerjaan ini terhitung dengan 4:2:1. Perbandingan tersebut dapat
dimasukkan dalam perhitungan Indeks Investasi sebelumnya yaitu Rp. 24, 305.
Contoh aplikasinya sebagai berikut: 1. Pencarian referensi (strategi) = 2 jam x Rp
97, 220 2. Sketsa (strategi) = 1 jam x Rp 97, 220 3. Tracing aset poster
(implementasi) = 2 jam x Rp 48, 610 4. Pengerjaan poster (implementasi) = 1 jam
x Rp 48, 610 5. Finishing (FA print) (operasional) = 1 jam x Rp 24, 305 Jumlah
uang yang diterima adalah Rp 461, 795 Kedua metode yang telah dijabarkan
sebelumnya dapat digunakan sebegai referensi dalam penetapan harga jual atau
tarif bagi seorang freelance desainer. Desainer dapat menggunakan kedua metode
dalam menentukan tarif atau harga sebuah desain atau menggunakan salah satu
dari kedua metode.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain grafis sangat penting sekali untuk dunia usaha pada saat sekarang ini.
Karena dengan adanya desain, suatu barang atau produk akan lebih terlihat
menarik sehingga permintaan pasar pun akan lebih banyak lagi. Dan juga desain
grafis sangat berfungsi sebagai tempat untuk mengingatkan seseorang pada suatu
barang. Bagi seorang freelance desainer faktor yang cukup penting dalam
menaikkan tarif/harga sebuah desain adalah experience atau pengalaman, di mana
semakin banyak pengalaman seorang desainer dalam mengerjakan sebuah proyek
maka nilainya akan semakin naik karena dianggap sudah professional. Dari
pengalaman yang tinggi juga seorang desainer akan memiliki diferensiasi dalam
setiap karya desainnya hal tersebut menjadi diferensiasi dari kompetitornya. Dari
experience juga seorang desainer akan dapat menaikkan nilai investasi sehingga
harga atau tarif juga dapat terkatrol naik. Agar mendapat banyak experience tentu
seorang desainer harus sering mendapat banyak proyek maka sebaiknya freelance
desainer pemula tidak tebang pilih dalam memilih sebuah proyek karena semua
dimulai dari bagian terkecil hingga menjadi besar. Seorang desainer tidak
seharusnya memukul rata semua harga dan sebaiknya memperhatikan siapa
klien/konsumennya, dari mana klieannya berasal. Akan lebih baik jika desainer
membuat sebuah paket yang disesuaikan dengan klien dan jenis pekerjaannya.