Anda di halaman 1dari 1

Untuk mencapai pelayanan publik yang efektif perlu adanya komunikasi dalam memberikan

umpan balik informasi. Namun pada saat jam layanan, terdapat hambatan komunikasi yang
dihadapi oleh pemberi layanan. Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang dapat
mendistorsi informasi atau pesan, sehingga menjadi penghalang komunikan untuk
menerima pesan. Salah satu hambatan komunikasi yang dihadapi oleh pemberi layanan
adalah hambatan semantik. Hambatan semantik yang dialami terjadi karena perbedaan
bahasa antar budaya suku jawa dengan suku madura dalam satu wilayah. Wilayah tersebut
memiliki mayoritas penduduknya beretnis Madura dan minoritas penduduknya beretnis
Jawa. Bahasa Madura akan digunakan oleh sesama etnis Madura atau pendatang yang
menguasai bahasa Madura. Sedangkan Bahasa Jawa digunakan oleh sesama etnis Jawa
atau dengan orang Madura yang sedikit mengerti bahasa Jawa.

Keberagaman budaya di Indonesia cukup majemuk dengan perbedaan suku, adat istiadat,
bahasa, dan lain-lain. Hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Masyarakat tutur
yang terbuka, menimbulkan kontak bahasa antar satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
untuk meminimalisir apabila terdapat kesalahpahaman perbedaan latar belakang budaya
perlu mempelajari budaya lain untuk berinteraksi sehingga menjadi suatu kebutuhan
layanan publik dalam komunikasi.

Namun, hambatan komunikasi yang pernah dialami dapat diatasi dengan kesadaran
sebagai seorang pendatang untuk beradaptasi. Penggunaan Bahasa Indonesia dilakukan
dalam situasi formal pada saat layanan publik. Sikap toleransi, saling menghormati dan
menghargai satu sama lain juga terjalin pada proses interaksi untuk menghindari perasaan
canggung dan tersinggung dengan pengguna layanan

Anda mungkin juga menyukai