NIM : 8.20.3.13154 Fak/Jur : FISHUM/Ilmu Komunikasi
1. Apakah budaya mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang?
Jawab : Menurut pendapat saya iya, karena dalam kehidupan kita perlu adanya hubungan timbal balik begitu pula dengan komunikasi dan juga budaya. Dimana hubungan timbal balik antara komunikasi dan budaya dapat mempengaruhi orang- orang untuk dapat belajar berkomunikasi. Dalam hal ini kemiripan budaya dalam presepsi akan memungkinkan pemberian makna yang cenderung memiliki kemiripan yang sama terhadap suatu peristiwa tertentu, dan pastinya kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda, sehingga tanpa kita sadari akan mempengaruhi cara berkomunikasi dan tingkahlaku seseorang dengan kebudayaan yang sedang di jalani. Terdapat unsur budaya yang dapat mempengaruhi perilaku komunikasi yang ada di dalam diri seseorang, pengaruh tersebut muncul karena adanya suatu proses presepsi dan pemaknaan suatu realitas yang dapat mempengaruhi diri seseorang. Dalam sebuah kebudayan terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat, dimana sebuah kebudayaan pasti menggambarkan identitas atau ciri dari sebuah tempat atau pemilik kebudayaan tersebut. Peran komunikasi sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kelestarian dan untuk memperkenalkan sebuah kebudayaan tertentu ke ranah yang lebih luas. Banyak kebudayaan yang tidak dikenal atau tidak di ketahui oleh masyarakat luas di karenakan kurangnya pengenalan atau komunikasi terhadap daerah luar, yang menyebabkan sebauh kebudayaan tidak kenal. Hal ini banyak menyebabkan sebuah kebudayaan cepat hilang/punah yang tergerus oleh kebudayaan-kebudayaan baru yang lebih komunikatif dan mudah dipahami. Jadi hubungan antara kebudayaan dan komunikasi sudah sangat jelas terlihat, di dalam sebauh kebudayaan pun juga terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan, dan komunikasi itu sendiri membantu mengenalkan kebudayaan itu ke ranah yang lebih luas untuk dikenal oleh masyarakat luas. Budaya sangat menentukan bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan orang yang memiliki budaya yang sama maupun dengan orang yang budayanya berbeda. Dengan pemahaman terhadap orang yang berbeda budaya maka komunikasi pun dapat berjalan dengan efektif. Setiap budaya mengajarakan seseorang cara berpikir dan bererilaku hal ini juga tentu berpengaruh terhadap perilaku komunikasi. Sebagai contoh ketika orang jawa berkomunikasi dengan orang batak. Orang jawa yang terkenal akan kelembutan dan kesantunan mereka dalam bertutur kata sangat berbanding terbalik dengan orang batak yang cenderung kasar dan menggunakan suara keras dalam berkomunikasi. Hal itu membuktikan bahwa budaya memiliki pengaruh besar terhadap perilaku seseorang dalam berkomunikasi. Orang jawa memiliki presepsi bahwa sopan santun merupakan hal yang paling penting sedangkan orang batak mengaanggap bahwa keberanian dan keterbukaan merupakan hal yang membuat mereka mejadi lebih berwibawa.
2. Apakah yang menjadi hambatan dalam komunikasi antarbudaya
Jawab: Menurut pendapat saya, hambatan dalam komunikasi muncul disebabkan oleh adanya perbedaan budaya. Dimana komunikasi berhubungan dengan kebutuhan manusia dan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Masyarakat Indonesia sedari dulu dikenal dengan heterogenitas dalam berbagai macam aspek, misalnya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Keberagaman suku dapat dikatakan sebagai banyaknya macam atau jenis suku, di mana dalam suatu wilayah tertentu terdapat beberapa suku yang memiliki budaya, bahasa, kepercayaan, tradisi dan adat dan memiliki identitas khusus. Seperti contohnya, adanya peluang munculnya hambatan komunikasi antarbudaya dikarenakan mahasiswa perantauan harus tinggal untuk waktu yang cukup lama. Bagi mereka mahasiswa perantauan, masyarakat Bali mempunyai kebiasaan budaya yang berbeda dengan budaya tempat kelahirannya, sehingga mereka mendapati perbedaan dalam berbagai hal seperti cara makan, sikap sopan ketika bertemu dengan seseorang, atau cara menegur orang lain saat bertemu di jalan. Perbedaan cara atau sikap dalam berinteraksi dan melakukan komunikasi tersebut yang menyebabkan munculnya hambatan dalam berkomunikasi. Contoh kasus hambatan komunikasi antarbudaya yang terjadi kepada mahasiswa perantauan menunjukkan adanya hambatan komunikasi antarbudaya dalam berbagai aspek. Hal ini seperti apa yang dikemukakan oleh Chaney dan Martin bahwa ada 9 jenis hambatan dalam komunikasi. Maka dari itu beberapa kebiasaan maupun budaya yang dilakukan masyarakat di Bali dengan kebiasaan masyarakat di tempat tinggal asalnya sehingga menimbulkan hambatan komunikasi bagi mereka. Beberapa masyarakat terlihat ingin menyamai sikap dan kebudayaan masyarakat setempat seperti halnya mengikuti cara menyapa orang lain ketika berpapasan dengan cara tersenyum atau menundukkan kepala dan mulai membiasakan diri dengan tidak mengambil lauk lebih dari satu ketika makan bersama teman-temannya. Hal ini menunjukkan adanya proses integrasi budaya yang dilakukan oleh informan sebagai mahasiswa perantauan. Dalam hal ini informan melakukan upaya menjadi bagian integral dari masyarakat Bali dengan cara menghormati budaya mereka ketika berada di tengah-tengah masyarakat, tetapi mereka tidak lantas melupakan atau mengganti budaya asli mereka dengan budaya baru yang mereka temui di daerah Bali.