Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IDENTITAS BUDAYA
O
L
E
H

NAMA :RIKARDUS RATU (20200202016)


: FRANSISKA D. NAGO (20200202009)
MATA KULIAH : PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DOSEN PENGAMPUH : ASRI,S.Pd,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
MAUMERE
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TYM,karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,hanya dialah sumber dari segala
ilmu pengetahuan,dia memiliki jangkauan ilmu yang luas.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan berbagai keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang penulis miliki.Penulis menyadari spenuhnya bahwa penyusunan
makalh ini jauh dari kesempurnaan,namun itu tidak mengurangi motivasi penulis dalam
merampungkan penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang sederhana ini dapat memperkaya
cakrawala keilmuan kita dan hendaknya bermanfaat bagi kita semua.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki ciri khas tertentu yang


membedakan dari negara lain.Keanekaragaman suku dan budaya yang ada
diindonesia menjadi salah satu cirri khas masyarakat Indonesia.Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari adanya benturan-
benturan perbedaan kebudayaan antara satu daerah dengan daerah yang
lainnya.Suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat
lainnya,hingga benturan kebudayaan antara masing-masing individu dengan
latar belakang adat-istiadat,budaya serta nilai-nilai yang berbeda
pula.Secara umum, hal ini menjadi halangan dalam berkomunikasi, karena
pemahaman yang dimiliki individu tidak sama.
Identitas dijadikan tanda pengenal,memiliki makna pada budaya
yang diciptakan oleh masyarakat tersebut.Sebuah identitas sebagai karakter
khusus yang melekat pada setiap kebudayaan,sehingga bisa dibedakan
antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lainnya.Kebudayaan yang
diangkat menjadi sebuah identitas suatu budaya tidak diciptakan begitu
saja,namun memerlukan waktu yang cukup lama untuk
diketahui,diakui,ditaati dan diimplementasikan dalam lingkungan
hidup.Identitas adalah satu proses restrukturasi (pembangunan) segala
identifikasi dan gambaran diri terdahulu,dimana seluruh identitas
fragmenter yang dahulu (pun yang negative) diolah dalam perspektif
suatumasa depan yang diantisipasi.Setiap identitas yang dimiliki pada setiap
budaya,tentu saja menjadi sebuah karakteristik atau ciri-ciri budaya itu
sendiri.Identitas seperti stereotip yang melekat pada diri seseorang,karena
kebudayaan itu dapat membentuk diri individu.Ketika akan berkomunikasi
dengan berbeda budaya,seseorang tentu saja harus mempunyai gambaran
dan bekal dari karakteristik kebudayaan tersebut.Terkadang kebiasaan
yang membudaya tanpa sengaja ikut terbawa dalam kehidupan sehari-
hari.Bergaul dengan orang dari budaya lain membantu seseorang untuk
memahami kebudayaan orang lain.Jelaslah bahwa pemahaman tentang
identitas budaya itu penting dalam kominikasi antarbudaya.Adanya
komunikasi yang tidak peka terhadap sistem nilai budaya yang dianut suatu
komunitas kebudayaan lain,dapat menimbulkan perselisihan.
Pemahaman mengenai identitas juga merupakan aspek penting
dalam pembelajaran dan praktik komunikasi antarbudaya.Dalam
komunikasi antar budaya setiap individu seharusnya memahami masing-
masing budaya yang ada disekitarnya,sehingga dapat beradpatasi ketika
berada dengan kebudayaan yang berbeda.Sebuah identitas atau
karakteristik budaya itu dapat membentuk pemahaman mengenai
komunikasi yang benar dan sesuai dengan latar belakang sosial.Salah satu
perbedaan dari identitas budaya adalah perbedaan dalam pemakaian
bahasa,yang biasanya digunakan dalam berkomunikasi secara
verbal.Kesulitan berkomunikasi dengan orang lain,khususnya yang berbeda
budaya,bukan saja merupakan kesulitan memahami bahasa yang tidak
dikuasai,melainkan juga sistem nilai dan bahasa non
verbal.Keanekaragaman budaya tentunya menimbulkan beberapa
perbedaan dalam peran identitas budaya saat interaksi komunikasi
antarbudaya,serta memahami saat berkomunikasi dengan keanekaragaman
budaya bahasa terhadap seseorang yang berbeda budaya untuk
menghindari adanya miskomunikasi.
BAB 11
PEMBAHASAN

1. IDENTITAS BUDAYA

 Ketentuan umum tentang budaya


Budaya merupakan suatu tatanan
pengeteahuan,pengalaman,kepercayaan,nilai,sikap,agama,waktu dan peranan
sosial yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui
usaha seorang individu atau kelompok.Suatu budaya membentuk diri individu agar
melakukan dan menjadikan sesuatu itu apa adanya.Tanpa sengaja budaya akan
terbawa oleh individu dalam kehidupan sehari-harinya.
Kebudayaan merupakan elemen subjektif dan objektif yang dibuat manusia
dimasa lalu meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup dan berakibat
dalam kepuasan pelaku dalam ceruk ekologis,dan demikian tersebar diantara
mereka yang dapat berkomunukasi satu sama lainnya,karena mereka mempunyai
kesamaan bahasa dan hidup dalam waktu dan tempat yang sama.
 Karakteristik budaya
Budaya merupakan suatu adat istiadat yang sudah melekat pada diri
seseorang.Kebudayaan pastinya menjadi faktor utama dalam kebiasaan yang tanpa
sadar seseorang lakukan dan berpengruh pada kehidupan sehari-hari.
Budaya memiliki cirri-ciri tertentu,diantaranya adalah:
1. Budaya bukan bawaan tetapi dipelajari
2. Budaya dapat disampaikan dari orang keorang,dari kelompok ke
kelompok,dan dari generasi kegenerasi
3. Budaya berdasarkan symbol
4. Budaya bersifat dinamis,artinya terus berubah sepanjang waktu.
5. Budaya bersifat selektif,mempresentasikan pola-pola perilaku
pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas.
6. Berbagai unsure budaya saling berkaitan
7. Etnosentrik(menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau
standar untuk menilai budaya lain.

 Pembentukan Identitas Budaya


Identitas budaya merupakan suatu kepemilikan serta kebanggaan terhadap
budayanya sendiri dalam rangka kehidupan bersama.Karakteristik atau sebuah
identitas dari tiap budaya yang sudah melekat dan tidak dapat berubah
lagi.Terbentuknya identitas budaya diantaranya melalui bahasa,sejarah,
kepercayaan,pola pemikiran,hubungan sosial dan agama yang sudah membudaya
sehingga membentuk sebuah identitas pada setiap individu.Suatu identitas budaya
itu dibentuk menurut budayanya masing-masing.Sehingga setiap kelompok
kebudayaan masing-masing memiliki suatu tatanan yang membentuk diri individu.
Masyarakat dipengaruhi oleh budayanya serta kebudayaan tersebut
merupakan konstruksi dari manusia itu sendiri.Antara kebudayaan dan manusia
terdapat suatu hubungan timbal balik.Hubungan timbale balik tersebut terutama
dari sudut pandang manusianya haruslah dalam posisi yang kritis dan bukan
menerima apa adanya.
Fong berpendapat bahwa identitas budaya merupakan konstruksi sosial
yang diidentifikasikan komunikasi dari sistem perilaku simbolik verbal dan non
verbal yang memiliki arti dan yang dibandingkan antara anggota kelompok yang
memiliki rasa saling memiliki dan yang membagi tradisi,warisan,bahasa dan
norma-norma yang sama.
Seorang individu harus belajar mengenai ssiapa dirinya melalui interaksi
dengan orang lain,seseoarang menjadi percaya bahwa dia memiliki diri yang
berbeda dan bermakna.Pembahasan mengenai identitas budaya seringkali
dikaitkan dengan identitas sosial.Sedangkan identitas budaya terbentuk melalui
struktur kebudayaan suatu masyarakat.Struktur budaya adalah pola-pola
persepsi,berpikir dan perasaan,sedangkan struktur sosial adalah pola-pola periaku
sosial.
Kesimpulan dari identitas budaya merupakan suatu tradisi atau
karakteristik yang sudah diwarisi secara turun temurun terhadap budaya masing-
masing yang sudah menjadikan kebiasaan oleh budaya tersebut.Pada dasarnya
setiap budaya tentunya mempunyai karakteristik dan kebiasaan masing-masing
yang terbawa kedalam kehidupan bersosialisasi.
 Faktor Pembentuk Identitas Budaya
1. Kepercayaan
Kepercayaan menjadi faktor utama dalam identitas budaya,tanpa
adanya kepercayaan yang dianut maka tidak akan terbentuk suatu identitas
budaya yang melekat pada suatu kebudayaan.Biasanya kepercayaan ini
muncul dari amanah para leluhur terdahulu yang meyakini tentang suatu
kegiatan yang biasa dilakukan oleh suatu budaya yang tentunya berbeda
antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.
2. Rasa Aman
Perasaan aman atau positif bagi penganut suatu kebudayaan menjadi
faktor terbentuknya identitas budaya,karena tanpa adanya rasa aman dari
pelaku kegiatan budaya maka tidak akan dilakukan secara terus menerus
sesuatu yang dianggapnya negative dan tidak aman.
3. Pola Perilaku
Pola perilaku juga menjadi faktor pembentuk identitas
budaya,bagaimana pola perilaku kita dimasyarakat mencerminkan identitas
budaya yang kita anut.Dalam hal ini biasa terjadinya diskriminasi terhadap
orang-orang tertentu yang berperilaku tidak baik menurut orang sekitarnya
yang pada umumnya didalam budaya orang tersebut adalah sesuatu
yangwajar dilakukan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IDENTITAS BUDAYA
MAUPUN YANG BERKAITAN ERAT DENGAN IDENTITAS BUDAYA
YAITU:

Asimilasi Budaya
Pengertian asimilasi budaya adalah pembauran dua kebudayaan
yang disertai dengan hilangnya cirri khas kebudayaan asli sehingga
membentuk kebudayaan baru.Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha
mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.Untuk mengurangi
perbedaan itu,asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan
tindakan,sikap,dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta
tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan
antarindividu dalam suatu kelompok,atau bisa juga batas-batas
antarkelompok.Selanjutnya,individu melakukan identifikasi diri dengan
kepentingan bersama.Artinya,menyesuaikan kemauannya dengan kemauan
kelompok.Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang
lain.
Faktor penghambat asimilasi budaya:
1. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi
2. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain
3. Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu
kebudayaan terhadap yang lain.
4. Toleransi dan simpati yang kurang dari pihak mayoritas

Akulturasi budaya
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan
sedemikian rupa,sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
Faktor-faktor yang menyebabkan akulturasi budaya sebagai
proses hilangnya suatu identitas budaya adalah:
1.individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa
unsure-unsur kebudayaan asing
2.saluran-saluran yang dilalui oleh unsure-unsur kebudayaan
asing untuk masuk kedalam kebudayaan penerima terbuka
lebar.
3.Sifat penerima tanpa adanya filtering dari masyarakat
Indonesia yang menyebabbkan budaya asing yang negative
pun dengan sangat mudah masuk dan menjadi budaya
Indonesia sekarang
 Perspektif dalam identitas
Terdapat tiga perspektif kontemporer utama pada identitas antara lain:
PERSPEKTIF SOSIAL PSIKOLOGIS

Menekankan bahwa identitas tersebut dibentuk sebagian oleh diri dan


sebagian lagi dalam hubungannya dengan anggota kelompok. Berdasarkan
perspektif ini,diri terdiri dari berbagai banyak identitas dan pengetahuan tentang
identitas ini terikat pada budaya.Karena itulah,bagaimana kita memahami diri
sangat bergantung pada latar belakang budaya.

PERSPEKTIF KOMINIKASI

Dibangun diatas gagasan-gagasan tentang pembentukan identitas yang telah


disinggung sebelumnya,tetapi dalam pengertian yang lebih dinamis.Perspektif ini
menekankan bahwa identitas dinegosiasikan,dibentuk,dikuatkan,dan ditantang melalui
komunikasi dengan orang lain;mereka muncul ketika pesan-pesan dikomunikasikan.
Inti dari perspektif komunikasi adalah pemikiran bahwa identitas diekspresikan secara
komunikatif dalam symbol inti,label,dan norma.Simbol inti merupakan kepercayaan
mendasar dan konsep utama yang membedakan identitas tertentu.Label adalah sebuah
kategori symbol inti.Label merupakan istilah yang digunakan untuk mengacu pada aspek
tertentu dari identitas milik kita dan orang lain.Norma adalah beberapa nilai-nilai dari
tingkah laku yang berhubungan/berkaitan dengan identitas tertentu.

PERSPEKTIF KRITIS

Melihat identitas secara lebih dinamis,sebagai akibat dari konteks yang cukup jauh
dari individu.Pembentukan identitas kontekstual:pembentukan identitas dengan melihat
konteks sejarah,ekonomi,politik,dan wacana.Resisting ascribed identities:ketika
seseorang dihadapkan pada berbagai wacana mengenai identitas,ia itu ditarik kedalam
dorongan sosial yang memunculkan wacana tersebut.Seseorang mungkin akan menolak
posisi (identitas) yang mereka berikan dan mencoba mengambil identitas lain.Sifat
dinamis identitas:dorongan sosial yang membangkitkan identitas-identitas tersebtu tidak
pernah stabil dan selalu berubah.

 Membangun Identitas Minoritas dan Mayoritas

IDENTITAS MINORITAS

Empat tahap dalam perkembangan identitas minoritas (Ponterotto &


Pederson,1993).
1.Unexamined identity:tahap ini ditandai oleh kurangnya etnis yang
dieksplorasi.Dalam tingkat ini,pemikiran mengenai identitas dapat datang
dari orang tua ataupun teman.
2.Compformity:tahapini ditandai oleh internalisasi nilai dan norma dari
kelompok dominan dan keinginan yang kuat untuk berasimilasi kedalam
budaya yang dominan.
3.Resistance and Separatism:Berbagai macam peristiwa dapat memicu
gerakan dari tahap tiga ini,termasuk diskriminasi atau hinaan terhadap
seseorang.
4.Integration:menurut model ini,pengeluaran ideal dari proses
perkembangan identitas adalah diraihnya sebuah identitas.Individu yang
telah mencapai tahap ini memiliki sebuah rasa yang amat kuat terhadap
kelompok identitas mereka( baik itu gender,ras,etnis,orientasi seksual,dll)
dan penghargaan pada kelompok budaya lainnya.

IDENTITAS MAYORITAS

Rita Hardiman (1994) mempresentasikan suatu model perkembangan


identitas mayoritas untuk anggota kelompok dominan.Ia menguraikan
kedalam lima tahap sebagai berikut:

1.Unexamined identity:tahap pertama ini hampir sama dengan tahap


pertama pada perkembangan identitas minoritas.Hanya,dalam hal ini
individu harus waspada pada beberapa perbedaan fisik dan
budaya.Tetapi,kewaspadaan tersebut tidak harus sampai pada tahap
dimana seseorang individu takut pada kelompok rasial lain atau mertasa ada
superioritas.
2.Acceptance:tahap kedua ini mempresentasikan internasionalisasi,sadar
maupun tidak sadar,dari sebuah ideology rasial.Intinya adalah bahwa
individu tidak waspada bahwa mereka telah deprogram untuk menerima
satu pandangan yang telah mengglobal.
3.Resistance:Tahap ini mempresentasikan sebuah paradigm besar.
4.Redefinition:dalam tahap ini,masyarakat mulai kembali focus atau
mengatur energy mereka pada pendefenisian ulang,yaitu menegaskan
kembali makna kulit putih di dalam terminology yang bebas rasialsime.
5.Integration:Sebagai tahap akhir dari perkembangan identitas
minoritas,individu kelompok mayoritas saat ini telah dapat menyatukan
identitas ras mereka ke dalam semua rupa identitas mereka.Mereka tidak
hanya menyadari identitas mereka sebagai sebuah ras,tetapi juga
menghargai kelompok budaya lain.
BAB 111
PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa identitas budaya merupakan suatu


karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa
dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain sehingga
seharusnya kita mampu beradaptasi dengan budaya sekitar kita.Dalam
pembentukan identitas budaya melalui tahap-tahap seperti identitas budaya
yang tak disengaja,pencarian identitas budaya,identitas budaya yang
diperoleh,konformitas:internalisasi,resistensi dan separatism serta integrasi.
Identitas budaya juga dipengaruhi oleh faktor asimilasi dan
akultiurasi budaya yang dapat membuat budaya itu hilang atau tidaknya
karena kebudayaan baru dan mampu menerima kebudayaan baru yang
awalnya asing lambat laun mudah diterimanya.

SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan


makalah ini masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PIUSTAKA

Samuel Gunawan,Jakarta:Erlangga-koentrajaningrat
(Ed),1975,Manusia dan Kebudayaan di Indonesia,Jakarta:Jambatan.-

Anda mungkin juga menyukai