Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Moms terapkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
usia sekolah, termasuk salah satunya dengan susu pertumbuhan anak.
Rencanakan menu sehat agar Moms dapat memastikan menu yang disajikan untuk Si Kecil mengandung
nutrisi seimbang. Hindari menggunakan terlalu banyak gula dan garam.
Moms juga bisa mengacu pada program Isi Piringku dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Dimana 1/3 dari setengah piring berisi buah dan 2/3 bagian dari setengah piring berisi sayuran.
Kemudian 1/3 bagian dari setengah piring berisi lauk pauk dan 2/3 bagian dari setengah piring berisi
makanan pokok
Selain 3 kali makan pokok (sarapan, makan siang, dan makan malam), berikan pula camilan sehat untuk
Si Kecil untuk membantu melengkapi asupan nutrisnya setiap hari.
Susu juga dapat membantu melengkapi kebutuhan nutrisi anak apalagi susu merupakan sumber kalsium
dan Moms bisa memilih susu pertumbuhan anak yang sudah diperkaya dengan vitamin D dan zat besi
Jangan lupa minum air putih. Ya, Moms perlu membiasakan anak banyak minum air putih karena air
putih berperan penting dalam proses pencernaan anak, dan juga menjaga sistem pembuangan.
Semuanya berkaitan dengan proses penyerapan nutrisi kedalam tubuh. Selain itu, air putih juga
berperan dalam proses pembentukan jaringan baru, lho.
Pastikan Si Kecil mengkonsumsi serat yang cukup. Pasalnya serat berperan mendukung pencernaan yang
sehat, membantu proses penyerapan nutrisi agar lebih efisien, menyerap toksin, serta mencegah
sembelit.
AKG atau Angka Kebutuhan Gizi merupakan suatu nilai yang menunjukkan persentase kebutuhan
berbagai nutrisi tersebut di dalam tubuh.
Sehingga ketika melakukan diet atau kebutuhan harian, besaran AKG tidak bisa diabaikan.Kebutuhan
Nutrisi Harian Tubuh
Sebelum mengetahui cara menghitung AKG, perlu diperhatikan kecukupan gizi untuk masing-masing gizi
berbeda. Misalnya saja kebutuhan protein berkisar 10-15% dari total kebutuhan kalori harian.
Kebutuhan lemak yang harus dipenuhi adalah 10-25% dari total kebutuhan kalori. Kebutuhan
karbohidrat berjumlah 60-75% dari total kebutuhan kalori. Sementara nutrisi mikro lainnya diperlukan
dalam jumlah kecil.
Wanita = 655 + (9,6 x BB(kg)) + (1,8 x tinggi badan (cm)) – (4,7 x usia)
2. Penilaian status gizi remaja Secara umum penilaian status gizi dapat dikelompokan menjadi 2(dua)
yaitu penilaian statuss gizi langsung dan status gizi tidak langsung.
a. Penilaian status gizi secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat
penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
STATUS GIZI
Status Gizi
Gizi adalah aspek yang berhubungan dengan fungsi dasar zat gizi
mengatur proses metabolisme dalam tubuh. Tujuan ilmu gizi sendiri adalah
keseimbangan antara zat gizi yang dikonsumsi dengan zat gizi yang
status gizi dan mengidentifikasi masalah terkait gizi anak sejak dini karena
tidak diperbaiki.
status gizi baik, apabila asupan gizi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya berlebih akan menderita gizi
individu membutuhkan asupan zat gizi yang berbeda antarindividu, hal ini
tergantung pada usia orang tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh dalam
FAKTOR-FAKTOR
terhadap makanan
pasar,
pelayanan pemerintah
Antropometri berasal dari kata anthopros (tubuh) dan metros (ukuran). Secara umum antropometri
diartikan sebagai ukuran tubuh manusia. Dalam bidang gizi, antropometri berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
Kegiatan pengabdian kepada anak didik di TK Aisyiyah VII “Pengukuran Status Gizi Pada Anak Pra
Sekolah di Tk Asisyah VII Kota Pekanbaru. Kegiatan yang dilakukan, sebagai berikut.
1) Persiapan Kegiatan
a. Pengurusan izin untuk kegiatan pengabdian kepada Kepala Sekolah TK Aisyiyah VII Kota Pekanbaru.
2) Pelaksanaan Kegiatan
− Perkenalan
− Kegiatan diawali dengan perkenalan dan penjelasan mengenai maksud dan tujuan kegiatan
pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengabdian yang dibantu
oleh anggota pengabdian.
Pengukuran status gizi dengan tehnik antropometri dengan menggunakan alat bantu timbangan untuk
mengukur berat badan dan menggunakan microtoise untuk mengukur tinggi badan serta pita LILA.
3) Pengolahan Data
Pada gambar 4 dapat dilihat aplikasi computer yang digunakan dalam pengolahan dan penyimpanan
data dari hasi pengukuran antropometri dalam pengabdian di TK Aisyiyah VII Pekanbaru
Perhitungan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh dengan umur memperlihatkan terdapat 98%
anak yang masuk dalam kriteria normal dan 2% dalam kriteria kurus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan status gizi BB/U, TB/U dan IMT/U menunjukkan sebagian besar anak
mempunyai status gizi baik atau normal. Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting
dan diukur pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat
badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan pada tubuh, antara lain tulang,
otot, lemak, dan cairan tubuh.