Anda di halaman 1dari 14

KONSEP GIZI SEIMBANG DAN MENGAPLIKASIKANNYA PADA BAYI

Makalah
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Disusun:

Ainun Dwi Indah Permatasari (A1A2222219)


Mustika Ratih (A1A222170)
Jeaneth Christin Lesnussa (A1A222128)
Siti Nurul Masjuniarti (A1A222129)
Felisitas Castera (A1A222127)

PROGRAM SARJANA KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEEBIDANAN

UNIVERISTAS MEGA REZKY MAKASSAR

i
TAHUN 2023

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.........................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka..............................................................................2
A. Defenisi Gizi Seimbang.......................................................................2
B. Pilar Gizi Seimbang............................................................................3
C. Pengaplikasikan Gizi Seimbang Kepada Bayi, Balita dan Anak Usia
Sekolah.................................................................................................5
BAB III Penutup.............................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini
dipengaruhi oleh keadaan gizi (Izwardi, 2012). Pola makan merupakan perilaku
paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena
kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan
mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu
ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat
penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi,
anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan
normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja
meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan uraian diatas, masalah gizi seimbang menjadi permasalahan
tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum
memahami pentingnya menjaga asupan gizi guna meningkatkan kualitas
kehudupan mereka. Kesadaran akan gizi seimbang perlu ditingkatkan agar bangsa
Indonesia memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang
tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gizi Seimbang?
2. Bagaimanakah pilar dan Pesan Gizi Seimbang
3. Bagaiamanakah mengaplikasikan Gizi Seimbang pada bayi dan balita
Serta Anak Usia Sekolah
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Gizi seimbang

1
2. Untuk mengetahui pilar dan pesan gizi seimbang
3. Untuk mengetahui pengaplikasian gizi seimbang pada bayi dan balita
serta anak usia sekolah

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Gizi Seimbang

Pengetahuan gizi seimbang merupakan pengetahuan tentang makanan dan


zat gizi, sumber – sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar
zat gizi dalammakanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat . Gizi Seimbang
adalah susunan pangan sehari- hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Gizi
seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhigizi seseorang
(Sulistyoningsih, 2011).

B. Pilar Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat
gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih, dan mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi
Dalam prinsipnya, gizi seimbang terdiri dari 4 pilar, yang pada dasarnya
merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi
yang masuk dengan mengontrol berat badan secara teratur. Adapun 4 pilar gizi
seimbang tersebut, yaitu:

1. Konsumsi makanan dengan beraneka ragam

Makanan yang kita makan menyumbangkan zat-zat gizi yang


beragam, sehingga tidak ada makanan yang lengkap kandungan zat gizinya,
terkecuali ASI untuk bayi 0-6 bln. Sehingga kita dianjurkan untuk

3
mengonsumsi beraneka ragam makanan dan beraneka ragam warna. Sebagai
contoh sumber karbohidrat merupakan sumber utama kalori, namun rendah
vitamin dan mineral. Selain itu, sayur dan buah juga kaya akan vitamin,
mineral, dan serat, namun rendah kalori dan protein.

Dalam satu sumber zat gizi kita harus mengonsumsi beraneka ragam
makanan. Seperti sumber karbohidrat dapat kita penuhi dari nasi, mie, umbi-
umbian, tepung-tepungan sekitar 3- 4 porsi sehari. Sumber protein kita dapat
penuhi dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-
kacangan sekitar 2- 4 porsi sehari. Sumber vitamin dapat kita penuhi dari
sayur dan buah-buahan yang beraneka ragam warna masing-masing sekitar 2-
3 porsi buah per hari dan 3-4 porsi sayur per hari. Buah dan sayur ini
hendaknya dikonsumsi keduanya dan bukanlah dipilih salah satu berdasarkan
kesukaan karena vitamin dan mineral yang dikandungnya berbeda fungsi
dalam tubuh kita. Batasi konsumsi gula garam dan minyak, pilihlah makanan
jadi dengan melihat komposisi bahan makanan tambahan yang dikandungnya.

Akan tetapi, konsumsi makanan yang beraneka ragam ini harus dalam
proporsi makanan yang seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan
dilakukan secara teratur. Kita dapat menerapkan prinsip Isi Piringku yang
sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, sehingga keseimbangan
gat gizi dapat terpenuhi. Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini

2. Pola hidup aktif dan berolahraga

Pola hidup aktif dilakukan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah
segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga. Aktivitas fisik merupakan
upaya tubuh dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama
sumber energi utama dalam tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat
memperlancar sistem metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi.
Untuk meningkatkan aktivitas fisik kita dapat menambahkan olah raga
setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Agar
keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara.

4
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,


sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kita dapat
menghindarkan dari penyakit infeksi. Bahkan 45% penyakit diare bisa dicegah
dengan mencuci tangan. Waktu untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun antara lain:

1) Sebelum dan sesudah memegang makanan;

2) Sesudah buang air kecil dan buang air besar;

3) Sesudah memegang binatang;

4) Sesudah berkebun;

5) Sesudah bermain

4. Menjaga berat badan ideal

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi


keseimbangan gizi di dalam tubuh adalah memiliki berat badan yang normal
dalam Indeks Masa Tubuh (IMT). Pemantauan berat badan dapat dilakukan
dengan mengukur berat badan per tinggi badan kuadrat dalam meter dengan
panduan.

C. Pengaplikasikan Gizi Seimbang Kepada Bayi, Balita dan Anak Usia


Sekolah

1. Gizi Seimbang Untuk Bayi 0-6 bulan

Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI.
ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi oleh karena dapat

5
memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan,
sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah dan bersih.

2. Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan

Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat


gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja.
Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan
cepat, mulai terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif,
sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan
memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar mencapai
gizi seimbang maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau
MP-ASI.

Pada usia ini sudah diberikan makanan tambahan pendamping ASI


(MP-ASI). Hal ini sudah boleh dilakukan karena bayi sudah mempunyai
reflek mengunyah dengan pencernaaan yang lebih kuat. Makanan tambahan
diberikan dalam bentuk lumat dan rendah serat, misalnya pisang yang
dilumatkan, sari jeruk, labu, papaya dan biscuit yang dilumatkan dengan
susu. Pola pemberian dilakukan secara bertahap sebanyak 2 sendok makan
per waktu makan dan diberikan 2 kali sehari. aKenalkan setiap jenis
makanan 2-3 hari baru lanjutkan mengenalkan jenis makanan yang lain.

Pada usia 7 bulan mulai dikenalkan bubur tim saring dengan


campuran sayuran dan protein hewani-nabati. Sehingga pola menunya
terdiri dari buah lumat, bubur susu dan tim saring.

Mulai usia 8 bulan sudah bisa diberi tim cincang untuk membantu

merangsang pertumbuhan gigi, meskipun belum tumbuh gigi, bayi


dapat mengunyah dengan gusi. Untuk meningkatkan kandungan gizi,
makanan pada usia ini dapat ditambah minyak. Minyak akan menambah
kalori dan meningkatkan penyerapan vitamin A dan zat gizi lain

6
Usia 9 bulan. Secara bertahap mulai dikenalkan makanan yang lebih
kental dan berikan makanan selingan 1 kali sehari. Makanan selingan
berupa: bubur kacang hijau, pudding susu, biscuit susu.

Usia 10 bulan. Kepadatan makanan ditingkatkan mendekati


makanan keluarga, mulai dari tim lunak sampai akhirnya nasi pada usia 12
bulan. Apa yang harus diperhatikan dalam pemberian MP-ASI?

a. Buatlah makanan dari bahan segar yang bebas pestisida dan


pengawet.
b. Jangan menggunakan MSG, untuk menggantinya dapat digunkan
keju atau kaldu.
c. Kenalkan gula dan garam saat usia 12 bulan.
d. Variasikan sehingga anak tidak bosan sehingga kelak anak
terhindar dari kesulitan makan di usia berikutnya.
e. Jika membeli makanan bayi dalam kemasan: perhatikan tanggal
kadaluarsa.
3. Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun

Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena
masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya tinggi.
Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang
disukai termasuk makanan jajanan.

Pada usia ini anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga,
yaitu: sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali selingan. Porsi makan
pada usia ini setengah dari porsi orang dewasa. Memasuki usia 1 tahun
pertumbuhan mulai lambat dan permasalahan mulai sulit makan muncul.
Sementara itu aktivitas mulai bertambah dengan bermain sehingga makan
dapat dilakukan sambil bermain. Namun selanjutnya akan lebih baik kalau
makan dilakukan bersama seluruh anggota keluarga dengan
mengajarkannya duduk bersama di meja makan.

7
Beberapa hal yang harus diperhaikan dalam pemberian makan anak
usia 1-5 tahun:

a. Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan


pokok, lauk pauk, sayuran dan buah. Usahakan protein yang
diberikan juga berganti sehingga semua zat gizi terpenuhi.
b. Variasikan cara mengolah sehingga semua bahan makanan
dapat masuk, misalnya anak tidak mau makanbayam maka
bayam dapat dibuat dalam telur dadar.
c. Berikan air putih setiap kali habis makan.
d. Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam
makan utama. Ketika masuk usia 2 tahun jelaskan manfaat
makanan yang harus dimakan sehingga dapat mengurangi
rasa tidak sukanya
4. Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun

Anak pada kelompok usia ini merupakan anak yang sudah


memasuki masa sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga pengaruh
kawan, tawaran makanan jajanan, aktivitas yang tinggi dan keterpaparan
terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi. Sebagian anak usia 6-9
tahun sudah mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-pubertas,
sehingga kebutuhan terhadap zat gizi mulai meningkat secara
bermakna.

Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk Berbagai Kelompok


Umur

1. Untuk Kelompok Umur 1-3 tahun dan 4-6 tahun

Bahan Makanan Anak Usia 1-3 tahun Anak Usia 4-6 tahun
1125 kkal 1600 kkal
Nasi 3p 4p
Sayuran 1,5 p 2p
Buah 3p 3p

8
Tempe 1p 2p
Daging 1p 2p
Susu 1p 1p
ASI Dilanjutkan hingga 2 tahun
Minyak 3p 4p
Gula 2p 2p

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia
untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan
sebagai penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tiap orang
memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari kelompok usia tertentu, karena itu
tiap usia tertentu memiliki porsi makan yang berbeda.

B. Saran

Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan
makanan yang dimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk
memenuhi energi yang dibutuhkan tubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus
memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/798/4/BAB%20II.pdf
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/179/pilar-utama-dalam-prinsip-gizi-
seimbang

11

Anda mungkin juga menyukai