Anda di halaman 1dari 13

KEDOKTERAN KELUARGA

1. Apa itu keluarga?


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan
2. Fungsi keluarga
1. Fungsi keagamaan, sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa untuk menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi budaya, memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu
kesatuan.
3. Fungsi cinta kasih, fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap
hubungan anak dengan anak, suami dengan isteri, orang tua dengan anak-anaknya,
serta hubungan kekerabatan antar generasi
4. Fungsi melindungi, fungsi keluarga untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan
bagi segenap anggota keluarga.
5. Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga untuk melanjutkan keturunannya yang
direncanakan sehingga dapat menunjang terciptanya kesejahteraan umat manusia di
dunia yang penuh iman dan taqwa.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan fungsi keluarga yang memberikan peran kepada
keluarga untuk mendidik keturunannya agar bisa melakukan penyesuaian dengan
alam kehidupannya dimasa depan.
7. Fungsi ekonomi, fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian dan
ketahanan keluarga.
8. Fungsi pembinaan lingkungan, fungsi keluarga yang memberikan kemampuan kepada
setiap keluarga dapat menempatkan diri secara serasi, selaras dan seimbang sesuai
dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.
3. Apa itu dokter keluarga?
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi
kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk
menjalankan praktek dokter keluarga
4. Prinsip kedokteran keluarga
a. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
b. Pelayanan yang kontinu
c. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
d. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
e. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integrasi dari keluarganya.
f. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
tempat tinggalnya.
g. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
h. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
i. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.
5. Apa itu genogram ?
Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga
pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan
informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas dan hubungan antar anggota
keluarga.
6. Penegakan diagnosis
- Identitas pasien (nama, usia, jenis kelamin, status, agama, suku, Alamat, Pekerjaan,
Tgl pemeriksaan, Puskesmas)
- Anamnesis
a. KU
b. Riwayat Penyakit Sekarang
c. Riwayat penyakit Dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat kebiasaan
f. Riwayat pengobatan
g. Riwayat social ekonomi
h. Riwayat gizi
- Pemfis
7. Penentuan sehat tidaknya keluarga (APGAR)
a. Adaptasi (Adaptation), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima
bantuan yang diperlukannya dan anggota keluarga lainnya.
b. Kemitraan (Partnership), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
berkomunikasi, urun rembuk dalam mengambil keputusan dan atau menyelesaikan
suatu masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarga lainnya.
c. Pertumbuhan (Growth), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan
yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan
setiap anggota keluarga.
d. Kasih Sayang (Affection), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih
sayang serta interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga.
e. Kebersamaan (Resolve), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang antar anggota keluarga.
Skor untuk masing-masing kategori adalah:
0 : jarang/tidak sama sekali
1 :kadang-kadang
2 : selalu/sering
Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu:
• 7 – 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga
saling mendukung satu sama lain
• 4 – 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar
anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan
• 0 – 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat
memerlukan banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota
keluarga.
Kadang-
Sering/Selalu Jarang/tidak
NO Pertanyaan kadang Nilai
(2) (0)
(1)
Saya puas bahwa saya dapat
1 kembali ke keluarga saya bila √
1
saya menghadapi masalah.
Saya puas dengan cara keluarga
2 saya membahas dan membagi √
1
masalah dengan saya.
Saya puas dengan cara keluarga
3 saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk melakukan
√ 2
kegiatan baru atau arah hidup
yang baru.
Saya puas dengan cara keluarga √
4 mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon emosi
1
saya seperti kemarahan,
perhatian, dll
Saya puas dengan cara keluarga √
5 saya dan saya membagi waktu
1
bersama-sama.
Total

8. Bagaimana fungsi patologisa keluarga (SCREEM)


a. Social : melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar.
b. Cultural : melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tatakarma dan
perhatian terhadap sopan santun.
c. Religious : melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah
d. sesuai dengan ajaran agamanya.
e. Economic : melihat status ekonomi anggota keluarga
f. Educational : melihat tingkat pendidikan anggota keluarga
g. Medical : melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan yang memadai.

Sumber Patologis Keterangan

Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan. +

Culture Budaya keluarga pasien lebih memilih obat-obat +


tradisional daripada obat dari dokter.

Pemahaman terhadap ajaran agama cukup,


Religious +
demikian juga dalam keataatan beribadah.

Ekonomi keluarga termasuk cukup, pendapatan dari


gaji pensiunan PNS sudah mencukupi untuk hidup
layak sehari-hari walaupun pasien tidak bekerja.
Economic -
Selain itu pasien tinggal bersama anak yang bekerja
sebagai polisi dan sering diberikan uang oleh anak
pasien yang lain.

Educationa Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini


+
l mengenai penyakit Hipertensi masih kurang.

Keluarga menganggap datang ke pelayanan


kesehatan hanya saat ada keluhan. Pasien selalu
Medical menggunakan JKN (askes) setiap berobat. +
Pengobatan tradisional masih digunakan seperti
meminum air rebusan dedaunan.

9. Apa itu mandala of health


merupakan sebuah model yang menggambarkan ekosistem manusia sebagai keterkaitan
jaringan yang kompleks, dimana setiap komponennya memiliki potensi yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia

Gaya hidup : pola


makan dan olaraga
tidak teratur

Ling.psiko sosio-ekonomi:Pendapatan keluarga menengah keatas bersumber dari pensiunan suami, hub
Perilaku kesehatan: berobat jika hanya ada keluhan.

Pasien menderitahipertensi sejak 2 tahun yang lalu.


Pelayanan Pasien tidak berobat secara teratur
Kesehatan
:akses ke Lingk.Ker
puskesm ja : tidak
ada
Lingkungan fisik:
Ventilasi dalam rumah cukup, jarak kamar mandi dan kamar lain dekat,
Faktor biologi: Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama.
sangat padat dengan sanitasi
buruk

No Masalah Skor Upaya Penyelesaian


1 Fungsi Biologis :
2 Fungsi sosial :
Pendapatan keluarga cukup, hubungan 5
sosial baik
3. Faktor Perilaku Kesehatan Keluarga :  Edukasi mengenai penyakit
 Pengobatan kurang teratur Hipertensi
 Keluarga pasien masih menerapkan  Edukasi mengenai perilaku bersih
perilaku jikalau keluhan yang 2 dan sehat
dirasakan masih bisa ditangani  Edukasi untuk rajin
keluarga tidak pergi berobat memeriksakan kesehatan dan
teratur minum obat.
4. Lingkungan Rumah
Ventilasi dalam rumah cukup, jarak 5
kamar mandi dan kamar lain dekat
5. Pelayanan kesehatan :  Edukasi anggota keluarga agar
Akses ke puskesmas dekat. Pasien tidak dapat meluangkan waktu untuk
bisa pergi sendiri ke PKM 3 mengantar pasien berobat
 Dokter Keluarga melakukan home
visit
6. Lingkungan kerja :
Tidak ada
7. Komunitas
Tidak ada

Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah kesehatan:


Skor 1 : tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi
Skor 2 : keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keiinginan);
penyelesaian masalah sepenuhnya dilakukan oleh provider
Skor 3 : keluarga mau melakukan namum perlu penggalian sumber yang belum
dimanfaatkan, penyelesaian masalah dilakukan oleh sebagian besar provider.
Skor 4 : keluraga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya
provider
Skor 5 : dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
10. Bagaimana menentukan diagnosis holistic
- Aspek Personal
Keluhan :Pasien datang ke poli umum puskesmas Lepo-lepo dengan keluhan sakit
kepala. keluhan sakit kepala dan kaku pada tengkuk/leher sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien mengeluh, setiap pagi, pasien merasa berat pada belakang leher.
Harapan agar keluhannya dapat sembuh.
- Aspek Klinis
Diagnosis Klinis: Hipertensi
- Aspek Resiko Internal
a. Genetik : Faktor keturunan dalam keluarga pasien tidak mengetahui. Akan
tetapi suami dan kakak pasien meninggal dengan penyakit DM tipe
2 yang merupakan salah satu faktor resiko Hipertensi
b. Biologis : Usia pasien 69 tahun
c. Gaya hidup: Pola makan dan olahraga tidak teratur, kebiasaan minum obat yang
tidak teratur, pola berobat kuratif. Pasien masih lebih memilih
pengobatan tradisional seperti merebus dedaunan daripada obat dari
dokter
- Faktor Risiko Eksternal
a. Ekonomi : Ekonomi keluarga termasuk cukup, pendapatan dari gaji
pensiunan suami PNS sudah mencukupi untuk hidup
layak sehari-hari, pasien juga tinggal bersama anaknya
dan sering diberikan uang oleh anak-anaknya.
b. Sosial : Hubungan sosial dengan tetangga sangat baik.
c. Psikososial Keluarga : Kurangnya keinginan keluarga untuk memotivasi pasien
dengan cara mengingatkan pasen untuk kontrol dan
minum obat serta mengantar pasien berobat ke
puskesmas. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki
keluarga pasien mengenai hipertensi. Pasien lebih
cenderung menyendiri karena anak-anak sibuk bekerja
dan suami pasien telah meninggal dunia.
d. Budaya : Budaya di keluarga pasien masih lebih memilih obat
tradisional daripada obat dari dokter
e. Fisik : Tidak ada
f. Kimia : Tidak
g. Biologi : Tidak ada
- Derajat fungsional
Derajat fungsional didapatkan nilai 2 yaitu mampu melakukan aktivitas ringan
sehari-hari di dalam dan di luar rumah.

11. Bagaimana rencana penatalaksanaan


- Pasien diberikan obat antihipertensi amlodipine 10 mg untuk menangani keluhan
pasien serta memberiksan edukasi mengenai pengobatan Hipertensi
- Penanganan pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter keluarga.
- Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang sedang diderita oleh pasien dan
komplikasinya kepada pasien dan anggota keluarga
- Memberikan penjelasan tentang mengatur gaya hidup dan pola makan yang baik bagi
penderita diabetes melitus dengan memperhatikan aktivitas fisik keseharian
- Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan dalam mengingatkan pasien
dengan pola makan, gaya hidup dan rutinitas minum obat serta kontrol kesehatan di
pelayanan kesehatan
- Puskesmas melakukan deteksi dini pasien yang mengalami Hipertensi dan deteksi dini
komplikasi Hipertensi
- Puskesmas memberikan penyuluhan mengenai Hipertensi
- Puskesmas melakukan kegiatan home visit pada peserta PROLANIS Hipertensi
- Puskesmas lebih mensosialisasikan program PROLANIS seperti senam sehat
PROLANIS kepada masyarakat.
PUSKESMAS
1. Definisi PKM menurut Permenkes no 43 tahun 2019 :
Puskesmas adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM dan UKP
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya.

2. Prinsip puskesmas Permenkes no. 43 2019 :


a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. pemerataan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan.

3. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:


a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

4. Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,


Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
b. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil

5. Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,


Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas non rawat inap; dan
b. Puskesmas rawat inap.

6. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

7. Pembagian posyandu :
a. Posyandu pratama ( warna merah)
✔ Posyandu masih belum menetap
✔ Kegiatan belum bisa rutin tiap bulan
✔ Kader aktifnya masih terbatas
b. Posyandu Madya ( Warna kuning)
✔ Sudah melakukan kegiatan 8x/ tahun
✔ Jumlah kader aktifnya 5 orang atau lebih
✔ Cakupan program wajib (KB, KIA, GIZI, IMUNISASI) <50%
c. Posyandu Purnama ( warna hijau)
✔ Frequensi kegiatan >8 x/ tahun
✔ Jumlah kader 5 orang atau lebih
✔ Cakupan program wajib sudah >50%
✔ Sudah ada program tambahan
✔ Sudah ada dana sehat yang sederhana
d. Posyandu Mandiri (warna biru)
✔ Frequensi kegiatan sudah rutin
✔ Cakupan program wajib sudah bagus
✔ Dana sehat sudah menjangkau 50% KK

8. DEFINISI PENYAKIT MENULAR


Penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa
ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit .
9. Macam-macam penyakit menular :
✔ ISPA
✔ DIARE
✔ DBD
✔ MALARIA
✔ TB
✔ KUSTA
✔ HEPATITIS
✔ DLL

Jawaban lain

✔ 1.Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit) Jenis Penyakit yang
ditularkan antara lain: 1.Rabies 2. Trakoma 3. Skabies 4. Erisipelas 5. Antraks 6.
Gas-gangren 7. Penyakit pada kaki dan mulut

✔ 2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara
langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air
borne disease. Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain: a. TBC Paru b. Varicella
c. Difteri d. Influenza e. Variola f. Morbili g. Meningitis h. Demam skarlet

10. Definisi promkes menurut permenkes 1986


Promosi kesehatan adalah proses yang memampukan seseorang untuk meningkatkan
kontrol terhadap penyakit dan meningkatkan kesehatanya
11. Sesuai dengan piagam Ottawa, aktivitas promosi kesehatan adalah

a. Advokasi (Advocating), Meyakinkan pembuat kebijakan bahwa program kesehatan


yang akan dijalankan tsb penting
b. Pemberdayaan (Enabling), Memberikan keterampilan kepada masyarakat agar
mandiri di bidang kesehatan
c. Mediasi (Mediating), Menjembatani sektor kesehatan dengan non kesehatan.
(kemitraan)

12. 5 KOMPONEN UTAMA PROMKES MENURUT OTTAWA

a. Membangun kebijakan public berwawasan kesehatan (Built Health Public Policy),


artinya mengupayakan agar para pembantu kebijakan diberbagai sektor dan tingkatan
administrasi mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap kebijakan yang
dibuatnya.
b. Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create Supportive Environtments )
artinya menciptakan suasana lingkungan ( baik fisik maupun sosial politik) yang
mendukung sehingga masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya – upaya yang
positif bagi kesehatan.
c. Memperkuat gerakan masyarakat (Streghthen community action) artinya memberikan
dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya
mengendalikan faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.
d. Mengembangkan keterampilan individu (Develop personal skill) artinya
mengupayakan agar masyarakat mampu membuat informasi, pendidikan dan
pelatihan memadai. Upaya ini akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan melalui
pendekatan tatanan (setting).
e. Reorient pelayanan kesehatan (Reorient Health Service) artinya mengubah orientasi
pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif

13. Sebutkan 5 masalah gizi yang ada di Indonesia


✔ GAKI (Gangguan akibat kekurangan Iodium)
✔ Anemia def Fe
✔ KEK
✔ OBESITAS
✔ PEM

14. Definisi sehat menurut WHO (1988/ UU Kesehatan no. 23 thn 92)
KEADAAN SEJAHTERA BADAN, JIWA DAN SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN
SETIAP ORANG HIDUP PRODUKTIF SOSIAL DAN EKONOMI/KONSEP SEHAT
PRODUKTIF
15. 7 stars doctor
✔ Penyedia Pelayanan Kesehatan & Perawatan (Care provider)
✔ Pengambil Keputusan (Decision-maker)
✔ Komunikator yang baik (Communicator)
✔ Pemimpin Masyarakat (Community leader)
✔ Pengelola Manajemen (Manager)
KEDOKTERAN OKUPASI
1. PAK adalah
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan,
yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
2. PAHK adalah
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit
yang mempunyai etiologi yang kompleks
3. Penyakit yang mengenai populasi pekerja adalah
Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja,
namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang kemudian berakibat buruk bagi
kesehatan
4. Apa perbesaan PAK dan PAHK

PAK PAHK PK
Hubungan kuat dan spesifik Penyebab Tak terkait pekerjaan
majemuk,lingkungan
Biasanya satu penyebab Ada beberapa faktor risiko Penyakit dapat diperparah
lain
Lama dikenal sebagai PAK Etiologi kompleks

5. Anamnesia Okupasi
- Keluhan Utama
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
- Riwayat kebiasaan
- Riwayat pengobatan
- Riwayat social ekonomi
- Riwayat gizi
- Riwayat Pekerjaan
a. job deskription / sifat pekerjaan
b. jumlah jam kerja / shift Work
c. jenis dari hazard
d. pekerjaan sebelumnya
e. pekerjaan lainnya
f. pajanan domestik
g. hobby
h. apakah ada pegawai lain yang menderita penyakit yang sama?
6. 7 langkah diagnosis okupasi
a. Diagnosis klinis (Anamnesis okupasi)
- Jenis pekerjaan
Jenis Pekerjaan Tempat kerja Masa Kerja
Penjahit Rumah 2009– 2019 (10 Tahun)
- Uraian Tugas
Pasien bekerja sebagai penjahit sejak 10 tahun yang lalu dengan waktu kerja 12
jam/hari. Pasien menjahi…………………..
- Bahaya Potensial

Daftar
Bahaya Potensial Risiko
Kegiatan
Ganggua Kecelaka
n an
Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi
Kesehat
an
Ganggua
Posisi Kerja
n
Mendesain duduk yang
- - - Muskulo- -
pakaian yang salah monoto
skeletal,
dan lama n
Stress
- Hubungan Pekerjaan dengan Penyakit yang Dialami
Pasien didiagnosis oleh dokter dengan Carpal Tunnel Syndrome. CTS yang
berhubungan dengan pekerjaan meliputi kegiatan yang membutuhkan kekuatan
b. Pajanan yang dialami

Biologi Tidak ada


Kimia Debu Tanah, minyak panas
Fisika Tidak ada
Ergonomi Penggunaan tangan yang berulang dan lama
pada saat menjahit, posisi duduk yang salah dan
lama
Psikososial Kerja yang monoton

c. Hubungan pajanan dengan penyakit


CTS yang terjadi oleh karena penggunaan tangan karena hobi atau pekerjaan adalah
sebagai akibat inflamasi/pembengkakan tenosinovial di dalam terowongan karpal.
Penggunaan tangan yang berhubun
d. Pajanan yang dialami cukup besar
Pasien telah bekerja selama 10 tahun dengan jumlah jam pajanan 12 jam/hari dan saat
bekerja banyak gerakan berulang yang dapat menyebabkan cedera trauma kumulatif
e. Peranan faktor individu
Tn. M. laki-laki 35 tahun, status gizi overwight saat bekerja tidak memperhatikan
aspek ergonomi dan pasien merasakan gejalanya sejak 6 bulan yang lalu
f. Faktor lain diluar pekerjaan
Tn. M juga mengerjakan pekerjaan dalam rumah. Pasien mencuci pakaian dengan
cara manual
g. Diagnosis PAK atau bukan PAK
Penyakit Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang Diperberat atau Dipersulit Akibat
Kerja
7. Hazard (sumber bahaya) adalah
Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulka kecelakaan, penyakit, kerusakan
atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
8. Danger (tingkat bahaya) adalah
Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan
berbagai tindakan prventif
9. Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
10. Insident. Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/
telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur
11. Accident. Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda)

Anda mungkin juga menyukai