Anda di halaman 1dari 10

KEDOKTERAN KELUARGA

1. Apa itu keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
2. Bentuk Keluarga
Goldenberg (1980) membagi bentuk keluarga menjadi 9 macam, yaitu:
1) Keluarga inti (nuclear family) : keluarga yang terdiri dari suami, isteri serta anak-anak kandung
2) Keluarga besar (extended family): keluarga yang disamping terdiri dari suami, isteri dan anak-anak kandung, juga
terdiri dari sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit) dan
ataupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang dapat berasal dari pihak suami atau pihak istri
3) Keluarga campuran (blended family) keluarga yang terdiri dari suami, isteri, anak-anak kandung serta anak-anak
tiri.
4) Keluarga menurut hukum umum (common law family) keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak
terikat dalam perkawinan sah serta anak-anak mereka yang tinggal bersama
5) Keluarga orang tua tunggal (single parent family) keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena
telah bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak mereka tinggal
bersama.
6) Keluarga hidup bersama (commune family) keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal
bersama, berbagi hal dan tanggungjawab serta memiliki kekayaan bersama.
7) Keluarga serial (serial family) keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah
punya anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki anak- anak dengan
pasangan masing-masing, semuanya menganggap sebagai satu keluarga.
8) Keluarga gabungan (composite family) keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa isteri dan anak-
anaknya atau isteri dengan beberapa suami dan anak-anaknya yang hidup bersama.
9) Keluarga tinggal bersama (cohabitation family) keluarga dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada
ikatan perkawinan yang sah.
Sussman (1970) membagi bentuk keluarga menjadi 2 yaitu keluarga tradisional dan keluarga non tradisional.
3. Fungsi keluarga
1) Fungsi keagamaan, sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk
menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Fungsi budaya, memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengembangkan
kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
3) Fungsi cinta kasih, fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan
anak, suami dengan isteri, orang tua dengan anak-anaknya, serta hubungan kekerabatan antar generasi
4) Fungsi melindungi, fungsi keluarga untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan bagi segenap anggota
keluarga.
5) Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga untuk melanjutkan keturunannya yang direncanakan sehingga dapat
menunjang terciptanya kesejahteraan umat manusia di dunia yang penuh iman dan taqwa.
6) Fungsi sosialisasi dan pendidikan fungsi keluarga yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik
keturunannya agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya dimasa depan.
7) Fungsi ekonomi, fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
8) Fungsi pembinaan lingkungan, fungsi keluarga yang memberikan kemampuan kepada setiap keluarga dapat
menempatkan diri secara serasi, selaras dan seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang
berubah secara dinamis.
4. Penilaian apa saja yang dapat dinilai dengan menggunakan alat penilai keluarga ?
1) Fungsi keluarga
2) Penilaian dinamika keluarga
3) Penilaian dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga
4) Penilaian sumber daya
5) Penilaian struktur keluarga
5. Alat penilai keluarga ?
1) Anatomi : genogram
2) Development : family life cycle
3) Function : APGAR SCORE, Family map, family lifeline, SCREEM
4) Impact : BATHE
4. Apa itu genogram ?
Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi
pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas
dan hubungan antar anggota keluarga.
7. Fungsi genogram ?
1) Bagaimana proses triangulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana komunikasi mengalami masalah.
2) Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan cukup “membentuk” karakter diri kita
sendiri.
3) Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin membuat diri sendiri tidak bisa mandiri
melainkan takut berdiri sendiri tanpa bantuan (dukungan) orangtua.
4) Membuat dokter keluarga dan tenaga kesehatan lainnya mengkaji secara cepat situasi keluarga
5) Mencatat laporan dengan menggunakan nama anggota keluarga yang tinggal serumah
6) Identifikasi faktor risiko yang bermakna: Hypertension, DM, Ca, Obesity etc
7) skrining pasien yang berisiko tinggi
8) Mempromosikan perubahan gaya hidup dan pendidikan kesehatan (hidup sehat)
9) Mendemonstrasikan bahwa hubungan keluarga adalah titik fokus dokter keluarga dan penting bagi kesehatan
setiap anggota keluarga
9. Simbol genogram
10. Syarat pembuatan genogram
1) Dibuat dari minimal 3 generasi
2) Dibuat simbol untuk anggota keluarga laki-laki dan perempuan dan status pernikahan
3) Kelahiran pertama dari setiap generasi terletak di paling kiri kemudian diikuti kelahiran berikutnya di sebelah
kanan.
4) Nama keluarga di bagian atas
5) Nama dan umur di bagian bawah setiap simbol
6) Pasien diidentifikasi dengan tanda panah ataukotak/lingkaran double
7) Mencantumkan tanggal pembuatan diagram
8) Mencatat masalah-masalah kesehatan setiap anggota keluarga (dalam bentuk simbol-simbol dengan keterangan)
9) Mencatat tanggal2 penting dalam sejarah keluarga: kematian, kelahiran (umur), pernikahan, perceraian.
10) Mengidentifikasi anggota keluarga yang hidup dalam satu atap/ rumah sehingga bisa mengidentifikasi bentuk
keluarga pasien: keluarga inti (nuclear family); keluarga besar (extended family), dll
11) Mencatat nama dan peran/ fungsi utama anggota keluarga: PN=Pencari nafkah PK=Pembuat keputusan POS=
Pengasuh OS
12) Ada keterangan untuk semua simbol-simbol yang dipakai
11. Manfaat family life cycle
1) memberikan keterangan tentang rangkaian kejadian – kejadian pada kehidupan keluarga yang berurutan, yang
terorientasi secara kronologis, yang terprediksi, dengan dokter keluarga dan profesi kesehatan lainnya telah
dikenal.
2) meliputi rangkaian perubahan stress yang membutuhkan kompensasi dengan keluarga demi mempertahankan
kelangsungan hidup
3) Kejadian – kejadian dalam siklus hidup keluarga dapat berhubungan dengan kejadian - kejadian klinis dan untuk
menyehatkan biaya hidup keluarga
12. Family map
Family map tidak digunakan untuk mengetahui kedudukan dalam keluarga jadi tidak dijelaskan apakah pasien
berkonflik dengan ayahnya / ibunya, dekat dengan adiknya / kakaknya hanya untuk mengetahui hubungan antara
pasien dengan keluarga
13. Family lifeline
Family lifeline /Garis kehidupan menggambarkan secara kronologis stress kehidupan
11. Apa itu APGAR SCORE
adalah kuesioner yangterdiri dari lima item yang dirancang untuk memancing persepsi pasien tentang keadaan
hubungan keluarganya saat ini, dan berfungsi sebagai alat skrining cepat untuk disfungsi keluarga.
12. Cara penggunaan APGAR SCORE
Penentuan sehat tidaknya keluarga (APGAR)
1) Adaptasi (Adaptation), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukannya
dan anggota keluarga lainnya.
2) Kemitraan (Partnership), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, urun rembuk dalam
mengambil keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarga
lainnya.
3) Pertumbuhan (Growth), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga
dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.
4) Kasih Sayang (Affection), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi
emosional yang berlangsung dalam keluarga.
5) Kebersamaan (Resolve), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu,
kekayaan dan ruang antar anggota keluarga.
Skor untuk masing-masing kategori adalah:
0 : jarang/tidak sama sekali
1 :kadang-kadang
2 : selalu/sering
Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu:
• 7 – 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama
lain
• 4 – 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih perlu
untuk lebih ditingkatkan
• 0 – 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat memerlukan
banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga.
Kadang-
Sering/Selalu Jarang/tidak
NO Pertanyaan kadang Nilai
(2) (0)
(1)
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
1 keluarga saya bila saya menghadapi masalah.
Saya puas dengan cara keluarga saya
2 membahas dan membagi masalah dengan
saya.
Saya puas dengan cara keluarga saya
3 menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru.
Saya puas dengan cara keluarga
4 mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian, dll
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya
5 membagi waktu bersama-sama.
Total
13. Bagaimana penggunaan screem
Bagaimana fungsi patologisa keluarga (SCREEM)
a. Social : melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar.
b. Cultural : melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tatakarma dan perhatian terhadap sopan
santun.
c. Religious : melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah
d. sesuai dengan ajaran agamanya.
e. Economic : melihat status ekonomi anggota keluarga
f. Educational : melihat tingkat pendidikan anggota keluarga
g. Medical : melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Sumber Patologis Keterangan

Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan.

Budaya keluarga pasien lebih memilih obat-obat tradisional daripada obat


Culture
dari dokter.

Pemahaman terhadap ajaran agama cukup, demikian juga dalam keataatan


Religious
beribadah.

Ekonomi keluarga termasuk cukup, pendapatan dari gaji pensiunan PNS


sudah mencukupi untuk hidup layak sehari-hari walaupun pasien tidak
Economic
bekerja. Selain itu pasien tinggal bersama anak yang bekerja sebagai polisi
dan sering diberikan uang oleh anak pasien yang lain.

Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini mengenai penyakit


Educational
Hipertensi masih kurang.

Keluarga menganggap datang ke pelayanan kesehatan hanya saat ada


keluhan. Pasien selalu menggunakan JKN (askes) setiap berobat.
Medical
Pengobatan tradisional masih digunakan seperti meminum air rebusan
dedaunan.

14. Apa itu dokter keluarga?


Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi kedokteran maupun kesehatan
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang
mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga
Pelayanan Kedokteran Keluarga : pelayanan yang diberikan secara personal, menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan, dan proaktif. Dokter keluarga : bertugas untuk mengobati dan juga sebagai manager dengan
mempertimbangan 5M (Man, Money, Material, Method, Market) dan dokter keluarga tidak bisa bekerja sendiri.
15. Prinsip kedokteran keluarga
1) Pelayanan yang holistik dan
2) Pelayanan komprehensif
3) Pelayanan yang kontinu/berkesinambungan
4) Pelayanan yang terpadu
5) Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
6) Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
7) Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integrasi dari keluarganya.
8) Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya.
9) Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
10) Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
11) Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.
16. Diagnosis kedokteran keluarga : Diagnosis HOLISTIK
1) Aspek personal
a) Keluhan
b) kekhawatiran
2) Aspek klinis
a) Diagnosis kerja
3) Aspek internal
4) Aspek eksternal dan biopsikososial
5) Derajat fungsional
17. Penegakan diagnosis
- Identitas pasien (nama, usia, jenis kelamin, status, agama, suku, Alamat, Pekerjaan, Tgl pemeriksaan, Puskesmas)
- Anamnesis
a. KU
b. Riwayat Penyakit Sekarang
c. Riwayat penyakit Dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat kebiasaan
f. Riwayat pengobatan
g. Riwayat social ekonomi
h. Riwayat gizi
- Pemfis
6) Penentuan sehat tidaknya keluarga (APGAR)
a. Adaptasi (Adaptation), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukannya
dan anggota keluarga lainnya.
b. Kemitraan (Partnership), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, urun rembuk dalam
mengambil keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarga
lainnya.
c. Pertumbuhan (Growth), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga
dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.
d. Kasih Sayang (Affection), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi
emosional yang berlangsung dalam keluarga.
e. Kebersamaan (Resolve), dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu,
kekayaan dan ruang antar anggota keluarga.
Skor untuk masing-masing kategori adalah:
0 : jarang/tidak sama sekali
1 :kadang-kadang
2 : selalu/sering
Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu:
• 7 – 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama
lain
• 4 – 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih perlu
untuk lebih ditingkatkan
• 0 – 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat memerlukan banyak perbaikan untuk
lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga.

Kadang-
Sering/Selalu Jarang/tidak
NO Pertanyaan kadang Nilai
(2) (0)
(1)
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
1 keluarga saya bila saya menghadapi √ 1
masalah.
Saya puas dengan cara keluarga saya
2 membahas dan membagi masalah dengan √
1
saya.
Saya puas dengan cara keluarga saya
3 menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah √ 2
hidup yang baru.
Saya puas dengan cara keluarga √
4 mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan, 1
perhatian, dll
Saya puas dengan cara keluarga saya dan √
5 saya membagi waktu bersama-sama. 1
Total

7) Bagaimana fungsi patologisa keluarga (SCREEM)


1) Social : melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar.
2) Cultural : melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tatakarma dan perhatian terhadap sopan
santun.
3) Religious : melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah
4) sesuai dengan ajaran agamanya.
5) Economic : melihat status ekonomi anggota keluarga
6) Educational : melihat tingkat pendidikan anggota keluarga
7) Medical : melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Sumber Patologis Keterangan

Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan. +

Budaya keluarga pasien lebih memilih obat-obat tradisional daripada


Culture +
obat dari dokter.

Pemahaman terhadap ajaran agama cukup, demikian juga dalam


Religious +
keataatan beribadah.

Ekonomi keluarga termasuk cukup, pendapatan dari gaji pensiunan


PNS sudah mencukupi untuk hidup layak sehari-hari walaupun
Economic pasien tidak bekerja. Selain itu pasien tinggal bersama anak yang -
bekerja sebagai polisi dan sering diberikan uang oleh anak pasien
yang lain.

Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini mengenai penyakit


Educational +
Hipertensi masih kurang.

Keluarga menganggap datang ke pelayanan kesehatan hanya saat


ada keluhan. Pasien selalu menggunakan JKN (askes) setiap berobat.
Medical +
Pengobatan tradisional masih digunakan seperti meminum air
rebusan dedaunan.
7) Apa itu mandala of health
merupakan sebuah model yang menggambarkan ekosistem manusia sebagai keterkaitan jaringan yang kompleks,
dimana setiap komponennya memiliki potensi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia

Gaya hidup : pola


makan dan olaraga
tidak teratur

Ling.psiko sosio-
Perilaku ekonomi:Pendapatan
kesehatan: keluarga menengah
berobat jika hanya keatas bersumber dari
ada keluhan. pensiunan suami,
hubungan sosial baik

Pelayanan
Pasien
Kesehatan menderitahiperte
:akses ke nsi sejak 2 tahun Lingk.Ker
puskesm yang lalu. ja : tidak
ada
Pasien tidak
berobat secara
teratur

Lingkungan fisik:
Ventilasi dalam
Faktor biologi: rumah cukup, jarak
Keluarga kamar mandi dan
pasien tidak kamar lain dekat,
memiliki
riwayat
penyakit yang
sama.

Komunitas Pemukiman :
sangat padat dengan sanitasi
buruk
No Masalah Skor Upaya Penyelesaian
1 Fungsi Biologis :
2 Fungsi sosial :
5
Pendapatan keluarga cukup, hubungan sosial baik
3. Faktor Perilaku Kesehatan Keluarga :  Edukasi mengenai penyakit Hipertensi
 Pengobatan kurang teratur  Edukasi mengenai perilaku bersih dan sehat
 Keluarga pasien masih menerapkan perilaku 2  Edukasi untuk rajin memeriksakan kesehatan
jikalau keluhan yang dirasakan masih bisa dan teratur minum obat.
ditangani keluarga tidak pergi berobat
4. Lingkungan Rumah
Ventilasi dalam rumah cukup, jarak kamar mandi dan 5
kamar lain dekat
5. Pelayanan kesehatan :  Edukasi anggota keluarga agar dapat
Akses ke puskesmas dekat. Pasien tidak bisa pergi meluangkan waktu untuk mengantar pasien
3
sendiri ke PKM berobat
 Dokter Keluarga melakukan home visit
6. Lingkungan kerja :
Tidak ada
7. Komunitas
Tidak ada

Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah kesehatan:


Skor 1 : tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi
Skor 2 : keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keiinginan); penyelesaian masalah
sepenuhnya dilakukan oleh provider
Skor 3 : keluarga mau melakukan namum perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan, penyelesaian masalah
dilakukan oleh sebagian besar provider.
Skor 4 : keluraga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
Skor 5 : dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
8) Bagaimana menentukan diagnosis holistic
- Aspek Personal
Keluhan :Pasien datang ke poli umum puskesmas Lepo-lepo dengan keluhan sakit kepala. keluhan sakit kepala
dan kaku pada tengkuk/leher sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengeluh, setiap pagi, pasien merasa berat pada
belakang leher.
Harapan agar keluhannya dapat sembuh.
- Aspek Klinis
Diagnosis Klinis: Hipertensi
- Aspek Resiko Internal
a. Genetik : Faktor keturunan dalam keluarga pasien tidak mengetahui. Akan tetapi suami dan kakak
pasien meninggal dengan penyakit DM tipe 2 yang merupakan salah satu faktor resiko
Hipertensi
b. Biologis : Usia pasien 69 tahun
c. Gaya hidup : Pola makan dan olahraga tidak teratur, kebiasaan minum obat yang tidak teratur, pola
berobat kuratif. Pasien masih lebih memilih pengobatan tradisional seperti merebus
dedaunan daripada obat dari dokter
- Faktor Risiko Eksternal
a. Ekonomi : Ekonomi keluarga termasuk cukup, pendapatan dari gaji pensiunan suami
PNS sudah mencukupi untuk hidup layak sehari-hari, pasien juga tinggal
bersama anaknya dan sering diberikan uang oleh anak-anaknya.
b. Sosial : Hubungan sosial dengan tetangga sangat baik.
c. Psikososial Keluarga : Kurangnya keinginan keluarga untuk memotivasi pasien dengan cara
mengingatkan pasen untuk kontrol dan minum obat serta mengantar pasien
berobat ke puskesmas. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki keluarga
pasien mengenai hipertensi. Pasien lebih cenderung menyendiri karena
anak-anak sibuk bekerja dan suami pasien telah meninggal dunia.
d. Budaya : Budaya di keluarga pasien masih lebih memilih obat tradisional daripada
obat dari dokter
e. Fisik : Tidak ada
f. Kimia : Tidak
g. Biologi : Tidak ada
- Derajat fungsional
Derajat fungsional didapatkan nilai 2 yaitu mampu melakukan aktivitas ringan sehari-hari di dalam dan di luar
rumah.

9) Bagaimana rencana penatalaksanaan


- Pasien diberikan obat antihipertensi amlodipine 10 mg untuk menangani keluhan pasien serta memberiksan
edukasi mengenai pengobatan Hipertensi
- Penanganan pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter keluarga.
- Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang sedang diderita oleh pasien dan komplikasinya kepada pasien
dan anggota keluarga
- Memberikan penjelasan tentang mengatur gaya hidup dan pola makan yang baik bagi penderita diabetes melitus
dengan memperhatikan aktivitas fisik keseharian
- Memberikan edukasi kepada keluarga untuk berperan dalam mengingatkan pasien dengan pola makan, gaya
hidup dan rutinitas minum obat serta kontrol kesehatan di pelayanan kesehatan
- Puskesmas melakukan deteksi dini pasien yang mengalami Hipertensi dan deteksi dini komplikasi Hipertensi
- Puskesmas memberikan penyuluhan mengenai Hipertensi
- Puskesmas melakukan kegiatan home visit pada peserta PROLANIS Hipertensi
- Puskesmas lebih mensosialisasikan program PROLANIS seperti senam sehat PROLANIS kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai