DISUSUN OLEH :
PENYUSUN :
Laporan ini telah di periksa dan disetujui sebagai hasil laporan praktek belajar
lapangan yang telah dilakukan.
Menyetujui
------------------------------ PEPI
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua
limpahan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
yang berjudul Food Frequency Questionnare Method (FFQ/ Metode Kuesioner
Frekuensi makanan) dengan baik.
Harapan saya semoga laporan yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaikinya.
A. Latar Belakang
Nutritional Assessment adalah sebuah proses mengumpulkan,
menganalisa,dan menginterpretasikan informasi untuk menentukan status
kesehatan gizi individuatau populasi yang dipengaruhi oleh intake makanan,
kecukupan gizi, dan energi yang keluar.
Survei diet atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu
metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau
kelompok. Di Amerika serikat survei makanan digunakan sebagai salah satu
cara dalam penentuan status gizi(Willet, 1990). Di Indonesia, survei
konsumsi sudah sering digunakan dalam penelitian di bidang gizi.
Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam melakukan penilaian
konsumsi makanan ( survei dietetik) banyak terjadi bias tentang hasil yang
diperoleh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
ketidaksesuaian dalam menggunakan alat ukur, waktu pengumpulan data
yang tidak tepat, instrumen tidak sesuai dengan tujuan, ketelitian alat
timbang makanan, kemampuan petugas pengumpulan data, daya ingat
responden, daftar komposisi makanan yang digunakan tidak sesuai dengan
makanan yang dikonsumsi responden dan interpretasi hasil yang kurang
tepat.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik tentang cara– cara
melakukan survei makanan, baik untuk individu, kelompok maupun rumah
tangga. Walaupun data konsumsi makanan sering digunakan sebagai salah
satu metode penentuan status gizi, sebenarnya survei konsumsi tidak dapat
menentukan status gizi seseorang atau masyarakat secara langsung.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian FFQ
2. Mengetahui prinsip dan penggunaan metode FFQ
3. Mengetahui jenis–jenis FFQ
4. Mengetahui langkah–langkah dalam pelaksanaan metode FFQ
5. Mengetahui kekurangan dari FFQ
6. Mengetahui kelebihan dari FFQ
7. Mengetahui contoh form FFQ
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian FFQ
Food Frequency Questionnare Method (FFQ/ Metode Kuesioner
Frekuensi makanan) adalah Salah satu metode dietary assessment dalam
konteks individu yang mencatat frekuensi individu terhadap beberapa jenis
makanan (<100) dalam kurun waktu tertentu (1 bulan terakhir/6 bulan
terakhir/1 tahun terakhir). Selain itu dengan metode FFQ dapat memperoleh
gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena
periode pengamatannya lebih lama dapat membedakan individu berdasarkan
ranking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan
dalam penelitian epidemiologi gizi.
Metode FFQ dikenal sebagai metode frekuensi pangan, dimaksudkan
untuk memperoleh informasi pola konsumsi pangan seseorang. Untuk itu
diperlukan kuesioner yang terdiri atas dua komponen yaitu daftar jenis
pangan danfrekuensi konsumsi pangan(Riyadi 2004). Pada metode ini
ditanyakan tentang frekuensi konsumsi sejumlah makanan jadi atau bahan
makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.
C. Jenis – Jenis FF
FFQ terbagi dalam beberapa jenis antara lain (Gibson 1993):
1. Simple or non quantitative FFQ
Jenis FFQ seperti ini biasanya tidak memberikan pilihan tentang porsi
yang biasa dikonsumsi, sehingga menggunakan standar porsi.
2. Semi quantitative FFQ
Metode ini tidak hanya melihat bahan makanan yang
dikonsumsi oleh sampel, melainkan juga melihat besar porsi atau
banyaknya bahan makanan yang dikonsumsi oleh sampel. Metode
SQFF (Semi Quantitative Food Frequency) adalah metode yang
digunakan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi
sejumlah bahan makanan yang dikonsumsi selama periode tertentu
seperti setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Selain itu dengan metode
frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan
makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih
lama dan dapat membedakan individu berdasarkan asupan zat gizi,
maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi
gizi (Supariasaet al.2001). Bahan makanan yang ada dalam daftar
kuesioner tersebut adalah bahan makanan yangdikonsumsi dalam
frekuensi yang cukup sering oleh responden.
3. Quantitative FFQ
Jenis FFQ yang memberikan pilihan porsi yang biasa dikonsumsi
responden,seperti kecil, sedang dan besar.
a) Penggunaan metode Frekuensi Makanan Kualitatif
1) Klasifikasi pola diet biasa
2) Jelajahi korelasi kemungkinan dari retrospektif asupan
makanan jangka panjangkebiasaan makanan / dengan
penyakit kronis / kesehatan (Willet, 1994; Levi etal, 2000;
Kesse et al, 2001)
3) Menilai program pendidikan gizi
4) Menilai kepatuhan diet individu atau kelompok
5) Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin perlu
penilaian diet lebih rinci
6) Menetapkan tren pembelian makanan. FFQ data umumnya
dinilai cocok untuk membedakan peserta pembelajaran
yangsesuai dengan kebiasaan makanan atau asupan gizi.
Peringkat individu ke dalam kategori yang luas, misalnya
tinggi, sedang dan rendah asupan.
b) Prosedur FFQ Kualitatif
1) Dari daftar makanan tertentu kelompok
makanan/kelompok makanan yangdisukai, mintalah
responden untuk mengidentifikasi seberapa sering
mereka biasanya mengkonsumsi setiap item makanan
(kelompok makanan (daftar kategori makanan. Bertindak
sebagai membantu ingatan cepat)
2) Lima kategori untuk frekuensi makanan makanan yang
tersedia: sehari-hari (D),mingguan (W), bulanan (M),
tahunan (Y), jarang / tidak pernah (N). Respondenmemilih
kategori yang paling sesuai untuk frekuensi konsumsi
setiap itemmakanan yang dipilih, dan mencatat jumlah
setiap kali item makanan yangdikonsumsi dalam kotak
yang sesuai.
3) Dalam konteks sederhana atau non-kuantitatif FFQ pilihan
ukuran porsi tidak diberikan. Ini umumnya menggunakan
"ukuran bagian standar" diambil daridata yang besar-
populasi.
D. Langkah – Langkah dalam Pelaksanaaan Metode FFQ
1. Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar yang tersedia pada
kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya.
2. Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan
makanan terutama bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat
gizi tertentu selama periode tertentu pula.
E. Kekurangan FFQ
1) Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
2) Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
3) Cukup menjemukan bagi pewawancara
4) Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan
makanan yangakan masuk dalam daftar kuesioner
5) Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi
6) Hasil tergantung pada kelengkapan daftar makanan dalam kuesioner
7) Makanan musiman sulit untuk mengukur
8) Bergantung pada memori/ ingatan
F. Kelebihan FFQ
1) Relatif murah dan sederhana
2) Dapat dilakukan sendiri oleh responden
3) Tidak membutuhkan latihan khusus
4) Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan
kebiasaan makan
5) Pengolahan data sederhana.
6) Cepat, tidak membutuhkan waktu lama.
7) Dapat menentukan asupan makanan tertentu yang biasa kelompok
makanankonsumsi selama jangka waktu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan Frekuensi :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Makanan Pokok/Karbohidrat
A. Tabel Konsumsi Karbohidrat
2. Lauk Hewani
A. Tabel Konsumsi Lauk Hewani
3. Lauk Nabati
A. Tabel Konsumsi Lauk Nabati