Anda di halaman 1dari 11

Logo PPNI

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA KABUPATEN MALANG
DAN
PT. BANK SYARIAH INDONESIA, TBK.
TENTANG
LAYANAN JASA PERBANKAN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Nomor :
Nomor :

Pada hari ini, XXX tanggal XXX bulan XXX tahun dua ribu dua puluh tiga (X-
X-2023), bertempat di Malang, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. XXX : Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia


Kabupaten Malang, yang berkedudukan di
Jalan XXX, berdasarkan Surat Kuasa
Nomor: XXXX Tanggal XXX, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten Malang, selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.
II. ANANG HERY ANSHORY : Area Manager Malang, dalam hal ini
bertindak menjalankan jabatannya tersebut,
untuk dan atas nama serta sah mewakili
Direksi PT. Bank Syariah Indonesia yang
berkedudukan di Jakarta Pusat beralamat
di Jalan MH. Thamrin No. 5 Jakarta Pusat,
melalui kantor Cabang Malang di Jalan Kawi
Nomor 28 Kepanjen, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi PT. Bank Syariah
Indonesia,Tbk No.02/00982-SK/HC-BSI
tanggal 1 Februari 2022, untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK” dan
secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


-2-

a. Bahwa PIHAK KESATU adalah XXX


b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah badan usaha perbankan yang beroperasi
atas dasar sistem syariah dan mempunyai fungsi untuk memberdayakan
perekonomian melalui kemitraan usaha secara syariah dengan
berdasarkan prinsip keadilan, kemitraan, keterbukaan dan universalitas.
c. Bahwa dalam rangka meningkatkan peranan ekonomi syariah, PARA
PIHAK sepakat untuk saling bersinergi dan bekerja sama dengan prinsip
syariah yang saling menguntungkan.
d. Bahwa Perjanjian Kerja Sama ini didasarkan pada Kesepakatan Bersama
antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT Bank Syariah Indonesia
Tbk. Nomor: 900/20/35.07.022/2021 dan Nomor: 01/006-3/029/PKS
tentang Penyediaan dan Penggunaan Layanan Jasa dan Produk
Perbankan berdasarkan Prinsip Syariah tanggal 30 April 2021.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini PARA PIHAK menyatakan


sepakat dan setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kerja
Sama tentang Layanan Jasa Perbankan Berdasarkan Prinsip Syariah dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan:

1. Cabang adalah kantor-kantor Cabang PIHAK KEDUA baik di dalam


maupun di luar wilayah Indonesia.
2. Hari Kerja adalah hari kerja yang berlaku pada Bank Indonesia.
3. Jasa Pembayaran Penggajian (Payroll Package) adalah fasilitas
pembayaran Gaji dan Penghasilan lain dengan menggunakan jasa PIHAK
KEDUA.
4. Pengirim adalah PIHAK KEDUA yang bertugas sebagai Juru Bayar Gaji
dan/atau siapapun yang diperintahkan oleh PIHAK KEDUA untuk
melakukan pengiriman data.
5. Penerima adalah Pegawai PIHAK KEDUA yang memiliki rekening
tabungan pada PIHAK KESATU dan tercantum dalam Data yang
disampaikan oleh Pengirim.
6. Data adalah catatan atau informasi (dalam bentuk Hardcopy atau
softcopy) yang berisi daftar dan besaran pendapatan/gaji/ dari Penerima.
-3-

7. Tanggal Pembayaran Gaji adalah sesuai dengan permintaan PIHAK


KESATU sesuai dengan Surat Intruksi Gaji.
8. Rekening Penampungan adalah rekening yang dibuka oleh Cabang
Pelaksana sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada PIHAK
KEDUA dan diadministrasikan pada Cabang Pelaksana PIHAK KEDUA yang
digunakan sebagai rekening yang menampung transfer dana dari Pengirim.
9. Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS
(dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
10. Virtual account adalah akun pembayaran yang dibuat khusus untuk
tiap pengguna.
11. Cash Management System (CMS) adalah Saluran distribusi elektronik
berupa layanan internet banking bagi nasabah perusahaan atau institusi
untuk melakukan aktifitas terhadap rekeningnya di Bank dalam rangka
pengelolaan keuangan dan monitoring arus kas dengan aman, cepat dan
mudah.
12. Electronic Data Capture (EDC) adalah mesin yang digunakan untuk
pengambilan data dan pembayaran di berbagai bank.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah dalam rangka pelaksanaan kerja
sama pemanfaatan jasa perbankan berdasarkan prinsip syariah yang ada
pada PIHAK KEDUA sesuai dengan Ruang Lingkup kerja sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Perjanjian Kerja Sama ini.

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini antara lain:


a. memberi kemudahan kepada PIHAK KESATU yang akan menggunakan
layanan perbankan berdasarkan prinsip syariah baik untuk
pendanaan maupun pembiayaan yang dibutuhkan; dan
b. memberikan solusi transaksi keuangan syariah bagi PIHAK KESATU.

Pasal 3
OBJEK

Objek Perjanjian Kerja Sama ini adalah pemanfaatan layanan jasa perbankan
PIHAK KEDUA berdasarkan prinsip syariah, antara lain:
-4-

a. Pembukaan Rekening Tabungan / Haji


b. Pembiayaan KPR, Mitraguna, Oto dan Cilem
c. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS);
d. Virtual account;
e. Cash Management System (CMS); dan
f. Layanan Electronic Data Capture (EDC).

Pasal 4
RUANG LINGKUP

PARA PIHAK bermaksud mengadakan kerja sama dengan prinsip saling


menguntungkan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku pada
masing-masing PIHAK, antara lain termasuk namun tidak terbatas pada
bidang layanan perbankan berdasarkan prinsip syariah sebagai berikut:
(1) Pemanfaatan layanan pembayaran Non Tunai antara lain:
a. Layanan Electronic Data Capture (EDC);
b. Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS); dan
c. Layanan Virtual Account.
(2) Pemanfaatan jasa dan fasilitas PARA PIHAK untuk pengembangan bisnis.

Pasal 5
PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA SAMA

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini harus didasarkan pada kaidah bisnis
yang sehat, prinsip good corporate governance (GCG) dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

(1) PIHAK KESATU berhak :


a. mendapatkan Mesin Electronic Data Capture (EDC) dari PIHAK KEDUA
dalam kondisi baik dan layak digunakan;
b. mendapatkan suku cadang dan bahan penunjang untuk operasional
mesin Electronic Data Capture (EDC);
c. mendapatkan pelatihan teknis cara pemakaian atau operasional mesin
Electronic Data Capture (EDC) oleh PIHAK KEDUA kepada para
operator peralatan dari PIHAK KESATU;
-5-

d. mendapatkan pemeliharaan Mesin Electronic Data Capture (EDC)


secara periodik;
e. mendapatkan tenaga teknisi dalam waktu paling lama 1x24 jam (hari
kerja) apabila terjadi kerusakan pada Mesin Electronic Data Capture
(EDC),
f. mendapatkan perbaikan atau penggantian Mesin Electronic Data
Capture (EDC) dari PIHAK KEDUA jika terjadi kerusakan,

g. medapatkan fasilitas buku tabungan haji untuk seluruh anggota


Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Malang,

h. mendapatkan fasilitas pembiayaan KPR, Mitraguna, Oto dan Cilem.

(2) PIHAK KESATU berkewajiban :


a. menyediakan lokasi untuk penempatan Mesin Electronic Data Capture
(EDC);
b. menggunakan Mesin Electronic Data Capture (EDC) sesuai dengan
petunjuk teknis operasional dari PIHAK KEDUA;
c. menjamin keamanan Mesin Electronic Data Capture (EDC) selama
ditempatkan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang;
d. melaporkan kepada PIHAK KEDUA apabila terjadi gangguan atau
kerusakan pada Mesin Electronic Data Capture (EDC); dan
e. menyediakan tenaga sebagai operator Mesin Electronic Data Capture
(EDC) untuk mengikuti pelatihan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA,

f. memberikan data KTP untuk keperluan pembukaan rekening


tabungan Haji.

(3) PIHAK KEDUA berhak :


a. mendapatkan lokasi penempatan mesin Electronic Data Capture (EDC);
b. menerima laporan dari PIHAK KESATU atas kerusakan yang terjadi
pada mesin Electronic Data Capture (EDC);dan
c. melakukan pemeriksaan dan pengawasan berkala di lingkungan
PIHAK KESATU atas instalasi dan kondisi mesin Electronic Data
Capture (EDC),

d. mendapat data KTP seluruh anggota Persatuan Perawat Nasional


Indonesia Kabupaten Malang.

(4) PIHAK KEDUA berkewajiban :


-6-

a. menempatkan Mesin Electronic Data Capture (EDC) dalam kondisi baik


dan layak digunakan;
b. menyerahkan bahan penunjang atas mesin Electronic Data Capture
(EDC);
c. memberikan jaminan mesin Electronic Data Capture (EDC) siap
digunakan;
d. melakukan penggantian mesin Electronic Data Capture (EDC) yang
baru, apabila terjadi kerusakan kerusakan mesin Electronic Data
Capture (EDC) dan tidak bisa dilakukan perbaikan agar pelayanan
tetap berjalan lancar;
e. menyediakan pelatihan teknis cara pemakaian dan penanganan
peralatan diuraikan oleh PIHAK KEDUA kepada para operator
peralatan dari PIHAK KESATU; dan
f. melakukan perawatan, pemeliharaan mesin secara berkala.
(5) PARA PIHAK akan melakukan publikasi secara bersama sama terkait
Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani oleh PARA PIHAK.

Pasal 7
PAJAK, BIAYA DAN PUNGUTAN

(1) Segala pajak, biaya dan pungutan yang timbul akibat dari pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama ini akan menjadi tanggung jawab dan beban
masing-masing PIHAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, tidak ada PIHAK yang berkewajiban untuk membiayai atau
mengganti biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK lain.
(2) Kecuali disepakati lain oleh PARA PIHAK, segala biaya yang timbul dari
pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini menjadi beban dan tanggung
jawab masing-masing PIHAK yang mengeluarkan.
(3) Biaya Admin QRIS (Free).
(4) Biaya Admin VA Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) per transaksi.

Pasal 8
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu x (x) tahun
terhitung sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK, serta dapat
diperpanjang kembali atas kesepakatan tertulis oleh PARA PIHAK.
-7-

(2) Masing-masing PIHAK berhak untuk menghentikan atau memperpanjang


Perjanjian Kerja Sama sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini dengan pemberitahuan secara tertulis kepada
PIHAK lainnya tentang maksud tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.
(3) Dalam hal diketahui dan/atau diberlakukannya peraturan perundang-
undangan yang menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya Perjanjian
Kerja Sama ini, maka atas kesepakatan tertulis dari PARA PIHAK, maka
Perjanjian Kerja Sama ini akan berakhir sejak diketahui dan atau
diberlakukan peraturan-peraturan perundang-undangan dimaksud tanpa
terikat ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini.

Pasal 9
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJA SAMA

(1) Perjanjian Kerja Sama ini akan berakhir dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. jangka waktu Perjanjian Kerja Sama telah berakhir sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 8 Perjanjian Kerja Sama; atau
b. PARA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini
secara tertulis.
(2) Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK
sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata,
dan atas pengakhiran tersebut tidak menimbulkan kewajiban apapun dari
PIHAK yang satu kepada PIHAK yang lain kecuali hak dan kewajiban yang
timbul atau telah jatuh tempo dan belum diselesaikan pada tanggal
berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 10
PEMBERITAHUAN

(1) Semua pemberitahuan, permintaan dan/atau usulan yang dibuat


sehubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini harus dilakukan secara
tertulis dan diserahkan secara langsung atau melalui faksimili kepada
masing-masing PIHAK yang alamatnya disebutkan di bawah ini:

A. PIHAK KESATU:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Malang
Jl.
-8-

Telp. No. : (0341)


Faksimil : (0341)
e-mail :
Up.
Nama :
Jabatan :
Hp. :

B. PIHAK KEDUA:
PT Bank Syariah Indonesia Tbk
Jl. MH. Thamrin No. 5, Lt. 3 Jakarta Pusat
Up.
Area Malang
Telp. No. : 082234935507

(2) Segala pemberitahuan kepada PIHAK yang diberitahu dianggap telah


dikirimkan: a) dengan adanya tanda terima tertulis yang ditandatangani
oleh PIHAK penerima jika korespondensi tersebut diserahkan langsung;
b) dengan lewatnya 5 (lima) hari kalender sejak tanggal pengeposan surat;
atau c) dengan lewatnya 1 x 24 jam sejak waktu yang tertera dalam
lembar bukti dilakukannya transmisi elektronik yang layaknya ada jika
korespondensi dilakukan dengan faksimili.
(3) Apabila terjadi perubahan alamat dari alamat sebagaimana dimaksud
ayat (1) atau alamat terakhir yang tercatat pada PARA PIHAK, maka
perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain
dalam Perjanjian Kerja Sama ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif.
(4) Apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat
menyurat atau pemberitahuan kepada alamat terakhir dianggap sah dan
mengikat secara hukum.

Pasal 11
KERAHASIAAN

(1) Masing-masing PIHAK harus merahasiakan semua informasi dan


dokumen yang diperoleh dari atau yang diberikan oleh PIHAK lain
sehubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini. Masing-masing PIHAK
tidak diperkenankan memberitahukan Informasi Rahasia kepada PIHAK
-9-

lain atau menggunakan Informasi Rahasia selain untuk melaksanakan


Perjanjian Kerja Sama tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya,
kecuali (i) Informasi Rahasia telah menjadi milik umum atau tersedia
secara umum yang bukan karena tindakan atau kesalahan PIHAK,
(ii) Informasi Rahasia diketahui oleh PIHAK dari pihak lain yang
mempunyai hak untuk memberitahukan Informasi Rahasia tersebut atau
(iii) pemberitahuan Informasi Rahasia kepada konsultan masing-masing
Pihak yang secara langsung diperlukan dan terlibat dalam pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama ini dan pemberitahuan Informasi Rahasia yang
dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku.
(2) Ketentuan kerahasiaan ini akan tetap berlaku sampai dengan 5 (lima)
tahun setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) PARA PIHAK sepakat segala perbedaan interprestasi dan/atau


perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah antara PARA PIHAK
dalam jangka waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender.
(2) Jika perselisihan yang timbul tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak soal yang
diperselisihkan itu pertama kali dikemukakan oleh salah satu PIHAK,
salah satu PIHAK dapat membawa permasalahan tersebut untuk
diputuskan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) di Jakarta
dengan menggunakan aturan & prosedur arbitrase BANI dengan dewan
arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga) orang arbiter dan putusan arbitrase
bersifat final dan mengikat bagi PARA PIHAK.

Pasal 13
KEADAAN KAHAR

(1) Masing-masing PIHAK tidak akan bertanggung jawab dan tidak dapat
menuntut untuk memenuhi kewajibannya terhadap PIHAK lainnya atas
kegagalan atau ketidakmampuan Pihak tersebut untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang diakibatkan
oleh terjadinya Keadaan Kahar, kecuali terkait dengan kewajiban
pembayaran.
-10-

(2) Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar dalam Perjanjian Kerja Sama ini
adalah suatu peristiwa atau keadaan diluar kemampuan yang wajar dari
masing-masing PIHAK untuk mengatasinya dan bukan disebabkan
kesalahan atau kelalaian salah satu PIHAK atau PARA PIHAK yang
mengakibatkan tidak terlaksananya Perjanjian Kerja Sama ini. Adapun
yang termasuk Keadaan Kahar terdiri dari, termasuk tetapi tidak terbatas
pada: kerusuhan, huru hara, peledakan, pemberontakan, peperangan,
bencana alam besar, petir, banjir, kebakaran, gempa bumi, subsidence
(penurunan permukaan bumi), embargo, blokade, tindakan Pemerintah,
pelaksanaan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang dikeluarkan
Pemerintah, perselisihan perburuhan, pemogokan, wabah penyakit.
(3) PIHAK yang mengalami Keadaan Kahar harus memberitahukan PIHAK
lainnya secara lisan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam dan diikuti
secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah terjadinya Keadaan Kahar tersebut, disertai dengan upaya-upaya
yang akan atau telah dilakukan dalam rangka mengatasi Keadaan Kahar
tersebut. Dalam situasi apapun kegagalan dari PIHAK yang mengklaim
Keadaan Kahar untuk menyampaikan pemberitahuan yang
dipersyaratkan tersebut dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja
sebagaimana diatur di atas, akan menyebabkan peristiwa yang dimaksud
tidak termasuk dalam kategori Keadaan Kahar.
(4) PIHAK yang menerima pemberitahuan Keadaan Kahar dapat menolak
atau menyetujui Keadaan Kahar selambat-lambatnya dalam waktu
7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya pemberitahuan secara tertulis
sebagaimana dimaksud di dalam ayat (3) Pasal ini.
(5) Jika Keadaan Kahar tersebut ditolak oleh PIHAK yang menerima
pemberitahuan Keadaan Kahar dan PIHAK yang memberitahukan
Keadaan Kahar dapat menyetujui penolakan tersebut, maka PARA PIHAK
akan meneruskan kewajibannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
di dalam Perjanjian Kerja Sama ini. Jika Keadaan Kahar tersebut ditolak
oleh PIHAK yang menerima pemberitahuan Keadaan Kahar dan PIHAK
yang memberitahukan Keadaan Kahar tidak dapat menyetujui penolakan
tersebut, maka akan diselesaikan sesuai ketentuan Pasal 12 Perjanjian
Kerja Sama ini.
(6) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai
akibat terjadinya Keadaan Kahar bukan merupakan tanggung jawab
PIHAK yang lainnya.
-11-

Pasal 14
KETENTUAN LAIN

(1) Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu PIHAK
kepada PIHAK lainnya tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU
atau PIHAK KEDUA.
(2) Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan bahwa masing-masing
PIHAK yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama ini merupakan
pejabat yang berwenang mewakili PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan
dalam anggaran dasar dan/atau keputusan/ketentuan yang berlaku pada
masing-masing PIHAK.
(3) Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur maupun
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan terhadap Perjanjian Kerja
Sama ini, akan diatur kemudian atas dasar kesepakatan PARA PIHAK
yang dituangkan dalam suatu adendum/amandemen yang merupakan
satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja
Sama ini.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari
dan tanggal sebagaimana tersebut pada bagian awal Perjanjian Kerja Sama ini,
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh PARA PIHAK di atas
meterai yang cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

ANANG HERY ANSHORY xxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai