Anda di halaman 1dari 17

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PT BANK RAYA INDONESIA TBK
DENGAN
UD AL FATIH FARM
TENTANG
PEMBERIAN FASILITAS PERBANKAN

Nomor BANK RAYA :


Nomor :

Perjanjian Kerja Sama Penyaluran Kredit Komersial kepada Rekanan (Vendor Financing)
(untuk selanjutnya disebut sebagai “PERJANJIAN”) dibuat dan ditandatangani pada tanggal
dua puluh satu bulan Maret tahun dua ribu dua puluh dua (21 – 03 - 2022) di Jakarta,
sebagaimana tercantum pada bagian tanda tangan, dibuat oleh dan antara:

I. PT Bank Raya Indonesia Tbk (dahulu bernama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga),
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia,
berkedudukan di Gedung RAYA Jalan Warung Jati Barat Nomor 139 Jakarta Selatan
12740, didirikan berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 27 September 1989 yang dibuat
oleh dan ditandatangani dihadapan R. Soekarsono, SH., Notaris di Jakarta dan
diumumkan dalam Berita Negara Nomor 96, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 3303 tanggal 1 Desember 1989, yang telah diubah beberapa kali dengan
perubahan Anggaran Dasar terakhir dimuat dalam Akta Nomor 18 tanggal 27 April
2021, dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.K.n., Notaris di Jakarta dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU--AH.01.03-0271778 Tahun 2021 tanggal 28 April 2021, dan
perubahan susunan pengurus yang terakhir dimuat di dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Nomor 14 tanggal 19 April 2021, dibuat oleh dan ditandatagani
dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.K.n., Notaris di Jakarta yang telah diterima
dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-AHU-AH.01.03-0249379 tanggal 21 April 2021, dalam
hal ini diwakili oleh Sigit Murtiyoso selaku Direktur oleh karenanya sah bertindak
untuk dan atas nama PT Bank Raya Indonesia Tbk (untuk selanjutnya disebut sebagai
“PIHAK PERTAMA”); dan

II. (selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA
PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “PIHAK”) menerangkan terlebih dahulu
hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan
yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur dana kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman fasilitas pinjaman serta jasa keuangan lainnya;

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah usaha dagang yang bergerak di bidang peternakan.

3. Bahwa dalam hal ini PIHAK PERTAMA setuju untuk menyalurkan Kredit berbasis Digital
kepada Rekanan (Vendor Financing) PIHAK KEDUA.

1
4. Bahwa dalam hal ini PIHAK KEDUA setuju untuk membantu PIHAK PERTAMA dalam
memasarkan Kredit berbasis Digital milik PIHAK PERTAMA kepada Rekanan (Vendor
Financing).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PARA PIHAK menyatakan sepakat dan setuju
untuk membuat PERJANJIAN dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan berikut:

PASAL 1
PENGERTIAN

Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan:

1. Angsuran adalah sejumlah uang yang merupakan kewajiban dan harus dibayar kepada
PIHAK PERTAMA atas pemberian Fasilitas PINANG dalam bentuk dan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit yg telah disepakati oleh PARA PIHAK.

2. Calon Debitur adalah Rekanan PIHAK KEDUA yang memenuhi syarat untuk
ditawarkan dan/atau mengajukan PINANG.

3. Debitur adalah Rekanan atau mitra yang direferensikan PIHAK KEDUA yang telah
disetujui oleh PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan PINANG.

4. Rekanan adalah Vendor dari PIHAK KEDUA yang masih aktif dan bekerja sama dengan
PIHAK KEDUA.

5. Hari Kerja adalah hari dimana PIHAK PERTAMA menjalankan kegiatan usahanya
dalam melaksanakan transaksi kliring antar Bank yaitu Senin sampai dengan Jumat,
kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah dan atau hari libur lainnya
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan/atau Pemerintah daerah setempat.

6. Hari Kalender adalah setiap hari, dari Senin sampai dengan Minggu dalam tahun
Masehi.

7. PINJAM TENANG (PINANG) adalah produk kredit produktif yang diterbitkan oleh
PIHAK PERTAMA yang diajukan oleh Calon Debitur. PINANG ini ditunjukan bagi Calon
Debitur yang telah direkomendasikan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK
PERTAMA untuk mendapatkan PINANG.

8. Kredit adalah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara PIHAK
PERTAMA dengan Debitur yang mewajibkan Debitur untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga yang akan diatur dalam Perjanjian
Kredit antara PIHAK PERTAMA dan Debitur.

9. Nilai Plafond adalah nilai pinjaman Rekanan PIHAK KEDUA untuk dapat menjadi batas
maksimum pinjaman setiap Rekanan PIHAK KEDUA.

10. PO/DO/SPK/Invoice adalah dokumen yang diperoleh dari Rekanan PIHAK KEDUA
yang berisi detail pemesanan barang yang ingin dibeli atau jasa yang digunakan serta
memuat informasi mengenai penagihan atas barang atau jasa. Dokumen tersebut
merupakan dasar untuk dapat dicairkan fasilitas pinjaman dari PIHAK PERTAMA.

2
11. Rekening Penampungan (Escrow Account) adalah rekening penampungan atas nama
Debitur yang dipergunakan untuk menampung sementara dana pencairan Kredit dan
pembayaran Angsuran Kredit dari Debitur.

12. White List adalah Rekomendasi daftar Rekanan PIHAK KEDUA yang memiliki
kerjasama dengan PIHAK KEDUA untuk diberikan fasilitas kredit dari PIHAK
PERTAMA.

13. Mitra Yang Direferensikan adalah individu atau peternak yang direferensikan oleh
PIHAK KEDUA untuk mendapatkan Layanan perbankan serta fasilitas Kredit dari PIHAK
PERTAMA. Rekening adalah rekening penampungan yang akan dipergunakan untuk
menampung sementara dana pencairan Kredit dan pembayaran Angsuran Kredit dari
Debitur.

14. Digital Saving adalah tabungan dari Bank RAYA yang berbasis digital, dimana nasabah
dapat melakukan pembukaan rekening tabungan secara online dengan mendownload
aplikasi RAYA digital di Play Store dimanapun dan kapanpun tanpa harus datang ke
Bank.

15. Referral adalah strategi pemasaran yang disepakati oleh PARA PIHAK untuk
mendorong PIHAK KEDUA dan/atau Debitur untuk mengajak calon Debitur lainnya
untuk penyaluran dana sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.

16. Surat Kuasa Debet adalah Surat Kuasa yang ditandatangani oleh karyawan
PIHAK KEDUA yang ditunjukan kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan
pendebetan atas Tabungan Agrotama karyawan PIHAK KEDUA untuk pembelian
produk PIHAK KEDUA.

17. Daftar Karyawan adalah data yang menguraikan nama-nama Karyawan dan
status karyawan, termasuk data-data lainnya ( jika diperlukan ) yang diajukan
oleh PIHAK KEDUA atas permintaan Karyawan yang bersangkutan.

18. Karyawan adalah Pekerja baik yang berstatus kontrak dan/atau tetap dari Pihak
Kedua yang direkomendasikan untuk dapat mengajukan Pinang.

PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA

1. PARA PIHAK dengan ini setuju dan sepakat untuk melakukan kerja sama dimana
PIHAK KEDUA akan memberikan daftar Mitra yang direferensikan beserta kelengkapan
dokumennya dan selanjutnya PIHAK PERTAMA melakukan penilaian terkait kelayakan
masing-masing Mitra yang direferensikan untuk mendapat fasilitas Kredit dari PIHAK
PERTAMA (“KERJA SAMA”).

2. PIHAK KEDUA bersedia membantu pemasaran PINANG dan DIGITAL SAVING kepada
Rekanan baik secara mandiri maupun secara bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK PERTAMA selanjutnya akan melakukan pendanaan Kredit kepada Debitur


sepanjang sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat perkreditan yang berlaku di
PIHAK PERTAMA maupun ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

3
4. Dana atas fasilitas Kredit tersebut pada ayat (1) akan digunakan oleh Debitur untuk
mendukung kegiatan usaha Debitur.

5. Ketentuan mengenai fasilitas Kredit termasuk namun tidak terbatas pada nominal, suku
bunga, agunan, pelunasan, dan kewajiban Debitur akan diatur dalam perjanjian Kredit
yang akan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan Debitur.

6. PARA PIHAK sepakat bahwa total plafond kredit yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada masing-masing Debitur mulai dari:
a. Pinang Maksima Rp. 101.000.000,00 (Seratus Satu Juta Rupiah) dengan batas
maksimal sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah).
b. Pinang Performa Rp. 500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan batas maksimal
sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah).
c. Pinang Flexi Rp. 500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan batas maksimal
sebesar Rp. 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Untuk sesuai dengan ketentuan yang belaku pada PIHAK PERTAMA.

7. PIHAK KEDUA bersedia membantu PIHAK PERTAMA dalam menyediakan data


pendukung yang menunjang kelancaran proses pemasaran dan penyaluran PINANG.

 Catatan: plafond dapat disesuaikan oleh PIHAK PERTAMA hasil evaluasi tanpa perlu
merubah Perjanjian Kerjasama

PASAL 3
KETENTUAN PELAKSANAAN PENYALURAN PRODUK PINANG DAN DIGITAL SAVING

1. PINANG MAKSIMA hanya dapat diajukan oleh Calon Debitur yang telah termasuk dalam
White List yang dimiliki dan dikelola oleh PIHAK KEDUA.
a. Struktur Produk PINANG MAKSIMA adalah:
a) Penyaluran dilakukan secara digital maupun manual.
b) Pengajuan pencairan fasilitas kredit diberikan sesuai dengan
PO/DO/SPK/Invoice.
c) Bunga pinjaman minimal 12.75% (dua belas koma tujuh puluh lima
persen) efektif per tahun atau sesuai dengan dengan ketentuan PIHAK
PERTAMA.
b. Syarat dan Ketentuan Umum Penyaluran Produk PINANG MAKSIMA adalah:
a) Memiliki usaha dan perizinan yang sesuai.
b) Tidak sedang memiliki kredit dalam golongan kolektibilitas Macet atau Non-
Performing Loan.
c) Tidak terdaftar pada Daftar Hitam Nasional (DHN) Bank Indonesia.
d) Memiliki kerja sama dengan PIHAK KEDUA.
c. Dalam proses pengajuan Produk PINANG MAKSIMA Calon Debitur wajib
menyediakan dokumen legalitas berupa KTP Pengurus, NPWP, NIB, Akta Pendirian
beserta SK HUM, Akta Perubahan Berturut-turut sampai dengan berubahan terakhir
beserta SK HUM. Adapun dokumen pendukung yang harus dipenuhi berupa Daftar
List Pekerjaan selama 2 periode terakhir, Laporan Keuangan selama 3 periode
terakhir, Rekening Koran selama 6 bulan terakhir, List Supplier & Buyer, Company
Profile.
d. Rekomendasi persetujuan atau penolakan atas pengajuan PINANG MAKSIMA oleh
Calon Debitur sepenuhnya menjadi kewenangan PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PERTAMA mempunyai kewajiban untuk menjelaskan parameter yang digunakan

4
dalam sistem milik PIHAK PERTAMA dalam melakukan proses analisa kelayakan
pengajuan PINANG MAKSIMA oleh Calon Debitur.

2. PINANG PERFORMA, Mitra Yang Direferensikan adalah individu/ perseorangan,


kelompok usaha atau badan hukum yang melakukan usaha produktif berupa usaha mikro
a. Persyaratan mitra yang direferensikan adalah sebagai berikut:
a) Untuk Mitra Yang Direferensikan dan diberikan plafond di atas Rp.50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
b) Mempunyai Surat Perizinan Usaha (SIUP, TDP, NIB dan sejenisnya) atau Izin
Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) seseuai dengan Peraturan Presiden Nomor 98
tahun 2014 tentang Perizinan untuk usaha Mikro dan Kecil. Untuk calon debitur
yang belum mempunyai Surat Perijinan Usaha (SIUP, TDB, NIB) atau IUMK.
c) Bagi debitur yang diberikan plafond sd Rp.25.000.000,-, (dua puluh lima juta
rupiah) dapat menggunakan Surat Keterangan Usaha minimal dari Ketua RT/RW
setempat dan dengan plafond diatas Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
dapat menggunakan Surat Keterangan Usaha dari Kepala Desa/Lurah Setempat.
d) Bagi debitur dengan agunan SITU/SPTU/SPTB/Surat Ijin Trayek dan surat ijin
lainnya yang dapat dipersamakan dengan keterangan pernyataan
berusaha/memiliki usaha, tidak wajib menyerahkan surat perijinan usaha lainnya
atau Surat Keterangan Usaha.
e) Calon debitur harus mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai dan kemampuan
bayar pinjaman yang cukup serta berpengalaman usaha minimal 6 (enam) bulan
baik yang telah bermitra maupun individual.
f) Calon debitur bukan merupakan debitur Non Performing Loan (NPL) baik di
PIHAK PERTAMA maupun di Bank lain sesuai ketentuan berlaku.
g) Calon Debitur bukan merupakan Debitur Hapus Buku baik di PIHAK PERTAMA
maupun di bank lain melalui informasi yang diperoleh melalui aplikasi SLIK, SICD
atau informasi lain.
h) Memenuhi seluruh dokumen legalitas sesuai dengan yang berlaku di internal
PIHAK PERTAMA;
i) Memperoleh rekomendasi dari pejabat yang berwenang di PIHAK KEDUA antara
lain mempunyai kondite yang baik, tidak dalam masa hukuman atau
mendapatkan sanksi dari PIHAK KEDUA dan tidak sedang bermasalah dengan
PIHAK KEDUA ataupun pihak-pihak lainnya;
j) Persyaratan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di internal PIHAK
PERTAMA.

3. PINANG FLEXI hanya dapat diajukan oleh Calon Debitur yang telah termasuk
dalam White List yang dimiliki dan dikelola oleh PIHAK KEDUA
a. Struktur Produk PINANG adalah:
a) Penyaluran dilakukan secara digital.
b) Jangka waktu pinjaman sesuai RAB terlampir.
c) Pengajuan Plafond pinjaman diberikan sesuai dengan RAB terlampir.
d) Bunga pinjaman 1.24% flat per bulan atau sesuai dengan dengan ketentuan
PIHAK PERTAMA.
b. Rekomendasi persetujuan dan/atau penolakan atas pengajuan PINANG akan
dikeluarkan dengan sistem engine berdasarkan credit scoring PINANG dan akan
diberitahukan melalui Aplikasi PINANG yang telah diunduh oleh Calon Debitur
paling lama 60 (enam puluh) menit sejak pengajuan berhasil dilakukan oleh Calon
Debitur.

5
4. Pengajuan, analisa dan persetujuan pemberian Produk PINANG RITEL akan diproses
oleh pekerja (Relationship Manager) dari PIHAK PERTAMA, yang kemudian akan
dikonfirmasi kepada debitur.

5. Rekomendasi persetujuan dan/atau penolakan atas pengajuan PINANG RITEL akan


dikeluarkan oleh Divisi Ritel Agri (Crawl Up) PIHAK PERTAMA dan akan diberitahukan
kepada Calon Debitur paling lama 14 (empat belas) Hari Kerja.

6. Detil alur proses pengajuan sampai dengan pencairan Produk PINANG diatur dalam
ketentuan internal PIHAK PERTAMA.

PASAL 4
KETENTUAN PELAKSANAAN PEMASARAN PRODUK PINANG

1. PIHAK KEDUA memberikan data serta akses kepada PIHAK PERTAMA untuk
mensosialisasikan Produk PINANG dan DIGITAL SAVING kepada Rekanan.

2. Kegiatan sosialisasi dalam rangka pemasaran Produk PINANG DAN DIGITAL SAVING
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas dapat berupa:

a. PIHAK KEDUA menghubungi rekanan (mitra) melalui grup whatsapp terkait


sosialisasi produk Bank Raya
b. Menyebarkan flyer, brosur, pamphlet maupun media lainnya kepada Rekanan
(Vendor Financing) PIHAK KEDUA.

3. Seluruh materi komunikasi terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang melibatkan


nama Perusahaan dan Logo PIHAK KEDUA wajib untuk mendapatkan persetujuan dari
PIHAK KEDUA

4. Dalam rangka pemasaran dan penyaluran PRODUK PINANG RITEL PIHAK KEDUA
memberikan White List kepada PIHAK PERTAMA secara berkala dengan ketentuan:
a. Disampaikan secara rutin setiap 4 (empat) bulan sekali yaitu paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah akhir bulan keenam bulan pelaporan; dan
b. Disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja dalam hal terdapat pemutusan
hubungan kerja lebih dari 20% (dua puluh persen) dari total Rekanan.
c. Format dan Standar White List diatur lebih lanjut dalam Lampiran I PERJANJIAN
ini.

6
PASAL 5
SKEMA PENYALURAN KREDIT PINANG

1. Skema pencairan kredit PINANG, sebagai berikut :

Catatan:
a. Rekanan PIHAK KEDUA wajib membuka rekening simpanan di Bank Raya.
b. Dana pencairan kredit PINANG akan masuk ke rekening tabungan simpanan
masing-masing Rekanan PIHAK KEDUA.
c. Rekanan PIHAK KEDUA dapat mencairkan dana maksimal sebesar 80% dari
invoice yang sudah dikonfirmasi oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
LAPORAN PENYALURAN PRODUK PINANG

PIHAK PERTAMA menyampaikan laporan penyaluran Produk PINANG kepada PIHAK


KEDUA dengan ketentuan:
a. Penyampaian laporan dilakukan setiap bulan yaitu paling lambat 5 (lima) hari kerja
sejak akhir bulan.
b. Laporan penyaluran Produk PINANG akan disampaikan oleh PIHAK PERTAMA melalui
Surat Elektronik kepada perwakilan yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
c. Format laporan penyaluran Produk PINANG dan daftar perwakilan diatur lebih lanjut
dalam Lampiran II PERJANJIAN ini.

7
PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Tanpa mengabaikan Hak-Hak PIHAK PERTAMA pada Pasal lain dalam PERJANJIAN ini,
Hak PIHAK PERTAMA diantaranya:
a. Memasarkan Produk PINANG dan DIGITAL SAVING kepada Rekanan PIHAK
KEDUA.
b. Memberikan persetujuan maupun penolakan atas pengajuan PINANG oleh Calon
Debitur atau Rekanan.
c. Mendapatkan White List dari PIHAK KEDUA atas Rekanan secara berkala.
d. Berhak untuk menghentikan sementara penyaluran Kredit kepada seluruh Mitra
Yang Direkomendasikan PIHAK KEDUA apabila total kredit bermasalah (Non
Performing Loan) kepada seluruh Debitur sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini telah mencapai ≥ 2% (lebih dari atau sama dengan dua persen) dari
total outstanding seluruh Kredit yang disalurkan kepada Mitra Yang Direferensikan
berdasarkan Perjanjian ini.
e. Berhak menghentikan sementara penyaluran kredit atau pembiayaan kepada
seluruh Mitra Yang Direkomendasikan apabila rasio keuangan PIHAK KEDUA atau
group usaha mengalami penurunan dari periode keuangan sebelum Perjanjian ini
ditandatangani.
f. Berhak menghentikan penyaluran Kredit dengan cara mengakhiri Perjanjian ini
apabila terdapat kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (d) dan (e) pasal ini
selama lebih 3 bulan secara terus-menerus tidak mengalami perubahan bahkan
cenderung memburuk.
g. Berhak untuk menagih baik secara lisan, tertulis maupun secara tegas langsung
kepada Debitur apabila yang bersangkutan tidak atau terlambat melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit dan dokumen terkait lainnya.
h. Berhak untuk melakukan berbagai upaya penyelesaian sehubungan dengan Kredit
yang diberikan dalam kondisi bermasalah dan/atau macet, termasuk menggugat
dan/atau menuntut di depan pengadilan sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
i. PIHAK PERTAMA wajib menyampaikan laporan yang berisikan informasi nama
Mitra Yang Direkomendasikan yang disetujui/ditolak permohonan fasilitas
kreditnya dan jumlah plafon yang akan dicairkan kepada masing-masing Debitur
dalam bulan berjalan/laporan bulanan kepada PIHAK KEDUA.

2. Tanpa mengabaikan Kewajiban PIHAK PERTAMA pada Pasal lain dalam PERJANJIAN
ini, Kewajiban PIHAK PERTAMA diantaranya:
a. Memberikan fasilitas PINANG MAKSIMA terhadap Al Fatih Farm
b. Memberikan fasilitas PINANG MIKRO terhadap mitra Al Fatih Farm
c. Memberikan fasilitas PINANG FLEXI terhadap karyawan Al Fatih Farm yang
berpayroll Bank Raya/Bank BRI.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Tanpa mengabaikan Hak-Hak PIHAK KEDUA pada Pasal lain dalam PERJANJIAN ini,
Hak PIHAK KEDUA diantaranya:
a. Memilah dan menentukan Rekanan akan dimasukkan kedalam White List.

2. Tanpa mengabaikan Kewajiban PIHAK KEDUA pada Pasal lain dalam PERJANJIAN ini,
Kewajiban PIHAK KEDUA diantaranya:

8
a. Bertanggung jawab atas kebenaran data serta rencana pengajuan Kredit yang diajukan
oleh Mitra Yang Direkomendasikan.
b. Menyampaikan secara berkala (minimal 1 kali dalam 4 bulan) Daftar White List
kepada PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA akan memastikan bahwa pemberian Kredit kepada Debitur dari
PIHAK PERTAMA hanya dapat digunakan untuk transaksi usaha Debitur
sehubungan dengan kemitraannya dengan PIHAK KEDUA maupun pihak lainnya
sesuai dengan kebutuhan keberlangsungan usaha debitur.
d. PIHAK KEDUA wajib membantu PIHAK PERTAMA menyediakan sarana dan
prasarana dalam proses sosialisasi dan proses pengumpulan data-data dan
informasi yang diperlukan serta mengumpulkan Debitur berkaitan dengan proses
pemberian kredit.
e. Membantu PIHAK PERTAMA untuk mengawasi atas penggunaan dan pengembalian
dana Kredit.

PASAL 9
EVALUASI ATAS PEMASARAN DAN PENYALURAN PRODUK PINANG

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan evaluasi secara berkala paling kurang 4


(empat) bulan sekali atas pemasaran dan penyaluran Produk PINANG.

2. Evaluasi dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut:


a. Presentase kolektibilitas dari total portofolio Produk PINANG yang disalurkan
kepada Rekanan.
b. Tingkat ketertarikan dan/atau minat Rekanan terhadap Produk PINANG
c. Kondisi likuiditas PIHAK PERTAMA.
d. Faktor-faktor mikro maupun makro yang mempengaruhi kondisi stabilitas PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

3. Hasil pelaksanaan evaluasi dapat berupa beberapa hal sebagai berikut:


a. Tingkat kolektibilitas Macet Produk PINANG yang disalurkan kepada Rekanan
mencapai lebih dari 2% (dua persen) dari seluruh total PINANG yang disalurkan
melalui kerja sama ini.
b. Likuiditas PIHAK PERTAMA dalam hal ini Loan to Funding Ratio melebihi dari
120% (seratus dua puluh persen).
c. Kondisi stabilitas PARA PIHAK dianggap dalam kondisi tidak sehat dengan melihat
rasio-rasio bisnis perusahaan.

4. Dalam hal hasil evaluasi didapatkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) maka:
a. Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) butir a dan c, maka
pemasaran dan penyaluran Produk PINANG akan dihentikan sementara sampai
dengan kondisi kolektibilitas menurun maupun kondisi stabilitas PARA PIHAK
membaik.
b. Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) butir b, maka
pemasaran dan penyaluran Produk PINANG akan dibatasi dengan jumlah plafond
tertentu.

9
PASAL 10
MASA BERLAKU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. PERJANJIAN ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK selama 1 (satu) tahun terhitung
efektif sejak ditandatangani yaitu tanggaL 29 MARET 2022 sampai dengan 29 maret
2023 oleh PARA PIHAK.

2. PERJANJIAN ini dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
atas kesepakatan PARA PIHAK sampai dengan perpanjangan maksimal sebanyak 3
(Tiga) kali, kecuali jika salah satu pihak berkehendak untuk mengakhiri PERJANJIAN
secara tertulis dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada PERJANJIAN ini.

3. Apabila salah satu pihak bermaksud untuk memutuskan PERJANJIAN ini, maka pihak
yang berkeinginan untuk itu harus memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada
pihak lainnya dalam waktu sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum
tanggal pemutusan PERJANJIAN efektif.

4. PARA PIHAK berhak untuk mengakhiri PERJANJIAN jika terjadi satu atau lebih kejadian
berikut:
a. Salah satu PIHAK berada dalam proses prosedur insolvensi atau kepailitan apapun,
atau suatu perintah telah dibuat atau suatu keputusan berlaku/disahkan untuk
pembubaran salah satu PIHAK, selain dengan maksud untuk penggabungan atau
pendirian kembali, atau seorang kurator atau pengelola telah ditunjuk untuk
mengurus seluruh atau sebagian dari salah satu PIHAK atau asset-assetnya; atau
b. PIHAK yang lainnya melakukan pelanggaran, kesalahan dan/atau kelalaian terhadap
PERJANJIAN ini dan/atau tidak melaksanakan, baik sebagian maupun keseluruhan,
dari kewajiban-kewajibannya sebagaimana diatur dalam PERJANJIAN ini.

5. Dalam hal-hal seperti tercantum pada ayat 6, sebelum pengakhiran PIHAK yang tidak
melanggar akan menginstruksikan PIHAK yang melanggar secara tertulis untuk
menanggulangi, memperbaiki atau menghilangkan setiap kegagalan atau
wanprestasi/pelanggaran dalam waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) Hari Kalender setelah
diterimanya pemberitahuan. Jika PIHAK yang melanggar gagal,
mengabaikan/melalaikan atau menolak untuk menanggulangi, memperbaiki, atau
menghilangkan setiap kegagalan atau wanprestasi/pelanggaran yang telah
diperingatkan oleh Pihak yang tidak melanggar dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender
seperti tersebut di atas, maka PIHAK yang tidak melanggar berhak mengakhiri
PERJANJIAN ini yang berlaku efektif sejak tanggal yang tercantum dalam surat
pemberitahuan pengakhiran PERJANJIAN.

6. Tanpa mengesampingkan ketentuan dalam PERJANJIAN ini, PARA PIHAK dapat


mengakhiri PERJANJIAN ini dengan segera apabila salah satu PIHAK mengalihkan
PERJANJIAN ini tanpa persetujuan dari PIHAK yang dialihkan.

7. Salah satu PIHAK dapat memutus atau mengakhiri PERJANJIAN ini apabila terjadi
peristiwa Force Majeure dan Force Majeure tersebut berikut dengan akibat atau
konsekuensi dari peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung selama 30 (tiga puluh)
Hari Kalender.

8. Tanpa mengesampingkan ketentuan dalam PERJANJIAN ini, salah satu PIHAK dapat
memutus PERJANJIAN ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu apabila salah satu
PIHAK melanggar ketentuan Pasal Ketentuan Korupsi dan Penyuapan.

10
9. Salah satu Pihak dapat mengakhiri dan melakukan pemutusan PERJANJIAN ini apabila
Otoritas Jasa keuangan (OJK) memerintahkan PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK
KEDUA untuk menghentikan penyediaan jasa sebelum berakhirnya jangka waktu
PERJANJIAN.

10. Dalam hal Produk PINANG tidak lagi dipasarkan dan/atau ditarik peredarannya oleh
PIHAK PERTAMA baik dikarenakan sebab bisnis maupun karena kondisi peraturan
perundang-undangan maka PERJANJIAN ini berakhir.

11. Dalam hal PERJANJIAN ini berakhir karena sebab apapun, maka pengakhiran
PERJANJIAN ini tidak membebaskan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang
belum diselesaikan sebagai akibat dari pelaksanaan PERJANJIAN ini.

12. Untuk pengakhiran/pemutusan PERJANJIAN ini, PARA PIHAK sepakat untuk


melepaskan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1266 KUHP Perdata yang masing-
masing mensyaratkan adanya campur tangan Pengadilan untuk mengakhiri
PERJANJIAN dengan ini secara khusus dikesampingkan oleh PARA PIHAK sehubungan
dengan pengakhiran yang mempengaruhi atau sehubungan dengan ketentuan dalam
PERJANJIAN ini.

PASAL 11
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa:

1. Masing-masing PIHAK adalah perusahaan yang didirikan secara sah dan berdasarkan
hukum di negara Republik Indonesia;

2. Masing-masing PIHAK dalam menjalankan usaha dan kegiatan operasionalnya telah


mempunyai izin usaha dan izin-izin lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
PERJANJIAN ini serta memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan akan tertus
mempertahankan izin-izin tersebut tetap berlaku dan valid serta selalu memenuhi
ketentuan yang berlaku selama jangka waktu PERJANJIAN ini;

3. Nama-nama yang disebutkan di awal PERJANJIAN ini adalah pejabat yang sah dan
berhak mewakili masing-masing PIHAK untuk membuat dan menandatangani
PERJANJIAN, dan telah memenuhi semua persetujuan yang diperlukan untuk
mengadakan PERJANJIAN yang disyaratkan dalam anggaran dasar ataupun peraturan
internal masing-masing PIHAK, sehingga PERJANJIAN ini adalah sah dan mengikat
masing-masing PIHAK;

4. Masing-masing PIHAK akan melaksanakan isi/ketentuan dalam PERJANJIAN ini dengan


penuh tanggung jawab;

5. Penandatanganan PERJANJIAN ini tidak bertentangan dengan pasal-pasal yang


tercantum dalam anggaran dasar masing-masing PIHAK beserta perubahan-

11
perubahannya ataupun perjanjian-perjanjian lainnya yang telah dan/atau akan
dibuat/ditandatangani oleh masing-masing PIHAK;

6. Tidak ada sengketa, perkara atau persoalan hukum yang terjadi atau dihadapi atau yang
masih harus diselesaikan oleh masing-masing PIHAK yang dapat memberikan pengaruh
yang merugikan terkait pelaksanaan PERJANJIAN ini.

7. PARA PIHAK tidak berkeberatan dalam hal Otoritas Jasa Keuangan dan/atau pihak lain
sesuai ketentuan yang berlaku untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan
penyediaan jasa yang diberikan;

8. PARA KEDUA menyatakan bahwa atas kerugian berupa kegagalan pembayaran oleh
Rekanan bukan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

9. PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin akan memberikan akses kepada
auditor intern, auditor ekstern, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memperoleh data dan
informasi setiap kali dibutuhkan;

PASAL 12
PENGGUNAAN LOGO PERUSAHAAN

PARA PIHAK dengan ini memberikan izin kepada Pihak lainnya untuk menggunakan Logo
perusahaan dalam media komunikasi dalam bentuk dan media apapun dalam berbagai
kegiatan yang dapat diketahui umum. Penggunaan logo tersebut dilakukan selama tidak
bertentangan dengan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku

PASAL 13
PILIHAN HUKUM, PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI

1. PERJANJIAN ini dan segala akibatnya tunduk pada hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.

2. PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini secara musyawarah untuk mencapai mufakat
dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

3. Apabila dengan cara musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
Pasal ini tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

PASAL 14
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud Force Majeure adalah segala keadaan atau peristiwa yang terjadi di luar
kekuasaan PARA PIHAK, seperti bencana alam, sabotase, pemogokan, huru-hara,
epidemik, kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, Keputusan Pemerintah atau instansi
yang berwenang, kerusakan jaringan listrik, kerusakan sistem dan komunikasi dari
salah satu pihak ketiga yang jasanya dimanfaatkan oleh satu pihak, yang menghalangi
secara langsung atau tidak langsung untuk terlaksananya PERJANJIAN ini.

12
2. Peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud ayat (1) harus diberitahukan secara tertulis
oleh Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak lainnya selambatnya
7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya peristiwa dimaksud dengan disertai bukti-bukti
adanya peristiwa sebagaimana dimaksud ayat (1).

3. Bilamana dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana


dimaksud ayat (2), tidak ada tanggapan dari pihak yang menerima pemberitahuan maka
adanya peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah disetujui oleh
pihak tersebut, serta masing-masing pihak sepakat menyelesaikan segala hak dan
kewajiban satu sama lain yang tertunda secara musyawarah.

4. Setelah berakhirnya atau dapat diatasinya keadaan memaksa tersebut, maka pihak yang
mengalami kegagalan atau keterlambatan melaksanakan kewajibannya akibat keadaan
memaksa, wajib segera melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang tertunda.

5. Peristiwa Force Majeure tidak dapat dijadikan sebagai alasan atau dasar oleh salah satu
PIHAK untuk menuntut ganti kerugian dari PIHAK lainnya

PASAL 15
KERAHASIAAN

1. Seluruh informasi dan data terkait dengan PERJANJIAN ini yang diterima oleh PARA
PIHAK harus dijaga kerahasiaannya dan PARA PIHAK sepakat untuk tidak
memberitahukan dan/atau memberikan data sebagian ataupun seluruhnya kepada
pihak ketiga manapun juga atau menggunakan informasi dan data tersebut untuk
kepentingan PARA PIHAK yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan PERJANJIAN
ini, kecuali:
a. atas persetujuan tertulis dari Pihak lainnya;
b. informasi yang diungkapkan oleh suatu Pihak kepada pegawainya, banknya,
konsultan finansialnya, konsultan hukumnya, atau konsultan lainnya sehubungan
dengan PERJANJIAN ini;
c. data tersebut sudah merupakan informasi milik umum, bukan karena kesalahan
Pihak yang menerima informasi;
d. harus diberikan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku; atau
e. berdasarkan ketetapan pengadilan atau arbitrase.

2. PARA PIHAK wajib memastikan bahwa seluruh direktur, komisaris, pegawai, agen, dan
konsultannya mematuhi kewajiban kerahasiaan berdasarkan PERJANJIAN ini.

3. Klausul kerahasiaan akan berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak berlaku efektifnya
PERJANJIAN ini dan akan tetap bertahan dan setelah berakhirnya tau setelah terjadinya
pengakhiran PERJANJIAN ini.

4. Dalam hal salah satu Pihak lalai atau melanggar untuk mematuhi kewajibannya untuk
menjaga kerahasiaan seperti tersebut diatas, maka Pihak lainnya dapat mengakhiri
PERJANJIAN ini sesuai dengan ketentuan dalam PERJANJIAN ini, disamping Pihak yang
lalai akan bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita oleh Pihak pemilik

13
Informasi Rahasia dan atas tuntutan dari pihak manapun juga akibat pelanggaran dari
ketentuan Kerahasiaan ini.

PASAL 16
KETENTUAN TENTANG KORUPSI DAN PENYUAPAN

1. PARA PIHAK tidak akan melakukan, memberikan kuasa atau mengijinkan tindakan yang
akan menyebabkan PARA PIHAK dan/atau afiliasinya melakukan segala perbuatan yang
melanggar hukum yang diatur dalam undang-undang anti korupsi dan/atau peraturan
lain yang berlaku. Kewajiban ini berlaku khususnya untuk pembayaran yang tidak sah
kepada pejabat pemerintah, wakil-wakil otoritas publik, rekan-rekan PARA PIHAK,
keluarga atau teman dekat;

2. PARA PIHAK setuju bahwa tidak akan menawarkan atau memberi atau setuju untuk
memberi kepada Rekanan, setiap perwakilan atau pihak ketiga yang bertindak atas nama
pihak lain atau menerima atau menyetujui untuk menerima dari setiap Rekanan,
perwakilan atau pihak ketiga yang bertindak atas nama pihak lain, hadiah atau manfaat
baik berupa uang atau lainnya yang mana penerima menurut hukum bukanlah pihak
yang berhak sehubungan dengan negoisasi, hasil atau pelaksanaan PERJANJIAN ini;

3. PARA PIHAK wajib segera memberitahukan satu sama lain, jika terjadi kecurigaan
adanya tindakan korupsi berkaitan dengan hasil negoisasi atau pelaksanaan
PERJANJIAN ini;

4. PARA PIHAK dapat mengakhiri PERJANJIAN ini apabila terdapat pembayaran atau
pemberian hadiah yang tidak wajar yang dilakukan oleh salah satu pihak sebagaimana
disebutkan dalam PERJANJIAN ini atau jika salah satu pihak memiliki alasan untuk
menyakini bahwa pembayaran atau pemberian hadiah tersebut dilakukan oleh pihak
ketiganya, hal mana harus dibuktikan terlebih dahulu.

PASAL 17
KORESPONDENSI

1. Pemberitahuan, instruksi, surat menyurat atau komunikasi dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA maupun sebaliknya dapat disampaikan dalam bentuk surat atau
faksimili ke alamat sebagai berikut:

a. PT BANK RAYA INDONESIA Tbk


Kantor Pusat Bank Raya Indonesia
Gedung RAYA,
Jalan Warung Jati Barat No.139 Jakarta Selatan 12740
Telepon : 1500494
Faksimili : 021-79199950
Up : Olivia Winda S (olivia.suryantika@bankraya.co.id)

b. UD AL FATIH FARM
Kupang RT 005 RW 001
Kelurahan Kupang., Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso
Telp : 08113631613
Faksimili :-
Up : Mahrus Ali

14
2. Pemberitahuan, instruksi, surat menyurat atau komunikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Pasal ini dianggap telah diterima oleh PARA PIHAK pada :
a. Tanggal penerimaan sebagaimana tertera dalam bukti penerimaan surat, jika dikirim
melalui kurir.
b. Tanggal pengiriman melalui faksimili, dengan ketentuan lembar faksimili tersebut
telah diterima dengan lengkap dan baik oleh PARA PIHAK dan apabila pengiriman
tersebut dilakukan bukan hari kerja, maka lembar faksimili dianggap diterima
pada hari kerja berikutnya.

3. PARA PIHAK wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya apabila
terjadi perubahan alamat atau tempat pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini paling lambat 15 hari kerja dan perubahan tersebut baru berlaku efektif setelah
diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut diterima oleh pihak lainnya serta apabila
tidak ada pemberitahuan maka lamat sebagaimana tersebut di dalam ayat (1) pasal ini
secara hukum adalah alamat yang sah dan berlaku.

PASAL 18
KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Setiap syarat dan ketentuan dalam PERJANJIAN ini tidak akan dianggap sebagai
pengalihan hak atas kekayaan intelektual milik salah satu PIHAK dan afiliasinya,
termasuk namun tidak terbatas pada hak cipta, hak paten, merek dagang, rahasia dagang
dan/atau setiap kekayaan intelektual lainnya (“Hak atas Kekayaan Intelektual”).

2. Masing-masing PIHAK memiliki hak untuk melindungi Hak atas Kekayaan Intelektual
miliknya, dan karenanya masing-masing PIHAK tidak memiliki hak untuk menggunakan
Hak atas Kekayaan Intelektual milik PIHAK lainnya dalam setiap cara dan perbuatan
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya;

3. Masing-masing PIHAK (“Pihak Yang Melanggar”) setuju untuk membela, menjamin dan
melepaskan PIHAK lainnya dan afiliasinya (“Pihak Yang Patuh”) dari, terhadap dan
sehubungan dengan setiap dan seluruh kerugian, biaya (termasuk biaya pengacara yang
wajar), pengeluaran, kerusakan, pembebanan, atau putusan, yang berasal dari setiap
klaim yang berasal dari Pihak Yang Patuh sehubungan dengan pelanggaran yang
dilakukan oleh Pihak Yang Melanggar terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual milik
Pihak Ketiga.

PASAL 19
PENGALIHAN

1. Tidak ada Pihak manapun yang dapat mengalihkan atau memindahkan hak atau
kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari
PIHAK lainnya;

15
2. Kegagalan untuk mematuhi larangan yang tercantum dalam Ayat 1 di atas akan
mengakibatkan pemutusan terhadap PERJANJIAN sesuai ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam PERJANJIAN ini;

3. PERJANJIAN ini akan mengikat para pengganti dan penerima pengalihan dari PARA
PIHAK sebagaimana bila para pengganti dan penerima pengalihan itu adalah sebagai
PARA PIHAK dalam PERJANJIAN.

PASAL 20
LAIN – LAIN

1. Setiap terjadinya pergantian pejabat yang bertindak mewakili PIHAK PERTAMA


maupun yang mewakili PIHAK KEDUA dalam PERJANJIAN ini, maka secara otomatis
tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya beralih ke Pejabat Penggantinya (Pejabat
yang baru). Dengan demikian ikatan dalam PERJANJIAN ini adalah pada tugas dan
tanggung jawab yang melekat pada jabatan berdasarkan Anggaran Dasar kedua belah
pihak.

2. Surat menyurat, dokumen-dokumen dan lampiran-lampiran yang berhubungan dengan


PERJANJIAN ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan
PERJANJIAN ini.

3. Apabila terdapat perbedaan ketentuan yang diatur dalam PERJANJIAN dengan lampiran
PERJANJIAN ini, maka PARA PIHAK sepakat menggunakan ketentuan dalam
PERJANJIAN ini sebagai acuan.

4. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam PERJANJIAN ini maupun
perubahan yang perlu dilakukan terhadap PERJANJIAN ini, akan diatur kemudian atas
dasar kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan, baik dalam bentuk surat menyurat
antara PARA PIHAK atau dituangkan dalam PERJANJIAN tambahan
(adendum/amandemen) atau dalam bentuk lainnya yang merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dengan PERJANJIAN ini.

5. Apabila terdapat ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang dinyatakan tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan baik secara keseluruhan maupun sebagian berdasarkan hukum yang
berlaku atau keputusan Pengadilan, maka PERJANJIAN ini tidak batal secara hukum,
ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku pada ketentuan ini atau
sebagian daripadanya saja, sedangkan ketentuan lainnya dari PERJANJIAN ini tetap
berlaku dan mempunyai kekuatan hukum serta mengikat PARA PIHAK.

16
Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) di atas kertas yang dibubuhi
meterai dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Naskah asli pertama
untuk PIHAK PERTAMA dan naskah asli kedua untuk PIHAK KEDUA, serta dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Direktur Direktur

17

Anda mungkin juga menyukai