pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Nursalam, 2003). Dalam metode penelitian ini akan diuraikan tentang subjek penelitian, tekhnik variabel, populasi pengumpulan definisi dan dan sampel, rancangan data, analisa
pengolahan dan
operasional
A. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah sasaran pengkajian dari sebuah penelitian (Hasan, 2002). Pada penelitian ini
yang menjadi subjek penelitian adalah para orang tua dan anak usia toddler yang bersekolah di PAUD Melati Tojongojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah subjek (misalnya manusia;klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia toddler yang bersekolah di PAUD Melati Tojongojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah yang berjumlah 42 orang siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). adalah Melati Dalam anak penelitian usia ini yang menjadi sampelnya di PAUD
toddler Desa
yang
bersekolah Kec.
Tojong-ojong
Selebung
Batukliang
Lombok Tengah. 3. Tekhnik Pengambilan Sampel Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam,
2008). Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber ditanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu
56
daerah, maka sampel sumber ditanya adalah orang yang ahli politik (Sugiyono, 2011).
Untuk memudahkan pengambilan sampel, peneliti menentukan Kriteria kriteria inklusi inklusi dan kriteria eksklusi. subyek
adalah
karakteristik
umum
penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Kriteria eksklusi adalah
menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Anak Toddler 1) Kriteria inklusi: a) Usia anak antara 1-3 tahun b) Anak tercatat sebagai siswa PAUD Melati c) Anak yang memiliki orang tua dan tinggal
bersama orang tuanya 2) Kriteria eksklusi a) Usia anak < 1 tahun atau > 3 tahun
b) Anak yang sedang sakit, memiliki cacat tubuh (buta atau tuli) c) Anak memiliki keterbelakangan mental b. Orang tua 1) Kriteria inklusi : a) Orang tua yang anaknya tercatat bersekolah di PAUD Melati b) Orang tua yang bisa membaca dan menulis c) Orang tua dan anak yang bersedia menjadi
responden 2) Kriteria eksklusi a) Orang tua tunggal (suami atau istri) b) Orang tua yang tidak tinggal dengan anak c) Orang tua yang menolak menjadi responden setelah mendapatkan jumlah sampel anak usia toddler yang sesuai dengan kriteria inklusi, maka
jumlah sampel orang tua diambil semua dari jumlah anak toddler yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi
tersebut.
C. Desain Penelitian
58
ini
menggunakan
desain
mendeskripsikan kemudian
variabel
terikat,
melakukan
korelasi
antara
kedua variabel dan variabel terikat (Nursalam, 2008), sehingga variabel dapat terikat diketahui terhadap seberapa adanyya jauh kontribusi bebas.
variabel
Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua, sedangkan variabel terikat adalah
kejadian temper tantrum. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian gambaran ini adalah cross sectional, asuh yaitu tua memberi dengan
tentang
hubungan
pola
orang
D. Tekhnik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : a. Data tentang pola asuh orang tua di PAUD Melati Tojong-ojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah. b. Data tentang kejadian temper tantrum anak usia
toddler di PAUD Melati Tojong-ojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah.
2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan
menginterpretasikan dari para responden yang dilakukan dengan pola yang sama (Nasir, 2011). Sedangkan menurut Arikunto (2006) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis hingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 2 macam yaitu: a. Kuesioner Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Dalam pengukuran variabel independen (pola asuh orang tua) menggunakan angket kuesioner.
Peneliti akan memberikan kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola asuh orang tua yang berjumlah 9 item pernyataan yang masing-masing mengacu pada indikator pola asuh orang tua.
60
jawaban
kadang-kadang
diberi
skor
2,
alternatif
jawaban tidak pernah diberi skor 1. Yang kemudian dikarakteristikkan menjadi sebagai berikut: 1) Jika pertanyaan A lebih banyak dijawab cenderung pola asuh Otoriter 2) Jika pertanyaan B lebih banyak dijawab cenderung pola asuh Permisif 3) Jika pertanyaan C lebih banyak dijawab cenderung pola asuh Demokratis b. Pedoman Observasi Yaitu observasi alat ukur dengan kepada cara memberikan yang
secara
langsung
responden
akan dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal ini yang dapat akan diteliti. Alat ukur objek
observasi
digunakan
apabila
penelitian bersifat prilaku manusia, proses kerja atau responden kecil (Alimul, 2003). Dalam melakukan observasi menggunakan
checklist dengan tujuan untuk menggali data tentang kejadian temper tantrum. Pengukuran tentang kejadian temper tantrum digunakan lembar observasi dengan jumlah 20 item pernyataan. Pengisian lembar obsevasi untuk
variabel dependen dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Jawaban ya memiliki bobot nilai 1, sedangkan jawaban 2006). Dari data hasil observasi maka didapatkan hasil berupa angka dan nilai kemudian nilai Tidak memiliki bobot nilai 0 (Arikunto,
Nilai persentase =
X 100%
Berdasarkan ketentuan tersebut jumlah total skor observasi setiap responden dipresentasikan
menjadi : 1) Temper tantrum tidak terkontrol : 55-100% (jika total skor 11-20). 2) Temper tantrum terkontrol : <55% (jika total
skor < 11). Setelah semua skor ditabulasi, data pola asuh orang tua dan kejadian temper tantrum dianalisa
dengan menggunakan Uji Statistic dengan Analisis Regresi sederhana. Dengan demikian dapat diketahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum. 3. Tekhnik Pengumpulan Data
62
data
merupakan
suatu dan
proses proses
subyek
atau
responden
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu pada penilaian penelitian (Nursalam, ini 2008). Pengumpulan data
baik dan
variabel variabel
independen dependen
menggunakan
kuesioner
menggunakan observasi. Lembar kuesioner dan observasi diberikan secara langsung kepada responden. Untuk
memperoleh data dari responden dalam penelitian yang dilakukan di PAUD Melati Tojong-ojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah. Peneliti melaksanakan prosedur sebagai berikut : a. Peneliti mengajukan permohonan izin penelitian
kepada pengelola di PAUD Melati Tojong-ojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah. b. Setelah tersebut, mendapatkan peneliti izin dari pengelola PAUD kepada
melakukan
konfirmasi
tutor kelas. c. Setelah melakukan konfirmasi kepada tutor kelas, peneliti kelas kemudian meminta bantuan kepada yaitu tua tutor tutor siswa
untuk
menjadi kepada
(Enumerator) para
menjelaskan
semua
orang
d.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan tujuan penelitian serta cara pengisian kuesioner dan observasi kepada para orang tua yang bersedia menjadi responden.
e.
Setelah
memahami
tujuan
penelitian,
responden
diminta menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi responden penelitian (informed consent). f. Kemudian selanjutnya pengisian lembar kuesioner
dan observasi dilakukan oleh para orang tua yang bersedia menjadi responden. g. Jika lembar kuisioner dan observasi sudah diisi, kemudian langsung dikembalikan kepada peneliti. 4. Tekhnik Pengolahan Data a. Proses Editing Setelah data terkumpul dari masing-masing responden selanjutnya dilakukan pemeriksaan setiap lembar jawaban bahwa masing-masing data yang responden untuk
memastikan
diperoleh
benar-benar
telah sesuai dengan yang diharapkan. b. Selanjutnya dilakukan berikut : 1) Variabel Independen (pola asuh orang tua) data yang diperoleh (process dari coding) instrumen sebagai
pengkodean
64
terdiri dari: a) Temper tantrum tidak terkontrol bila mendapat total skor 11-20. b) Temper tantrum terkontrol bila mendapat total skor < 11. c. Tabulasi Mengelompokkan data ke dalam bentuk tabel tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian ditabulasi dalam tabel frekuensi yang distribusi diteliti sesuai dan dengan sub variabel secara
akan
dianalisis
dengan menggunakan Analisis Regresi sederhana dan di Cross Check dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 untuk mengetahui tingkat
signifikan.
E. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Soeparto, (2002) dalam Nursalam (2008), menyatakan bahwa variabel merupakan prilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda dari sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain), identifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas)
Independen
(variabel
Variabel independen merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pola asuh otang tua
2. Variabel terikat)
Dependen
(variabel
terikat oleh
merupakan variabel
variabel
yang
lain
(Nursalam,
66
2008).
Dalam
penelitian
ini
yang
menjadi
variabel
68
G. Analisa Data 1. Uji Instrumen a. Validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang Coba
menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Untuk kuesioner dalam penelitian ini
validitasnya
diukur
dengan
menggunakan
rumus
rxy =
{N X
N XY ( X )( Y )
2
( X )
}{N Y
( Y )
Keterangan : rxy N X Y : validitas kuesioner : jumlah responden : skor butir soal : skor total Harga r yang diperoleh dikonsultasikan ke harga kritik rtabel Product Moment pada taraf
kepercayaan 5 %. Jika harga rxy > harga rtaber kritik Product 2011). b. Reliabili tas Reliabilitas menunjukkan sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini untuk Moment, maka kuesioner valid (Sugiyono,
mendapatkan reliabilitas kuesioner didapatkan rumus Spearman Brown, prosedur ganjil genap dengan rumus:
2 x r1 r11 = 1 + r1
1 2 2 1 2 2
Keterangan:
r11
= reliabilitas instrument
r1 1
22
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument
Y = a + bX
yang
diperoleh
rtabel
Product
Moment
kuesioner
(Arikunto, 2006). 2. Uji Hipotesis Setelah data terkumpul, kemudian di kelompokkan dan diolah dengan analisa statistik pengolahan data menggunakan dilakukan statistik dengan korelasi (regresi) yang dengan
program
komputerisasi
Keterangan : Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan peningkatan ataupun penurunan variabel dependen
yang didasarkan pada perubahan variabel independen. X = subyek pada variabel independen yang mempunyai
55
nilai tertentu. Untuk mempermudah interpretasi data menggunakan bantuan SPSS 16.0 dengan tingkat kemaknaan 5%, jika hasil uji statistik regresi antara variabel hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum
pada anak usia toddler diperoleh angka probabilitas < dengan nilai = 0,05 maka Ho di tolak dan Ha
diterima. Dan apabila angka koefisien pola asuh orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia
toddler menunjukkan adanya hubungan yang cukup atau nyata dengan arah pengaruhnya searah (+) yang artinya semakin baik pola asuh orang tua maka kejadian temper tantrum toddler. akan semakin terkontrol pada anak usia
esa Selebung Kec. Batukliang Loteng yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebanyak 20 Purposive sampling
iabel independen Pola asuh orang tua Variabel dependen (kejadian temper tantrum) observasi
kuesioner
Tabulasi Data
Analisa data
Laporan hasil
57
Gambar 3.1
Kerangka Kerja Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Temper Tantrum Pada Anak Usia Toddler di PAUD Melati Tojongojong Desa Selebung Kec. Batukliang Lombok Tengah.
I. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti masih banyak mempunyai kekurangan dimana keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah : 1. Penelitian hubungan kejadian toddler. 2. Kemampuan peneliti masih terbatas karena baru pertama kali meneliti dan masih ini pola temper hanya asuh untuk tua melihat dengan usia
orang pada
tantrum
anak